Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
3.4.2 Persemaian
Sebelum di semaikan benih di rendam terlebih dahulu dalam air hangat
kuku selama kurang lebih 8 jam,setelah di rendam benih di tiriskan dan di peram
selama 12 jam menggunakan koran tebal dan di masukkan dalam kantong
plastik.Sedangkan media persemaian yang di gunakan berupa tanah , pasir, dan
pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1:1 kemudian media tanam tersebut di
aduk sampai rata,tanah yang di gunakan merupakan tanah yang kering.
Selain itu juga harus remah ,dan gembur yang bertujuan memudahkan
pemasukan media tanam dalam plastik polybag.Campuran media tanam di
masukkan dalam kantong plastik polybag tinggi 6 cm dan diameter 3 cm,polybag
yang telah berisi media tanam dan di siram di lubangi memakai pensil bekas
sedalam 2 cm selanjutnya benih di tanam.
Kebutuhan bibit cabai sebanyak 250 -500 gr benih per hektar,penyirama n
di lakukan secara intensiI setiap hari hal ini di lakukan untuk menjaga
kelembaban media semai.Untuk merangsang pertumbuhan bibit maka di gunakan
ZA dengan konsentrasi 2 gram per liter air atau dengan dosis 15 ml/ polibag
Diberikan dua kali yaitu bibit 15 hari dan 22 hari setelah semai apabila
bibit persemaian berumur kurang lebih 30 35 hari dan telah berdaun 3-4 helai
maka bibit siap di pindah dan di tanam di sawah.
Persemaian di taruh di tempat yang terlindung dari gangguan ternak
terutama ayam dan itik,selain itu persemaian perlu di naungi agar tidak terkena
sinar matahari langsung dan derasnya air hujan persemaian ini harus di jaga agar
tidak kekeringan biasanya penyiraman di lakukan waktu pagi dan sore.
Pada waktu penyapihan di pilihlah calon bibit yang benar-benar kuat saja
hanya anak semai yang tumbuh dengan sehat dan perakarannya yang kuat saja
yang di masukkan polibag,maksud penyapihan ini adalah untuk melatih tanaman
terlebih dahulu sebelum di pindahkan ke lahan pertanaman yang telah di tetapkan
tentunya hanya bibit yang benar-benar kuat saja yang tahan mengatasi
penyapihan ini.
Setiap pagi polibag penyapihan di jemur di sinar matahari tetapi kalau
sudah pukul 09.00 pagi di lindungi lagi,juga hujan tidak boleh menimpanya
setelah berada di tempat penyapihan selama kurang lebih 3 minggu maka barulah
bibit tersebut di pindahkan dan di tanam di lahan pertanaman yang tetap berupa
bedengan yang sudah di gemburkan tanahnya dan di beri pupuk kandang.
3.4.3 Pengolahan tanah
Pengolahan tanah merupakan persiapan tanam yang pertama kali harus di
lakukan seminggu sebelum tanam,kegiatan pengolahan tanah pertanaman harus
sudah selesai.Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan tanah yang
gembur,subur,berhumus,dan berdrainase baik.
Tanah sebagai tempat persediaan air yang amat penting bagi aktivitas
hidup tanaman dan menjadi tempat berpegang serta bertumpu pada tanaman tanah
yang kurang di olah menyebabkan tanaman tertekan dan tidak berkembang
sedangkan tanah berkerikil menyebabkan akar tanaman kurang bebas sehingga
hasil tidak maksimal.
Drainase yang baik akan mencegah tanaman dari genangan air yang dapat
menyebabkan tanaman terserang penyakit bercak dan layu,pengolahan tanah di
lakukan 2 kali agar gembur.Tanah di bersihkan dari rumput /kotoran kemudian di
cangkul dengan kedalaman 20-30 cm.
Pengolahan tanah untuk yang kedua kali di bajak / cangkul kemudian
setelah tanah di biarkan selama 2-3 minggu sejak pengolahan pertama hal ini di
lakukan agar gas beracun dapat menguap,bibit penyakit akan mati di sinari
matahari.
Tanah yang sudah gembur kemudian di buatkan bedengan membujur dari
arah timur ke barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata,lebar b
bedengan antara 110-120 cm dan tinggi antara 30-40 cm dan jarak antar bedengan
50-60 cm.lebar saluran air 40 cm dan panjang 4 meter hal ini di maksudkan
membuang air yang berlebihan saat musim hujan.
Pada pengolahan ketiga dengan pemberian pupuk kandang yang telah
masak.setelah bedengan siap kemudian di tutup dengan mulsa plastik hitam perak
yang bertujuan mengatur kelembaban tanah,mengurangi datangnya hama dan
menghambat pertumbuhan gulma.
Hal yang harus di perhatukan dalam pemasangan mulsa plastik adalah :
I Bedeng di aliri air terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa
sehingga kondisi tanah lembab.
II Mulsa plastik di pasang saat udara panas dan plastik sedang memuai
III Warna hitam plastik merupakan bagian yang menghadap ke tanah
sedangkan yang perak ke atas.
3.4.4 Penanaman
Sebelum bibit di tanam maka terlebih dahulu memasang mulsa plastik
untuk tempat bibit cabai dengan jarak tanam 60 x 70 cm ,lubang tanaman di buat
terlebih dahulu kira- kira sedalam kantong plastik dan agak sedikit lebar agar
bibit dapat masuk.
Bibit di tanam setelah umur 25 hari setelah semai semai sesuai dengan
jarak tanam penanaman, kantong plastik yang di gunakan sewaktu pembibitan di
lepas dengan cara polybag di genggam kemudian kantong plastik harus di sobek
dulu pelan pelan dan hati hati jangan sampai media tanah pecah.
Kemudian bibit di keluarkan dan di tanam pada lubang tanam yang telah
tersedia setelah itu di lakukan pemadatan tanah di sekitar batang, usahakan agar
batang dapat berdiri tegak karena bila bibit roboh daunny akan kering terkena
plastik dan mati dan selanjutnya di siram dengan air penyiraman di lakukan
hanya pada selokan antar bedengan.
3.4.4.1. Penyiraman
Pengairan untuk menjaga tanaman cabai tidak mengalami kekurangan air
maka pengairan di lakukan 3 hari sekali selama pertumbuhhan vegetatiI dan
pada Iase generatiI di lakukan 2 hari sekali sehingga tanah dalam keadaan
lembab.Bila cabai di tanam musim hujan maka tidak perlu pengairan karena
kebutuhan air sudah mencukupi.
3.4.4.2.Penyulaman
Penyulaman di lakukan apabila terdapat tanaman mati yaitu dengan jalan
mencabut tanaman tersebut / tanaman yang tidak tumbuh dengan baik di lakukan
2 hari setelah tanam bibit dari penyemaian.
3.4.4.3.Penyiangan
Agar tidak ada persaingan unsur hara antara tanaman pokok dengan gulma
maka di lakukan penyiangan ini di lakukan 7 hari sekali waktu tanaman dalam
pertumbuhan vegetatiI,saat tanaman dalam pertumbuhan generatiI penyiangan di
lakukan dengan hati hati agar tidak gugur bunga dan kepala putik
3.4.4.4.Pemupukan
Sebelum tanam dan sesudah penolahan tanah pemupukan di lakukan dengan
cara di sebar merata pada bedengan dan sebelum pemasangan mulsa plastik
berupa pupuk phonska, pemupukan di lakukan 14 hari setelah tanam dengan dosis
dan interval pemberian.
Yang di sesuaikan dengan perlakuan yang di uji cobakan sampai tanaman
berumur 100 hari setelah tanam dengan cara mengaplikasikan pada tanaman cabai
pupuk dasar yang di gunakan adalah sp 36 dan phonska.
3.4.4.5. Pewiwilan
Perompesan merupakan pembuangan tunas baru yang tumbuh pada ketiak
daun,tunas yang di buang adalah tunas yang berada di bawah cabang utama
tanaman cabai karena bila tunas tersebut di pelihara akan membuat suhu lembab
dan rentan terhadap penyakit.
3.4.4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk menghindari adannya serangan hama penyakit maka perlu usaha
pencegahan,untuk itu kita harus mengetahui siklus hidup dan memberantasnya
dengan cara memakai insektisida dan perperan pula dalam nematisida yaitu
antracol yang di berikan dengan konsentrasi 2 gram per liter.
3.4.5. Panen
Tanaman cabai mulai panen umur 3-4 bulan setelah tanam yang di tandai
dengan warna merah 80 sampai merah sempurna.panen di lakukan 3 kali
dengan interval 4 hari sekali.
3.4.6. Pengamatan
Pengamatan di lakukan mulai umur 15 hari pada tanaman sample dan
pengamatan selanjutnya di lakukan 15 hari sekali sampai panen/ petik buah
sebanyak 3 kali untuk pengamatan destruktiI
a. Adapun variabel yang di amati adalah :
Bagian vegetatiI :
1. Untuk pengamatan Iase pertumbuhan di amati dengan interval 18hari
sekali, mulai umur 32 hari setelah tanam hingga umur 130 hari setelah
tanam peubah yang di amati :
O tinggi tanaman : di amati dan di ukur mulai dari pangkal tanaman
sampai dengan ujung tanaman yang tertinggi dengan menggunakan
meteran.
O umlah daun :menghitung daun yang telah membuka sempurna/
menghitung dari cabang utama sampai ujung tunas.
O umlah batang : menghitung jumlah cabang mulai dari cabang
terbentuk dari cabang utama ke teratas
2. Untuk pengamatan Iase generatiI di amati sampai 135 hari setelah tanam
dan peubah yang di amati adalah :
O umlah buah setiap tanaman : di hitung jumlah buah yang ada di setiap
cabang dan jumlah buah yang terbentuk sampai akhir pengamatan
3. Untuk pengamatan hasil dan variabel yang di amati dengan mencari rata
rata dari panen sampai akhir pengamatan adapun variabel peubah yang di
amati adalah:
O Panjang buah : di ukur dari pangkal buah sampai ujung buah
O Berat segar buah : di timbang berat segar buah dari tanaman sample
kemudian di rata rata.
O Berat buah : di amati dan di timbang setelah panen dan di bersihkan
dari tanah yang melekat
3.5Analisa data
Data hasil percobaan di analisis secara statistik dengan menggunakan
sidik ragam pada perlakuan yang berpengaruh nyata atau sangat nyata di
lakukan analisis lanjutan dengan uji BNT 5 ( Tenaya dkk,1985).
Denah Percobaan
P1W1 P2W1 P3W1
P1W2 P2W2 P3W2
P1W3 P2W3 P3W3
P1W4 P2W4 P3W4
P2W1 P3W1 P1W1
P2W2 P3W2 P1W2
P2W3 P3W3 P1W3
P2W4 P3W4 P1W4