Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN

SISTEM HUKUM

SISTEM HUKUM
ISLAM
BY
DR. SRI BAKTI YUNARI, SH. MH
SEJARAH LAHIRNYA SISTEM HUKUM
ISLAM
• Sistem hukum dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal dari
timbulnya dan penyebaran agama Islam;
• Kemudian berkembang ke negara-negara lain di Asia, Afrika,
Eropa, dan Amerika secara individual atau kelompok;
• Sementara itu untuk beberapa negara di Afrika dan Asia
perkembangannya sesuai dengan pembentukan negara yang
berasaskan ajaran Islam.
• Bagi negara Indonesia, walaupun mayoritas warga negaranya
beragama Islam, pengaruh agama itu tidak besar dalam
bernegara. Hal itu karena asas pembentukan negara bukan
berdasarkan ajaran Islam.
SUMBER HUKUM ISLAM (1)

• BERDASARKAN AL-QUR’AN SURAT ANNISA (4): AYAT (59)


SECARA FORMIL SUMBER HUKUM TERDIRI DARI 3 (TIGA)
KARENA BAGI MUSLIM HARUS "TAAT KEPADA ALLAH; TAAT
KEPADA RASUL, TAAT KEPADA ULIL AMRI (PEMERINTAH,
HAKIM, ULAMA)".

• SUMBER HUKUM ISLAM YANG PERTAMA ADALAH :


• 1. AL QUR'AN YANG SEBAGAI BENTUK KETAATAN PADA ALLAH;
• 2. SUNNAH RASUL / AL-HADIST SEBAGAI BENTUK KETAATAN
PADA RASUL;
• 3. IJTIHAD; SEBAGAI BENTUK KETAATAN PADA ULIL AMRI.
SUMBER HUKUM ISLAM (2)

Al-Qur’an: Berasal dari kata Qara’a.


• Pengertian Al-Qur’an adalah Kumpulan firman
Allah yang disampaikan pada Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul, yang berisi norma-norma
Hukum Islam, yang dimaksudkan sebagai
pedoman hidup bagi manusia, agar dapat hidup
bahagia dunia akhirat.
SUMBER HUKUM ISLAM (3)
Sunnah Rasul: Hukum kebiasaan Islam yang diperbuat oleh
Rasul, baik berupa perbuatan, perkataan maupun ketetapan atau
diamnya Rasul.
Hadist: Adalah wadah dari Sunnah Rasul.
Hadist terbagi menjadi :
1. Hadist Qauly (= perkataan Nabi);
2. Hadist Fi’li (=perbuatan Nabi);
3. Hadist Taqri / Sukuti (= ketetapan / sikap diamnya Nabi).

Ijtihad: Menggerakkan seluruh kekuatan / kemampuan daya


fikir untuk memecahkan masalah yang tidak diatur di dalam
Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul.
SISTEM HUKUM
ISLAM
• SISTEM HUKUM ISLAM TERBAGI
MENJADI 2 BAGIAN:

• 1. HUKUM PERDATA ISLAM

• 2. HUKUM PUBLIK ISLAM


SISTEM HUKUM PERDATA ISLAM
(2)
• SISTEM HUKUM PERDATA ISLAM TERBAGI
MENJADI:
• 1. Munakahat: mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan perkawinan, perceraian, talak,
pemeliharaan anak dan segala akibatnya.
• 2. Wirasah / Faraid: mengatur segala masalah mengenai
warisan, baik yang berhubungan dengan ahli waris, harta
peninggalan, pembagian warisan dan wasiat.
• 3. Muammalah: mengatur hak kebendaan, seperti
jual-beli, sewa-menyewa, dan sebagainya.
SISTEM HUKUM PUBLIK ISLAM (2)
SISTEM HUKUM PUBLIK ISLAM, TERDIRI DARI:
• 1. Jinayat: memuat aturan-aturan mengenai perbuatan
yang diancam pidana. Ancaman hukumannya
ditentukan oleh penguasa, yang dimaksudkan untuk
pelajaran bagi si pelaku.
• 2. Al-Ahkam Al-Sultaniyah: membicarakan
masalah-masalah mengenai keTataNegaraan.
• 3. Siy’ar: membicarakan urusan perang dan damai,
antar agama, antar negara.
• 4. Mukhashamat: mengatur hukum acara / formil.
PERKEMBANGAN HUKUM
ISLAM DI INDONESIA
• Keberadaan hukum publik Islam sejak masuknya islam di Indonesia
tidak menjadi hukum positif di Indonesia, terbukti dalam Kompilasi
Hukum Islam di Indonesia hanya meliputi terkait dengan Perkawinan,
Kewarisan, zakat, wakaf infaq, sadaqah dan hibah, yang kemudian
pada tahun 2006 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, ada
tambahan kewenangan Pengadilan agama bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama
antara orang-orang yang beragama Islam selain yang disebutkan diatas
adalah tentang ekonomi syari'ah. Hal ini berarti juga masuk pada ranah
perdata.
NEGARA-NEGARA
PENGANUT SISTEM HUKUM
ISLAM
• Arab Saudi (UNI EMIRAT ARAB); Iran; Brunei
Darussalam; Afghanistan; Sudan; Pakistan;
Nigeria, Qatar, Negara Islam Irak dan Suriah,
Indonesia (Aceh).

Anda mungkin juga menyukai