Anda di halaman 1dari 2

orang tua pusing dampingi belajar matematika anak, mahasiswi unipdu lakukan sosialisasi

terkait cara pendampingan belajar matematika siswa dan pengawasan terhadap hp anak.

Pandemi covid-19 yang sedang melanda negara-negara di dunia, salah satunya adalah
Indonesia. Dengan semakin merebaknya virus covid-19 yang dikabarkan muncul varian baru
sehingga pemerintah memberlakukan aturan PPKM level 4 yang diperpanjang terus hingga
sekarang. Hal ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat. Salah satunya di bidang
pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Tentu saja akan
menghambat pencapaian kompetensi siswa.

Tak sedikit siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan gurunya,
hingga orang tua pun ikut bingung dibuatnya. Apalagi bila mata pelajarannya sudah matematika
ditambah sang anak tak kunjung faham dengan penjelasan orang tua. Banyak sekali orang tua
yang merasa putus asa dan lebih memilih mencarikan guru les untuk mengajari anak-anaknya.

Namun Anggi Nur Faijatur Afifah salah satu mahasiswa pendidikan matematika Unipdu
yang tengah melaksanakan KPM Mandiri di dusun Babatan, desa Sumberjo, kecamatan
Wonosalam, kabupaten Jombang ini menyadari akan masalah yang dihadapi oleh kebanyakan
orang tua khususnya di daerah tempat KPM. Sehingga ia mengadakan sebuah kegiatan
“Sosialisasi Pendampingan Orang Tua dalam Pembelajaran Matematika Siswa dan Pentingnya
Pengawasan Orang Tua Terhadap Penggunaan Handphone Anak saat Pembelajaran Daring”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2021. Anggi memberikan beberapa
tips-tips yang bisa diterapkan oleh para orang tua kepada anaknya, khususnya dalam
mendampingi anak belajar matematika. Anggi juga memberikan edukasi terkait pentingnya
mengawasi dan mengontrol aktivitas anak dalam menggunakan hp. Dari kegiatan ini diharapkan
orang tua bisa mendampingi anaknya selama belajar daring dan juga lebih bijak lagi dalam
mengawasi anak menggunakan hp.

Orang tua mengeluhkan kesulitan dalam mengajari anak perkalian. orang tua pada
umumnya menuntut anak untuk hafal perkalian. Sedangkan banyak metode yang dapat
digunakan anak dalam memahami perkalian tanpa menghafalnya. Anggi juga memberi contoh
bagaimana mengajari perkalian anak dengan salah satu metode yaitu jarimatika. Ia juga
menyarankan kepada orang tua untuk sering-sering mengajak anak melihat konten-konten
youtube yang berisi edukasi matematika.

Banyak sekali sisi positif jika orang tua bisa mendampingi belajar anak khususnya dalam
materi matematika. Selain orang tua bisa mengontrol dan mengetahui perkembangan anak dalam
pemahaman belajar juga dapat menciptakan kenyamanan dan kedekatan antara anak dan orang
tua.

#kpmmandiriunipdu2021
#pendidikanmatematikaunipdu
#unipdujombang

Anda mungkin juga menyukai