Dosen pembimbing;
Dr. Muhammad salim akbar.SH
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4: 1. MUHAMMAD FAUZAN{1322068}
2.ANGELINA HARYA AMANDA{1322062}
3.WELLI PUTRI YANTI{1322072}
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................i
1.1 Latar belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 pengertian negara............................................................................................................3
2.2 bentuk negara..................................................................................................................4
2.3 undang-undang negara....................................................................................................5
2.4 kedaulatan negara negara yang berkedaulatan................................................................6
2.5 hukum kewarganegaraan................................................................................................7
BAB 3 KESIMPULAN..................................................................................................................8
3.1 kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing staat [ behasa belanda dan jerman]; etat
[bahasa prancis].istilah staat mempunyai sejarah sendiri.istilah itu mula-mula dipergunakan
dalam abake 15 di eropa barat.anggapan umum yang di terima bahwa kata staat [state,etat] itu
dialihkan dari bahsa latin status atau statum.
Kata ‘negara’ mempunyai dua arti.pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah yang
merupakan satu kesatuan politis. Dalam arti ini india,korea selatan,atau brail erypakan negara.
Kedua,negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu,yang menata dan dengan
demikian menguasi wilayah itu,sementara itu dalam ilmu politik,istilah negara adalah
agency[alat] dari msyarakat yang mempunyai kekuasaan dalam masyarakat.
Negara dan agama tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi,agama membutuhkan
negara begitupun sebaliknya. Penegakan syariat merupakan kewajiban yang dibebankan islam
memberi larang-larang dan ketentuan-ketentuan hukum mengenai berbagai ciri kehidupan.
Agama dan negara harys berjalan beriringan karna pada hakikatnya hanya islam yang
memiliki kebijakan -kebijakan dan kualitas yang dapat memenuhi aprirasi spiritual dan material
manusia. Islam memberikan sebuah hukum komprehensif untuk membimbing manusia.biasanya
para teronitas politik islam pertama tama mengaitkan kepentingan terhadap negara dan
kenyataan manusia sebagai makhluk sosial.kerena itu, negara sebagai bentuk kerja sama sosial
menjadi sesuatu kemestian.
Didirinya negara untuk tujuan demikian bukan saja sebagai keharusan nasional,melainkan
juga agama. Islam agaknya dinilai para politik islam klasik dan pertengahan sebagai agama yang
sejak awal menekankan aspek solidaritas sosial yang kerenanya memiliki revenrensi dangan
politik dan kemasyarakatan. Padangan agama dan negara harys dipisah.semuanya berpandangan
agama mesti megatur negara,supaya terjadi mashahat kepada masyarakatnya. Maka oleh sebab
itu,wajar jika is hubungan agama dan negara menjadi kontroversial, sejumlah warga negara
dalam suatu teori tertentu membantuk kesepakatan bersama untuk mengasoisasikan diri dalam
asosiasi kepentingan bernama agama.negara sendiri di bentuk dengan maksudnya mewujudkan
tujuan-tujuan dasar berlandaskan kehendak kolektif warga negaranya.tujuan negara untuk
menjalankan kertertiban dan keamanan,mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi warga
negaranya timbul suatu negaranya.timbul suatu negara tidak akan terlepas dari teori kontrak
sosial.
B.RUMUSAN MASALAH
1.apa yang dimaksud dengan negara?
2.apa saja bentuk-bentuk negara?
3.apa saja ciri-ciri negara serikat?
4.apa itu unsur negara?
BAB 2
PEMBAHASAN
A . Pengertian Negara
Pengertian negara pada umumnya adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan
tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu .
Sedangkan dari penjabaran yang diungkapkan oleh para ahli kesimpulan bahwa negara
merupakan suatu wilayah tertentu yang luas memiliki batas , merdeka , serta diakui
kedaulatannya yang setiap warga negaranya akan terikat peraturan-peraturan yang berlaku.
Negara merupakan subyek hukum yang terpenting [ per excellence] dibanding dengan
subyek-subyek hukum internasional lainya. Sebagai subyek hukum internasional negara
memiliki hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional.dalam beberapa literatur,beberapa
serjana telah mengemukakan art negara dalam bentuk batasan/definisi ataukriterianya
saja.sebagai contoh J.L Brierly memberi batasan negara sebagai suatu lembaga{ institution},
sebagai suatu wadah dimana manusia mencapai tujuan-tujuannya dan dapat meleksanakan
kegiatan -kegiatannya.fenwick mendefinisikan negara sabagai suatu masyarakat politik yang di
organisasi secara tetap.
Menurut henry C. Black beliau mendifinisikan negara sebagai sekumpulan orang yang
secara permanen menepati suatu wilayah yang tetap,diikat olej ketentuan-ketentuan hukum
yang,melalui pemerintahannya, mampu menjalankan kedaulatannya yang merdeka dan
mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah perbatasannya, mampu menyatakan
perang damai serta mampu mengadakan hubungan internasional.
Makna negara menurut al-qura’an terlebih dahulu dibahas tenteng alasan perlunya
kehadiran negara menurut islam.menurut A.Hasjmy,ada tiga dail yang dapat dijadikan landasan
tarkait perlunya negara,yaitu dail aqil, dail syar’i,dail tarikhi.pertama,yang menjadi dail aqlinya
kerena manusia tidak mungkin hidup sendirian; tidak memerlukan kepada manusia lain.
B. Bentuk – Bentuk Negara
Bentuk- bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
peninjauan secara yuridis tentang mengenai Negara . Sedangkan peninjauan secara sosiologis
jika negara dilihat secara keseluruhan atau ganzhit tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis
jika Negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Berikut ini bentuk – bentuk Negara yang terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan , kedaulatan negara bersifat tunggal dan di dalamnya tidak
terdapat negara bagian dan negara kesatuan juga menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas
tertinggi . Sementara wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya menjalankan kekuasaan
yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Contoh negara yang memiliki bentuk
kesatuan yaitu seperti Indonesia , Brunei Darussalam dan Spanyol .
2. Negara serikat (federal)
Kedaulatan di negara serikat atau federal berasal dari negara bagian . Sehingga pada
hakikatnya kedaulatan berada pada negara bagian itu tersebut . Contoh negara yang berbentuk
serikat seperti Amerika Serikat , India dan Jerman.
Berikut beberapa ciri-ciri negara serikat yakni:
1. Mempunyai lebih dari satu kepala negara
2.Memiliki lebih dari satu konstitusi
3.Memiliki lebih dari satu kabinet
4.Memiliki lebih dari satu lembaga perwakilan
C. Undang – Undang Negara
a. proses terbentuknya UUD negara RI tahun 1945
persidangan BPUPKIyang kedua berlangsung antara 10 sampai 17 juli 1945 untuk
membahas penyusunann undang-undang dasar. Pada tanggal 10 juli 1945 di lakukan perumusan
akhir isi dasar negara.termasuk soal pembukaan/mukadimah.pembahasan tersebut di lau\kukan
oleh panitia perencanaan undang-undang dasar yang di ketuai oleh
ir.Soekarno.kemudian,keesokan harinya,tanggal 11 juli 1945,panetia perencana undang-undang
dasar dengan suara bulat menyetujui isi pembukaan undang-undang dasar di ambil dari piagam
jakarta.Pada tanggal 14 juli 1945 panitia perencaan undang-undang dasar melaporkan hasil
kerjanya kepada seluruh anggota BPUPKI.dalam kesempatan tersebut ir.soearno selaku ketua
panitia melaporkan tiga hal yang di hasilkan oleh panitia yaitu:
1. Peryataan indonesia merdeka yang rumusnya di ambil dari tiga alenia pertama
piagam.jarkarta.dengan sisipan yng panjang.
2. Pembukan udang-undang dasar yang rumusanya yang di ambil seluruh isi piagam jakarta.
3. Undang-undang dasar dan batang tubuhnya.
Seluruh angota BPUPKI menerima dengan bulat hasil kerja dari panitia perencanan undang-
undang dasar yang di etuai oleh ir.Soekarno detelah berasil menyusun rancangan undang-
undang dasar, maka selesailah tugas dari BPUPKI.oleh karna itu,pada tanggal 7 agustus 1945
badan tersebut di bubarkan. Kemudian pemerintah jepang membentuk panitia persiapan
kemerdekaan indonesia[PPKI] atau Dokurisu Zyunby Inkai. Untuk kerperluan pembentukkan
panitia tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945, ir Soekarno, Drs.Muhammad Hatta dan dr.
Radjiman Wedyodiningrat sebagai anggota.PPKI mulai berkerja pada tanggal 9 agustus 1945.
Anggota PPKI terdiri anggota 21 orang.
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh komite nasional indonesia pusat[KNIP] yang
bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945 Naskah rencana UUD 1945 indonesia di susun pada
masa sidang kedua badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan[BPUPKI] nama badan ini
tanpa kata ‘indonesia’ karena untuk diperuntuhkan untuk tanah jawa saja.di sumatra ada
BPUPKI untuk sumatera.masa sidang kedua tanggal 10 sampai dengan 17 juli 1945.tanggal
Angustus 1945,PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai udang-undang Republik ndonesia.
b. periode berlakunya UUD Negara RI Tahun 1945
1. Periode berlakunya UUD 1945 [ 18 Agustus 1945-27 Desember 1945] dalam kurun
waktu 1945-1950 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena indonesia disibukan
dengan perjuaggan dan mempertahankan kemerdekaan.
2. Periode berlakunya konsitusi RIS 1949[ 27 Desember 1949 -17 Agustus 1950]
Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah pelementer. Bentuk pemerintahan
dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara
bagian yang masing-masing negara bagian kedaulatan sendri untuk mengurus urusan
dalam negerinya.
undang-undang adalah keteraturan dan undang-undang sama dengan menghormati aturan.
Menyepelekan undang-undang yang mengawasi perilaku sosial manusia yang paling sederhana
sekalipun dapat merusak wajah masyarakat, bahkan bisa menciptakan krisis dan kebuntuan.
Dalam sebuah masyarakat yang tidak menghormati supremasi hukum, maka dapat dibayangkan
setiap orang dapat melakukan perbuatan apa saja yang diinginkannya. Dan ini merupakan
kondisi terburuk yang bisa dibayangkan dalam sebuah masyarakat. Stress, kerusuhan dan
pelanggaran terhadap hak-hak orang lain menjadi hasil alami dari ketiadaan hukum.
Ketika al-Quran diturunkan kepada manusia, masyarakat Arab waktu itu tidak teratur, terpisah
dan berpecah belah. Tapi al-Quran berhasil memperbaiki masyarakat terkebelakang masyarakat
Arab itu dengan ajaran lahit yang benar seperti disebutkan dalam al-Quran, "...
اْعَتِصُم ْو ا ِبَح ْبِل ِهّٰللا َجِم ْيًعا َّو اَل َتَفَّر ُقْو اۖ َو اْذ ُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا َع َلْيُك ْم ِاْذ ُكْنُتْم َاْع َد ۤا ًء َفَاَّلَف َبْيَن ُقُلْو ِبُك ْم َفَاْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتٖٓه ِاْخ َو اًنۚا َو ُكْنُتْم َع ٰل ى
َشَفا ُح ْفَرٍة ِّم َن الَّناِر َفَاْنَقَذُك ْم ِّم ْنَهاۗ َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖه َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد ْو َن
dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya ..." (QS. Ali Imran 103)