Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENDAPATKAN NEGARA PENCASILA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mendapatkan negara pecasila

Dosen pembimbing;
Dr. Muhammad salim akbar.SH

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4: 1. MUHAMMAD FAUZAN{1322068}
2.ANGELINA HARYA AMANDA{1322062}
3.WELLI PUTRI YANTI{1322072}

JURUSAN HUKUM TATANEGARA


FAUKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SJECH M.DJMAL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


Syukur alhamdulilah kita panjatkan puji syukur atas kegadiran allah SWT atas rahmat
dan hidayahnya sehingaga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.adapun
tema dari makalah ini adalah “ mendapatkan negara pancasilah’
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah pancasilah dan pendidikan kewargaan yang telah memberkan tugas terhadap
kami.kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam membuat
makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu.keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan saran yang
membangaun senantiasa kami harapkan semoga makal ini dapat berguna bagi saya pada
khusunsnya pada pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

BUKITTINGGI, SEPTEMBER 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................i
1.1 Latar belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 pengertian negara............................................................................................................3
2.2 bentuk negara..................................................................................................................4
2.3 undang-undang negara....................................................................................................5
2.4 kedaulatan negara negara yang berkedaulatan................................................................6
2.5 hukum kewarganegaraan................................................................................................7
BAB 3 KESIMPULAN..................................................................................................................8
3.1 kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing staat [ behasa belanda dan jerman]; etat
[bahasa prancis].istilah staat mempunyai sejarah sendiri.istilah itu mula-mula dipergunakan
dalam abake 15 di eropa barat.anggapan umum yang di terima bahwa kata staat [state,etat] itu
dialihkan dari bahsa latin status atau statum.
Kata ‘negara’ mempunyai dua arti.pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah yang
merupakan satu kesatuan politis. Dalam arti ini india,korea selatan,atau brail erypakan negara.
Kedua,negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu,yang menata dan dengan
demikian menguasi wilayah itu,sementara itu dalam ilmu politik,istilah negara adalah
agency[alat] dari msyarakat yang mempunyai kekuasaan dalam masyarakat.
Negara dan agama tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi,agama membutuhkan
negara begitupun sebaliknya. Penegakan syariat merupakan kewajiban yang dibebankan islam
memberi larang-larang dan ketentuan-ketentuan hukum mengenai berbagai ciri kehidupan.
Agama dan negara harys berjalan beriringan karna pada hakikatnya hanya islam yang
memiliki kebijakan -kebijakan dan kualitas yang dapat memenuhi aprirasi spiritual dan material
manusia. Islam memberikan sebuah hukum komprehensif untuk membimbing manusia.biasanya
para teronitas politik islam pertama tama mengaitkan kepentingan terhadap negara dan
kenyataan manusia sebagai makhluk sosial.kerena itu, negara sebagai bentuk kerja sama sosial
menjadi sesuatu kemestian.
Didirinya negara untuk tujuan demikian bukan saja sebagai keharusan nasional,melainkan
juga agama. Islam agaknya dinilai para politik islam klasik dan pertengahan sebagai agama yang
sejak awal menekankan aspek solidaritas sosial yang kerenanya memiliki revenrensi dangan
politik dan kemasyarakatan. Padangan agama dan negara harys dipisah.semuanya berpandangan
agama mesti megatur negara,supaya terjadi mashahat kepada masyarakatnya. Maka oleh sebab
itu,wajar jika is hubungan agama dan negara menjadi kontroversial, sejumlah warga negara
dalam suatu teori tertentu membantuk kesepakatan bersama untuk mengasoisasikan diri dalam
asosiasi kepentingan bernama agama.negara sendiri di bentuk dengan maksudnya mewujudkan
tujuan-tujuan dasar berlandaskan kehendak kolektif warga negaranya.tujuan negara untuk
menjalankan kertertiban dan keamanan,mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi warga
negaranya timbul suatu negaranya.timbul suatu negara tidak akan terlepas dari teori kontrak
sosial.
B.RUMUSAN MASALAH
1.apa yang dimaksud dengan negara?
2.apa saja bentuk-bentuk negara?
3.apa saja ciri-ciri negara serikat?
4.apa itu unsur negara?
BAB 2
PEMBAHASAN

A . Pengertian Negara
Pengertian negara pada umumnya adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan
tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu .
Sedangkan dari penjabaran yang diungkapkan oleh para ahli kesimpulan bahwa negara
merupakan suatu wilayah tertentu yang luas memiliki batas , merdeka , serta diakui
kedaulatannya yang setiap warga negaranya akan terikat peraturan-peraturan yang berlaku.
Negara merupakan subyek hukum yang terpenting [ per excellence] dibanding dengan
subyek-subyek hukum internasional lainya. Sebagai subyek hukum internasional negara
memiliki hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional.dalam beberapa literatur,beberapa
serjana telah mengemukakan art negara dalam bentuk batasan/definisi ataukriterianya
saja.sebagai contoh J.L Brierly memberi batasan negara sebagai suatu lembaga{ institution},
sebagai suatu wadah dimana manusia mencapai tujuan-tujuannya dan dapat meleksanakan
kegiatan -kegiatannya.fenwick mendefinisikan negara sabagai suatu masyarakat politik yang di
organisasi secara tetap.
Menurut henry C. Black beliau mendifinisikan negara sebagai sekumpulan orang yang
secara permanen menepati suatu wilayah yang tetap,diikat olej ketentuan-ketentuan hukum
yang,melalui pemerintahannya, mampu menjalankan kedaulatannya yang merdeka dan
mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah perbatasannya, mampu menyatakan
perang damai serta mampu mengadakan hubungan internasional.
Makna negara menurut al-qura’an terlebih dahulu dibahas tenteng alasan perlunya
kehadiran negara menurut islam.menurut A.Hasjmy,ada tiga dail yang dapat dijadikan landasan
tarkait perlunya negara,yaitu dail aqil, dail syar’i,dail tarikhi.pertama,yang menjadi dail aqlinya
kerena manusia tidak mungkin hidup sendirian; tidak memerlukan kepada manusia lain.
B. Bentuk – Bentuk Negara
Bentuk- bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
peninjauan secara yuridis tentang mengenai Negara . Sedangkan peninjauan secara sosiologis
jika negara dilihat secara keseluruhan atau ganzhit tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis
jika Negara atau peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Berikut ini bentuk – bentuk Negara yang terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan , kedaulatan negara bersifat tunggal dan di dalamnya tidak
terdapat negara bagian dan negara kesatuan juga menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas
tertinggi . Sementara wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya menjalankan kekuasaan
yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Contoh negara yang memiliki bentuk
kesatuan yaitu seperti Indonesia , Brunei Darussalam dan Spanyol .
2. Negara serikat (federal)
Kedaulatan di negara serikat atau federal berasal dari negara bagian . Sehingga pada
hakikatnya kedaulatan berada pada negara bagian itu tersebut . Contoh negara yang berbentuk
serikat seperti Amerika Serikat , India dan Jerman.
Berikut beberapa ciri-ciri negara serikat yakni:
1. Mempunyai lebih dari satu kepala negara
2.Memiliki lebih dari satu konstitusi
3.Memiliki lebih dari satu kabinet
4.Memiliki lebih dari satu lembaga perwakilan
C. Undang – Undang Negara
a. proses terbentuknya UUD negara RI tahun 1945
persidangan BPUPKIyang kedua berlangsung antara 10 sampai 17 juli 1945 untuk
membahas penyusunann undang-undang dasar. Pada tanggal 10 juli 1945 di lakukan perumusan
akhir isi dasar negara.termasuk soal pembukaan/mukadimah.pembahasan tersebut di lau\kukan
oleh panitia perencanaan undang-undang dasar yang di ketuai oleh
ir.Soekarno.kemudian,keesokan harinya,tanggal 11 juli 1945,panetia perencana undang-undang
dasar dengan suara bulat menyetujui isi pembukaan undang-undang dasar di ambil dari piagam
jakarta.Pada tanggal 14 juli 1945 panitia perencaan undang-undang dasar melaporkan hasil
kerjanya kepada seluruh anggota BPUPKI.dalam kesempatan tersebut ir.soearno selaku ketua
panitia melaporkan tiga hal yang di hasilkan oleh panitia yaitu:
1. Peryataan indonesia merdeka yang rumusnya di ambil dari tiga alenia pertama
piagam.jarkarta.dengan sisipan yng panjang.
2. Pembukan udang-undang dasar yang rumusanya yang di ambil seluruh isi piagam jakarta.
3. Undang-undang dasar dan batang tubuhnya.
Seluruh angota BPUPKI menerima dengan bulat hasil kerja dari panitia perencanan undang-
undang dasar yang di etuai oleh ir.Soekarno detelah berasil menyusun rancangan undang-
undang dasar, maka selesailah tugas dari BPUPKI.oleh karna itu,pada tanggal 7 agustus 1945
badan tersebut di bubarkan. Kemudian pemerintah jepang membentuk panitia persiapan
kemerdekaan indonesia[PPKI] atau Dokurisu Zyunby Inkai. Untuk kerperluan pembentukkan
panitia tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945, ir Soekarno, Drs.Muhammad Hatta dan dr.
Radjiman Wedyodiningrat sebagai anggota.PPKI mulai berkerja pada tanggal 9 agustus 1945.
Anggota PPKI terdiri anggota 21 orang.
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh komite nasional indonesia pusat[KNIP] yang
bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945 Naskah rencana UUD 1945 indonesia di susun pada
masa sidang kedua badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan[BPUPKI] nama badan ini
tanpa kata ‘indonesia’ karena untuk diperuntuhkan untuk tanah jawa saja.di sumatra ada
BPUPKI untuk sumatera.masa sidang kedua tanggal 10 sampai dengan 17 juli 1945.tanggal
Angustus 1945,PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai udang-undang Republik ndonesia.
b. periode berlakunya UUD Negara RI Tahun 1945
1. Periode berlakunya UUD 1945 [ 18 Agustus 1945-27 Desember 1945] dalam kurun
waktu 1945-1950 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena indonesia disibukan
dengan perjuaggan dan mempertahankan kemerdekaan.
2. Periode berlakunya konsitusi RIS 1949[ 27 Desember 1949 -17 Agustus 1950]
Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah pelementer. Bentuk pemerintahan
dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara
bagian yang masing-masing negara bagian kedaulatan sendri untuk mengurus urusan
dalam negerinya.
undang-undang adalah keteraturan dan undang-undang sama dengan menghormati aturan.
Menyepelekan undang-undang yang mengawasi perilaku sosial manusia yang paling sederhana
sekalipun dapat merusak wajah masyarakat, bahkan bisa menciptakan krisis dan kebuntuan.
Dalam sebuah masyarakat yang tidak menghormati supremasi hukum, maka dapat dibayangkan
setiap orang dapat melakukan perbuatan apa saja yang diinginkannya. Dan ini merupakan
kondisi terburuk yang bisa dibayangkan dalam sebuah masyarakat. Stress, kerusuhan dan
pelanggaran terhadap hak-hak orang lain menjadi hasil alami dari ketiadaan hukum.
Ketika al-Quran diturunkan kepada manusia, masyarakat Arab waktu itu tidak teratur, terpisah
dan berpecah belah. Tapi al-Quran berhasil memperbaiki masyarakat terkebelakang masyarakat
Arab itu dengan ajaran lahit yang benar seperti disebutkan dalam al-Quran, "...
‫اْعَتِصُم ْو ا ِبَح ْبِل ِهّٰللا َجِم ْيًعا َّو اَل َتَفَّر ُقْو اۖ َو اْذ ُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا َع َلْيُك ْم ِاْذ ُكْنُتْم َاْع َد ۤا ًء َفَاَّلَف َبْيَن ُقُلْو ِبُك ْم َفَاْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتٖٓه ِاْخ َو اًنۚا َو ُكْنُتْم َع ٰل ى‬
‫َشَفا ُح ْفَرٍة ِّم َن الَّناِر َفَاْنَقَذُك ْم ِّم ْنَهاۗ َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖه َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد ْو َن‬
dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya ..." (QS. Ali Imran 103)

D. kedaulatan negara negara yang berkedaulatan


Maksud kedaulatan teritorial adalah kedaulatan yang di milki oleh suatu negara dalam
melaksanakan yurisdiksi eksklusif di wilayahnya.kerena pelaksanaan kedaulatan ini di dasarkan
pada wilayah,kerna itu wilayahmungkin adalah konsep fundamental huku internasional.
Kedaulatan mepunya dua ciri sangat penting yang dimiliki oleh suatu negara . Ciri
pertama yaitu bahwa kedaulatan merupakan suatu syarat hukum untuk adanya suatu negara . Ciri
kedua , kedaulatan menunjukan negara tersebut merdeka yang sekaligus juga merupakan fungsi
dari suatu negara . Suatu negara hanya dapat melaksanakan secara eksklusif dan penuh hanya di
dalam wilayah jika dapat mengganggu kedaulatan wilayah negara lain , karena itu pula suatu
sabjek (hukum internasional ) yang tidak memiliki wilayah yang tidak mungkin menjadi suatu
negara
Kemajuan teknologi dan ekonomi yang pesat serta perubahan peta bumi yang cukup
besar khususnya di eropa bagian barat (Masyarakat Eropa) konsep kedaulatan teritorial disini
tetap signifikan. Namun bagaimanapun konsep kedaulatan teritorial masih tetap melekat pada
masing-masing negara ini dalam urusan-urusan domestik negara MEE masing-masing (misalnya
urusan juriktisi negara tersebut dalam soal pajak, perumahan, sistem pemerintahan dan urusan-
urusan ketatanegaraan lainnya). Dalam hubungannya dengan Negara – Negara non MEE ,
konsep kedaulatan teritorial masih tetap melekat kuat .
Meskipun tampak pengurangan konsep kedaulatan teritorial di beberapa bidang tertentu , namun
demikian di bidang – bidang lainnya , konsep kedaulatan teritorial ini pun menjadi semakin ketat
dan sensitif .
Kedaulatan teritorial ini mempunyai aspek positif dan negatif . Aspek positif yang
dimaksud adalah berkaitan dengan sifat hak eksklusif kompetensi suatu Negara terhadap
wilayahnya . Aspek negative kedaulatan teritorial ini adalaha adanya kewajiban untuk tidak
menggagu hak Negara – negaraa lain .
Kedaulatan teritorial suatu Negara mencakup tiga dimensi , yang terdiri dari tanah (daratan )
yang mencakup segala yang ada dibawah dan di atas tanah tersebut , misalnya kekayaan tambang
dan segala sesuatu yang tumbuh diatas tanah tersebut , laut dan udara .
Terlepas dari segi kedaulatannya maka wilayah suatu Negara memiliki empat tipe rezim
sebagai berikut :
1. Kedaulatan teritorial
2. Wilayah yang tidak berada di bawah kedaulatan Negara lain dan yang memiliki status
tersendiri , misalnya wilayah mandat atau trust
3. Res nullius , yaitu wilayah yang tidak dimiliki atau berada dudalam kedauatan suatu
Negara
4. Res communis , yaitu wilayah secara umum tidak dapat berada di bawah suatu
kedaulatan tertentu ( wilayah bersama ) , misalanya luat lepas dan ruang angkasa .
B. KEDAULATAN NEGARA ATAS RUANG UDARA
Wilaya kedaulatan Negara mencakup pula ruang udara di atas wilayahnya . Wilayah ini
sudah sejak lama dibahas , terutama tampak pada sebuah dalil Hukum Romawi yang berbunyi
cujus est solum , ejus est usque ad coelom . Dalil ini berarti “ Barang siaap yang memiliki
sebidang tanah dengan dengan demikian juga memiliki segala – galanya yang berada diatas
permukaan tanah tersebut sampai kelangit dan segala apa yang berada di dalam tanah “ .
Pada masa ini pun konsep kedaulatan Negara diruang udara belum begitu penting . Pesawat –
pesawat terbang yang cukup banyak pada waktu itu adalah balon – balon udara , bebas di
terbangkan dari satu Negara dan mendarat di Negara lain atau kemana saja pesawat tadi
kebetulan terbawa oleh angina . Misalnya balon – balon zeppelin dari jerman , naik kemudian
terbang melalui ngara swiss tanpa di perhitungkan keberatan atau izin dari Negara tersebut .
Meskipun pada 1908 pihak prancis mulai mempersoalkan segala bentuk penerbangan
tersebut , namun sekalipun setiap kali penerbangan – penerbangan jerman ( kebanyakan perwira
– perwira Angkatan Darat ) memasuki ruang udara diatas prancis dan kemudian mendarat ,
mereka selalu diterima dengan baik oleh penjabat – penjabat perancis .
Namun pada waktu meletusnya Perang Dunia I yang melibatkan pula pesawat – pesawat udara
dengan teknik yang lebih maju , pesawat ini telah membuat keamanan Negara terancam
memlalui pemboman udara dan spionase oleh musuh . Karena itu pula , Negara – Negara secara
sepihak mulai menerapkan kedaulatan diruang udara di atas wilayahnya .
Hal yang cukup penting diutarakan di sini yaitu diaturnya tentang adanya hak lintas
damai ( The right of innocent passage ) sebagaimana diatur dalam pasal 5 konvensi Chocago
tahun 1944. Hal ini dilator belakangi karena sensitifnya wilayah ruang udara yang dari hari ke
hari dengan kemajuan teknologi pesawat udara , wilayah udara menjadi sasaran peka dari pihak
lawan . Namun demikian masuk tanpa “ izin “ pesawat asing kedalam wilayah suatu Negara
tidak berakibat selalu fatal atau jika masuknya pesawat yang tidak “ diizinkan “ tersebut
disebabkan karena kehabisan bahan bakar , kerusakan mesin , cuaca buruk atau karena adanya
pembajakan , maka hal tersebut biasanya tidak membawa masalah keamanan atau pelanggaran
yang signifikan .

C.KEDAULATAN NEGARA ATAS DAERAH PERBATASAN


Daerah perbatasan merupakan masalah yang cukup penting dalam pembahasan
kedaulatan Negara . Pembahasan merupakan pemisah antara berlakunya suatu kedaulatan Negara
dengan kedaulatan Negara lainnya . Terutama di Afrika , Asia dan Amerika Selatan , masalah
pembatasan ini tampak menonjol dan sulit karena bebrapa Negara dibagian – bagian dunia ini ,
contoh klasik sengketa pembatasan yang menarik perhatian ahli hukum internasional adalah
kasus ( kasus kuil preah – vihear ) . Pembatsan antar dua negara yaitu Thailand dan Kamboja
diatur oleh sebuah perjanjian tahun 1904 . Menurut pasal 1 perjanjian ini , pembatasan
sempanjang pegunung Dangvek adalah garis batas air sedangkan menurut pasal 3 nya ditemukan
bahwa aliran batas air yang pasti akan ditetapkan oleh suatu komisi gabungan dari kedua
Negara . Namun dalam pelaksanaan perjanjian tersebut , komisi tidak berhasil mengadakan serta
menentukan garis batas tersebut .
Mahkamah Internasional yang menangani batas ini menolak alasan – alasan Thailand .
Menurut Mahkamah , Negara – Negara yang bersangkutan masih dimungkinkan untuk menerima
garis batas yang dibuat “ secara non – formal “ oleh para ahli . Dalam masalah perbatasan ini ,
umumnya sengketa – sengketa yang lahir lebih berat bersifat politisnya sehingga dalam
memecahkan masalah ini banyak mengalami kesulitan .

D. Kedaulatan Negara Atas Sungai


Kedaulatan Negara atas darat mencakup segala kekayaan yang berada dibawah serta
diatas tanah tersebut . Yang menjadi masalah berkaitan dengan kedaulatan Negara atas sungai ini
adalah tentang hak Negara tepi sungai dan Negara – Negara lain untuk berlayar di sepanjang
sungai itu . Grotius dan beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa semua Negara memiliki
hak untuk berlayar di sungai – sungai Internasional . Namun pendapat ini tidak diterima oleh
Negara – Negara , karena sarjana – sarjana Hukum Internasional tidak menutup adanya hak
lintas Negara lain untuk melewati sungai Negara lain .
Tentang adanya hak lintas ini , ada tiga pendapat yang berbeda bagaimana hak ini
diterapkan .
Kelompok pertama berpendapat bahwa hak lintas tersebut terbatas pada masa damai .
Kelompok kedua menegaskan bahwa hanya Negara – Negara yang di lewati sungai itu sajalah
yang memiliki hak lintas .
Kelompok ketiga berpendapat bahwa kebebasan lintas tersebut tidak terbatas namun hanya
tunduk kepada hak maing – masing Negara untuk membuat pengaturan – pengaturan yang perlu
dan wajar berkaitan dengan pemanfaatan sungai di perbatasannya .
Upaya mewujudkan suatu pengaturan Hukum Internasional tentang sungai ini telah
dilakukan oleh Komisi hukum Internasional ( The International Law association ) pada
konperensi yang ke 52 di kota Helsinki tahun 1966 . Pada konperensi ini , Asosiasi telah
menyepakati suatu rancangan perjanjian yaitu ( Peraturan Helsinki tentang pemanfaatan sungai –
sungai Internasional ) .
Peraturan Helsinki ini menyetujui prinsip – prinsip dasar pmanfaatan secara adil tentang
penyaluran air internasional , serta mengatur hal – hal baru seperti polusi air dan kayu – kayu
yang terapung .

Anda mungkin juga menyukai