Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI RISET

MINI RISET DAN REKAYASA IDE


(MR)MK.PENG. IPS SD
S1 PGSD UNIMED

SKOR
NILAI:

Analisis permasalahan dalam pembelajaran IPS kelas 6


di SDN 0608004 Jl.A.R Hakim Gg Rahayu suka rame kecamatan Medan area

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


Alda Alviola Silalahi (1213111022)
Anggi Piramida Ginting (1213111002)
Adinda Adelia Damanik (1213111037)
Tri Isna Laily (1211111032)
Andreas Imanuel P Siahaan (1213111038)

DOSEN PENGAMPU : Dra.Risma M.Pd


MATA KULIAH : Pengembangan Pembelajaran IPS SD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan Mini Riset (MR) dan Rekayasa Ide (RI) ini
dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan MR ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun sehat pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan MR dan RI sebagai tugas mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran IPS SD.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusunya
kepada dosen kami ibu Dra.Risma,M.Pd

Penulis tentu menyadari bahwa MR ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk MR dan RI ini, supaya Mini Riset ini nantinya dapat menjadi Riset
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan ini kami mohon maaf. Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga MR
Dan RIini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita
semua dengan keberkahan dan ilmu yang berguna.

Medan, 30 Oktober 2023

Penulis (Kelompok 1)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Identifikasi masalah ............................................................................................................. 2
C. Rumusan masalah ................................................................................................................ 2
D. Tujuan .................................................................................................................................. 2
E. Manfaat ................................................................................................................................ 2
A. Pengertian Media Pembelajaran .......................................................................................... 4
B. Macam-macam Media Pembelajaran ................................................................................... 5
C. Makna Media dalam Pendidikan dan Pembelajaran ............................................................ 7
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................. 9
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................................. 9
B. Subjek Penelitian ................................................................................................................. 9
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................... 9
D. Instrumen ............................................................................................................................. 9
E. Teknis Analisis Data .......................................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 11
A.Gambaran Hasil...................................................................................................................... 11
B.Pembahasan ........................................................................................................................... 11
BAB V REKAYASA IDE ............................................................................................................ 12
A. Identifikasi Permasalahan .................................................................................................. 14
B. Solusi Dan Pembahasan ..................................................................................................... 14
BAB VI PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 16
LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa masalah yang sering timbul adalah terkadang pendidik kurang kreatif
dalam menggunakan metode pembelajaran. Mereka cukup puas dengan metode
konvensional sehingga peserta kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Mereka
mengandalkan metode ceramah konvensional sehingga proses belajar mengajar di kelas
sangat membosankan. Kasus-kasus di atas masih sering dijumpai dalam proses
pembelajaran hingga saat ini.
Proses pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis peserta
didik pada berbagai tingkatan usia. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan berhasil
jika pendidik mampu untuk menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
dan jenjang usia peserta didik. Belajar adalah proses kompleks yang terjadi pada setiap
orang sepanjang hidup mereka. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi
antara manusia dengan lingkungannya. Oleh karena itu pembelajaran dapat terjadi kapan
pun dan dimanapun. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku yang mungkin disebabkan oleh perubahan tingkat pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang dimilikinya. Interaksi yang terjadi selama proses
pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan.
Ada empat teori pembelajaran yang umum di bidang pendidikan. Teori pertama
adalah perspektif behavioris. Perspektif ini memandang bahwa perilaku dapat dibentuk
dengan memperkuat atau memberi penghargaan untuk mencapai tanggapan yang
diinginkan terhadap lingkungan. Teori ini menekankan pada perubahan perilaku atau
kinerja. Dengan kata lain, hasil belajar lebih penting dari pada proses pembelajaran.
Adapun karakter proses pembelajaran behavioris adalah (1) partisipasi peserta didik
penting dalam proses pembelajaran; (2) materi pembelajaran dirancang secara berurutan
untuk membantu peserta didik memahami konten dengan mudah; dan (3) respon peserta
didik harus diikuti dengan umpan balik dan penguatan.
Teori kedua adalah perspektif kognitif yang menitikberatkan pada bagaimana
orang menerima proses dan memanipulasi informasi. Perspektif ini juga
1
memperhatikan tentang bagaimana orang berpikir, memecahkan masalah dan mengambil
keputusan. Dengan demikian, prinsip teori kognitif adalah memahami ide atau konsep dan
menemukan keterkaitannya. Teori ketiga adalah teori konstruktivis. Ini adalah gerakan
yang melampaui keyakinan kognitif. Ini menganggap keterlibatan peserta didik dalam
pengalaman yang bermakna sebagai inti dari pengalaman belajar. Dalam proses
pembelajaran, teori ini mendorong peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok,
mencari pemecahan masalah dan mengintegrasikan beberapa informasi baru.
Perspektif terakhir, yaitu perspektif sosial-psikologis melihat pengaruh organisasi
sosial di kelas terhadap pembelajaran, misalnya: struktur kelompok di dalam kelas,
struktur otoritas kelas, dan struktur penghargaan. Contoh perspektif sosial-psikologis
adalah penelitian yang dilakukan oleh Robert Slavin yang mengatakan pembelajaran
kooperatif lebih efektif dan lebih bermanfaat secara sosial daripada pembelajaran
kompetitif dan individualis.

B. Identifikasi masalah
Guru tidak menggunakan media pembelajaran interaktif dalam kegiatan belajar mengajar
(Pembelajaran yang dilakukan oleh guru monoton)

C. Rumusan masalah
Bagaimana cara mengatasi permasalahan guru yang tidak menggunakan media interaktif
dalam kegiatan belajar mengajar yang disebabkan oleh beberapa alas an, sehingga
pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik untuk parasiswa

D. Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan
Pembelajaran IPS SD.

E. Manfaat
Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis sebagai berikut

2
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
terhadap pembelajaran IPS dan memperluas wawasan mengenai penggunaan media
dalam pembelajaran IPS khususnya di SD.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
a. Siswa : untuk menumbuhkan semangat belajar siswa serta berkreativitas dalam
belajar, memahami pentingnya membaca.
b. Guru : diharapkan lebih memperhatikan pembelajaran agar lebih berkreasi dan
tidak monoton sehingga prose belajar mengjar jadi lebih interaktif.
c. Peneliti : menambah pengetahuan penulis dalam reverensi peneliotian
selanjutnya.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’,
’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT
(Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan
atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3).
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau
perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran
bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran.
Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media
pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses
komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk
menyalurkan pesan pembelajaran.
Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media
dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan
media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk
membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan.
Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids).
Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model
benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk
memperjelas materi pembelajaran.

4
B. Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan
papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain
seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan
media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program
pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing
lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah
baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy
Bretz (1971) yang dikutip Sadiman, dkk (1996: 20), mengidentifikasi jenis jenis media
berdasarkan tiga unsur pokok yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur
tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: 1) media
audio, 2) media cetak, 3) media visual diam, 4) media visual gerak, 5) media audio semi
gerak, 6) media semi gerak, 7) media audio visual diam, 8) media audio visual gerak.
Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi
yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang menggunakan
teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang digunakan,
maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Media
tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya. Misalnya, pada tahun
1950- an, media televisi dikategorikan media paling tinggi. Tetapi kemudian pada tahun
1970-an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya media komputer. Pada masa tersebut,
komputer digolongkan pada media dengan teknologi yang paling tinggi.
Beberapa pengelompokkan media dapat dilihat sampai saat ini belum ada suatu
pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan
pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-macam kepentingan.
Masih ada pengelompokkan yang dibuat oleh ahli lain, namun apapun dasar yang
digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah
mempelajarinya.

5
Sebagai seorang guru, perlu mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang
berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih
mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain
mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam
pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada
kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
a. Media visual
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda
beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan kelemahan.
Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini. Untuk
mempermudah pembahasan karena pertimbangan praktis, maka jenis media yang akan
dibahas di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa digunakan dalam pembelajaran.
b. Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang paling
sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah
memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber
yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan
cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
a) materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa
digandakan berkali kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.
b) untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif
murah.
c) jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan.
d) peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan
peralatan audio visual lainnya.
e) pengoperasian dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah ditemukan
disekitar sekolah.
f) program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar
yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan
dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
c. Media audio visual
a) Media video

6
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual
lain misalnya film, tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena
media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi
dan perawatan video juga lebih murah dibandingkan film, pengoperasiannyapun jauh
lebih praktis sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati
dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi
untuk keperluan pembelajaran.
b) Media komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan
bahan belajar dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor
Seels & Richey (2000) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 33). Pada dasarnya
teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui
tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer untuk pembelajaran biasanya
disebut Computer Based Instructional (CBI) Computer Assisted Intructional (CIA),
atau Computer Managed Intructional (CMI), Intructional Aplication of Computer
(IAC), Instruction Assisted Learning (IAL). Dalam bahasa Indonesia diartikan
sebagai pembelajaran berbantu komputer. Bambang Warsita (2008: 34) teknologi
komputer berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat luank (software)
biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Dapat digunakan secara acak,
disamping secara linier, 2) Dapat digunakan dengan peserta dengan keinginan peserta
didik di samping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya, 3)
Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan mengunakan kata,
simbol, maupun grafis, 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama
pengembangan, dan 5) Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat
interaktivitas tinggi.

C. Makna Media dalam Pendidikan dan Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu yang digunakan oleh
pendidik agar kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima

7
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
peserta didik sedemikian rupa sehingga terjadi proses pembelajaran. Media adalah semua
alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam konteks komunikasi, media merupakan salah satu komponen strategi
pembelajaran yang merupakan wadah pesan atau distributor yang diteruskan kepada
sasaran atau penerima pesan, dan materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran. Komunikasi merupakan
suatu hubungan antar seseorang dengan orang lain. Proses interaksi antara individu
dengan individu yang lainya disebabkan karena terjadinya komunikasi dalam rangka
penyampaian informasi. Komunikasi merupakan proses penyaluran informasi, ide,
penjelasan, perasaan, serta pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke
kelompok. Jadi, komunikasi adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-
kelompok yang ditujukan untuk memengaruhi di dalam suatu organisasi.sikap dan
perilaku seseorang serta kelompok-kelompok.
Dapat dimaknai bahwa komunikasi berarti gabungan dari satu dua arah atau
lebih. Akan tetapi disini gabungan yang dimaksud adalah hubungan antara satu orang
dengan orang lain atau lebih. Dengan sendirinya hubungan bisa berbentuk berbicara,
pergaulan, yang mengandung maksud tertentu seperti hubungan dalam dunia pendidikan
atau interaksi dalam dunia pendidikan, sedangkan media adalah alat bantu atau pengantar
dalam hubungan tersebut, sehingga hubungan tersebut bisa dipermudah, dipercepat, lebih
praktis, dan mengandung manfaat.
Ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik. Di samping itu, persepsi peserta didik juga sangat
memengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping
memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi
serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya
diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Maka dari itu perlu diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik
perhatian peserta didik serta memberikan kejelasan objek yang akan diamatinya. Bahan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman peserta didik.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat yang dijadikan peneliti adalah SDN 060804 yang beralamat di Jl.A.R
Hakim Gg Rahayu suka rame kecamatan Medan area.. Waktu Penelitian dilaksanakan
pada:
Hari/tanggal : 27 Oktober 2023
Pukul : 08.00 - 09.15 WIB
Tempat : SDN 060804

B. Subjek Penelitian
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan
oleh pembicara. Dalam mini riset ini yang menjadi subjek penelitian adalah Guru siswa
Kelas 6 SDN 060804 Jl.A.R Hakim Gg Rahayu suka rame kecamatan Medan area dengan
wali kelasnya Ibu Willy rahmadani S.Pd.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah Wawancara.

D. Instrumen

1.Apa saja tantangan utama yang ibu hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPS di
tingkat SD?

9
2.Bagaimana ibu mengatasi kendala dalam membuat materi pembelajaran IPS yang
sesuai dengan tingkat pemahaman siswa SD?
3.Apakah ibu merasa sulit menjelaskan konsep-konsep ilmiah kepada siswa dengan
bahasa yang mudah dipahami? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
4.Adakah peralatan atau sumber daya yang seringkali kurang atau tidak memadai saat
mengajar IPS? Bagaimana ibu mengatasi keterbatasan ini?
5.Apakah terdapat kesulitan dalam menjaga minat siswa terhadap mata pelajaran IPS?
Bagaimana ibu membuat pembelajaran lebih menarik bagi mereka?
6.Bagaimana ibu menyesuaikan metode pengajaran IPS dengan gaya belajar berbeda di
antara siswa-siswa ibu?
7.Apakah ada tantangan khusus dalam mengajar konsep-konsep IPS yang lebih abstrak
atau sulit dipahami oleh siswa SD?
8.Bagaimana ibu menilai tingkat pemahaman siswa terhadap materi IPS? Adakah
strategi khusus yang ibu terapkan?
9.Apakah terdapat perbedaan dalam menangani kesulitan belajar IPS antara siswa-siswa
yang berbeda tingkat kemampuan?
10.Bagaimana ibu bekerja sama dengan rekan guru atau staf sekolah lainnya untuk
mengatasi masalah yang muncul dalam pembelajaran IPS?

E. Teknis Analisis Data


Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif yang dengan tujuan dapat menggambarkan serta mampu menganalisis secara
deskriptif terhadap hasil penelitian yang dilakukan yaitu mengenai Proses Pembelajaran
dikelas 6 di SDN 060804 Jl.A.R Hakim Gg Rahayu suka rame kecamatan Medan area.
Adapun observasi yang dilakukan dalam penelitian dengan melampirkan bukti
dokumentasi terhadap proses pembelajaran.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Hasil
Hasil dari observasi kami, guru tidak menggunakan media pembelajaran saat
proses pembelajaran, hanya berfokus pada buku ajar saja. Guru hanya menjelaskan
dengan menyuruh siswa memperhatikan buku paket siswa. Guru juga tidak
menggunakan media pembelajaran interaktif seperti Ppt/ Video pembelajaran dalam
pembelajaran.

B.Pembahasan
Proses pembelajaran merupakan proses transformasi informasi baik ilmu
pengetahuan maupun materi pembelajaran yang disampaikan guru ataupun sumber lain
kepada siswa atau pun penerima informasi lain melalui alat atau media tertentu
(Kwartolo, 2005; Muhammad, 2011; Wijanarko & Purnomo, 2014). Penyampaian
informasi atau pesan dalam pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai cara baik
secara verbal maupun non verbal sehingga informasi atau pesan yang disampaikan guru
dapat diterima dengan baik oleh siswa, akan tetapi tidak dapat dipungkiri kemungkinan
kegagalan penerimaan informasi atau pesan bisa saja terjadi dalam proses pembelajaran,
untuk itu penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu proses
penyampaian informasi atau pesan dalam pembelajaran berlangsung secara efektif
(Criticos, 1996; Gagne, 1985; Sadiman, dkk.,1990).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa saat proses pembelajaran, guru tidak
menggunakan media pembelajararan interaktif saat penyampaian pembelajaran, padahal
penggunaan media sangat berdampak dengan semangat dan hasil belajar siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasahan yang ditemukan saat proses
pembelajaran adalah guru tidak menggunakan media pembelajaran yang interaktif saat
menyampaikan materi ajar. Hasil penelitian tersebut diambil dari pengakuan guru
tersebut dalam proses wawancara

11
BAB V

REKAYASA IDE

A.IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. Permasalahan Umum
Sejak Kurikulum 2013 di Indonesia dilaksanakan di dalam sekolah, telah terjadi
perubahan paradigma dalam pendidikan, mulai dari kurikulum yang sekarang sudah berubah
menjadi Kurikulum Merdeka.. Perubahan tersebut terjadi pada pembelajaran di kelas awal,
yang semula menggunakan pendekatan tematik menjadi pendekatan diferensiasi.. Perubahan
ini berpengaruh pada kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan tematik, terutama guru sebagai pelaku pembelajaran.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran tematik terpadu, peneliti menemukan beberapa


permasalahan dari segi guru, yaitu; 1) Pengetahuan guru tentang IT yang masih kurang, 2)
Kurang maksimalnya penggunaan alat atau media pembelajaran yang menjadi pendukung di
dalam aktivitas belajar mengajar akan menimbulkan masalah dalam, 3) Kurangnya kemauan
guru untuk menghadapi tantangan dalam membuat inovasi media pembelajaran. .

Pembelajaran IPS dalam penerapannya disekolah terbukti masih mengalami banyak


hambatan baik dari pihak guru maupun sarana dan prasarana yang terkadang masih kurang
memadai.

2. Identifikasi Permasalahan
Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik

Di sekolah SDN 0608004 dalam proses pembelajaran ditemukan bahwa guru


masih kurang menggunakan media pembelajaran padahal dalam penggunaan media
pembelajaran sangat berdampak banyak kepada semangat dan juga hasil belajar siswa di
sekolah menjadi lebih baik. Hal ini didukung oleh pernyataan (Miarso,2004) media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.

12
B.SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Adapun solusi dan pembahasan Guru tidak menggunakan media pembelajaran ialah dengan
cara kita sebagai guru menjadi media sebagai perantara antara pendidik dengan peserta didik
dalam penyampaian materi pembelajaran supaya berjalan dengan semestinya. Dengan
adanya media pembelajaran, siswa bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena
adanya hal baru yang hadir pada kegiatan belajar dikelas. Media juga dapat memberikan peserta
didik rangsangan belajar sehingga adanya pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif.

Guru bisa mendapatkan media video pembelajaran dari You Tube ataupun membuat video
pembelajaran sendiri menggunakan aplikasi pembuat video pembelajaran. Adapun contoh
aplikasi untuk membuat video pembelajaran yang menarik untuk membantu kegiatan
pembelajaran dikelas seperti aplikasi Animaker,Powtoon,FlimoraGo,Kinemaster,Wondershare
Filmora dan aplikasi yang lainnya. Aplikasi tersebut adalah contoh aplikasi yang bisa digunakan
Guru yang masih pemula dalam membuat video pembelajaran dan memiliki tutorial pembuatan
yang banyak di Youtube sehingga para Guru semakin mudah untuk mempelajarinya.

Selain itu, Menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 119), menyatakan bahwa "media
benda konkret adalah objek yang sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat
penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan
keterampilan tertentu". Pengertian media benda konkret juga dapat diartikan alat peraga seperti
yang dikemukakan oleh Subari (1994:95), bahwa "alat peraga adalah alat yang digunakan oleh
pengajar untuk mewujudkan atau mendemonstrasikan bahan pengajaran guna memberikan
pengertian atau gambaran yang sangat jelas tentang pelajaran yang diberikan.

13
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai sarana komunikasi
penyampaian materi kepada peserta didik, agar materi yang disampaikan dapat dipahami
dengan baik guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran menempati komponen
penting dalam sistem pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan
yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik
pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media
dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Media memiliki manfaat yang besar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing agar pembelajaran asing dapat menarik dan memotivasi pembelajar. Motivasi
akan menjadikan pembelajar bersemangat dan senang belajar. Motivasi akan menjadikan
hidupnya interaksi karena pembelajar terangsang untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran di kelas. Media juga bermanfaat untuk mempermudah pembelajar asing dalam
memahami materi pembelajaran. Media memiliki berbagai macam fungsi serta manfaat yang
berguna bagi proses pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Media pembelajaran
bukan hanya dapat menjadi alat bantu dalam pembelajaran, juga dapat menstimulus
pemahaman serta keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu manfaat
media bukan hanya bagi peserta didik saja tetapi bagi pengajar serta proses pembelajaran yang
menjadi lebih efektif.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran-saran yang dapat peneliti
paparkan yaitu sebagai berikut.
a. Bagi siswa diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran IPS melalui media yang
digunakan, sehingga dapat berdampak terhadap pemahaman dan keaktifan siswa.

14
b. Bagi guru diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai pemilihan
media yang sesuai yang akan digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Bagi pembaca diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi baru
mengenai penggunaan dan kesesuaian media pembelajaran dalam pengajara Ilmu Pengetahuan
Sosial
d. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis dan
menemukan kesesuaian terhadap media pembelajaran lain, dan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai sumber rujukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasan Muhammad, dkk. 2021. “Media Pembelajaran” . Klaten : Tahta Medai Grup
Kristanto Andi. 2018. “ Media Pembelajaran”. Jawa Timur : Bintang Surabaya
Shafira, S., & Kurniawan, A. "Analisis Penggunaan Media Pembelajaran untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA N 15 Semarang." Prosiding Seminar
Nasional Mahasiswa Unimus, vol. 1, 2018.
"PERAN MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK." Jurnal Untirta, 2019.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai