Tugas 02 Hukum Pidana
Tugas 02 Hukum Pidana
HUKUM PIDANA
Disusun Oleh :
NIM : 051110844
UNIVERSITAS TERBUKA
2024
1. Dasar hukum adalah fondasi yang mendukung eksistensi dan pelaksanaan hukum
di suatu negara. Di Indonesia, terdapat dua asas utama yang menjadi landasan dari
pembentukan hukum nasional, yaitu Asas Nasional Aktif dan Asas Nasional Pasif.
Mari kita bahas keduanya secara lebih rinci:
Dasar Hukum: Asas Nasional Aktif didasarkan pada semangat aktifitas dan
partisipasi dalam pembentukan hukum. Hal ini tercermin dalam berbagai peraturan
perundang-undangan yang menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam
proses pembuatan hukum, seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).
Contoh:
Dasar Hukum: Asas Nasional Pasif menekankan pada kedudukan negara sebagai
pemberi hukum yang harus dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dasar
hukumnya terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan, terutama
dalam UUD 1945.
Contoh:
Pembuatan dan Penyebaran Uang Palsu: Kagura telah melakukan tindak pidana
dengan membuat dan menyebarluaskan uang palsu. Tindakan ini melanggar
Pasal 244 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang menyatakan
bahwa setiap orang yang membuat, mencetak, mengedarkan, menyimpan, atau
menggunakan uang palsu dapat dikenai hukuman pidana.
Penggunaan Uang Palsu: Badang juga terlibat dalam tindakan pidana karena
menggunakan uang palsu untuk melakukan transaksi di Indonesia. Hal ini
melanggar Pasal 244 KUHP.
Dengan demikian, Kagura dapat dituntut dan diadili sesuai dengan hukum pidana
di Indonesia karena perbuatannya yang melanggar ketentuan tentang uang palsu
dalam KUHP.
3. Dalam kasus Tersebut, Badang dapat dipidana atas penyalahgunaan uang palsu
meskipun ia sendiri merupakan korban dari aksi pemalsuan tersebut. Hal ini karena
dalam hukum pidana, ada konsep bahwa seseorang tidak dapat menggunakan atau
menyebarkan barang-barang yang diperoleh secara melanggar hukum, termasuk
uang palsu.
Tidak ada Perlindungan bagi Pengguna Uang Palsu yang Tidak Tahu:
Meskipun Badang mungkin tidak tahu bahwa uang yang ia terima adalah
palsu, hukum biasanya tidak memberikan perlindungan bagi pengguna
yang tidak tahu, terutama jika transaksi tersebut melibatkan barang-barang
yang diperoleh secara ilegal.
Jadi, meskipun Badang menjadi korban dari pemalsuan uang yang dilakukan oleh
Kagura, ia masih dapat dipidana atas penggunaan uang palsu sesuai dengan hukum
pidana yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA