Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Merumuskan Diagnosa Keperawatan dengan Akurat

Dini Sharfina/181101090
e-mail : dinisharfina184@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Pada proses keperawatan, setelah melakukan pengkajian, langkah selanjutnya
yang dilakukan seorang perawat adalah merumuskan diagnose, agar nantinya seorang perawat
dapat melakukan perencanaan dari hasil diagnose yang telah dirumuskan. Tujuan : untuk
mengetahui tentang perumusan dignosa keperawatan dalam proses keperawatan yang nantinya
menjadi pedoman dalam merancang suatu perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah literature review.
Dengan melakukan analisis dan kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu diagnose dalam proses keperawatan yang mana
diagnosa dalam proses keperawatan ini berkaitan dengan menentukan perencanaan dalam
pemberian asuhan keperawatan. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dari literature review yang
meliputi jurnal, teks book, dan e-book, didapatkan berbagai langkah-langkah dalam diagnosa
proses keperawatan yang nantinya sebagai pedoman perawat dalam menentukan perencanaan
dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Pembahasan : Diagnosa
keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu , keluarga, atau komunitas terhadap
masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual atau potensial. Kesimpulan : Seorang
perawat harus mampu merumuskan diagnose keperawatan agar nantinya dalam merencanakan
suatu asuah keperawatan tidak salah dan juga pasien merasa puas atas apa yang didapatkannya.
Kata Kunci : Proses Keperawatan, diagnosa keperawatan, dan perawat
PENDAHULUAN yang melibatkan klien dan keluarganya
dan untuk memberikan arah asuhan
LATAR BELAKANG
keperawatan. Diagnosa keperawatan
Setelah menyelesaikan pengkajian adalah hasil dari proses diagnostik
dalam proses keperawatan, langkah selama perawat menggunakan
selanjutnya yang dilakukan seorang pemikiran kritis, diagnosa kepearawatan
perawat adalah diagnosa dikembangkan untuk klien,keluarga,
keperawatan,yang merupakan penilaian atau komunitaas dan mencakup data
klinis tentang respons fisik perkembangan, intelektual, emosi,
individu,keluarga,atau kamunitas sosial dan spiritual yang didapapatkan
terhadap masalah kesehatan aktual atau selama pengkajian
potensial atau proses
kehidupan.diagnosa keperawatan adalah
pernyataan yang menggambarkan TUJUAN
respon aktual atau potensial klien Tujuannya adalah untuk mengetahui
terhadap masalah kesehatan yang tentang diagnosa dalam proses
perawat mempunyai lisensi dan keperawatan yang nantinya menjadi
kompeten untuk mengatasinya. pedoman seorang perawat dalam

Diagnosa keperawatan memberikan merancang suatu perencanaan dalam

dasar untuk pemilihan intervensi untuk memberikan asuhan keperawatan yang

mencapai hasil yang menjadi tanggung berkualitas. Dan juga, agar kita sebagai

gugat perawat (NANDA,1990; mahasiswa keperawatan dapat

Carpenito,1993). Hasil dan intervensi memahami dan juga mengamalkannya

dipilih dalam kaitannya dengan dalam kehidupan nyata.

diagnosa keperawatan tertentu


METODE PENELITIAN
(McCloskey & Bulechek,1992). Alasan
untuk merumuskan diagnosa Rancangan penelitian yang digunakan

keperawatan setelah melakukam analisis adalah literature review. Dengan

data pengkajian adalah untuk melakukan analisis dan kajian bebas

mengidentifikasi masalah kesehatan pada jurnal, e-book, maupun buku teks


yang berkaitan dengan materi diagnose dari hasil pengkajian yang
pembelajaran yaitu diagnosa dalam telah dilakukan.
proses keperawatan yang mana
Seorang perawat yang memiliki
diagnosa dalam proses keperawatan ini
kemampuan memahami langkah-
berkaitan dalam perancangan suatu
langkah maupun komponen diagnosa
perencanaan dalam pemberian asuhan
keperawatan akan dengan mudah
keperawatan.
menyusun rencana keperawatan hingga
Jurnal ataupun artikel yang digunakan sampai nantinya pada tahap
pada literature review ini adalah jurnal dokumentasi.
atau artikel yang didapatkam dari
PEMBAHASAN
google scholar, google book, library
Diagnosa keperawatan adalah penilaian
usu pada 10 tahun terakhir penerbitan.
klinis tentang respon individu ,
Dalam mencari literature reviewnya,
keluarga, atau komunitas terhadap
menggunakan kata kunci proses
masalah kesehatan dan proses
keperawatan, diagnosa keperawatan,
kehidupan aktual atau potensial.
dan perawat.
Diagnosa keperawatan memberikan
HASIL PENELITIAN dasar pemilihan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil dimana perawat
Berdasarkan hasil penelitian dari
bertanggunggugat (NANDA, 1990).
literature review yang meliputi jurnal,
teks book, dan e-book, didapatkan Kategori Diagnosa Keperawatan
berbagai komponen diagnosa dalam
1. Diagnosa Keperawatan Aktual
proses keperawatan yang nantinya
sebagai pedoman perawat dalam Menurut NANDA diagnosa

merancang perencanaan dalam keperawatan aktual adalah

memberikan asuhan keperawatan yang diagnosa yang menyajikan

berkualitas. Pada literature review keadaan klinis yang telah

didapatkan hasil bahwa sebelum divalidasikan melalui batasan

melakukan intervensi keperawatan karakteristik mayor yang

langkah yang dilakukan adalah diidentifikasi. Diagnosa

merumuskan diagnosa, dimana keperawatan mempunyai empat

seoranmg perawat mampu merumuskan komponen : label, definisi,


batasan karakteristik, dan faktor keputusan klinis tentang
yang berhubungan. individu, keluarga atau
komunitas yang sangat rentan
Label merupakan deskripsi
untuk mengalami masalah
tentang definisi diagnosis dan
dibanding individu atau
batasan karakteristik. Definisi
kelompok lain pada situasi yang
menekankan pada kejelasan, arti
sama atau hampir sama.
yang tepat untuk diagnosa.
Batasan karakteristik adalah Diagnosa keperawatan ini
karakteristik yang mengacu pada mengganti istilah keperawatan
petunjuk klinis, tanda subjektif potensial dengan menggunakan
dan objektif. Batasan ini juga “risiko terhadap atau risiko
mengacu pada gejala yang ada tinggi terhadap”. Validasi untuk
dalam kelompok dan mengacu menunjang diagnosis resiko
pada diagnosis keperawatan, tinggi adalah faktor resiko yang
yang teridiri dari batasan mayor memperlihatkan keadaan dimana
dan minor. Faktor yang kerentanan meningkat terhadap
berhubungan merupakan etiologi klien atau kelompok dan tidak
atau faktor penunjang. Faktor ini menggunakan batasan
dapat mempengaruhi perubahan karakteristik. Penulisan rumusan
status kesehatan. Faktor yang diagnosis ini adalah : PE
berhubungan terdiri dari empat (problem & etiologi).
komponen : patofisiologi,
3. Diagnosa Keperawatan
tindakan yang berhubungan,
Kemungkinan
situasional, dan maturasional.
Penulisan rumusan diagnosis ini Menurut NANDA, diagnosa

adalah : PES (problem + etiologi keperawatan kemungkinan

+ simtom). adalah pernyataan tentang


masalah yang diduga masih
2. Diagnosa Keperawatan Risiko
memerlukan data tambahan
atau Risiko Tinggi
dengan harapan masih
Diagnosa keperawatan risiko diperlukan untuk memastikan
menurut NANDA adalah
adanya tanda dan gejala utama suatu kejadian atau situasi
adanya faktor resiko. tertentu.

4. Diagnosa Keperawatan Menurut NANDA ada 2


Sejahtera diagnosa keperawatan sindrom, yaitu:

Menurut NANDA, diagnosa 1) Sindrom trauma


keperawatan sejahtera adalah pemerkosaan
ketentuan klinis mengenai
Contoh : takut, gangguan pola
individu, kelompok, atau
istirahat dan tidur, cemas, sedih, dan
masyarakat dalam transisi dari
lain-lain.
tingkat kesehatan khusus ke
tingkat kesehatan yang lebih 2) Resiko sindrom

baik. Cara pembuatan diagnosa penyalahgunaan

ini adalah dengan Contoh :


menggabungkan pernyataan
a. Resiko Infeksi
fungsi positif dalam masing-
b. Resiko perubahan fungsi
masing pola kesehatan
pernafasan
fungsional sebagai alat
c. Resiko Gangguan
pengkajian yang disahkan.
Aktifitas
Dalam menentukan diagnosa
d. Resiko Konstipasi
keperawatan sejahtera, menun
jukkan terjadinya peningkatan Langkah-Langkah Menegakkan
fungsi kesehatan menjadi fungsi Diagnosa Keperawatan
yang positif.
1. Klasifikasi Data, dimana
5. Diagnosa Keperawatan Sindrom seorang perawat harus mampu
mengelompokkan data-data
Menurut NANDA, diagnosa
pasien dengan keadaan tertentu,
keperawatan sindrom adalah
berdasarkan kebutuhan dasar
diagnosa yang terdiri dari
manusia, masalah pasien, dan
sekelompok diagnosa
juga nantinya dikelompokkan
keperawatan aktual atau resiko,
menjadi data subjektif dan
yang diduga akan muncul karena
objektif.
2. Interpretasi Data, dalam 3. S (Symptom), menggambarkan
melakukan interpretasi data ada sekelompok tanda atau gejala.
lagi langkah-langkah yang harus
dilakukan yaitu, menentukan
PENUTUP
kebutuhan klien, menentukan
masalah klien, dan penentuan KESIMPULAN
keputusan.
Seorang perawat harus mampu
3. Validasi Data, pada langkah ini
merumuskan diagnose keperawatan
perawat harus memapu
agar nantinya dalam merencanakan
memvalidasi data yang telah ada
suatu asuah keperawatan tidak salah dan
secara akurat. Validasi ini
juga pasien merasa puas atas apa yang
dilakukan dengan cara
didapatkannya.
mengajukan pertanyaan kepada
keluarga atau klien tentang Diagnosis keperawatan ditetapkan
kejelasan data. berdasarkan analisis dan interpretasi
4. Perumusan Duagnosa data yang diperoleh dari pengkajian
Keperawatan, yaitu perawat keperawatan pada klien. Diagnosis
merumuskan diagnose yang keperawatan memberikan gambaran
telah dibuat berdasarkan pada tentang masalah atau status kesehatan
pola identifikasi masalah dan klien yang nyata (aktual) dan
kemungkinan penyebab. kemungkinan akan terjadi, dimana
pemecahannya dapat dilakukan dalam
Komponen Diagnosa Keperawatan
batas wewenang perawat agar dapat
Dalam melakukan diagnose mengidentifikasi dan memebrikan
keperawatan ada 3 komponen yang intervensi secara pasti untuk menjaga,
penting dan esensial dalam perumusan menurunkan, membatasi dan mencegah
diagnose keperawatan yang telah serta merubah status pasien.
dibentuk PES.
SARAN
1. P (Problem), diidentifikasi
Diagnosa keperawatan dilakukan agar
sebagai masalah kesehatan.
seorang perawat dapat berkerja
2. E (Etiologi), menunjukkan
profesional dalam menjalankan tugas
penyebab dari problem.
dan kewajiban sebagai seorang perawat
yang ideal dan bertanggung jawab. Konsep dan Praktik (Edisi 2).
Sehingga pasien dapat merasakan Jakarta : Salemba Medika.
kepuasan atas asuhan keperawatan yang
Nursalam. (2008). Konsep dan
diberikan dan dapat menegakkan
Penerapat Metodelogi
dignosa secara akurat.
Penelitian Ilmu Keperawatan
(ed. 2). Jakarta : Salemba
Medika.
REFERENSI
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).

Keperawatan. Jakarta : EGC. Buku ajar fundamental


keperawatan : konsep, proses,
Dermawan, D. (2012). Proses
dan praktik (4th ed). Jakarta :
Keperawatan Penerapan dan
EGC.
Kerangka Kerja. Yogyakarta :
Gosyen Publishing. Risnah. (2011). Metedeologi Asuhan
Keperawatan. Makassar :
Deswani. (2011). Proses Keperawatan
Alauddin Press.
dan Berpikir Kritis. Jakarta :
Salemba Medika. Rohmah, N. (2012). Proses
Keperawatan Teori dan
Haryanto. (2007). Konsep Dasar
Aplikasi. Yogyakarta : Ar-
Keperawatan dengan
Ruzz Media.
Pemetaan Konsep (Concept
Mapping). Jakarta : Salemba Sari, D. W. P., Issroviatiningrum, R., &

Medika. Soraya, R. S. (2019).


Hubungan antara Pelayanan
Jumaidi, G. (1999). Pengantar
Keperawatan Berbasis
Keperawatan Profesional.
Spiritual dengan Kepuasan
Jakarta : EGC.
Kerja Perawat. Jurnal Riset
Muhlisin, A. (2011). Dokumentasi Kesehatan, 8(1), 53-59.
Keperawatan. Yogyakarta :
Setiadi. (2012). Konsep dan Penulisan
Gosyen Publishing.
Dokumentasi Asuhan
Nursalam. (2011). Proses dan Keperawatan : Teori dan
Dokumentasi Keperawatan :
Praktik. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi


dalam Keperawatan.
Jember : University Press.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer


dalam Pembinaan Etika
Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan
Keperawatan. IKESMA, 4(2).

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi


dalam Keperawatan.
Jember : University Press.

Simamora, R. H. (2019). Menjadi


Perawat yang : CIH’HUY.
Surakarta : Kekata Publisher.

Suarli, S., & Bahtiar. (2009).


Manajamen Keperawatan
dengan Pendekatan Praktis.
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai