Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KARAKTERISTIK ENTERPRENEUR DAN ENTERPREUNERSHIP

Dosen Pengampu :
Ns. Romy Wahyuny, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh:
1. Siti Nurhayati 2339081
2. Septia Dinda Azzahra
3. 2339053
4. Nur Saidah lubis 2339044
5. Orinda Yesya Ramadani 2339080
6. July Thia Yufanda 2339063
7. Riri Mardita 2339045
8. Dela Desriani 2339051
9. Tiara Sasmita Aziz 2339048

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini Penyusun
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah memberikan
kesempatan untuk menyusun makalah ini, yang sudah banyak membantu selama
perkuliahan. Tidak lupa juga kepada teman-teman yang selalu menemani,
membantu dan mendukung selama pembuatan makalah ini. Sehingga, makalah ini
dapat terselesaikan tidak lepas dari kerjasama semuanya.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
Penyusun harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

Pasir Pengaraian, Mei 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B.Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.Karakter entrepreneur yang berorientasi pada mindset, skillset ......... 3
B.Sikap dan tindakana yang berorientasi pada pemecahan masalah....... 4
C.Pengembangan dan penjabaran indicator karekter entrepreneur ......... 9
BAB III PENUTUP...................................................................................... 16
A.Kesimpulan.......................................................................................... 16
B.Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara makhluk hidup yang diciptakan Allah Yang Maha Esa, manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia sangat membutuhkan
pekerjaan untuk memenuhi kehidupan atau kebutuhan sehari-hari. Diantara
manusia tersebut ada beberapa manusia yang mampu dan berbakat untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, bahkan dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain.
Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut
adalah penciptaan usaha yang di bentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Modal dasar untuk menciptakan perubahan dalam kehidupan berupa
kepribadian, ketekunan, ketabahan, optimisme, keakraban, dan etika. Dengan
semua faktor yang merupakan modal dasar tersebut orang dapat menjual ide dan
buah pikirannya kepada pihak lain secara efektif. Keberhasilan seorang wirausaha
ditentukan oleh kemampuan menuangkan idenya, dengan ide tersebut dapat
mengubah situasi dan kondisi, menjadi lebih baik, sehingga mendapatkan manfaat
dan keuntungan dari ide tersebut.
Kegagalan dan keberhasilan ibarat dua sisi mata uang yang tidak pernah
bertemu. Jika koin tersebut dilemparkan dan jatuh ke tanah, hanya salah satu sisi
yang muncul. Jika ditanya tak seorangpun mau gagal dengan apa yang ia kerjakan
dan dengan alasan apapun. Kegagalan menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan
apalagi dialami. Malu, kecewa dan kehilangan harga diri sepertinya merupakan
paket lengkap dari sebuah kegagalan. Hal inilah yang menyebabkan banyak
orang, menghindari segala sesuatu yang kelihatannya akan bermuara pada
kegagalan, tindakan baru, bisnis baru, keputusan-keputusan baru, pekerjaan baru
dan hal-hal baru yang tingkat kegagalannya tinggi. Padahal, jika dicermati lebih
jauh, ternyata keberhasilan merupakan akibat kegagalan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakter entrepreneur yang berorientasi pada mindset, skillset dan
toolset ?
2. Bagaimana sikap dan tindakana yang berorientasi pada pemecahan masalah ?
3. Bagaimana pengembangan dan penjabaran indicator karekter entrepreneur ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui karakter entrepreneur yang berorientasi pada mindset, skillset dan
toolset
2. Mengetahui sikap dan tindakana yang berorientasi pada pemecahan masalah
3. Mengetahui pengembangan dan penjabaran indicator karekter entrepreneur

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakter Entrepreneur Yang Berorientasi Pada Mindset, Skillset Dan


Toolset
Entrepreneur (pengusaha) merupakan seseorang yang melakukan kegiatan
wirausaha yang mampu memasarkan, mengembangkan serta mampu mengatur
jalannya usaha itu agar dapat bertahan lama dan dapat terus mengeluarkan ide-ide
serta inovasi terbaru melalui perkembangan zaman. Menurut para ahli, arti dari
entrepreneur adalah: pertama, menurut Thomas W. Zimmerer pengertian
entrepreneur adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan
permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang
setiap hari. Kedua, Peter F. Drucker mendefinisikan pengertian entrepreneur
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, bahasa
kerennya ability to create the new and different. Ketiga, menurut Kasmir
pengertian entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan dan terakhir, menurut Soeparman
Spemahamidjaja pengertian entrepreneur adalah suatu kemampuan (ability) dalam
berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

Seorang entrepreneur harus dapat mengatur pola pikirnya atau yang biasa
disebut dengan mindset. Mindset disini merupakan pola pemikiran seorang
entrepreneur terhadap sikap yang harus dimilikinya dalam berinovasi dan
menghasilkan suatu tindakan. Mindset merupakan salah satu hal penting bagi

3
seorang entrepreneur yang harus ditanamkan sejak awal agar dapat membuatnya
sukses.

Setelah membahas mengenai pengertian entrepreneur dan mindset,


sekarang pembahasan yang tidak kalah serunya adalah mengenai bagaimana
mindset awal seorang entrepreneur yang benar untuk sukses, berikut:
 Berfikir positif , dengan berfikir positif, kita dapat membentuk kepercayaan diri
kita serta dapat mengetahui kualitas dari diri sendiri untuk membangun sebuah
motivasi agar dapat lebih berkembang. Dengan berfikir positif dapat membuat
kita fokus untuk mencapai sebuah tujuan agar dapat melewati rintangan-rintangan
untuk menuju kesuksesan.
 Bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil dimana seorang entrepreneur
memiliki kesempatan untuk menciptakan banyak inovasi-inovasi baru tanpa
memikirkan hal-hal yang dapat merugikan suatu perusahaan. Mindset inilah yang
harus diubah dari seorang entrepreneur. Karena, seorang entrepreneur harus
bertanggung jawab terhadap segala aspek yang terkait dengan usahanya, serta
kesejahterahan usaha dan timnya.
 Mulai dari sekarang!, Tidak ada seorang pengusaha yang langsung sukses ketika
merintis sebuah bisnis. Dengan memiliki semangat untuk maju dan sikap pantang
menyerah kita dapat melewati banyak rintangan-rintangan yang menghadang dan
dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
 Siap dan berani untuk gagal, Semua orang yang telah sukses pasti pernah
merasakan yang dinamakan dengan kegagalan. Untuk memulai suatu bisnis
janganlah takut akan kegagalan serta kerugian yang akan didapatkan, karena itu
semua adalah hal-hal awal untuk mencapai kesuksesan. Cara untuk meminimalisir
kegagalan adalah mau belajar dari kesalahan serta kritikan dari orang luar, jangan
pernah mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
 Memiliki komitmen atau tekad yang kuat , untuk memulai sesuatu kita harus
memiliki komitmen serta tekad yang kuat agar kita dapat fokus pada satu tujuan
yang ingin dicapai. Dengan memiliki komitmen yang kuat kita dapat mencapai
tujuan dengan mudah serta kita dapat bersikap lebih professional dalam

4
mengerjakan atau menjalankan usaha agar dapat lebih berkembang, Mindset atau
cara berfikir merupakan cara atau langkah dasar yang akan membawa kita kepada
tujuan, impian ataupun goal besar yang ingin kita capai. Mulailah merubah pola
pikir kita dari yang salah menjadi yang lebih baik, berfikir positif dan percaya
bahwa kita bisa melakukan hal yang kita inginkan dan jangan pantang menyerah
untuk mencapai kesuksesan.
 Mencari Peluang Baru, untuk tetap menjaga roda bisnis berjalan dengan lancar,
mindset selalu mencari peluang baru adalah mindset yang perlu dimiliki oleh
setiap entrepreneur. Banyak orang yang membatasi kemampuan dan potensi diri
mereka sendiri dengan hanya berhenti pada satu titik saja. Seorang entrepreneur
perlu untuk menjadi peka terhadap peluang-peluang yang datang lalu mengambil
peluang itu jika memang sudah direncanakan dengan matang. Entrepreneur
dengan demikian tidak duduk manis dan pasrah menunggu peluang itu datang,
mereka secara aktif menjalin hubungan dengan banyak pihak untuk mencari
peluang-peluang ladang emas yang bisa mereka garap.
 Belajar terus menerus, seorang entrepreneur sukses adalah seorang pembelajar
sejati. Dia selalu belajar untuk upgrade terus isi kepalanya. Karena mereka sadar
investasi terbaik adalah leher ke atas, bukan pada penampilan. Itu sebabnya Steve
Jobs pernah berkata “stay hungry stay foolish” agar kita tidak berpuas diri pada
ilmu yang telah dimiliki.
 Visi Besar, ialah tujuan dan cita-cita setiap entrepreneur. Semakin besar visi yang
dimiliki, maka semakin besar pula tantangan yang akan dihadapi untuk mencapai
semua visi tersebut. Dari sini, kita membutuhkan strategi yang matang sebagai
persiapan menghadapi tantangan yang mungkin terjadi kedepannya.

B. Sikap Dan Tindakana Yang Berorientasi Pada Pemecahan Masalah


Pikirannya lebih berorientasi pada tindakan (action) atau berani bertindak
daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berpikir pikir atau berwacana. Berpikir
dengan cepat dan bertidak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik dan efektif. Karakter ini terkadang dikaitkan dengan
seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil

5
tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen
orang tersebut atas perkataannya.
Berorientasi pada tindakan adalah melakukan suatu tindakan yang dilandasi
dengan akal pikiran yang sehat berdasarkan pada keadaan yang sedang terjadi saat
ini. Dalam melakukan tindakan ini, dibutuhkan keberanian dari diri orang itu
sendiri dan tindakan yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuannya. Tujuan
disini adalah untuk mendapatkan reaksi dari orang yang diharapkan. Untuk
mencapai tujuan dari tindakan tersebut diperlukan beberapa kebiasaan yang harus
dilakukan yaitu :

· Proaktif
Yang dimaksud proaktif disini adalah mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan
menunggu tanpa melakukan apa-apa atau hanya berwacana saja. Mengambil
tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul merupakan
keputusan yang tepat karena hal ini akan melatih orang memecahkan masalah
secara cepat dengan tidak terbelenggu pada pemikiran yang terlalu berlebihan.

· Bermula dari ujung pemikiran


Maksudnya adalah ketika melakukan tindakan, landasi dengan tujuan namun
tujuan disini yaitu tujuan yang benar-benar ingin dicapai. Tujuan yang benar dari
penjelasan diatas adalah misi pribadi dari seseorang yang menggambarkan tujuan
dan citra dirinya. Misi pribadi dapat ditemukan melalui serangkaian tindakan atau
kejadian-kejadian pahit sehingga membentuk kebajikan dan filosofi hidup.

· Dahulukan hal yang utama


Ada sebuah ungkapan yang berbunyi “Manusia yang gagal adalah manusia yang
tidak bisa membedakan mana pekerjaan prioritas dan bukan”, dari ungkapan
tersebut dapat diartikan bahwa setiap orang haruslah bisa mengedepankan sebuah
prioritas ketika melakukan sebuah tindakan dalam menghadapi masalah.

6
· Berpikir menang-menang
Melakukan sebuah tindakan sebenarnya adalah berupaya untuk memenangkan
sesuatu yang sedang dihadapi saat ini.

· Memahami untuk dipahami


Seseorang yang akan melakukan sebuah tindakan haruslah mempunyai sifat
terbuka dalam mendengarkan, berargumentasi, ataupun melawan atas apa yang di
dengar dari pihak lain. Kebiasaan ini adalah sebuah usaha untuk menempatkan
seseorang pada posisi orang lain.

· Sinergi
Kebiasaan ini membutuhkan seorang rekan yang mau bekerjasama dengan kita
sekaligus bergantung pada komunikasi antara kedua belah pihak sehingga mampu
mencapai pada tindakan yang kita kehendaki.

Menurut Leigh (Lejuez, dkk., 2002), perilaku pengambilan risiko adalah


perilaku yang mengandung potensi menimbulkan kerugian, namun juga
memberikan kesempatan untuk memeroleh keuntungan. Ketika seseorang
memutuskan untuk memulai suatu bisnis, maka keputusan tersebut sebenarnya
sudah merupakan risiko. Dalam proses pengembangan bisnisnya, semakin banyak
risiko yang dihadapi. Langkah demi langkah adalah risiko bagi dirinya yang harus
diperhitungkan sebelum mengambil suatu keputusan.
Salah satu faktor yang menyebabkan orang takut berwirausaha adalah risiko
jika bisnisnya mengalami kegagalan. Risiko yang dihadapi oleh wirausaha dapat
berbentuk risiko psikologis, finansial, maupun sosial. Kerugian akibat bisnis dapat
menyebabkan bangkrut dan dapat menimbulkan efek yang menyulitkan bagi
seseorang, baik dari segi materi maupun dari segi moral. Semangatnya dapat
hilang, bahkan dapat menimbulkan stres bagi dirinya. Namun, suatu bisnis tidak
dapat berkembang jika pemiliknya tidak berani untuk mengambil risiko.
Menurut Rusydi dan Tien (2016) Jenis-jenis Risiko Beberapa
kemungkinan jenis-jenis risiko yang dapat terjadi dalam kegiatan usaha adalah:

7
a. Risiko Teknis.
Risiko teknis terjadi akibat kurang mempunyai kemampuan dalam
menjalankan usaha terutama terkait dalam hal pengambilan keputusan. Risiko
yang sering terjadi berhubungan dengan:
1) Biaya produksi yang tinggi.
2) Risiko karena adanya pemogokan karyawan, akibat kesejahteraan kurang
diperhatikan.
3) Pemakaian sumber daya yyang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
4) Terjadinya kebakaran akibat keteledoran dan kekurang cermatan.
5) Terjadinya pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
6) Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta
harga jual yang tidak berubah.
7) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja
menurun.
8) Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan, serta hal-hal
yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
9) Risiko karena tidak dipercaya oleh lembaga keuangan akibat terjadi kredit macet
di dalam perusahaan.
b. Risiko pasar.
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di
pasar. Produk telah menjadi kuni akibatnya penerimaan yang diperoleh terus
menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana bagi usaha yang
berakibat kepada bangkrut atau gulung tikar. Risiko pasar yang lain adalah
persaiangan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga/badan usaha
selalu diamati oleh usaha pesaing. Oleh karena itu, entrepreneur tidak boleh
lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat
fatal karena tindakan pesaing. Hal-hal yang merupakan risiko bagi entrepreneur
yang mengakibatkan barang atau jasa tidak laku jual, antara lain adalah:
1) Adanya perkembangan teknologi.
2) Adanya tindakan atau pengaturan baru dari pihak yang berwenang.

8
3) Adanya hubungan intern yang kurang harmonis sehingga terjadi pencurian,
kecelakaan dan kebakaran.
c. Risiko force majeur.
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia, seperti gempa bumi, tanah longsor,
tsunami, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya. Karena kemungkinan
terjadi sangat kecil namun risiko ini tetaplah ada. Untuk mengalihkan risiko ini
dapat memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.
Menurut Sadgrove yang dipaparkan oleh Hanggraeni (2010), risiko
digolongkan menjadi:
a. Risiko operasional, risiko yang berkaitan dengan proses produksi atau operasi
perusahaan.
b. Risiko strategi, yaitu isu yang besar yang mendorong perusahaan berpikir secara
skala besar. Risiko ini dikelola pada level Direksi dan memerlukan perencanaan
strategi.
c. Risiko kepatuhan, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang berhubungan
dengan kepatuhan perusahaan dengan aturan-aturan hukum serta aturan-aturan
pemerintah untuk meningkatkan pengendalian risiko perusahaan sebagai risiko
publik.
d. Risiko keuangan internal, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang
berhubungan dengan keuangan.

C. Pengembangan Dan Penjabaran Indicator Karekter Entrepreneur


Setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing, namun
para ahli telah menyepakati bahwa terdapat karakteristik khusus yang dimiliki
oleh seorang wirausaha yang membedakannya dari individu lain. Karakteristik
wirausaha untuk menuju sukses menjadi faktor penting yang harus diperhatikan
oleh seorang wirausahawan. Dalam berbisnis faktor keberhasilannya tidak hanya
sekedar dari modal usaha yang sudah dikeluarkan tapi cara kepemimpinan
seorang wirausaha untuk menjalankan sebuah bisnis.
Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah banyak orang yang memulai
sebuah usaha, ada yang sukses ada pula yang mengalami sebuah kegagalan.

9
Ternyata ada faktor jika sebuah usaha ingin berkembang tidak hanya sebatas
modal yang utama tetapi karakteristik wirausahawan dalam memimpin sebuah
bisnis juga menjadi faktor utamanya. Karena tidak semua karakter ataupun sikap
seorang wirausaha itu sama terlebih dalam menghadapi permasalahan dari internal
maupun eksternal usaha.
Beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan jika memiliki karakteristik
wirausaha untuk menuju sukses selama berbisnis, sebagai berikut:
1. Memiliki keterampilan untuk membuat keputusan dengan melakukan analisis
disetiap pilihan, menimbangnya, dan menentukan alternatif solusi jika ada
masalah dikemudian hari.
2. Menumbuhkan keahlian untuk memimpin bisnis dengan menentukan serta
berkembangnya keterampilan dibidang kepemimpinan
3. Mampu membuat sebuah inovasi produk maupun pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan bisa membantu kegiatan lainnya seiring dengan
berkembangnya teknologi.
Karakter-karakter Dasar seorang Wirausaha, yaitu:
1. Bukan sekedar tumpungan hidup: Tidak semua orang yang berusaha itu adalah
enterpreuner. Enterpreuner adalah seseorang yang berusaha dengan keberanian
dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Seseorang yang hanya
melakukan usaha dan stagnant, tidak ada perubahan dari waktu ke waktu &
mengerjakan suatu pekerjaan tanpa perencanaan kemajuan sama sekali bukan di
sebut enterpreuner mereka hanyalah pedagang biasa. Seorang enterpreuner adalah
seorang yang moving forward, maju terus ke depan, dan bertumbuh dari waktu ke
waktu.
2. Bersahabat dengan ketidakpastian: Salah satu karakter utama seorang wirausaha
adalah persahabatan yang kental dengan ketidakpastian atau dengan kata lain
berani mengambil risiko. Hal ini karena, seorang wirausaha tidak mempunyai gaji
yang stabil setiap bulannya dan tantangan penjualan dagangannya setiap hari nya.
Mereka yang bersahabat dengan ketidak pastian mengenal betul karakter-karakter
ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya

10
Frederick dkk dalam (Rusydi dan Tien.: 2016) menjelaskan 17 (tujuh
belas) karakteristik yang melekat pada diri entrepreneur yaitu:
1. Komitmen total, determinasi dan keuletan hati.
Entrepreneur adalah mereka yang memiliki komitmen total dan determinasi untuk
maju sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan. Kesulitan yang timbul tidak
memadamkan semangat entrepreneur untuk terus berkreasi dan berinovasi.
2. Dorongan kuat untuk berprestasi.
Entrepreneur adalah orang yang berani memulai sendiri, tidak terlalu bergantung
pada orang lain, yang digerakkan oleh keinginan kuat untuk berkompetisi,
melampaui standar yang ada dan mencapai sasaran.
3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan.
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang fokus pada peluang yang ada.
Mereka memulai usaha dari peluang. Memanfaatkan sumber daya yang ada serta
menerapkan struktur dan strategi secara tepat. Mereka menetapkan standar yang
tinggi untuk tujuan tetapi masih dapat dicapai artinya hal yang dicapai masih
dalam batas-batas yang realistis.
4. Inisiatif dan tanggung jawab.
Entrepreneur adalah pribadi yang independen, bergantung pada dirinya sendiri
dan secara aktif mengambil inisiatif. Mereka suka mengambil inisiatif untuk
memecahkan masalah.
5. Pengambilan keputusan yang yang persisten.
Entrepreneur adalah mereka yang tidak mudah terintimidasi oleh situasi yang
sulit. Mereka adalah pribadi yang percaya diri dan optimistis yang dibarengi
dengan kerja keras.
6. Mencari umpan balik.
Entrepreneur yang efektif adalah pembelajaran yang cepat. Tidak seperti
kebanyakan orang, mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui bagaimana
mereka bertindak dengan benar dan memperbaiki kinerjanya. Umpan balik yang
dialami adalah sentral dari pembelajaran seorang entrepreneur
7. Internal locus of control.

11
Entrepreneur yang sukses meyakini diri mereka sendiri. Mereka tidak percaya
bahwa keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan dan
kekuatan serupa lainnya. Mereka percaya bahwa pencapaian yang diperoleh
merupakan hasil pengendalian dan pengaruh diri. Entrepreneur juga meyakini
bahwa mereka dapat mengendalikan lingkungan melalui berbagai aktivitas yang
dilakukan.
8. Toleransi terhadap ambiguitas.
Entrepreneur selalu menghadapi kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena
kurangnya informasi yang diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur
dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguistas akan menanggapi kondisi
tersebut dengan upaya-upaya terbaik untuk mengatasinya.
9. Pengambilan risiko yang terkalkulasi.
Entrepreneur bukanlah penjudi. Ketika mereka terlibat dalam suatu bisnis, mereka
telah memperhitungkan dengan pemikiran dan kalkulasi yang matang. Mereka
selalu menghindari untuk mengambil risiko yang tidak perlu atau risiko yang
dapat ditekan sekecil mungkin.
10. Integritas dan reliabilitas.
Karakteristik ini merupakan kunci kesuksesan relasi antara pribadi dan bisnis
yang membuat entrepreneur dapat bertahan lama.
11. Toleransi terhadap kegagalan.
Kegagalan adalah hal yang biasa bagi entrepreneur. Hal ini merupakan bagian dari
pengalaman pembelajaran. Entrepreneur yang efektif adalah mereka yang cukup
realistis dalam menghadapi kesulitan. Mereka tidak menjadi kecewa, terpukul atau
depresi ketika mengalami kegagalan. Sebaliknya, mereka terus mencari
kesempatan karena mereka menyadari bahwa banyak pelajaran yang dapat dipetik
dari kegagalan menuju keberhasilan. Bukankah ada pepatah yang mengatakan
kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jad tidak ada istilah menyarah
begitu saja bagi seorang entrepreneur.

12
12. Energi tingkat tinggi.
Entrepreneur sering menghadapi beban kerja yang berat dan tingkat stress yang
tinggi. Hal ini merupakan hal biasa. Entrepreneur selalu memiliki energi tinggi
untuk menghadapinya.
13. Kreatif dan inovatif.
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang kreatif dan inovatif. Kreativitas
dapat dipelajari dan dilatih serta merupakan kunci sukses dalam struktur ekonomi
masa kini.
14. Visi.
Entrepreneur mengetahui arah bisnis yang akan dijalaninya. Visi dikembangkan
sepanjang waktu yang menentukan eksistensi bisnis mereka di masa depan.
15. Independen.
Entrepreneur menginginkan kebebasan dalam mengembangkan bisnis. Mereka
tidak menginginkan birokrasi yang membelenggu yang dapat menghambat
aktivitasnya.
16. Percaya diri dan optimis.
Entrepreneur selalu menghadapi berbagai tantangan tetapi hal itu tidak membuat
kehilangan kepercayaan diri dan pesimis. Entrepreneur selalu percaya diri dan
optimis bahwa mereka dapat mengatasi berbagai kesulitan yang menghadang.
17. Membangun tim.
Meskipun entrepreneur selalu menginginkan otonomi tetapi tidak membatasi
keinginannya untuk membangun tim entrepreneurship yang kuat. Entrepreneur
yang sukses membutuhkan tim yang handal yang dapat menangani pertumbuhan
dan perkembangan usaha.
Dari berbagai karakteristik tersebut, terdapat tiga ciri yang paling sering
disebutkan oleh para ahli, yaitu kemampuan mengambil risiko, kemampuan
mengenali peluang, serta kreatif dan inovatif. Dalam makalah ini akan di jelaskan
tentang kemampuan mengambil risiko dan kemampuan mengenali peluang.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik wirausaha untuk menuju sukses menjadi faktor penting yang harus
diperhatikan oleh seorang wirausahawan. Dari berbagai karakteristik tersebut,
terdapat tiga ciri yang paling sering disebutkan oleh para ahli, yaitu
a. Kemampuan mengambil risiko,
b. Kemampuan mengenali peluang, serta
c. Kreatif dan inovatif.
2. Kemampuan mengenali peluang adalah mengamati kesempatan dalam hal
menemukan ide baru kemudian mengembangkan ide tersebut sehingga
menciptakan bisnis baru.
3. Perilaku Mengambil Risiko merupakan perilaku yang mengandung potensi
bahaya atau kerusakan, namun juga memberikan kesempatan untuk memeroleh
reward

B. Saran
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai
berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan
sebagainya dari apa yang tertulis di BAB Pembahasan di atas. Seorang wirausaha
memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu
sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja
keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang
wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Rafida, Tien. 2016. Pengantar Kewirausahaan Rekayasa


Akademik Melahirkan Enterpreneunship. Perdana Puplishing, Medan.
Hangraeni, Dewi. 2010. Pengelolaan Risiko Usaha. Penerbit Fakultas Ekonomi
Indonesia, Jakarta
Hunter, M. 2013. “A Typologi of Enterpreneurial Opportunity”. Economics,
Managament & Financial Markets Journal, 8(2), 128-166
Jamil. 2017. “Kewirausahaan (Kiat Sukses Menjadi Wirausaha”. Jakarta
Muis, Ismarli, dkk. 2015. Modul Kewirausahaan Untuk Mahasiswa. Pusat
Kewirausahaan Universitas Negeri Makassar. Makassar

15

Anda mungkin juga menyukai