GDDK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Periode usia dewasa dapat dikatakan terpanjang dalam siklus kehidupan. Usia dewasa merupakan periode seseorang bekerja dan berprestasi baik secara fisik maupun mental intelektual. Untuk mencapai karakteristik ini maka gizi yang tepat dan cukup menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi.
Orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannnya dan dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1980).
Definisi dan.
Pembagian usia dewasa Menurut Papalia and Olds (1988) dewasa muda/ young adulthood (20 40 tahun) dewasa madya/ middle adulthood (40 65 tahun) dewasa lanjut/ late adulthood (> 65 tahun) Hurlock (1980) dewasa dini (18 40 tahun) dewasa madya (40 - 60 tahun) dewasa lanjut (60 kematian).
Definisi dan.
Ciri-ciri usia dewasa 1. Mampu mengaitkan realitas dunia luar yang objektif dengan dirinya sendiri 2. Mampu mengendalikan dorongan-dorongan dari dalam, untuk diarahkan ketujuan yang berarti. 3. Dengan tegas membuat rencana, membuat pengarisan tujuan terikat pada prinsif-prinsif yang telah ditentukan sendiri, serta dengan konsekuen yang bertanggung jawab mencapai tujuan hidupnya. 4. Mengisi lembaran hidpnya dengan tugas-tugas tertentu dengan hasil kerja dan dengan proyekproyek hidup tertentu.
5. Ada proses penentuan diri yang konsekuen dan bertanggung jawab 6. Partisifasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat 7. Memahami diri sendiri dan adanya kesadaran diri dengan memahami keadaan diri sendiri untuk mulai merecanakan suatu pola hidup bagi masa depan 8. Berusaha memberikan bentuk kongkrit pada kapasitas dirinya dan mampu untuk memperbaiki dan merubah karakter sendiri agar dapat menjadi orang orang lebih baik.
konsekuensi negatif yang secara langsung dan tidak langsung telah mengarahkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pola makan dan aktivitas fisik yang berperanan penting terhadap munculnya aneka penyakit non infeksi.
penyebab utama kejadian kesakitan dan kematian mulai bergeser dan diganti oleh penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, hiperkolesterol, peningkatan asam urat dan kanker serta penyakit degeneratif lain yang berkaitan dengan metabolisme gizi..
Menurut Moehji (2003), penyebab terjadinyaberbagai penyakit gangguan metabolisme, yaitu : Jumlah masukan energi melebihi kebutuhan karena naiknya konsumsi lemak dan gula. Kelebihan energi yang kemudian disimpan dalam bentuk cadangan lemak dalam tubuh menjadikan berat badan semakin bertambah, sehingga terjadilah obesitas. Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi menyebabkan tingginya kadar lemak dan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan awal terjadinya penyakit kardiovaskuler. Konsumsi zat gizi yang tidak seimbang antara lain kandungan serat makanan yang rendah dan konsumsi garam yang tinggi akan memperburuk proses metabolisme zat gizi.
Karbohidrat Tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia, karena bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat di ubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sisitem saraf. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 55-75% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling sedikit hanya 10% berasal dari gula sederhana (Almatsier, 2005).
Pada usia dewasa tubuh lebih tergantung pada asam-asam amino esensial, karena ini perlu diperhatikan konsumsi protein asal hewan. Kebutuhan protein adalah 10-15% dari kebutuhan total kalori per hari.
Lemak WHO (1990) dalam Almatsier (2005), menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan energi total, adalah dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan asam lemak esensial, dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10 % dari kebuthan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7 % dari lemak tidak jenuh ganda. Sedangkan konsumsi koleseterol yang dianjurkan 300 mg sehari.
Natrium (Na)
Taksiran kebutuhan natrium untuk orang dewasa sebanyak 500 mg. Kebutuhan natrium di darakan pada kebutuhan untuk pertubuhan, kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lain. Guna mencegah hipertensi perlu dikurangi makanan yang mengandung natrium tinggi seperti garam dapur, macam-macam bumbu penyedap dan makanan-makanan yang diawetkan.
Kalsium (Ca) Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalsium untuk usia dewasa bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widya Karya Pangan dan Gizi (1998) adalah 500-800 mg. Sedangkan saran US Dietary Reference intake (US DRIs) 2002, kebutuhan kalsium harian pada usia 19 - 50 tahun mencapai 1.000. Bagi usia di atas 50 tahun, asupan kalsium yang dibutuhkan lebih tinggi, sebanyak 1.200 mg.
Besi (Fe) Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan besi untuk Indonesia bagi kelompok usia dewasa, adalah : 13 mg untuk dewasa laki-laki 14-26 mg untuk dewasa perempuan penambahan 20 mg untuk ibu hamil penambahan 2 mg untuk ibu menyusui.
Air dalam tubuh biasanya terdiri dari 45 sampai 60% dari berat badan manusia yang sehat dan merupakan ratio yang sama pada setiap organisme yang hidup. Jumlah masukan intake dan output air dalam tubuh terdapat keseimbangan dan sekitar 2400 ml dicerna dan dieksresikan oleh manusia dewasa setiap hari
Kekurangan kalsium biasanya dihubungkan dengan berbagai macam penyakit tulang diantaranya yaitu : Osteolisis Hancurnya tulang yang mungkin disebabkan oleh trauma atau kecelakaan berat dan juga mungkin disebabkan adanya kanker yang mengenai tulang. Osteomalacia Gangguan pembentukan tulang sehingga tulang lembek dan melunak. Orang yang terkena biasanya mempunyai ciri-ciri kaki bengkok, tulang punggung memendek dan tulang pinggul pipih. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium dan vit.D3 serta kurangnya berjemur di sinar matahari
Anemia Gizi Besi (iron deficiency anemia/IDA) adalah kekurangan zat besi dalam jangka waktu yang panjang. Dampak yang ditimbulkan dari anemia gizi besi adalah kelesuan sebagai akibat kurangnya pasokan oksigen dalam darah, lemahnya konsentrasi berfikir dan rendahnya produktivitas kerja.
meningkat terus dari tahun ke tahun. Lebih dari 300 juta orang dewasa di dunia menderita obesitas. Di Amerika, menurut penelitian Villareal, et all, angka kegemukan pada usia dewasa diperkirakan meningkat hingga 400.000 per tahun sampai sedikitnya tahun 2010. Bahkan 280.000 orang meninggal setiap tahun akibat obesitas. Di Jakarta diperkirakan 10 dari 100 orang menderita obesitas
akan lebih tepat apabila ukuran tubuh yang digunakan adalah berat badan bebas lemak (lean body mass), yang pada praktek sehari-hari dinyatakan dalam bentuk BMI (body mass index). Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT)merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Riyadi, 1995).
resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang (Jellife, 1989).
Kategori Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat
< 17,0
17,0 -18,4
18,5 - 25,0
Normal Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat Kelebihan berat badan tingkat berat