Anda di halaman 1dari 29

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Norma Mukti Bimacahya


G99151041
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2016

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI

FAKTOR RISIKO

PATOGENESIS

GEJALA KLINIS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis ADB menurut


WHO :
- Kadar Hb kurang dari normal
sesuai usia.
- Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata
<31%
- Kadar Fe serum <50
- Saturasi transferin (ST) <15%

PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksnaan ADB adalah mengetahui faktor


penyebab dan mengatasinya sertamemberikan terapi
penggantian dengan preparat besi.

1. Preparat besi peroral (dikombinasi Vitamin C

2. Preparat besi parenteral


3. Transfusi darah

PROGNOSIS
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya
karena kekurangan besi saja dan diketahui
penyebabnya
serta
kemudian
dilakukan
penanganan yang adekuat.Gejala anemia dan
manifestasi klinis lainnya akan membaik dengan
pemberian preparat besi.

ILUSTRASI KASUS

CA : (-/-), SI: (-/-),


oedem palpebrae (-/-)

JVP
Normal R+3
batas jantung normal
Bunyi jantung I/II normal

Limfonodi
tidak membesar
Hepar tidak teraba,
nyeri tekan (-), supel, bruit
(-)

SDV : (+/+)
ST : (-/-)

Lien
Tidak Membesar

Ikterik (-)
Spoon nail (-)
Kuku pucat (-)
A.d
- - -

PEMERIKSAAN
FISIK

Oed.
- -

PEMERIKSAAN STATUS OBSTETRI


Inspeksi
Kepala : Mesocephal
Mata
: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Wajah : kloasma gravidarum (+)
Leher : Pembesaran kelenjar tyroid (-), JVP tidak meningkat
Thorax : Glandula mammae hipertrofi (+), aerola mammae hiperpigmentasi
(+)
Abdomen : Striae gravidarum (+), linea nigra (+), dinding perut lebih tinggi
dari dada.
Genital : lendir darah (+), air ketuban (+)
Palpasi
Abdomen
: Supel, Nyeri tekan (-), Janin sulit di evaluasi.

Pemeriksaan dalam :
VT
: tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Darah

Hemoglobin

: 9,4 gr/dl

Hematokrit

: 31,8 %

Eritrosit

: 4,1 x 106/uL

Leukosit

: 9,2 x 103/uL

Trombosit

: 299 x 103/uL

Golongan Darah

:B

Bleeding Time

: 1 menit 45 detik

Clotting Time

: 4 menit

GDS

Ureum

Creatinin

Proteinuria (Ewitz)

Na

Ca

: 1,1 mmol/L

MCV

: 75,7 uk/fl

MCH

: 21 mg/pg

MCHC

: 28,3 %

: 88 mg/dL
: 23 mg/dL
: 0,6 mg/dL
: (-)
: 150 mmol/L
: 4,1 mmol/L

TERAPI
R/ Ferro Sulfat tab mg 200 No XL
3 dd tab I
R/ Vitamin C tab mg 100 No. XXI
3 dd tab I

Pro : Ny. R (32 th)

PEMBAHASAN OBAT
Ferro Sulfat

Waktu pemberian besi peroral


ini harus cukup lama yaitu
untuk memulihkan cadangan
besi tubuh kalau tidak, maka
anemia sering kambuh lagi.

Berhasilnya terapi besi peroral ini menyebabkan


retikulositosis yang cepat dalam waktu kira-kira satu
minggu dan perbaikan kadar hemoglobin yang berarti
dalam waktu 2-4 minggu, dimana akan terjadi perbaikan
anemia yang sempurna dalam waktu 1-3 bulan. Hal ini
bukan berarti terapi dihentikan tetapi terapi harus
dilanjutkan sampai 6 bulan untuk mengisi cadangan besi
tubuh.

Vitamin C

Vitamin C berperan dalam


memindahkan besi dari transferin di
dalam plasma ke feritin hati.
Vitamin C juga membantu absorpsi
kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk
larutan.

Sediaan vitamin
C tablet ialah 50
mg, tablet 100
mg.

Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin


yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi
bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem
meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.

PENUTUP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai