Anda di halaman 1dari 13

IJAZ DAN

MUKJIZAT AL-
QURAN

FATHOR ROHMAN
LATAR BELAKANG
Keistimewaan yang diberikan kepada manusia berupa kekuatan berfikir.
Ternyata mampu menembus seluruh aspek kehidupan dalam
menundukkan unsur-unsur kekuatan kekuatan alam yang luas ini menjadi
kecil dihadapan manusia.Allah sebagai pencipta yang tunggal dan
penguasa mutlak yang mengatur alam ini tidak mungkin menelantarkan
manusia. Karena itu Allah ,menurunkan wahyu dan memilih seorang
Rasul demi menyampaikan sebuah sebuah ajaran yang benar di muka
bumi ini.
Al-Quran setidaknya mempunyai fungsi utama, yakni sebagai sumber
ajaran, da kebenaran kerasulan Muhammad Saw. Kecenderungan
manusia sombong dan angkuh untuk tunduk kepada manusia lainnya,
kecuali diperlihatkan kepada sesuatu yang luar biasa melebihi
kemampuan yang ia miliki.
PENGERTIAN MUJIZAT
KBBI : diartikan sebagai kejadian yang luar biasa
yang sukar dijangkau oleh akal pikiran manusia
Kata ijaz diambil dari kata kerja ajaza-yajizu-ijaza
yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak
mampu
sedangkan menurut terminology (istilah) mukjizat
ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah
melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas
kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan.
PEMBAGIAN JENIS MUKJIZAT DAN
HIKMAHNYA
Mujizat Indrawi (Hissiyyah)
Yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung,
diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah, yang lebih tegas dapat dicapai
oleh panca indera. Mukjizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan
pada manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan
keceerdasan pikirannya, yang tidak cakap pandangan hatinya dan yang
rendah budi dan perasaannya.
Mukjizat Rasional (aqliyah)
Mukjizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca
indera, tetapi harus dicapai dengan kekuatan aqli atau dengan
kecerdasan pikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal
mukjizat ini melainkan yang berpikir sehat, bermata hati yang nyalang,
berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan pikirannya
dengan jernih dan jujur.
Hikmahnya
Imam Jalaludin as-Suyuthi, berkomentar mengenai hikmah pembagian
mukjizat tersebut dimana beliau berpendapat bahwa kebanyakan
maukjizat yang ditanpakkan Allah pada diri para nabi yang diutus
kepada bani Israil adalah mukjizat jenis fisik. Beliau menambahkan hal
itu dikarenakan atas lemah dan keterbelakangan tingkat intelegensi
bani Israil.
Sementara, sebab yang melatarbelakangi diberikannya mukjizat
rasional atas umat nabi Muhammad adalah keberadaan mereka yang
sudah relative matang dibidang intelektual. Beliau menambahkan,
oleh karena itu al-Quran adalam meukjizat rasional, maka sisi ijaznya
hanya bisa diketahui dengan kemampuan intelektual, lain halnya
dengan mukjizat fisik yang bias diketahui dengan instrument indrawi.
PERBEDAAN MUKJIZAT DENGAN NABI-NABI
SEBELUMNYA

Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah)


Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada 'penakjuban
pandangan
Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan
tidak bersesuain
BIDANG MUKJIZAT AL-QURAN
Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I'jaz Lughowi)
Para ahli bahasa terpukau dengan keindahan gaya bahasa al-Quran. Al-
Baghalani mengemontari bahwa keindahan bahasa al-Quran dengan
berbagai formulasi berbeda dengan system dan tata urutan umum yang
dikenal oleh orang Arab.
Segi isyarat ilmiah ( I'jaz Ilmi)
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa al-Quran ada yang
mengandung teori ilmiah. Hal tersebut bahkan mendapat sambutan hangat
dan mengalami perkembangan yang pesat, namun disisi lain mendapat
keritikan dari sebagian ulama, seperti Al-Syatibi dalam bukunya beliau
mengatakan, banyak yang bersifat keterlaluan dalam memahami al-Quran
sehingga mereka mengaitkannya dengan semua ilmu pengetahuan
Segi Sejarah & pemberitaan yang ghaib (I'jaz tarikhiy)
Sejarah / Keghaiban masa lampau.
Kegaiban Masa Kini
Ramalan kejadian masa mendatang
Segi petunjuk penetapan hukum ( I'jaz
Tasyri'i
Dalam ) peradaban umat manusia telah banyak system
sejarah dan
perundang-undangan yang dikenal dan diikuti, namun tidak ada aturan
yang bisa menyamai system perundang-undangan Islam. System
perundang-undangan Islam tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu serta akan menjadi
system yang dirindukan oleh manusia sepanjang zaman.
a. Hukuman Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dsb (QS An-Nuur 2-3)
b. Hukuman Qishos bagi Pembunuhan ( QS Al-Baqoroh 178-180)
c. Hukum Waris yang detil (QS An- Nisa 11-12)
d. Hukum Transaksi Keuangan dan Perdagangan.(QS Al-Baqoroh 282)
e. Hukum Perang & Perdamaian. (QS Al-Anfal 61)
f. Dan lain-lain
ASPEK-ASPEK KEMUKJIZATAN
ALQURAN
Para ilmuan tidak sepakat kata dalam menentukan aspek-aspek kemukjizatan
dalam Al-Quran. Sebahagian mereka ada yang meneliti kemukjizatan Al-Quran
hanya pada aspek kebahasaan dan gaya bahasanya, ada juga yang hanya
mengkaji pada aspek petunjuk yang menujuk jalan kebahagiaan kepada manusia,
juga ada yang hanya melihatnya sebagai pembawa berita ghaib yang tidak boleh
ditanggapi akal fikiran, dan ada yang mendalaminya daripada aspek penciptaan
alam semesta
Kemukjizatan dari segi Bahasa
Kemukjizatan dari segi Susunan Kalimat
Kemukjizatan dari segi Pengetahuan
Kemukjizatan dari segi Hukum Ilahi yang Sempurna
Kemukjizatan dari segi Perkara Ghaib
Kemukjizatan dari segi Keserasian dalam setiap Kandungan
Sementara Al-Qurtubi mengemukakan sepuluh aspek Ijaz Al-Quran
yaitu:
Aspek bahasanya yang mengungguli seluruh cabang bahasa Arab
Aspek bahasanya yang mengungguli keindahan bahasa Arab
Aspek eksistensinya yang tak tertandingi
Aspek hukumnya yang universal dan manusia
Aspek informasinya yang menembus persoalan-persoalan ghaib
Aspek keteraturan dan sejalan dengan sains (natural science)
Aspek pengetahuan yang dikandungnya
Aspek kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
Aspek pengaruhnya terhadap kalbu manusiaAspek kebenaran atas
janji-janjinya, baik berupa rahmat atau ancaman.
TERIMA KASIIH
Peta Indonesia

UMJ

Anda mungkin juga menyukai