I Z AT I O N O F M AT E R I A
L
S U C I AU L I A R A H M I E L S YA
(1620412011)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
Differential Di
ff
Thermal Sc ere
Analysis (DTA) Ca an nti
lo nin al
)
EA r
sis tric
(D ime g
(D
SC ter
aly lec
)
An Die
THERMAL Dynamic
CHARCTERIZATION Mechanical
OF MATERIAL Analysis (DMA)
Th al (TM
er A n A
Th
m al )
e
etr rmo
oc ys
y A gra
h e is
n v
(TG alys im
m
Dilatometry A) is
ic
(DIL)
Karakterisasi termal merupakan suatu cara
untuk mempelajari sifat-sifat fisik bahan yang
berubah terahadap suhu
KONDUKTIVITAS
TE TRA AS
TERMAL
R GEL
MP NS
ER ISI
AT
SIFAT
U
MELTING
TERMAL
POINT
MATERIAL
PA
TEMPERATU JE NA
R NI S
S
DEGRADASI
1. Differential Thermal
Analysis (DTA)
Keguna
an
Mendeteksi perubahan fisik atau kimia dalam
materi yang disertai dengan penyerapan
atau pembebasan panas
Prinsip
DTA mengukur suhu diferensial antara
material inert (referen) dan sampel pada
pemanasan atau pendinginan dalam kondisi
isotermal
DTA tidak sensitif untuk mendeteksi
contohnya transisi kedua, gelasi dan transisi
gelas pada crosslinked atau resin yang
sangat kristal. Sehingga memelukan metode
analitik lain untuk mendukung informasinya
Sampel
Material dalam bentuk padat atau cair. Ukuran
khas sampel yang dianalisis adalah 5-15 mg,
namun DTA juga masih dapat menganalisis
sampel berukuran 0,1mg sampai 10 g.
Aplikasi
Aplikasinya hampir di setiap kelas material,
contohnya termasuk mengevaluasi perubahan
fasa (transisi gelas, peleburan, pemadatan, dll),
dekomposisi, polimerisasi, gelasi dan
pengobatan; mengevaluasi proses dan
modelling
Contoh
Aplikasi
Gambar di samping merupakan
hasil pemindaian DTA / TGA dari
montmorillonite, mineral tanah
liat. Sebuah puncak endotermik
luas pada 114C (DTA)
menandakan kehilangan dari
(7,2% oleh TGA) air interlayer
yang diserap. Endotermal pada
704C menandakan reaksi
dehidroksilasi (kehilangan 3,9%
oleh TGA) dari mineral. Puncak
endotermik-exotermic di 895C
dan 940C, masing-masing,
dikaitkan dengan perubahan
struktural, karena tidak ada Gambar Kurva DTA
perubahan berat yang jelas dan TGA (%) dari
dalam hasil scan TGA .
Wyoming
Penafsiran ini didukung oleh MS
dan teknik analik yang lain montmorillonite
INSTRUMEN DTA
1.Sample holder comprising
thermocouples, sample containers and a
ceramic or metallic block.
2.Furnace.
3.Temperature programmer
4.Recording system
2. Differential Scanning Calorimeter
(DSC)
Keguna
an
Sama halnya seperti DTA, DSC juga dapat digunakan
untuk mendeteksi perubahan fisik atau kimia dalam
materi yang disertai dengan penyerapan atau
pembebasan panas, namun tidak seperti DTA, DSC
dapat mengukur peristiwa panas
Prinsip
Merupakan teknik kuantitatif yang mengukur aliran
panas diferensial
Sampel
Material dalam bentuk padat atau cair. Ukuran khas
sampel yang dianalisis adalah 5-15 mg, namun DTA
juga masih dapat menganalisis sampel berukuran
Contoh
Aplikasi
Gambar di samping
merupakan hasil
pemindaian DSC dari
paduan logam amorf.
Endoterm kecil
pertama (290C)
mewakili suhu curie.
Diikuti dengan transisi
gelas pada 490C dan
kemudian devitrifikasi Gambar DSC dari pita
(kristalisasi) antara paduan logam amorf,
535C dan 605C. di dalam argon pada
laju pemanasan
20C/min
Gambar di samping
Contoh
merupakan hasil
Aplikasi DSC dari
pemindaian
tiga paduan amorf
dimana waktu dan
suhu tergantung pada
timbulnya kristalisasi
yang dihitung dengan
menggunakan
persamaan Arhenisus:
t
Dimana t adalah
waktu yang diperlukan
untuk terjadinya Kurva perbandingan waktu
kristalisasi onset terhadap
kristalisasi, t0 adalah
suhu anil timbal balik
konstanta, dan T untuk paduan amorf
Fe Co B , Fe Co B dan
Suhu leleh dari kemurnian tinggi diharapkan
akan jauh tajam. Pengotor tidak hanya
menekan titik leleh tetapi juga
memperluasnya. Menggunakan persamaan
penurunan titik leleh van't Hoff, DSC
komersial memiliki software untuk
menghitung persen kemurnian senyawa
dengan berat molekul rendah
3. Thermogravimetry Analysis
(TGA)
Keguna
an
Mengukur perubahan berat dari suatu senyawa sebagai fun
gsi dari suhu ataupun waktu pada suhu yang diinginkan.
Prinsip
Pada TGA, sampel dipanaskan, biasanya pada
tingkat 5 sampai 10C/ min sampai temperatur
yang diinginkan sampai suhu 1700C dan
kehilangan atau penambahan panas diikuti sebagai
fungsi waktu.
Sampel
Sampel dalam keadaan padat atau cair dapat
dianalisa. Berat sampel khas antara 2 sampai 25mg,
meskipun sampel dengan berat 0,1 mg sampai 1 g
masih bisa dianalisa.
Seringkali instrumen TGA dikombinasikan dengan
beberapa program, seperti dengan DTA. Sejak tahun
1980 TGA/DTA sudah dikombinasikan dengan teknik
analisis seperti FTIR dan MS. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi sifat dari perubahan yang diketahui
dari TGA
Keterbatas
an
TGA memberikan informasi mengenai perubahan
berat dari material, tetapi asal dari erubahan berat
yang tersisa untuk penelitian selanjutnya perlu teknik
tambahan. Sehingga untuk leperluan praktek, TGA
biasanya digabungkan dengan DTA, FTIR dan MS
Aplikasi