Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

Ayu Fitriani
Irlindawati
Nanda Fajar Rezki
Nina Nurul Lita
Sepsis-related Organ Failure Assessment, yang
kemudian dikenal dengan Sequential Organ Failure
Assessmnet (SOFA) pertama kali dikembangkan melalui
konsensus konferensi di Paris, Prancis tahun 1994
(Vincent, 1996). Pada mulanya sistem skoring ini
digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah
divalidasi dan dapat digunakan untuk populasi lain.
Skor Penilaian Kelainan Organ Sequential (SOFA)
adalah sistem penilaian yang menilai kinerja beberapa
sistem organ dalam tubuh (neurologis, darah, hati,
ginjal, dan tekanan darah / hemodinamika) dan
memberikan skor berdasarkan data yang diperoleh pada
masing-masing kategori. Semakin tinggi skor SOFA,
semakin tinggi kemungkinan angka kematiannya
(Tracie, 2017).
Tujuannya adalah untuk menentukan status pasien
selama berada di ICU yang digunakan sebagai system
penilaian untuk menentukan sejauh mana fungsi organ
seseorang atau tingkat kegagalan (Adiputra, 2016).
Menurut Vincent (1998) skor sofa dilakukan untuk
menilai kegagalan fungsi organ, menggambarkan urutan
dari komplikasi, bukan untuk memprediksi mortalitas.
Meskipun demikian, ada hubungan antara kegagalan
fungsi organ dan kematian.
SOFA pada mulanya divalidasi pada populasi pasien ICU
medis dan bedah dan kemudian divalidasi untuk
beberapa kelompok populasi yang berbeda seperti pada
pasien dengan pembedahan jantung dan sepsis berat
(Ceriani, 2003., Vosylius, 2004).
Skor dapat digunakan dalam beberapa cara :
Sebagai skor individu untuk setiap organ untuk
menentukan perkembangan disfungsi organ.
Sebagai jumlah skor pada satu hari ICU tunggal.
Sebagai jumlah nilai terburuk selama tinggal ICU.
Keakuratan dan ketepatan dari penilaian SOFA
score sudah diakui baik oleh sejumlah klinis. Hasil
penelitian yang dilakukan Sunaryo, Redjeki dan Bisri
(2012) SOFA Score lebih akurat dalam memperkirakan
mortalitas pasien-pasien di ICU RSUP Hasan Sadikin
Bandung, karena mempunyai nilai diskriminasi dan
kalibrasi yang lebih baik dibandingkan APACHE II
Score.
Pada studi prospektif dari 352 pasien ICU,
peningkatan skor SOFA selama 48 jam pertama
perawatan memberikan mortalitas paling sedikit 50%,
sementara penurunan skor SOFA memberikan
mortalitas hanya 27% (Lopes, 2001).
Komponen penilaian yang digunakan dalam skor SOFA
yaitu, 6 sistem organ yaitu :
1. respirasi,
2. koagulasi,
3. hati,
4. ginjal,
5. kardiovaskuler
6. sistem saraf pusat.
Masing-masing mempunyai nilai antara 0 4
berdasarkan derajat disfungsinya (Vincent, 1996).
setiap fungsi diberi nilai dari 0 (fungsi normal)
hingga 4 (sangat abnormal), yang memberikan
kemungkinan nilai dari 0 sampai 24. Skoring SOFA
tidak hanya dinilai pada hari pertama saja, namun dapat
dinilai harian dengan mengambil nilai yang terburuk
pada hari tersebut.
Komponen skor sofa :
1. Pernafasan, dengan menghitung PaO2/ FiO2
2. Sistem saraf, dengan menggunakan skala GCS
3. Kardiovaskuler, dengan menggunakan MAP dan
jumlah kebutuhan vasopressor
4. Ginjal, dengan menghitung kreatinin atau jumlah
urin yang keluar
5. Hati, dengan menghitung jumlah Billirubin
6. Koagulasi, dengan menghitung jumlah platelet
Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ
(pernafasan, sistem saraf, kardiovaskuler, ginjal, hati dan
koagulasi).Masing-masing organ mempunyai nilai
antara 0 4 berdasarkan derajat disfungsinya, nilai 0
(tidak ada disfungsi atau gagal organ), nilai 1-2
(disfungsi organ), nilai >2 (gagal organ).
>
Maximum Sofa Score Mortality

0 to 6 <10%

7 to 9 15 20%

10 to 12 40 50%

13 to 14 50. 60%

15 >80%

15 to 24 >90%

Anda mungkin juga menyukai