Anda di halaman 1dari 19

STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN

SYNDROME

dr. Mayang Notika Ratu


S.S.S.S. ialah infeksi kulit oleh
Staphylococcus aureus tipe
tertentu dengan ciri khas ialah
adanya epidermolisis.1

Staphylococcal scalded skin


syndrome (SSSS) merupakan
penyakit pada neonatus dan
anak-anak. SSSS jarang terjadi
pada dewasa kecuali dengan
gangguan ginjal, defisiensi
imun dan penyakit kronik.
Anak-anak merupakan faktor resiko pada SSSS
karena kekurangan imunitas dan kemampuan renal
imatur dalam pembersihan toksin (toksin
exfoliative).
Infeksi disebabkan
karena Staphylococcus
Aureus grup 2 faga 52, 55,
dan atau faga 71. 1 yang
menghasilkan eksfoliatin
ETIOLOGI toksin A (ETA) dan
eksfoliatin toksin B (ETB).

Eksfoliatin toksin ini


bersifat epidermolitik
Gejala Klinis

S.S.S.S muncul sebagai ruam merah diikuti


dengan pengelupasan kulit epidermal
menyebar.
Staphylococcus infeksi sebuah lokal
prodromal Staphylococcus aureus dari kulit,
tenggorokan, hidung, mulut, umbilikus,
atau saluran pencernaan terjadi. Beberapa
infeksi sering tidak jelas sebelum ruam
muncul SSSS.
Pemeriksaan fisik SSSS meliputi :
Demam
Nyeri pada palpasi
Hangat pada palpasi
Ruam eritem
Tanda nikolsky (+)
Eksfoliasi pada kulit
Edem fasial
Krusta pada perioral
BENTUK GENERALISATA
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
Dua sampai
Kemerahan tiga hari lapisan
meluas pada Dalam waktu
atas kulit akan
daerah lipatan, 24-48 jam
mengeriput Luka terbuka
seperti leher, terbentuk
Demam, dan terjadi selanjutnya kondisi ini
axilla, benjolan-
malaise, pengelupasan akan biasanya dapat
selangkangan benjolan berisi
gelisah, dan lembaran kulit, mengering dan sembuh dalam
dan muka, cairan,
nyeri meninggalkan terjadi 714 hari
benjolan-
Nikolsky sign luka terbuka deskuamasi
benjolan ini
(+) disertai yang lembab,
mudah pecah
nyeri tekan merah dan
nyeri
Impetigo bulosa. Bula
diisi cairan keruh dan
kemudian pecah
menjadi erosi dan
krusta
Nikolskys sign
positif pada penderita
SSSS
A B

bercak kemerahan yang


menyebar pada lengan, muka
dan badan bayi penderita
SSSS,
bula berdinding
tipis yang pecah
dan meninggalkan
kesan terbakar
Luka yang telah
mengering dan mulai
terjadi deskuamasi
DIAGNOSIS BANDING
NET SSSS
Usia pasien > tua > muda

Lesi target Sering ditemukan Tidak ada


Nyeri kulit Ringan sp sedang Sangat nyeri
Lesi oral Umumnya ada Jarang
Tanda Nikolsky (+) hanya di daerah lesi (+) pada lesi & klt (N)
Derajat eksudasi 4+ (tampak dermis) 1+ (tampak epdermis
superfisial)
Penyembuhan > lama 10 14 hari
Jaringan parut Srg ditemukan, dpt disertai Jarang
hiper / hipopigmentasi
Mortalitas Tinggi (20 50 %) Rendah, umumnya sembuh
spontan
tatalaksana
Pengobatannya ialah antibiotik, jika di pilih derivat
penisiline hendaknya yang juga efektif bagi
Staphylococcus aureus yang membentuk penisilinase,
misalnya kloksasiline dengan dosis 3x250 mg untuk
orang dewasa sehari per os. Pada neonatus dosisnya
3x50 mg sehari per os.
Obat lain yang dapat di berikan ialah clyndamisine dan
sefalosporin generasi 1.
Topikal dapat di berikan sufratulle atau cream
antibiotik.
Selain itu juga harus diperhatikan keseimbangan cairan
elektrolit. 1
Komplikasi

Komplikasi biasanya meliputi sepsis,


superinfeksi dan dehidrasi akibat gangguan
keseimbangan elektrolit. Selulitis, sepsis dan
pneumonia merupakan komplikasi lain yang
mungkin terjadi pada anak dengan SSSS
Prognosis

Angka mortalitas SSSS pada anak sangat rendah (1-5 %)


sedangkan pada dewasa cukup tinggi (50-60%). Morbiditas
SSSS meliputi penyebaran lokal infeksi. Kematian dapat
terjadi, terutama pada bayi berusia di bawah setahun, yang
berkisar. 1 - 10%.

Penyabab utama kematian ialah tidak adanya keseimbangan


cairan atau elektrolit dan sepsis. 1
kesimpulan
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome adalah infeksi kulit oleh
Staphylococcus aureus tipe tertentu dengan ciri khas ialah adanya
epidermolisis
Kasus terutama terdapat pada anak di bawah 5 tahun, dan dewasa
pria lebih banyak dari wanita
Serangan lisis terjadi pada stratum granulosum, namun tidak ada
sel sel nekrosis di sekitar celah dan tidak terdapat sel radang
Medikamentosanya ialah antibiotik, jika di pilih derivat penisilin,
clyndamisine dan sefalosporin generasi 1.
Kematian dapat terjadi, terutama pada bayi dan pasien dengan
tidak adanya keseimbangan cairan atau elektrolit dan terjadi sepsis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai