S.S.S.S. ialah infeksi kulit oleh Staphylococcus aureus tipe tertentu dengan ciri khas ialah adanya epidermolisis.1
Staphylococcal scalded skin
syndrome (SSSS) merupakan penyakit pada neonatus dan anak-anak. SSSS jarang terjadi pada dewasa kecuali dengan gangguan ginjal, defisiensi imun dan penyakit kronik. Anak-anak merupakan faktor resiko pada SSSS karena kekurangan imunitas dan kemampuan renal imatur dalam pembersihan toksin (toksin exfoliative). Infeksi disebabkan karena Staphylococcus Aureus grup 2 faga 52, 55, dan atau faga 71. 1 yang menghasilkan eksfoliatin ETIOLOGI toksin A (ETA) dan eksfoliatin toksin B (ETB).
Eksfoliatin toksin ini
bersifat epidermolitik Gejala Klinis
S.S.S.S muncul sebagai ruam merah diikuti
dengan pengelupasan kulit epidermal menyebar. Staphylococcus infeksi sebuah lokal prodromal Staphylococcus aureus dari kulit, tenggorokan, hidung, mulut, umbilikus, atau saluran pencernaan terjadi. Beberapa infeksi sering tidak jelas sebelum ruam muncul SSSS. Pemeriksaan fisik SSSS meliputi : Demam Nyeri pada palpasi Hangat pada palpasi Ruam eritem Tanda nikolsky (+) Eksfoliasi pada kulit Edem fasial Krusta pada perioral BENTUK GENERALISATA Staphylococcal Scalded Skin Syndrome Dua sampai Kemerahan tiga hari lapisan meluas pada Dalam waktu atas kulit akan daerah lipatan, 24-48 jam mengeriput Luka terbuka seperti leher, terbentuk Demam, dan terjadi selanjutnya kondisi ini axilla, benjolan- malaise, pengelupasan akan biasanya dapat selangkangan benjolan berisi gelisah, dan lembaran kulit, mengering dan sembuh dalam dan muka, cairan, nyeri meninggalkan terjadi 714 hari benjolan- Nikolsky sign luka terbuka deskuamasi benjolan ini (+) disertai yang lembab, mudah pecah nyeri tekan merah dan nyeri Impetigo bulosa. Bula diisi cairan keruh dan kemudian pecah menjadi erosi dan krusta Nikolskys sign positif pada penderita SSSS A B
bercak kemerahan yang
menyebar pada lengan, muka dan badan bayi penderita SSSS, bula berdinding tipis yang pecah dan meninggalkan kesan terbakar Luka yang telah mengering dan mulai terjadi deskuamasi DIAGNOSIS BANDING NET SSSS Usia pasien > tua > muda
Lesi target Sering ditemukan Tidak ada
Nyeri kulit Ringan sp sedang Sangat nyeri Lesi oral Umumnya ada Jarang Tanda Nikolsky (+) hanya di daerah lesi (+) pada lesi & klt (N) Derajat eksudasi 4+ (tampak dermis) 1+ (tampak epdermis superfisial) Penyembuhan > lama 10 14 hari Jaringan parut Srg ditemukan, dpt disertai Jarang hiper / hipopigmentasi Mortalitas Tinggi (20 50 %) Rendah, umumnya sembuh spontan tatalaksana Pengobatannya ialah antibiotik, jika di pilih derivat penisiline hendaknya yang juga efektif bagi Staphylococcus aureus yang membentuk penisilinase, misalnya kloksasiline dengan dosis 3x250 mg untuk orang dewasa sehari per os. Pada neonatus dosisnya 3x50 mg sehari per os. Obat lain yang dapat di berikan ialah clyndamisine dan sefalosporin generasi 1. Topikal dapat di berikan sufratulle atau cream antibiotik. Selain itu juga harus diperhatikan keseimbangan cairan elektrolit. 1 Komplikasi
Komplikasi biasanya meliputi sepsis,
superinfeksi dan dehidrasi akibat gangguan keseimbangan elektrolit. Selulitis, sepsis dan pneumonia merupakan komplikasi lain yang mungkin terjadi pada anak dengan SSSS Prognosis
Angka mortalitas SSSS pada anak sangat rendah (1-5 %)
sedangkan pada dewasa cukup tinggi (50-60%). Morbiditas SSSS meliputi penyebaran lokal infeksi. Kematian dapat terjadi, terutama pada bayi berusia di bawah setahun, yang berkisar. 1 - 10%.
Penyabab utama kematian ialah tidak adanya keseimbangan
cairan atau elektrolit dan sepsis. 1 kesimpulan Staphylococcal Scalded Skin Syndrome adalah infeksi kulit oleh Staphylococcus aureus tipe tertentu dengan ciri khas ialah adanya epidermolisis Kasus terutama terdapat pada anak di bawah 5 tahun, dan dewasa pria lebih banyak dari wanita Serangan lisis terjadi pada stratum granulosum, namun tidak ada sel sel nekrosis di sekitar celah dan tidak terdapat sel radang Medikamentosanya ialah antibiotik, jika di pilih derivat penisilin, clyndamisine dan sefalosporin generasi 1. Kematian dapat terjadi, terutama pada bayi dan pasien dengan tidak adanya keseimbangan cairan atau elektrolit dan terjadi sepsis. TERIMA KASIH