GE ec Virus + DRS
Pembimbing :
Dr. Sevina , Sp. A.
Oleh :
Febdila Kurniasari
Desi Israwani
Chaira Amalia
Ulfah Adibah
Heri Fakhrizal
PENGKAJIAN AWAL MEDIS RAWAT INAP
PENYAKIT ANAK
Identitas Pribadi
Nama pasien : Alif Al Fatih
Umur : 1 tahun 8 Bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Orangtua
Ayah Ibu
Nama : Andi Nama : Novaliza
Usia : 37 tahun Usia : 31 tahun
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Alamat : Jln. Pasar V Komplek Medan Estate
Agama/Suku : Islam / Jawa
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
Telaah
Pasien datang ke RSHM dengan keluhan mencret dengan frekuansi
10x dalam 2 hari ini. Darah (-), lendir (-) dengan volume aqua cup.
Dengan konsistensi air ampas, sebelumnya os mengalami demam
tanpa dilakukan tes temperatur oleh orang tuanya. 2 hari sebelum os
mencret, os mengalami muntah dengan frekuensi 3x dengan volume
cangkir. Lalu os berobat ke klinik dan mendapatkan obat puyer.
Nafsu makan menurun, dan os tampak haus saja.
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
Keadaan Umum
Kesan Keadaan Sakit : Sakit Sedang
Sensorium
Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitatif : GCS 15 (E:4 V:5 M:6)
Nadi : 132 x/i (N: 70-110x/i) Reguler
Pernafasan : 20 x/i (N: 20-30 x/i)
Temperatur : 36,7 oC (N: 36,6 37,9 oC)
Tekanan Darah : 100/70 mmHg (90-105/55-70mmHg)
Data Antropometri
Berat Badan : 9 kg
Tinggi Badan : 81 cm
Lingkar Lengan Atas : 15 cm
Lingkar Kepala : 47 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Sianosis : tidak ditemukan
Ikterus : tidak ditemukan
Pucat : (+)
Turgor : kembali lambat
Edema : tidak ditemukan
Kepala : Normocephali
Wajah : Normal, dismorfik (-)
Mata
Palpebra : Edema (-)
Konjungtiva : Pucat (+), Hyperemis (-), Sekret (-)
Sklera : Ikterus (-)
Pupil : Isokor (+), Refleks Cahaya ( +/+)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Paru
Inspeksi : Lapang paru simetris
Palpasi : Stemfremitus ka=ki
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler, suara napas tambahan (-)
Jantung
Auskultasi : BJ I & II Normal
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : nyeri tekan (-)
Turgor : kembali lambat
Ascites :-
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Massa : -
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Pembesaran KGB : (-)
Kaku kuduk : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Akral : Hangat
Oedema : (-)
CRT : > 2 detik
DIAGNOSIS SEMENTARA
TERAPI SEMENTARA
IVFD RL 75 cc/kgBB= 675cc selama 4 jam =168cc/jam =168 gtt/i micro
Post rehidrasi ivfd KAEN 3B = 9 x 100/24 jam = 37,5cc/ jam = 37,5 gtt/i
micro
Zinc 1x20mg
Lacto B 3x1sachet
Diet bubur ayam saring/ MII 900kkl+18gr protein
HASIL LABORATORIUM
HASIL LABORATORIUM
25 Agustus 2016
Pemeriksaan Hasil Satuan Hasil rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin 13,3 g/dl 11-12,5
Hitung Eritrosit 4,2 10^6//L 4,5-6,5
Hitung Leukosit 7,500 /L 5.000-20.000
Hematokrit 39 % 32-42
Hitung Trombosit 234,000 /L 150.000-450.000
Laju Endap Darah 17 mm/jam 0-10
INDEX ERITROSIT
MCV 77,2
fL 80-96
MCH 31,9
pg 27-31
MCHC 41,4
% 30-34
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Eosinofil 1
% 1-3
Basofil 0
% 0-1
N. Stab 0
% 2-6
N. Seg 62
% 53-75
Limfosit 35
% 20-45
Monosit 11
% 4-8
DIAGNOSIS KERJA
TERAPI
Lacto B 3x 1 sachet
FOLLOW UP
Lacto B 3x 1 sachet
PBJ
DIAGNOSA AKHIR
GE ec virus + DRS
PEMBAHASAN
KASUS LITERATUR
Mencret 2 hari SMRS, frekuensi 10 x/ hari, Gastroenteritis adalah buang air besar lebih
air > ampas , lendir (-), darah (-), volume dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair
gelas aqua cup. dan berlangsung kurang dari 1 minggu.
Sebelum mencret os mengalami demam (idai.or.id). Gastroenteritis dapat timbul
tanpa dilakukan tes temperatur oleh bersamaan dengan gejala sistemik seperti
orangtua. demam, letargi dan nyeri abdomen. Diare
2 hari sebelum os mencret, os mengalami akibat virus memiliki karakteristk diare cair
muntah dengan frekuensi 3x dengan (watery stool), tanpa disertai darah ataupun
volume cangkir. Lalu os berobat ke klinik lender. Dapat disertai gejala muntah dan
dan mendapatkan obat puyer. dehidrasi tampak jelas. Bila ada demam,
umumnya ringan. (Nelson 20th)
PEMBAHASAN
KASUS LITERATUR
Keadaan umum anak rewel dan Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital. Tanda utama:
gelisah, kulit pucat (+) dan turgor keadaan umum gelisah/cengeng atau
kembali lambat, mata tampak lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen
cekung, konjungtiva pucat (+), bibir menurun.
dan lidah kering (+), palpasi abdomen
turgor kembali lambat. Tanda tambahan: ubun-ubun besar, kelopak mata, air
mata, mukosa bibir, mulut dan lidah. Tanda gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit, seperti napas
cepat dan dalam (asidosis metabolic), kembung
(hypokalemia), kejang (hipo atau hypernatremia).
Dehidrasi ringan sedang/tidak berat (kehilangan cairan 5-
10% berat badan), yaitu apabila ditemukan 2 tanda utama
ditambah 2 atau lebih tanda tambahan. Keadaan umum
gelisah/cengeng. Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata
sedikit cekung, air mata kurang, mukosa mulut dan bibir
sedikit kering. Turgor kurang, akral hangat. (idai.or.id)
PEMBAHASAN
KASUS LITERATUR
Hasil cek darah rutin Pada kondisi pasien yang telah stabil (dipastikan
hipovolemik telah teratasi), dapat dilakukan
- Hitung Eritrosit : 4,2 (menurun) pemeriksaan : (a) darah rutin untuk memastikan
- MCV : 77,2 (menurun) adanya infeksi dan (b) feses lengkap (termasuk
- MCH : 31,9 (meningkat) analisa mikrobiologi) untuk menentukan
- MCHC : 41,4 (meningkat) penyebab. (Peraturan MENKES RI NO 5 Tahun
- N.stab :0 (menurun) 2014).
- Monosit : 11 (meningkat)
Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada
diare akut, kecuali apabila ada tanda intoleransi
laktosa dan kecurigaan amubiasis. Pemeriksaan
analisa gas darah dan elektrolit bila secara klinis
dicurigai adanya gangguan keseimbangan asam
basa dan elektrolit. (idai.or.id)
PEMBAHASAN
KASUS LITERATUR