2. Nyeri perut kanan atas. Bersifat hilang timbul, menjalar ke belakang. Kadang-kadang nyeri dirasakan
menetap dan tak hilang dalam jangka waktu lama
3. Mual – muntah
5. Mudah lelah
7. Jaundice / Kekuningan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium darah
- Leukosit tinggi dan trombosit rendah infeksi sistemik
- Peningkatan kadar bilirubin dalam darah
- Tes fungsi hati dengan hasil meningkat menunjukkan adanya hambatan pada saluan empeu
2. Foto polos abdomen
Hanya sekitar 15% batu saluran empedu yang terdiri dari kalsium tinggi dengan gambaran
radioopak yang dapat dilihat.
3. ERCP (Endoscope Retrograde Cholangiopancreotography )
Dapat lebih akurat menentukan penyebab dan letak sumbatan serta keuntungannya juga dapat
mengobati penyebab obstruksi dengan mengeluarkan batu dan melebarkan peyempitan
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
- Pemberian antibiotic untuk bakteri yang menyebabkan infeksi
-Pemberian obat-obatan anti nyeri/analgesic
2. Tindakan operatif/pembedahan
- Pengangkatan batu
- Pengangkatan tumor
- dll
KOMPLIKASI
1. Abses hati piogenik
Penimbunan nanah pada hati akibat adanya infeksi bakteri
2. Peritonitis sistem bilier
Radang pada lapisan perut
3. Bakteremia, sepsis bakteri gram negatif
Bakteremia adalah terdapatnya bakteri di dalam aliran darah (25-40%). Komplikasi bakteremia
pada kolangitis dapat terjadi oleh karena etiologi utama penyebab terjadinya kolangitis adalah
infeksi bakteri. Demam merupakan keluhan utama sekitar 10-15% (Josh, 2006).
SEMOGA BERMANFAAT