UNIVERSITAS UDAYANA
Penigkatan Investasi
Piutang
Perusahaan beroperasi
Jika Persediaan Terlalu Kecil
pada kapasitas rendah
Perputaran persediaan
Jika Persediaan Terlalu Besar rendah shg profitabilitas
menurun
Konsekuensi pada biaya Biaya pemesanan, biaya
yang ditimbukan untuk penyimpanan, required rate of
mempertahankan return atas kelebihan investasi
persediaan pada persediaan, keusangan
pada persediaan
A B C D E F
160 180 130 180 190 210
Jika dalam satu bulan dealer tersebut
menjual mobil kijang karoser B,D dan E.
Maka harga pokok barang yang dijual:
◦ 180 + 180 + 190 = Rp. 550juta
Persediaan akhir adalah:
◦ 160 + 130 + 210 = Rp. 500juta
A B C D E F
◦ EOQ = √2RS/C
Dimana:
R : kebutuhan bahan selama satu periode
S : biaya pemesanan
C : biaya simpan dalam Rp/Unit
P : harga persediaan perunit
I : biaya simpan dalam persentase
Biaya penyimpanan EOQ = √2RS/PI
dan pemeliharaan di
EOQ = √
gudang adalah 40%
2(1200)(15000)/0,40(100
dari nilai rata-rata 0)
persediaan. Biaya EOQ = 300 Unit
pemesanan adalah
Total biaya yang
Rp. 15.000 setiap kali
dikeluarkan:
pesan. Jumlah
material yang Biaya pemesanan (S)
(1200/300 x Rp15.000) =
dibutuhkan selama Rp60.000
setahun sebanyak
1.200 unit dengan Biaya Simpan (C) (300/2 x
Rp1000 x 0,40) =
harga Rp. 1.000 per Rp60.000
unitnya.
Total biaya = Rp120.000
Kebutuhan bahan EOQ = √2RS/C
selama satu periode EOQ =
adalah 20.000 unit, √2(20.000)(10.000)/100
biaya setiap kali pesan EOQ = 2.000unit
adalah Rp10.000. Biaya Total biaya yang
simpan per unit dikeluarkan:
sebesar Rp100. Harga Biaya pemesanan (S)
perunit bahan (20.000/2000 x
Rp1.000. Rp10.000) = Rp100.000
Biaya simpan (C)
(2.000/2 x Rp100) =
Rp100.000
Total biaya = Rp200.000
Saat atau titik dimana harus diadakan
pesanan lagi sedemikian rupa sehingga
kedatangan atau penerimaan bahan baku
yang dipesan itu adalah tepat waktu.
Order Point:
Order point (OP) = Lead time x Daily usage
Untuk melakukan pesanan diperlukan waktu
5 hari.
EOQ nya adalah 200 unit
Pesanan harus dilakukan setiap 10 hari
Dengan demikian:
Order Point : 5 days x 20 units per day = 100
units
Apabila pemakaian setiap periode tidak pasti
maka perusahaan perlu mempertahankan
safety stock agar ketidakpastian atau
keterlambatan datangnya pesanan yang baru
dan pemakaian bahan tidak menunggu
operasi perusahaan.
Order point (OP) = (Average lead time x
Average daily usage) + Safety stock
Melanjutkan contoh 3, diketahui bahwa
perusahaan menentukan safety stock sebesar
100 unit.
Maka:
Order point = (5 days x20 units) + 100 units
= 200 units
Perusahaan sering kali mendapat tawaran
untuk mendapatkan potongan apabila
melakukan pembelian dalam jumlah besar
atau sering disebut dengan quantity
discount.
Melanjutkan contoh 2, jika perusahaan
mendapatkan potongan sebesar 5% dari
harga jual apabila perusahaan membeli
sebesar 4.000 unit setiap kali pembelian.
Untuk memutuskan menggunakan potongan
harga atau tidak maka perlu dilakukan
perhitungan
Harga bahan baku
(20.000 x Rp1.000 x 95%) Rp19.000.000
Biaya pemesanan
(20.000/4.000 x Rp10.000) Rp 50.000
Biaya Simpan
(4000/2 x Rp1.000) Rp 200.000
Total biaya Rp19.250.000
Harga bahan baku
(20.000 x Rp1.000) Rp20.000.000
Biaya pemesanan
(20.000/2000 x Rp10.000) Rp 100.000
Biaya simpan
(2.000/2 x Rp100) Rp 100.000
Total biaya Rp20.200.000
KESIMPULANNYA :
memanfaatkan potongan karena mendapatkan
penghematan sebesar Rp. 950.000,-
Sistem Komputerisasi
Pencatatan persediaan, penguranan dan pengolahan
data persediaan sangat tepat. Menyediakan data kapan
harus dilakukan pesanan kembali
Sistem Just In Time
Persediaan diterima beberapa jam / menit sebelum
diperlukan
Sistem Pengendalian ABC
Memperhatikan faktor harga / nilai persediaan,
frekuensi pemakaian, risiko kehabisan persediaan, dan
lead time. Barang persediaan dibagi menjadi 3
kelompok (A: sangat penting, B: kurang penting, C:
diluar itu)
Pengorbanan tambahan yang terjadi karena
penjualan kredit meliputi : biaya modal, piutang
tidak tertagih dan biaya discount.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang : volume penjualan kredit,
syarat pembayaran, ketentuan pembatasan kredit,
kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang,
kebiasaan membayar dari para langganan.
Kebijakan manajemen piutang menyangkut
tentang standar kredit dan persyaratan kredit.
Hal yang perlu diperhatikan untuk memperkecil
risiko piutang: pelafon dari dapat kredit, periode
kredit, pemberian diskon, kebijakan mengenai
penagihan dan melakukan seleksi para langganan
Manajemen persediaan penting bagi khususnya
bagi perusahaan manufaktur
Apabila jumlah kebutuhan persediaan dalam satu
periode dapat diketahui dengan pasti maka
Economical Order Quantity.
Analisis reorder point dilakukan untuk dapat
memesan bahan persediaan tepat pada waktunya
Apabila pemakaian setiap periode tidak pasti maka
perusahaan perlu mempertahankan safety stock.
Utama:
◦ James C Van Horne and John M. Wachowicz, Fundamentals of
Financial Management and PH Finance Center CD, 2008,
Thirteenth Edition, Prentice Hall, Inc USA.
◦ Wiagustini,Ni Luh Putu, 2010, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Udayanan Press, Denpasar
Lainnya:
◦ Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. & Scot, D.F., Financial
Management, principles and application, 2005, Tenth edition,
Prentice Hall, USA
◦ Madura, J. Introduction to Business, 2007, Thomson Higher
Education, USA
◦ Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2010, Dasar-dasar
Manajemen Keuangan, Edisi ke-enam, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta