Anda di halaman 1dari 47

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

Dr. Henny Rahyuda, SE.,MM.,Ak.

Manajemen Keuangan – Pertemuan 6


TOPIK PERKULIAHAN
1 Dasar-dasar Manajemen Keuangan
2 Laporan Keuangan Pokok dan Analisis Rasio Keuangan
3 Analisis Indeks, Common Size dan Analisis MVA dan EVA
4 Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
5 Manajemen Modal Kerja dan Manajemen Kas
6 Manajemen Piutang dan Manajemen Persediaan
7 Nilai Waktu Uang
8 Investasi
9 Metode Penilaian Investasi
10 Jenis Modal
11 Analisis RE & RMS dan Analisis Likuiditas
12 Analisis Biaya Modal
13 Kebijakan Dividen
14 Topik-topik Khusus
 Mahasiswa Mampu Memahami dan
Menentukan Manajemen Piutang
 Mahasiswa Mampu Memahami dan
Menentukan Manajemen Persediaan
 Pentingnya Manajemen Piutang Dagang
 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang dagang
 Standar Kredit
 Persyaratan Kredit
 Pentingnya Manajemen Persediaan
 Akuntansi Persediaan
 Pengendalian Sistem Persediaan
 Penentuan Persediaan Optimal
PERSAINGAN USAHA
PENURUNAN PENJUALAN

Meningkatkan Penjualan Memperoleh Keuntungan

Piutang Dagang Tambahan Biaya

Penigkatan Investasi
Piutang

Tambahan Keuntungan Harus Lebih Besar dari


Tambahan Biaya
 Volume Penjualan Kredit
 Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
 Ketentuan tentang Pembatasan Kredit
 Kebijaksanaan dalam Mengumpulkan Piutang
 Kebiasaan Membayar dari para Langganan
SYARAT KREDIT
 Suatu kriteria yang dipakai perusahaan untuk
menyeleksi para langganan yang akan diberikan
kredit dan berapa jumlah yang harus diberikan.
◦ Kebiasaan para langganan dalam membayar kembali

◦ Kemungkinan langganan tidak membayar kredit yang


diberikan

◦ Rata-rata jangka waktu pembayaran para langganan


 PT Tri Wista suatu perusahaan dagang selama ini
menjual dengan penjualan yang dicapai Rp.800juta.
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan
mempertimbangkan penjualan kredit dengan syarat
n/60. Penjualan diperkirakan mencapai Rp.1.050juta
Profit margin yang diperoleh 15%. Kemungkinan
piutang tak tertagih 1%. Kalau biaya modal 16%
apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan
kredit?
Tunai n/60
(juta Rupiah) (juta Rupiah)
Penjualan 800 1.050
Keuntungan 15% 120 157,5
Rata2 hari pengump. 0 60 hari
Piutang 0 360 : 60 = 6x
Perputaran Piutang 0 1.050 : 6 = 175
Rata-rata piutang 0 85% x 175 = 148,75
Investasi pada piutang 0 16% x 148,75 = 23,80
Biaya modal 16% 0 1% x 1.050 = 10,5
Piutang tak tertagih 1%
 Manfaat :
◦ Tambahan keuntungan
◦ (Rp 157,5 juta – Rp 120 juta) Rp 37,5 juta
 Pengorbanan
◦ Biaya modal Rp 23,80 juta
◦ Piutang tak tertagih Rp 10,50 juta
◦ Jumlah Rp 34,30 juta
 Manfaat bersih Rp 3,20 juta
 Kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran
kembali piutang dari para langganan, meliputi :
Lamanya waktu pemberian kredit
Potongan tunai / cash discount
Persyaratan khusus lainnya / seasonal dating
 Net 30 : pelanggan mempunyai tenggang waktu 30
hari utk melunasi utangnya
 6/10 net 60 : pelanggan mempunyai tenggang
waktu 60 hari, jika membayar dalam waktu kurang
dari 10 hari akan mendapat potongan tunai 6%
 Masih terkait dengan contoh sebelumnya,
PT Tri Wista sekarang mempertimbangkan
perubahan kebijakan penjualan dari n/60
menjadi 2/30 n.60. Penjualan diperkirakan
meningkat menjadi Rp.1.150juta. 50%
pelanggan diperkirakan memanfaatkan
diskon. Piutang tak tertagih tetap 1%.
Apakah perusahaan akan mengubah
kebijakan kredit?
n/60 2/30 n.60
(juta rupiah (juta rupiah)

Penjualan 1.050 1.150


Keuntungan 15% 157,5 172,5
Rata2 hari pengump. Piutang 60 hari 50%(30) + 50%(60) = 45hari
Perputaran Piutang 360 : 60 = 6x 360 : 45 = 8x
Rata-rata piutang 1.050 : 6 = 175 1.150 : 8 = 143,75
Investasi pada piutang 85% x 175 = 148,75 85% x 143,75 = 122,19
Biaya modal 16% 16% x 148,75 = 16% x 122,19 = 19,55
Piutang tak tertagih 1% 23,80 1% x 1.150 = 11,50
Biaya diskon 1% x 1.050 = 10,5 50% x 2% x 1.150 = 11,50
 Manfaat :
 Tambahan keuntungan
 (Rp 172,5 jt – Rp 157,5 jt) Rp 15 juta
 Penghematan biaya modal
 Rp 23,80 jt – Rp 19,55 jt Rp 4,25 juta
 Jumlah Rp 19,25 juta
 Pengorbanan
 Biaya discount Rp 11,5 juta
 Tambahan kerugian Rp 1 juta
 Jumlah Rp 12,5 juta
 Manfaat bersih Rp 6,75 juta
 Pelafon dari kredit
 Periode kredit
 Pemberian diskon
 Kebijakan mengenai penagihan
 Melakukan seleksi terhadap para langganan
yang akan diberikan kredit
◦ karakter, kapasitas, kapital, kolateral dan keadaan
JENIS PERSEDIAAN
• bahan pembantu / persediaan habis
pakai
Perusahaan Jasa
• kertas, stampel, tinta, buku kuitansi,
materai
• persediaan bahan pembantu,
Perusahaan persediaan barang jadi
Manufaktur • persediaan barang dalam proses,
persediaan bahan baku
Perusahaan • persediaan barang dagangan
Dagang • persediaan bahan penolong
Kelancaran Operasi
Investasi Persediaan
Perusahaan

Perusahaan beroperasi
Jika Persediaan Terlalu Kecil
pada kapasitas rendah

Perputaran persediaan
Jika Persediaan Terlalu Besar rendah shg profitabilitas
menurun
Konsekuensi pada biaya Biaya pemesanan, biaya
yang ditimbukan untuk penyimpanan, required rate of
mempertahankan return atas kelebihan investasi
persediaan pada persediaan, keusangan
pada persediaan

BESARNYA PERSEDIAAN DAPAT DITINGKATKAN SEPANJANG


ADA PENGHEMATAN BERSIH DENGAN TAMBAHAN PERSEDIAAN
 Identifikasi secara spesifik
◦ Identifikasi biaya yang secara spesifik melekat pada
persediaan. EX. Jual mobil, alat berat,dll
 First in first out
◦ Persediaan yang pertama masuk diganti dengan
persediaan yang baru. Harga pokok produksi
ditentukan oleh persediaan lama.
 Last in first out
◦ Harga pokok produksi ditentukan oleh persediaan
yang terakhir masuk
 Rata-rata tertimbang
◦ Mengalikan rata-rata tertimbang dengan setiap jenis
persediaan
 Satu dealer mobil Toyota memiliki persediaan
mobil Toyota yang dibuat pada tahun yang
sama hanya berbeda karoserinya. Harga beli
masing-masing mobil dalam jutaan adalah:

A B C D E F
160 180 130 180 190 210
 Jika dalam satu bulan dealer tersebut
menjual mobil kijang karoser B,D dan E.
 Maka harga pokok barang yang dijual:
◦ 180 + 180 + 190 = Rp. 550juta
 Persediaan akhir adalah:
◦ 160 + 130 + 210 = Rp. 500juta
A B C D E F

160 180 130 180 190 210

 Harga pokok barang yang dijual:


◦ 160 + 180 + 130 = Rp. 470juta
 Persediaan akhir bernilai:
◦ 180 + 190 + 210 = Rp. 580juta

Persediaan yang baru diganti denan persediaan


lama
HPProduksi ditentukan oleh persediaan lama
dan sebagian persediaan baru
A B C D E F

160 180 130 180 190 210

 Harga pokok barang yang dijual:


◦ 180 + 190 + 210 = Rp. 580juta
 Persediaan akhir bernilai:
◦ 160 + 180 + 130 = Rp. 470juta
 Harga Pokok Produksi ditentukan oleh
persediaan yang terakhir masuk, sementara
persediaan akhir terdiri dari persediaan yang
masuk lebih awal
A B C D E F

160 180 130 180 190 210

 Harga pokok barang yang dijual:


◦ 3 x (Rp. 1.050juta / 6) = Rp. 525juta
 Persediaan akhir bernilai:
◦ Rp. 525juta
 EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang
dapat diperoleh dengan biaya yang minimal,
atau sering dikatakan sebagai jumlah
pembelian yang optimal.
 Yang diperhatikan adalah :
 Biaya variabel persediaan:
◦ Biaya yang berubah-ubah sesuai dgn frekuensi
pesanan (procurement cost / set up cost)
◦ Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
(average inventory / storage cost / carrying costs)
 Biaya selama proses perjalanan
 Biaya pengiriman pesanan
 Biaya penerimaan barang yang dipesan
 Biaya-biaya processing pembayaran

 SET UP COST MAKIN BESAR BILA ORDER


QUANTITY MAKIN BESAR
Mrp biaya yang berubah dengan besarnya
persedian
Penentuan besarnya biaya berdasarkan rata2
persediaan

YANG TERMASUK CARRYING COST :


 Biaya penggunaan / sewa ruangan gudang
 Biaya pemeliharaan material dan pembebanan
untuk kemungkinan rusak
 Biaya untuk menghitung / menimbang barang
yang dibeli
 Biaya asuransi
 Biaya modal
 Pajak dari persediaan yang ada di gudang
 Apabila Carrying cost dinyatakan dalam persentase dari
persediaan rata-rata
◦ EOQ = √2RS/PI
 Apabila Carrying cost dinyatakan dalam rupiah per unit

◦ EOQ = √2RS/C
 Dimana:
 R : kebutuhan bahan selama satu periode
 S : biaya pemesanan
 C : biaya simpan dalam Rp/Unit
 P : harga persediaan perunit
 I : biaya simpan dalam persentase
 Biaya penyimpanan EOQ = √2RS/PI
dan pemeliharaan di

EOQ = √
gudang adalah 40%

2(1200)(15000)/0,40(100
dari nilai rata-rata 0)
persediaan. Biaya EOQ = 300 Unit
pemesanan adalah

Total biaya yang
Rp. 15.000 setiap kali 
dikeluarkan:
pesan. Jumlah
material yang  Biaya pemesanan (S)
(1200/300 x Rp15.000) =
dibutuhkan selama Rp60.000
setahun sebanyak
1.200 unit dengan  Biaya Simpan (C) (300/2 x
Rp1000 x 0,40) =
harga Rp. 1.000 per Rp60.000
unitnya.
 Total biaya = Rp120.000
 Kebutuhan bahan  EOQ = √2RS/C
selama satu periode  EOQ =
adalah 20.000 unit, √2(20.000)(10.000)/100
biaya setiap kali pesan  EOQ = 2.000unit
adalah Rp10.000. Biaya  Total biaya yang
simpan per unit dikeluarkan:
sebesar Rp100. Harga  Biaya pemesanan (S)
perunit bahan (20.000/2000 x
Rp1.000. Rp10.000) = Rp100.000
 Biaya simpan (C)
(2.000/2 x Rp100) =
Rp100.000
 Total biaya = Rp200.000
 Saat atau titik dimana harus diadakan
pesanan lagi sedemikian rupa sehingga
kedatangan atau penerimaan bahan baku
yang dipesan itu adalah tepat waktu.
 Order Point:
 Order point (OP) = Lead time x Daily usage
 Untuk melakukan pesanan diperlukan waktu
5 hari.
 EOQ nya adalah 200 unit
 Pesanan harus dilakukan setiap 10 hari
 Dengan demikian:
 Order Point : 5 days x 20 units per day = 100
units
 Apabila pemakaian setiap periode tidak pasti
maka perusahaan perlu mempertahankan
safety stock agar ketidakpastian atau
keterlambatan datangnya pesanan yang baru
dan pemakaian bahan tidak menunggu
operasi perusahaan.
 Order point (OP) = (Average lead time x
Average daily usage) + Safety stock
 Melanjutkan contoh 3, diketahui bahwa
perusahaan menentukan safety stock sebesar
100 unit.
 Maka:
 Order point = (5 days x20 units) + 100 units
 = 200 units
 Perusahaan sering kali mendapat tawaran
untuk mendapatkan potongan apabila
melakukan pembelian dalam jumlah besar
atau sering disebut dengan quantity
discount.
 Melanjutkan contoh 2, jika perusahaan
mendapatkan potongan sebesar 5% dari
harga jual apabila perusahaan membeli
sebesar 4.000 unit setiap kali pembelian.
 Untuk memutuskan menggunakan potongan
harga atau tidak maka perlu dilakukan
perhitungan
 Harga bahan baku
 (20.000 x Rp1.000 x 95%) Rp19.000.000
 Biaya pemesanan
 (20.000/4.000 x Rp10.000) Rp 50.000
 Biaya Simpan
 (4000/2 x Rp1.000) Rp 200.000
 Total biaya Rp19.250.000
 Harga bahan baku
 (20.000 x Rp1.000) Rp20.000.000
 Biaya pemesanan
 (20.000/2000 x Rp10.000) Rp 100.000
 Biaya simpan
 (2.000/2 x Rp100) Rp 100.000
 Total biaya Rp20.200.000

 KESIMPULANNYA :
memanfaatkan potongan karena mendapatkan
penghematan sebesar Rp. 950.000,-
 Sistem Komputerisasi
 Pencatatan persediaan, penguranan dan pengolahan
data persediaan sangat tepat. Menyediakan data kapan
harus dilakukan pesanan kembali
 Sistem Just In Time
 Persediaan diterima beberapa jam / menit sebelum
diperlukan
 Sistem Pengendalian ABC
 Memperhatikan faktor harga / nilai persediaan,
frekuensi pemakaian, risiko kehabisan persediaan, dan
lead time. Barang persediaan dibagi menjadi 3
kelompok (A: sangat penting, B: kurang penting, C:
diluar itu)
 Pengorbanan tambahan yang terjadi karena
penjualan kredit meliputi : biaya modal, piutang
tidak tertagih dan biaya discount.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang : volume penjualan kredit,
syarat pembayaran, ketentuan pembatasan kredit,
kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang,
kebiasaan membayar dari para langganan.
 Kebijakan manajemen piutang menyangkut
tentang standar kredit dan persyaratan kredit.
 Hal yang perlu diperhatikan untuk memperkecil
risiko piutang: pelafon dari dapat kredit, periode
kredit, pemberian diskon, kebijakan mengenai
penagihan dan melakukan seleksi para langganan
 Manajemen persediaan penting bagi khususnya
bagi perusahaan manufaktur
 Apabila jumlah kebutuhan persediaan dalam satu
periode dapat diketahui dengan pasti maka
Economical Order Quantity.
 Analisis reorder point dilakukan untuk dapat
memesan bahan persediaan tepat pada waktunya
 Apabila pemakaian setiap periode tidak pasti maka
perusahaan perlu mempertahankan safety stock.
 Utama:
◦ James C Van Horne and John M. Wachowicz, Fundamentals of
Financial Management and PH Finance Center CD, 2008,
Thirteenth Edition, Prentice Hall, Inc USA.
◦ Wiagustini,Ni Luh Putu, 2010, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Udayanan Press, Denpasar
 Lainnya:
◦ Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. & Scot, D.F., Financial
Management, principles and application, 2005, Tenth edition,
Prentice Hall, USA
◦ Madura, J. Introduction to Business, 2007, Thomson Higher
Education, USA
◦ Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2010, Dasar-dasar
Manajemen Keuangan, Edisi ke-enam, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai