Anda di halaman 1dari 37

Manajemen dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia

MANAJEMEN SDM

Adivita N M Litiloly 1606953612


Ilma yetti fatmi 1606953966
Nadia Listiani 1606954161
Rahmi Fajri JF 1606954306
Rina Alfiani 1606954382
Septia Rahmalina 1606954451

Program Sarjana Kesehatan Masyarakat , FKM UI, 2013


Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Mengapa Manajemen SDM Penting


Pengertian Manajemen SDM

Perencanaan,pengorganisasian, perencanaan suatu


pengarahan dan pengawasan system formal
Atas
Pengadaan,pengembangan,
pemberian kopensasi, Pemanfaatan dan
pengintegrasian, pemeliharaan dan kemampuan staff
pemutusan hubungan kerja
(efektif,efisien)

Tercapainya tujuan
Membantu mencapai tujuan organisasi
organisasi,individu dan
masyarakat

Moh agus tulus hawthorne,2004


Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

PERAN MANAJEMEN SDM


(menurut Ulrich)
Future/strategic focus
Srategic partner Change agent
Management of
Management of Transformation &
Strategic Human Change
Resources
Processes People
Administrative partner Employee champion

Management of Management of
Firm/Organization Employee
Infrastructure Contribution

Day to day/operational focus


Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

4 TAHAPAN
1 2 3 4
Gathering, Establishing Human Resource Human Rescurce-
Analyzing, and Human Resource Programming Planning-Control
Forecasting Supply Objectives and and evaluation
and Demand Data Policies
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

• Pengorganisasian sebagai penyusunan dan strukturisasi pekerjaan


untuk mencapai sasaran organisasi.
• Struktur organisasi : susunan tugas-tugas formal di dalam suatu
organisasi
• Ada enam elemen yang melibatkan proses keputusan menciptakan
atau mengubah struktur:

Spesialisasi Kerja Departementalisasi Rantai Komando

Rentang Kendali Sentralisasi Formalisasi


Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Spesialisasi Kerja
• Kebanyakan manajer kini memandang spesialisasi kerja sebagai
mekanisme pengorganisasian yang penting untuk membantu
pekerja lebih efisien
• Contoh: Pabrik Adidas, untuk memenuhi target output harian, para
pekerja berspesialisasi dalam brbagai tugas mencetak, menjahit,
menali sepatu

Departementalisasi
• Memutuskan tugas pekerjaan apa yang akan dikerjakan oleh siapa,
kegiatan pekerjaan bersama harus dihimpun kembali (pekerjaan
yang terpisah dapat dikoordinasi dan diintegrasikan)
• Contoh: Perusaahan elektronik besar mengorganisasikan divisi
kerjanya berdasarkan lini fungsionalnya, unit manufakturnya
berdasarkan proses, unit penjualan berdasarkan tujuh wilayah
geografisnya dan wilayah penjualannya berdasarkan kelompok
konsumen
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Rantai Komando
• Hierarki wewenang dari tingkat organisasi yang tinggi hingga
ke yang rendah, yang menegaskan siapa melapor ke siapa
• Konsep: Wewenang, Tanggung Jawab dan Kesatuan Komando

Rentang Pengendalian
• Berapa banyakkah pekerja yang bisa dikelola secara efisien
dan efektif oleh seorang manajer

Sentralisasi dan Desentralisasi


• Sentralisasi: kadar dimana pengambilan keputusan
dilangsungkan pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi
• Desentralisasi: Apabila lebih banyak pekerja yang
memberikan input atau mengambil keputusan
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Sentralisasi Desentralisasi
Lingkungan kerja lebih stabil Lingkungan kerja lebih kompleks, tidak pasti

Manajer level bawah kurang mampu atau Manajer level bahwa mampu dan
berpengalaman dalam membuat keputusan berpengalaman dalam membuat keputusan
dibandingkan manajer level atas

Manajer level bawah tidak mau memberikan Manajer level bawah ingin bersuara dalam
suara dalam pembuatan keputusan pembuatan keputusan

Keputusan biasanya relatif minor Keputusannya signifikan


Organisasi cenderung menghadapi krisis atau Kultur perusahaan terbuka untuk
berisiko atas kegagalan perusahaan memungkinkan para manajer bersuara tentang
apa yang sedang terjadi
Organisasinya besar Perusahaan tersebar secara geografis
Implementasi efektif dari strategi perusahaan Implementasi efektif dari strategi perusahaan
bergantung pada manajer yang bersikukuh bergantung pada manajer yang terlibat dan
tentang apa yang sedang terjadi fleksibel dalam membuat keputusan
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Formalisasi

• Sestandar apakah pekerjaan-pekerjaan organisasi dan taraf


dimana perilaku pekerja dipandu oleh beragam aturan dan
prosedur
• Terdapat deskripsi pekerjaan yang eksplisit, sarat dengan
aturan organisasi dan secara jelas menggambarkan prosedur
yang terkait dengan proses kerja
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Model Desain Organisasi


• Struktur yang kaku
Organisasi dan terkontrol ketat
Mekanistik

• Suatu struktur yang


Organisasi amat adaptif dan
Organik fleksibel
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Organisasi Mekanistik

Menuntut Bertumpu pada


Efisiensi aturan, regulasi

Tugas-Tugas Pengendalian
terstandarisasi yang seragam

Desain ini berupaya meminimalkan dampak dari kepribadian, penilaian


dan ambiguitas yang beragam karena sifat-sifat dasar manusia dipandang
sebagai hal yang inefisien dan inkonsisten
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Organisasi Organik
Bisa jadi terspesialisasi, namun pekerjaan tsb tidak
terstandarisasi dan bisa berubah sesuai kebutuhan

Tugas-tugas organisasi sering kali dikelola dalam tim

Para anggota tim sangat terlatih dan diberdayakan


untuk menangani berbagai permasalahan dan
aktivitas, hanya membutuhkan aturan formal yang
minim dan sedikit pengawasan langsung
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Organisasi Mekanistik Organisasi Organik

• Spesialisasi Tinggi • Tim-lintas Fungsional


• Departementalisasi Kaku • Tim- lintas-hierarkis
• Rantai Komando Jelas • Informasi Mengalir Bebas
• Rantai Kendali Sempit • Rentang Kendali yang
• Sentralisasi Luas
• Formalisasi Tinggi • Desentralisasi
• Formalisasi Rendah
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Variabel Kontinjensi
Faktor-Faktor
Kontinjensi Strategi dan Struktur

Manajer Puncak berpikir Ukuran dan Struktur


keras untuk mendesain
suatu struktur yang layak.
Struktur yang layak
Teknologi dan Struktur
bergantung pada empat
variabel kontinjensi:
Ketidakpastian
Lingkungan dan
Struktur
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Strategi dan Struktur Ukuran dan Struktur

• Alfred Chandler : perubahan dalam • Ukuran organisasi memmpengaruhi


strategi perusahaan menghasilkan strukturnya
perubahan dalam struktur organisasi
yang mendukung strateginya • Misal: Karyawan mencapai 2000
orang, organisasi sudah berada dalam
• Desain struktur tertentu berhasil baik kondisi mekanistik (memiliki lebih
pada strategi organisasi yang berbeda banyak spesialisasi,
departementalisasi, sentralisasi,
• Struktur Organik: Organisasi ingin aturan serta regulasi)
mewujudkan inovasi yang unik dan
bermanfaat

• Struktur Mekanistik : Bekerja baik


dalam perusahaan yang
menginginkan pengendalian biaya
yang ketat
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Ketidakpastian Lingkungan dan
Teknologi dan Struktur Struktur
• Setiap organisasi menggunakan sebagian bentuk • Struktur Mekanistik: Lingkungan yang
teknologi untuk mengubah input kedalam stabil dan sederhana
output

• Woodward membagi perusahaan ke dalam tiga • Struktur Organik : Semakin tingginya


kategori teknologi yang memiliki strata tingkat ketidakpastian yang ada, suatu
kompleksitas dan kecanggihan tertentu: organisasi membutuhkan fleksibilitas
a. Produksi Unit (batch kecil)
b. Produksi Massal (proses manufaktur • Dorongan lingkungan yang dinamis:
dalam batch besar) semakin pesatnya inovasi oleh produk
c. Produksi Proses (produksi dengan pesaing, meningkatnya permintaan
proses yang kontinu)
konsumen akan produk berkualitas dan
pelayanan cepat
• Struktur Mekanistik : Semakin rutin teknologi
yang digunakan

• Struktur Organik : Organisasi dengan teknologi


yang kurang rutin
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Desain Organisasi
yang Umum

Desain Organisasi Desain Organisasi


Tradisional Kontemporer

• Struktur Simpel • Struktur Tim


• Struktur Fungsional • Struktur Matriks & Proyek
• Struktur Divisional • Organisasi Tanpa Batas
Desain Organisasi Tradisional
Struktur Simpel Struktur Fungsional Struktur Divisional
• Sebagian besar • Desain organisasi yang • Struktur organisasi yang
perusahaan merintis mengelompokkan terdiri dari unit-unti atau
kewirausahaannya keahlian pekerjaan yang divisi bisnis yang terpisah
dengan menggunakan serupa atau terkait
struktur simpel • Setiap divisi memiliki
• Departementalisasi otonomi terbatas
• Desain Organisasi dengan fungsional yang
departementalisasi diterapkan pada seluruh • Perusahaan induk
rendah, rentang bagian organisasi bertindak sebagai
pengendalian yang luas, pengawas eksternal
wewenang yang untuk mengoordinasikan
tersentralisasi pada satu dan mengendalikan
orang dan sedikitnya berbagai divisi yang ada
formalisasi dan sering kali
memberikan layanan
pendukung seperti
bantuan hukum dan
finansial
Desain Organisasi Tradisional
Struktur Simpel Struktur Fungsional Struktur Divisional
Kekuatan • Cepat • Keunggulan penghematan • Berfokus pada
• Fleksibel biaya dari spesialisasi, hasil- manajer divisi
• Pemeliharaannya • Para pekerja di bertanggung jawab
hemat kelompokkan kedalam atas apa yang
• Akuntabilitasnya pembagian tugas kerja terjadi pada produk
Jelas yang sejenis layanannya

Kelemahan • Kurang layak ketika • Mengejar sasaran • Duplikasi aktivasi


organisasinya fungsional bisa dan sumber daya
berkembang mengakibatkan manajer akan menambah
• Bertumpu pada satu kehilangan arah tentang biaya dan
orang saja terlalu apa yang terbaik bagi mengurangi
berisiko organisasi secara efisiensi
keseluruhan
• Spesialis struktural
menjadi terisolasi dan
hanya memiliki sedikit
pemahaman tentang apa
yang dikerjakan unit
organisasi lainnya
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Desain Organisasi
Modern
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Outline Desain Organisasi Adaptive

1 2 3 4 5

Tantangan
Desain Pengaturan
Kerjasama Tenaga Kerja Desain
Organisasi Kerja yang
Organisasi Kontingen Organisasi
Kontemporer Fleksible
Saat ini
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
1. DESAIN ORGANISASI
KONTEMPORER
a.Struktur berbasis tim

a.Struktur matriks dan proyek

a.Organisasi tanpa batas

a.Organisasi Pembelajaran
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

1. Struktur berbasis tim

wewenang manajerial
Karena tidak ada garis
Tersusun atas Pemberdayaan Tim harus
sejumlah tim yang karyawan bertanggung
menjanlankan menentukan jawab atas segala
pekerjaan keberhasilan kegiatan kerja dan
organisasi hasil kinerja
tersebut

Kelebihan Kekurangan
Karyawan lebih Tidak ada rantai
banyak terlibat komando yang
dan diberdayakan jelas

Mengurangi
hambatan di
antara bidang-
bidang fungsional
2. Struktur matriks dan proyek
Menugaskan para mempunyai dua manajer,
Struktur
Matriks
spesialis dari departemen yaitu manajer
fungsional yang berbeda- departemen fungsional
beda untuk bekerja pada dan manajer proyek
satu proyek atau lebih
yang dipimpin oleh para
manajer proyek

Para karyawan ditugaskan Tidak ada hierarki


Struktur
Proyek

kesejumlah proyek. organisasi yang kaku, yang


tidak mempunyai menghambat pengambilan
departemen formal keputusan atau tindakan
tempat para karyawan dan menjadi desain yang
kembali setelah proyek sangat fleksibel
selesai
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

3.Organisasi tanpa batas


Tidak memiliki struktur yang kaku dan terbatas

Organisasi
Struktur Virtual
Jaringan
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

4. Organisasi Pembelajaran
Organisasi yang telah Karyawan di seluruh
mengembangkan organisasi di berbagai
kapasitas untuk terus spesialisasi fungsional
belajar, beradaptasi, yang berbeda harus
dan berubah berbagi informasi dan
berkolaborasi dalam
aktivitas kerja
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

2. KERJASAMA ORGANISASI
Manfaat Kekurangan
Peningkatan
Potensi konflik
komunikasi dan
interpersonal
koordinasi

Berbeda
Output inovatif
pandangan dan
yang lebih besar
tujuan bersaing

Peningkatan
kemampuan untuk
Koordinasi
mengatasi
masalah yang logistik
kompleks

Berbagi informasi
dan praktik
terbaik
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Upaya kolaborasi
Tim lintas
fungsi Inovasi
Kolaborasi Satuan Kolaborasi Terbuka
Internal tugas Eksternal Kerjasama
Startegis
Komunitas
praktik
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

3. Pengaturan Kerja yang Fleksibel


• Prinsipnya adalah perpaduan antara rumah dan
kantor. Pengaturan kerja yang fleksibel memberi
fleksibilitas organisasi pekerjaan bisa dilakukan
dimana dan kapan saja dengan adanya teknologi.

• Saat sekarang ini banyak yang mengadopsi


pengaturan kerja yang fleksibel. Pengaturan
seperti itu tidak hanya memanfaatkan kekuatan
teknologi, tapi juga memberi fleksibilitas
organisasi untuk mengerahkan karyawan kapan
dan dimana diperlukan.
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

jenis pengaturan kerja yang


fleksibel:
Telecommuting
• adalah pengaturan kerja di mana Karyawan bekerja di rumah dan
terhubung ke tempat kerja bisa melalui komputer.
Compressed Workweeks, Flextime, Job sharing
• Compressed Workweeks adalah di mana karyawan bekerja lebih
lama jam per hari tapi lebih sedikit hari per minggu.
• Flextime adalah sistem penjadwalan dimana karyawan diharuskan
untuk bekerja dengan jumlah tertentu dari jam seminggu tapi bebas
untuk bervariasi jam-jam dalam batas-batas tertentu.
• Job sharing adalah ketika dua atau lebih orang membagi pekerjaan
tetap.
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

4. Tenaga Kerja Kontingen


• Pekerja kontingen adalah pekerja sementara, lepas, atau
pekerja kontrak yang pekerjaannya bergantung pada
permintaan akan layanan mereka.
• Jenis pekerja kontingen ini biasa terjadi dalam proyek
organisasi. Tapi pekerja kontingen juga bisa bersifat
sementara
karyawan dibawa untuk membantu dengan kebutuhan
khusus seperti pekerjaan musiman.
• Tugas organisasi mengklasifikasikan siapa sebenarnya
memenuhi syarat sebagai kontraktor independen;
menyiapkan proses untuk perekrutan, penyaringan, dan
menempatkan pekerja kontingen; dan memiliki metode
di tempat untuk menetapkan tujuan, jadwal, dan tenggat
waktu dan untuk memantau kinerja kerja.
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Tantangan Organisasi modern


• A. Menjaga Karyawan Terhubung
• Bagi para manajer adalah menemukan cara untuk menawarkan
fleksibilitas namun juga menjaga karyawan yang tersebar tetap
terhubung secara luas ke Komputasi mobile organisasi. Teknologi
komunikasi tersebut dapat menjaga organisasi dan karyawan tetap
terhubung dan menjadi lebih produktif. Misalnya, telephone
genggam memiliki e-mail, kalender, dan kontak yang bisa dipakai
dimana saja dan ada jaringan internet.
• B. Mengelola Isu-Isu Struktural Global
• Tidak masalah desain manajer apa yang dipilih untuk organisasinya,
yang penting desainnya bisa membantu karyawan melakukan
pekerjaan mereka dengan cara yang paling efisien dan efektif.
Struktur harus mendukung dan memfasilitasi anggota organisasi
saat mereka melaksanakannya pekerjaan organisasi Bagaimanapun,
struktur organisasi hanyalah sarana untuk mencapai tujuan.
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Referensi
Stephen P. Robins, M. C. (2012). Management. Angewandte
Chemie International Edition (Vol. 40)
Suwatno, H dan Juni D.P. 2011. Manajemen SDM dalam
Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

MANAJEMEN SDM

Program Sarjana Kesehatan Masyarakat , FKM UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai