Anda di halaman 1dari 13

ASKEP TERAPI

AKTIVITAS KELOMPOK
Disusun oleh:
Kelompok VII

Via Ultima Fhonna


Siti Nova Annisa
Sarah Nidia
Vara Alkautsarina
Zuherna
Mia Audina
Elipurnamasari
A. Definisi Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi Aktivitas Kelompok( TAK) adalah salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama ( Keliat, 2005).

Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara


kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal (Yosep, 2014).
B. Tujuan Terapi Kelompok
Terapi kelompok mempunyai tujuan therapeutic dan rehabilitasi
(Yosep, 2014).
Tujuan Umum.
• Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (Reality Testing).
• Membentuk sosialisasi.
• Meningkatkan fungsi psikologis,
• Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis
seperti kognitif dan afektif.
Tujuan Khusus.
• Melatih pemahaman identitas diri.
• Penyaluran emosi.
• Meningkatkan ketrampilan hubungan sosial untuk diterapkan
sehari-hari.
• Bersifat rehabilitatif.
C. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Aktivitas Kelompok
Semua pasien rehabilitasi perlu mendapatkan terapi
kelompok kecuali mereka yang mengalami :
• Psikopat dan Sosiopat.
• Selalu diam dan/atau autistik.
• Delusi yang tidak terkontrol.
• Klien yang mudah bosan.
• Pasien rehabilitasi ambulatory yang tidak termasuk
psikosis berat, tidak menunjukkan gejala regresi dan
halusinasi dan ilusi yang berat dan orang-orang dengan
kepribadian sciozoid serta neurotic.
• Pasien dengan ego psiko patologi berat yang
menyebabkan psikotik kronik sehingga menyebabkan
tolerasi terhadap kecemasan rendah dan adaptasi yang
kurang.
D. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Ada beberapa jenis terapi pada terapi aktivitas kelompok (Yusuf,
2015) :
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realitas
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
Peningkatan Harga Diri
• Pasien dilatih untuk mengidentifikasi hal-hal positif pada diri
sehingga mampu menghargai diri sendiri.
• Terapi aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Mengontrol
Halusinasi
• Pasien dilatih untuk dapat mengenal halusinasi yang
dialaminya dan dilatih cara mengontrol halusinasi.
E. Sasaran dan Keanggotaan Terapi Aktivitas Kelompok
Pada umumnya yang menjadi sasaran dari terapi
kelompok adalah yang memiliki masalah yang sama. Dalam
psikoterapi yang intesif kelompok yang heterogen lebih
menguntungkan dimana anggotanya terdiri dari berbagai
macam kelompok umur, jenis kelamin dan kepribadian.
Sedangkan kelompok psikoterapi yang lain adalah kelompok
homogen yang anggotanya mempunyai kebiasaan yang sama
misalnya alcoholism, homosexual, ada kecenderungan setiap
anggota mendiskusikan masalah yang sama atau mendukung
anggota lainnya
Menurut Dr. Wartono (1976).
Kelompok dengan cara verbalisasi biasanya 7-8 anggota
merupakan jumlah yang ideal. Sedangkan jumlah minimum 4
dan maksimum 10.
F. Mekanisme dalam Terapi Kelompok dan Pelaksanaan Terapi
Kelompok

Agar proses kelompok dapat berjalan dengan


lancar maka :
• Individu harus diterima sebaik-baiknya sebagaimana
adanya.
• Pembatasan yang tidak perlu hendaknya dihindarkan.
• Penyataan (ekspresi) verbal yang tak tertahankan
dibiarkan keluar.
• Reaksi-reaksi dalam interaksi kelompok dinilai.
• Pembentukan kelompok harus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan anggota secara perorangan.
G. Tugas Terapis
Untuk mencapai tujuan dari terapi kelompok baik yang terapeutik
maupun rehabilitatif terapi ataupun pemimpin kelompok hendaknya
mampu (Yosep,2014) :
• Mengembangkan kejujuran di antara anggota kelompoknya.
• Menimbulkan rasa saling menghormati dan saling menerima di
antara anggota kelompok.
• Mampu mengontrol tingkah laku yang tidak dapat diterima anggota
kelompoknya.
• Mengarahkan anggota kelompok untuk beradaptasi dengan semua
anggota.
• Membawa anggota kelompok untuk mampu mengemukaka
masalah mendengarkan keluhan-keluhan dan memberikan saran
terhadap keluhan tersebut.
• Tidak membeda-bedakan anggota kelompok.
• Menjalin hubungan dengan anggota dan antaranggota.
• Melibatkan diri dalam kelompok dan memberikan perhatian penuh.
H. Tahap-tahap terapi aktivitas kelompok
Tahap-tahap dalam Therapy Kelompok
(Yosep,2014) :
Tahap 1 : Tahap ini dimana therapist
membentuk hubungan kerja dengan para
anggota kelompok
Tahap2 : Terutama tercapainya transference
dan perkembangan identitas kelompok.
Tahap 3 : Disebut tahap mutualisis (saling
menganalisa), yaitu setiap orang akan
mendapat informasi atau reaksi atas apa yang
sudah dikemukakan
I. Peran Perawat dalam Terapi Kelompok.
• Bertindak sebagai moderat atau pengawas diskusi
kelompok.
• Mengevaluasi diskusi kelompok untuk menambah
pengalaman therapy kelompok.
• Mengadakan pendekatan pada kelompok secara
efektif.
• Memotivasi penderita agar aktif dalam kegiatan
yang dilakukan.
• Menciptakan suasana therapeutik.
• Memberikan kesempatan pada penderita untuk
bekerja sama antara penderita dengan penderita
dengan perawat.
• Memberikan bimbingan dan pengarahan pada
penderita yang pasif dan hiperaktif (Yosep,2014).
J. Metode Terapi Kelompok
Menurut Robinson (Yosep,2014), metode terapi
kelompok terbagi :
• Kelompok Deduktif.
• Kelompok Socil Theurapeutic.
• Kelompok Inspirasi Refrensif.
• Psiko drama
• Kelompok Interaksi Bebas.
K. Evaluasi dalam Terapi Kelompok.
Evaluasi tersebut dapat kita ambil sebagai berikut :
• Evaluasi Subjektif.
• Anggota kelompok merasa telah menemukan
tujuan hidupnya dalam lingkup kelompok tersebut.
• Evaluasi Objektif.
• Dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku
yang dialami merupakan hasil pengalaman mereka
dalam berkelompok dan sumbangan peran dari
anggota kelompok itu (Yosep,2014).

Anda mungkin juga menyukai