Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

MULTIPLE SKLEROSIS
Oleh:
Iko Rahmanda N

Pembimbing :
dr. Andar Setyawan, Sp. S

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2017
Definisi
Multiple sklerosis adalah suatu penyakit autoimun kronik
yang menyerang myelin otak dan medulla spinalis sehingga
terjadi kerusakan pada myelin (material lemak dan protein)
yang mengakibatkan gangguan transmisi konduksi saraf.

Istilah multiple sklerosis berasal dari banyaknya daerah


jaringan parut (sklerosis) yang mewakili berbagai bercak
demielinasi dalam sistem saraf.
Epidemiologi
• Multiple sklerosis secara dominan menyerang orang kulit putih
(Eropa Utara dan Amerika Utara,) dengan insiden 10
per10.000 penduduk.
• Di Indonesia penyakit ini tergolong jarang dibandingkan
penyakit neurologis lainnya.
• Perempuan > laki laki dengan rasio 2:1.
• Umumnya berusia 20-50 tahun.
Etiologi
• Virus: infeksi retrovirus akanmenyebabkan kerusakan oligodendroglia
• Bakteri : reaksi silang sebagai respon perangsangan heat shock protein
sehingga menyebabkan pelepasan sitokin
• Defek pada oligodendroglia
• Diet : berhubungan dengan komposisi membran, fungsi makrofag, sintesa
prostaglandin
• Genetika : penurunan kontrol respon immun
• Mekanisme lain : toksin, endokrin, stress
Klasifikasi
1. Relapsing remitting MS (RRMS)
Tipe ini ditandai dengan episode relaps atau
eksaserbasi yang diikuti dengan episode remisi
(perbaikan). Sekitar 85% pasien MS memiliki tipe
RRMS, 65 % diantaranya akan berkembang menjadi
tipe secondary progressive MS (SPMS)
2. Secondary progressive MS (SPMS)
Merupakan bentuk lanjut dari RRMS yang berkembang
progresif. Pada tipe ini episode remisi makin berkurang dan
gejala menjadi makin progresif

3. Primary progressive MS (PPMS)


PPMS diderita oleh 10-15% pasien MS dengan rasio
perempuan : laki laki= 1:1. Gejala yang timbul tidak pernah
mengalami fase remisi
4. Primary relapsing MS (PRMS)

Bentuk PRMS adalah yang paling jarang. Pasien terus


mengalami perburukan dengan beberapa episode
eksaserbasi diantaranya. Tidak ada fase remisi atau bebas
dari gejala.
Patofisiologi
Virus (campak dan Menyerang dan
Peradangan reda
herpes) menghancurkan mielin

Mengganggu sistem Merusak barier darah Mielin meregenerasi


kekebalan tubuh otak selaput

Respon abnormal (+) episode disfungsi


kekebalan tubuh Sel T berikatan dengan neurologis yang
(foal lmphocytic astrosit berualang kali membaik
infiltrasi)

Pengaktifan limfosit (sel Mengalir ke otak


T) melaui darah
Digodendrosit
Berulangnya kejadian
menurun, mielin Sklerosis/plak
demielinisasi
semakin menghilang

gangguan kemampuan
Disfungsi sawar otak
serabut syaraf untuk Penurunan fungsi sara
dan degenerasi saraf
menghantarkan pesan progresi
kronis berkelanjutan
ke dan dari otak
Manifestasi Klinis
 Manifestasi khas :
1. Serangan yang berulang, tidak teratur, dengan penyembuhan
yang sempurna atau parsial

2. Lokasi kelainan yang tersebar di seluruh SSP, sehingga


gambaran klinis sangat bervariasi.
3. Pada saat yang sama, tanda-tanda penyakit yang menunjukkan
fokus-fokus demielinisasi pada berbagai lokasi (atrofi optik
disertai paraplegia)

4. Serangan yang berturut-turut dari penyakit ini dapat


menyebabkan kelainan berbagai sistem, (kelumpuhan okuler
yang diikuti satu tahun kemudian gangguan miksi)
Manifestasi Umum :
 Kehilangan fungsi sensorik (paresthesia): gejala  Diplopia akibat ophtalmoplegia internuklear dan
awal nistagmus

 Neuritis optik: gejala awal  Heat intolerance

 Gejala pada corda spinalis (motorik): cramping  Mudah lelah (70% kasus)
akibat spastisitas
 Nyeri
 Gejala pada corda spinalis (otonom): gangguan
 Menurunnya fungsi kognitif
BAB dan BAK, disfungsi seksual
 Depresi
 Cerebellar symptom: triad charcot (disartia,
tremor, ataksia)  Bipolar, dementia

 Trigeminal neuralgia  Tanda lhermitte (Sensasi listrik dari leher ke

 Facial myokymia bawah yang dirasakan pada fleksi leher): Pada MS

yang menyerang medula spinalis1,2,6


Diagnosa

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
• LCS, CT-Scan, MRI
 Ciri khas multiple sklerosis :
 Suatu penyakit yang memperlihatkan adanya remisi dan
eksaserbasi dalam perjalanannya yang senantiasa mundur secara
progresif.

 diagnosis diferensial, seperti tumor otak, infeksi otak, stroke,


trauma kepala maupun gangguan metabolik telang disingkirkan
Penatalaksanaan
1. Relaps akut:
 Metyl prednisolon per infus 1 gram/hari selama 7-10 hari,
kemudian po(per oral) dan dilanjutkan tapering off

2. Pencegahan relaps
 Inferon B: efektif untuk mencegah relaps pada MS, cara
pemberian injeksi subkutan, obat ini untuk penderita 2 atau
lebih serangan pada 2 tahun pertama.
4. Kronik progresif
 Dapat diberikan immunosupresan misalnya azahioprin, methotrexate,
cyclophosphamide

5. Therapi simtomatis:
 Bangkitan : carbamazepin
 Nyeri karena neuralgia trigeminal : carbamazepin, fenitoin, gabapentin,
baclofen+amitriptilin
 Spastisitas : baclofen
 Kelemahan umum : anti kolinergik misal ditropan, propantelin 2-3 x/hari
 Gangguan emosi dan pseudobulber : amitriptilin 25 mg pada waktu malam
Komplikasi
 Depresi

 Kesulitan dalam menelan

 Kesulitan berppikir dan berkonsentrasi

 Hilang dan menurunnya kemampuan merawat diri sendiri

 Membutuhkan kateter

 Osteoporosis

 Infeksi saluran kemih


Prognosis
Multiple sklerosis jika tidak diobati, > 30% kasus akan memiliki
cacat fisik yang signifikan dalam waktu 20-25 tahun setelah onset.
Kurang dari 5-10% dari pasien memiliki fenotipe MS klinis ringan,,
tidak terjadi cacat fisik yang signifikan

Pasien laki-laki dengan MS progresif primer memiliki prognosis


terburuk, dengan respon yang kurang menguntungkan untuk
pengobatan dan cepat menimbulkan kecacatan.
Kematian biasanya terjadi akibat komplikasi sekunder
(50-66%), seperti penyebab paru atau ginjal, tetapi juga
dapat disebabkan oleh komplikasi lain seperti bunuh diri
akibat depresi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai