ORGANISASI
Kelompok 12 :
•P e n g e r t i a n : C a r a t e r b a i k d a l a m m e n y e l e s a i k a n s u a t u p e k e r j a a n
•A s a l : A . M a n a g e m e n t y a n g b u r u k
-Tidak bisa mengambil keputusan
-Tidak ada perbedaan posisi dengan pekerja
PLANNING ORGANIZING
merupakan pemilihan atau meliputi:
penetapan tujuan-tujuan a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan
organisasi dan penentuan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan untuk mencapai
strategi kebijaksanaan tujuan organisasi.
proyek program prosedur b. Perancangan dan pengembangan suatu
metode sistem anggaran organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat
dan standar yg dibutuhkan membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
utk mencapai tujuan. c. Penugasan tanggung jawab tertentu
d. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada
individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
STAFFING LEADING CONTROLLING
•Pemberian kewenangan
Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas. Setiap
kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya
kepada atasan secara langsung.
•Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya)
berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
•Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis
perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian),
bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para
karyawan/kerabat kerja tersebut.
•Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang
atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan,
satu rencana, dan satu pimpinan)
KESIMPULAN
Pada periode aliran klasik, para pemikir aliran sosiologis seperti Taylor dan Weber mencoba
mendeskripsikan dan menganalisis perubahan struktur organisasi dan peran-peran di dalamnya,
serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih luas. Taylor menggagaskan penerapan prinsip-
prinsip ilmiah dalam melakukan pekerjaan dan mengontrol pekerja. Sementara Weber dengan
gagasan birokrasi yang diterapkan dalam manajemen organisasi melalui aturan serta prosedur baku,
dan kontrol-kontrol legalistik. Sehingga mendukung efiensi teknis di sektor pemerintahan. Pengaruh
pemikiran-pemikiran inilah yang memberikan dasar-dasar yang lebih praktis, terutama bagi
administrasi dan manajemen dalam mengelola aspek manusia dalam organisasi.
Pemikiran-pemikiran para ahli tersebut mengembangkan keprihatinan terhadap efek atau
dampak organisasi terhadap manusia, khususnya para pekerja. Dalam pemikirannya tersebut, Taylor
dan Weber, dianggap terlalu menekankan pada sistem organisasi yang efisien dan efektif, sehingga
mengabaikan faktor manusia. Para pekerja seolah-olah diasumsikan sebagai faktor produksi atau
alat organisasi. Akibatnya, menurut pemikiran aliran humanis, para pekerja mengalami
dehumanisasi. Yang kemudian menimbulkan reaksi balik berupa pemikiran terhadap aspek humanis
dalam organisasi. Walaupun di kemudian hari, konsep pemikiran Weber dan Taylor masih terdapat
penerapannya.
THANKS!
Any questions?