Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

VULNUS AMPUTATUM DIGITI II-III MANUS DEXTRA

Disusun oleh :
NURUL ARIFATUNNISA, S.Ked
FAB 118 039

Pembimbing: dr. PERWIRA BINTANG HARI, Sp.OT (K) Spine

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2019
Identitas Pasien
Nama : Tn.S (59 tahun)
Tanggal lahir : 19 Maret 1960
Alamat : Jalan Mendawai
Tanggal masuk RS : Minggu, 17 Juli 2019
Ruang perawatan : Dahlia

1. Anamnesis
Keluhan utama : Jari tangan kanan putus
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien dibawa ke IGD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya dengan keluhan jari tangan kanan putus setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas 2 jam sebelum
masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit jantung (-), Diabetes Melitus (-),
Asma (-), riwayat alergi obat (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada.
2. Pemeriksaan Fisik

2.1. Keadaan Umum


Kesan : tampak sakit sedang
GCS : E4 V 5 M 6
Kesadaran : komposmentis

2.2. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 150/100 mmHg


Frekuensi nadi : 113 kali/menit
Frekuensi pernapasan : 21 kali/menit
Saturasi oksigen : 96% O2 ruangan
Suhu : 36,5ºC
2.3. Kepala
1. Ukuran kepala normocephal
2. Rambut Keadaan = bersih, tidak mudah rontok
Warna = hitam
Distribusi = merata, tidak ada alopesia

3. Wajah simetris
4. Mata Palpebra = edema (-/-)
Pupil = isokor, 3mm / 3mm
Konjungtiva = anemis (-/-)
Sklera = ikterik (-/-)
Lakrimal = cukup

5. Telinga Bentuk = kelainan (-/-)


Sekret = (-/-)

6. Hidung Retraksi cuping hidung = tidak ada


Deviasi = tidak ada
2.3. Kepala
7. Bibir Sianosis = tidak ada
Anemis = tidak ada
Kering = tidak ada

8. Gigi dan gusi tidak ada perdarahan, tidak ada infeksi


9. Lidah Mukosa = basah, bersih, tidak pucat
Papila = tidak ada atrofi

10. Rongga mulut mukosa oral lembab

11. Rongga leher Tonsil = T1- T1 ; hiperemis (-/-)


Faring = tidak hiperemis
2.4. Leher

Inspeksi Kelenjar tiroid = tidak terlihat pembesaran


Pembesaran vena = tidak terlihat pembesaran
Kelenjar getah bening= tidak terlihat pembesaran

Palpasi Kelenjar tiroid = tidak teraba pembesaran


Kelenjar getah bening= tidak teraba pembesaran
Kaku kuduk = tidak ada
2.5. Thorax
2.5.1. Paru

Anterior Posterior
Bentuk = normal Bentuk = normal, tidak skoliosis
Gerakan dada = simetris
Inspeksi
(kanan = kiri)
Retraksi dada = (-/-)
Ekspansi dada = simetris Ekspansi dada = simetris
Palpasi (kanan = kiri) (kanan = kiri)
Fremitus vokal = (kanan = kiri) Fremitus vokal = (kanan = kiri)

sonor (+/+) sonor (+/+)


Batas paru-gaster : ICS VII linea
Perkusi axillaris anterior
Batas paru-hepar : ICS VI linea
midclavicula dextra
Suara napas dasar= vesikuler (+/+) Suara napas dasar= vesikuler (+/+)
Auskultasi Suara tambahan = rhonki (-/-) Suara tambahan = rhonki (-/-)
wheezing(-/-) pleural rub (-/-) wheezing(-/-) pleural rub (-/-)
2.5. Thorax
2.5.2. Jantung

Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea axillaris anterior;


tidak teraba thrill

Perkusi Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis dextra


Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicula sinistra

Auskultasi Suara dasar jantung = S1 dan S2 tunggal


Irama = reguler
Suara tambahan = murmur (-/-) ; gallop (-/-)
2.6. Abdomen

Inspeksi Bentuk = datar


Kulit = turgor normal, tidak ada
jejas

Auskultasi bising usus (+) 10 kali/menit

Perkusi timpani (+) ; ascites (-)

Palpasi Dinding perut = lembut, supel


Nyeri Tekan = tidak ada
Nyeri Lokal = tidak ada
Nyeri ketok CVA = (-/-)
Hepar = tidak teraba pembesaran
Lien = tidak teraba pembesaran
Ginjal = tidak teraba pembesaran
2.7. Ekstremitas

Superior Inferior

edema (-/-) edema (-/-)


Inspeksi sianosis (-/-) sianosis (-/-)
anemis (-/-) anemis (-/-)

akral hangat (+/+) akral hangat (+/+)


Palpasi CRT < 2 detik (+/+) CRT < 2 detik (+/+)
pitting edema (-/-) pitting edema (-/-)
2.8. Status Lokalis

Gambaran Klinis
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1. Laboratorium
Tabel 2.1 Hasil pemeriksaan laboratorium pada 28 April 2019

Parameter Hasil Satuan Nilai normal


Hemoglobin 12,4 g/dL 11 – 16
Trombosit 331.000 µL 150.000 – 400.000
Leukosit 12.000 µL 4.000 – 10.000
GDS 134 mg/dL < 200
Ureum 42 mg/dL 21 – 53
Creatinin 1,94 mg/dL 0,7 – 1,5
CT 415 menit 4 – 10
BT 215 menit 1–3
3. Pemeriksaan Penunjang
3.2. Foto rontgen
4. Diagnosis Kerja
• Vulnus Amputatum digiti 2 phalang distal manus (D) + skin loss (bone exposure)
• Ring avulsion injury

5. Tatalaksana Awal
• Infus Ringer Laktat 20 tpm
• Injeksi Ceftriaxone 2×1 gram
• Injeksi Ketorolac 3×30 gram

6. Planning
• Debridement dan Amputation digiti 2 phalang distal
PEMBAHASAN
DEFINISI FTI
Fingertip injury (FTI) adalah cedera pada jari yang
terletak pada phalanx distal dari insersi tendon flexor
dan ekstensor, trauma dapat terjadi pada soft tissue,
kuku, atau tulang,
KLASIFIKASI Allen
Klasifikasi Allen yang terbagi menjadi 4 (empat) tipe:
1. Allen Tipe I: hanya melibatkan hilangnya jaringan lunak (kulit dan
pulp) distal dari falang distal.
2. Allen Tipe II: melibatkan pulp dan nail bed distal dari tip falang
distal.
3. Allen Tipe III: melibatkan nail plate dan matrik germinal distal
dari mid-falang distal.
4. Allen Tipe IV: proksimal dari nail plate meliputi keseluruhan
falang distal
DIAGNOSIS
Anamnesis:
• Umur, jenis kelamin
• Tangan yang dominan dan pekerjaan
• Mekanisme cedera dan waktu terjadinya cedera
• Jari sebelah mana yang mengalami cedera
• Kebiasaan merokok
• Penyakit lain (yang mungkin akan menyulitkan
rekonstruksi)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
• Luka (bersih, kotor, luka tajam, crush injury)
• Ukuran defek
• Geometri jaringan yang hilang (volar oblique, transverse, dorsal,
oblique)
• Keterlibatan dasar kuku (hematom, laserasi, derajat kehilangan jaringan)
• Integritas tendon ekstensor dan fleksor
• Adanya tulang yang terpajan
• Derajat amputasi dan kondisi bagian yang teramputasi (dalam kasus
amputasi)

Pemeriksaan Penunjang
• Radiografi : X ray PA dan lateral
KOMPLIKASI
• Infeksi
• Penyembuhan luka yang buruk
• Mati rasa
• Kaku
• Kehilangan viabilitas pada bagian yang di amputasi
TATALAKSANA
• Debridemen minimal pada dasar kuku
• Penutupan yang tepat dari dasar kuku dengan suture yang mudah
diabsorbsi
• Memaksimalkan pengembalian sensoris dan mencegah pembentukan
neuroma
• Mempertahankan panjang jari dan dasar kuku
• Mencegah kehilangan fungsi sendi
• Mengobati fraktur atau cedera tendon terkait
• Mencapai hasil estetika yang memuaskan

Intensi Sekunder:
Teknik yang baik untuk luka kecil (1-1,5 cm) tanpa tulang yang
terpajan. Luka dibersihkan dan ditutup dengan dressing
Free Graft Tatalaksana

Free Graft untuk Bagian Teramputasi / Composite Graft


• Skin graft adalah tindakan memindahkan bagian dari kulit yang
telah dipisahkan dari tempat suplai darah lokalnya ke lokasi lain.
• Menggunakan bagian yang teramputasi sebagai cangkok kulit
komposit, hal ini biasanya dilakukan untuk pediatri dengan syarat
bagian yang teramputasi bentuknya baik
• Risiko kegagalan pada orang dewasa lebih tinggi
Split Thickness Skin Graft Tatalaksana

• Cangkok kulit yang mencakup epidermis dan sebagian dermis.


Kulit yang dicangkok lalu diproses lewat skin mesher agar areanya
lebih luas
• Yang cukup sering diambil adalah area hipothenar, namun bisa
menggunakan area lain
Flap Lokal Tatalaksana

Flap lokal adalah salah satu cara perbaikan dengan jaringan yang
ditransfer hanya terbatas pada jari yang cedera, dengan setidaknya 1
sisi dari flap berdekatan dengan defek
Keuntungan:
• bisa untuk semua usia
• panjang tetap
• jaringan yang ditransfer sama dalam hal kualitas, warna & tekstur
insisi persis pada distal dari lipatan fleksi sendi DIP. Insisi berupa
insisi triangular , berguna untuk defek terutama defek oblique dorsal.
Insisi triangular dibuat bilateral (lateral dari ulnar dan radial V-Y
advancement flap). Cocok untuk FTI potongan transversal
Distant Flap Tatalaksana

• Flap island dorsal interosseous neurovascular: diangkat dari jari


telunjuk bagian dorsal radial pada nervus radialias dan arteri
interosseous pertama.
• Crossed finger flap: biasanya dielevasi dari dorsum jari tengah
phalanx yang berdekatan. Flap disisipkan pada jari penerima dan
defek pendonor kulit dicangkokkan. Flap dibagi dalam 10-14 hari.

Anda mungkin juga menyukai