PAHMI BUDIMAN
• Pemeriksaan Fisik
kemoterapi
Reaksi sangat baik terhadap
(cyclophosphamide,
radiasi dan kemotherapi.
doxorubicin, and vincristine).
Poetker David M, Cristobal Ricardo, Smith Timoty L. Granulomatous and Autoimun Diseases of the Nose and Sinus. In: Byron19J Bailey &
T. Jhonson Head & Neck Surgery – Otolaryngology. Fourth Edition. Lippincott Williams & Wilkiins. 2006; p.378-90.
AUTOIMUN ATAU
PENYAKIT VASKULITIS
Wegener’s
Granulomatosis
Diagnosis Terapi
• Saline irrigation
• Korticosteroid
• Cytotoxic agent (azathioprine
• Anca test or cyclophosphamide)
cANCA • Pembedahan Endoscopik sinus
dilakukan utk menyembuhkan
• Biopsi secara medis kasus2
pernafasan
Poetker David M, Cristobal Ricardo, Smith Timoty L. Granulomatous and Autoimun Diseases of the Nose and Sinus. In: Byron 24
J Bailey &
T. Jhonson Head & Neck Surgery – Otolaryngology. Fourth Edition. Lippincott Williams & Wilkiins. 2006; p.378-90.
Polikondritis Berulang
• Kelainan autoimun dari jaringan ikat yang
dikarakteristikan dengan inflamasi
intermiten dari kartilago
• Paling sering mengenai aurikular, hidung,
dan laringotrakeal
• Lesi biasanya merah, nyeri, dan bengkak
• Kehancuran dari kartilago hidung
deformitas saddle
• Pengobatannya termasuk NSAID, steroid,
atau dapsone
Sindroma Churg-Strauss
Trias:
– Hypereosinophilia Vaskulitis
– Rhinitis alergi sistemik dari
arteri muskular
– asthma sedang dan kecil
Poetker David M, Cristobal Ricardo, Smith Timoty L. Granulomatous and Autoimun Diseases of the Nose and Sinus. In: Byron27
J Bailey & T.
Jhonson Head & Neck Surgery – Otolaryngology. Fourth Edition. Lippincott Williams & Wilkiins. 2006; p.378-90.
Sindroma Sjögren
• Kelainan autoimun sistemik
dari kelenjar endokrin
• Diagnosis :
– Xerostomia
– Keratoconjunctivitis
sicca
– Penyakit jaringan ikat
• Paling sering pada pasien
usia antara 40 – 60 tahun
• 9 kali lebih sering pada
wanita daripada pria
Sindrom Sjogren
Poetker David M, Cristobal Ricardo, Smith Timoty L. Granulomatous and Autoimun Diseases of the Nose and Sinus. In: Byron J
Bailey & T. Jhonson Head & Neck Surgery – Otolaryngology. Fourth Edition. Lippincot Williams & Wilkiins. 2006; p.378-90.
29
REAKSI BENDA ASING
Granuloma midline yang diinduksi oleh kokkain
INFEKSI BAKTERI
Rhinoscleroma
• Klebsiella
• Siunus, kelenjar lacrimal, dan nodus cervical
• Diagnosis berdasarkan :
– Krusta “warna sarang madu” pada hidung
pasien
– Rhinorrhea berkepanjangan
– Riwayat berpergian ke amerika tengah atau
eropa timur
• Kultur memperlihatkan histiosit bervakuola
(contoh : Sel Mikulicz) menguatkan diagnosis
• Streptomycin atau tetracycline merupakan
pengobatan standar dan dilakukan dilatasi jika
dibutuhkan
Leprosi
• Berhubungan dengan paparan
terhadap Mycobacterium leprae
lewat ulkus terbuka dari kulit
lepromatous, cairan hidung, atau
ASI
• Pasien harus di treatmen dengan
dapsone seumur hidup mereka
Tuberculosis
INFEKSI FUNGI
Histoplasmosis
• Histoplasma capsulatum
• Terdapat pada lembah sungai ohio dan missisipi
• Menyebar lewat trasnmisi air
• Manifestasi : infeki paru primer yang kronis dan
infeksi menyebar secara progresif
• Pada pasien HIV dan usia tua lesi granuloma pada
bibir, gusi,lidah,, faring dan laring. Lesi tersebut
berbatas tegas, membesar perlahan, ulkus nyeri
pinggir tertimbun atau tampilan verrucous dan
terkadang mirip karsinoma atau tuberculosis
• Dapat menyebabkan nyeri tenggorokan,
sakin mengunyah, iritasi gusi, disfagia, dan
penurunan berat badan
• Kertlibatan otofaringeal terlihat pada 40 –
75% dewasa dan 18% pada anak kecil
• Spesimen apus dari tengah ulkus,
dikembangbiakan pada medium sabouraud,
untuk memastikan diagnosis
• Amphotericin B adalah pilihanpengobatan
Blastomikosis
• Blastomyces dermatitidis
• Ditransmisikan lewat air
• Manifestasi : asimptomatik walau memiliki pneumonitis akut
dengan infeksi yang menyebar ke kulit, tulang, dan sistem
genitourinari
• Lesi memperlihatkan proliferasi verrukus dengan jaringan parut
• Trias paling sering : penyakit kulit, paru, dan gejala dasarnya
• Diagnosis di konfirmasi dengan kultur sputum pada media
sabouraud dan pemeriksaan goresan kulit dengan mikroskop
• Amphotericin B adalah pilihan terapinya
Coccidioidomycosis
• Coccidioides immitis, sebuah fungi yang
endemik di lembah San Joaquin, California
• Manifestasi pada H dan Nsangat jarang tetapi
dapat berkaitan dengan kulit, membran
mukosa, tiroid, mata, trakhea, kelenjar ludah,
dan epiglotis
• Lesinya terlihat sebagai nodul atau erosi
• Diagnosis didapatkan dari tes kulit dan fiksasi
komplemen
• Pasien di treatmen dengan amphotericin B
Candidiasis
INFEKSI PARASIT
Leishmaniasis
• Leishmania Gigitan Sandfly
• Lesi dapat pada kulit ataupun kulit-mukosa
• Papul yang berkembang menjadi ulkus dan membentuk krusta
adalah karakteristiknya
• Mucocutaneous leishmaniasis (espundia), lesi awal terlihat pada
ekstremitas dengan penyebaran lewat darah ke rongga mulut dan
orofaring
• Inflamasi yang progresif dan kerusakan jaringan lunak dari
mulut dan hidung (bulan-tahun setelahnya)
• Diagnosis kedua jenis ini didapatkan dari biopsi
• Pasien di terapi dengan pentostam
Myiasis
• Konsidi yang disebabkan karena infestasi
condition caused by infestation belatung pada
tubuh yang di transmisikan oleh screwworm fly
• nonfuruncular atau furuncular
• Nasofaring adalah awal mulanya dilanjutkan
dengan kulit setelahnya adalah lokasi utama
yang terkena
• Diagnosis didaptkan dari pemeriksaan
mikroskopis
• Terapinya adalah operasi pembersihan
Toxoplasmosis
• Toxoplasma gondii
• Terjadi karena ingesti ookista dalam feses kucing
atau daging babi/domba yang terinfeksi
• Secara klinis penyakit ini bermanifestasi ke
hampir semua organ termasuk sistem saraf pusat
• Diagnosisnya dikonfirmasi dari Imunoglobulin G
dan empatkali lipat peningkatan imunoglobulin M
pada fase akut
• Pyrimethamine ditambah trisulfapyrimidines
pilihan regien terapinya
KELAINAN YANG
DIINDUKSI OLEH TRAUMA
Intubasi Granuloma
• Granuloma dari intubasi hampir selalu mengenai
vocal process dari arytenoid
• Bentuk progresi awal adalah ulkus kontak
granuloma sampai pedunculated polyp
• Gejala suara serak dan sensai benda asing adalah
yang paling dominan
• Antibiotik diberikan untuk infeksi sekunder,
istirahat dalam bersura dianjurkan, dan pasien
harus di observasi. Jika lesi menjadi
berpedunkulat, operasi dapat dipertimbangkan
Teflon Granuloma
• Sekitar 2% sampai 3% pasien yg menerima
injeksi teflon untuk pengobatan dari paralisis
pita suara utama dysphonia atau obstruksi
saluran napas
• disebabkan karena reaksi berlebih granuloma
terhadap teflon
• Akibat jumlah besar dan malposisi pitasuara
menyababkan dysphoria
• Terapinya termasuk pengangkatan endoskopi
jaringan granuloma dan vaporisasi teflon
dengan laser
Reparative
Granuloma
• Diperkirakan merupakan hasil sekunder dari
trauma lokal seperti cabut gigi
• Bentuk perifer nya adelah sessile atau masa
berpedunkulata tertutupi mukosa, kemerahan
atau kebiruan yang berasal dari gusi atau
mukosa alveolar, dan oaling sering pada
mandibula anterior
• Secara radiografis lesi terlihat seperti ruang
mudah pecah, meluas, unilokular dengan batas
jelas, pinggirnya tidak ada sklerosis, adanya
cortex tulang yang menipis tetapi intak.
• Pengobatannya adalah kuretase
Granuloma Piogenik
• Sebutan tidak spesifik untuk granulasi akibat
respon dari trauma minor dengan infeksi
sekunder
• Lesi : meninggi, berpendunkulata/sessile,
halus/verrucal, tidak nyeri, lembut, terjadi
paling sering pada gusi
• Terapi : eksisi sederhana
• Hemangioma capiler yang lobular juga
disebut granuloma pyogenik
KESIMPULAN
•Riwayat, pemeriksaan fisik, dan laboratorium sangat
krusial sebelum menginisiasiintervensi tindakan medis,
operasi, atau radioterapi.