Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah

Bahasa Arab

Dosen Pembimbing
Dr. Nur Komariah.M.Pd.I
Maf’ul Bih

DI SUSUN OLEH:
GUSMA NUR AINUN (601191010007)
NUR HIKMAH (60119101027)
Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata
kuliah bahasa arab

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI


FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
T.A 2019/ 2020
BAB I
PENDAHULUAN

Agama Islam adalah agama yang diturunkan terakhir oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW, mulai saat itu ajaran Islam pun di kenalkan
di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun di kaji baik yang salaf
maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan memeluk Islam
secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan RosulNya.
Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-
Qur’an. Setiap muslim yang bermaksud menyelami ajaran agama Islam
yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan kecuali harus mampu
menggali dari sumber asalnya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah SAW.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam mengerti akan ilmu nahwu
bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardu ’ain. Di
antara ilmu nahwu adalah kalimah fail dan maf’ul. Seperti di dalam bahasa-
bahasa lain, pemahaman tentang fail dan maf’ul adalah pembelajaran
dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai
keseluruhan ilmu nahwu.
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian fail
‫ﻔﻌﻠﻪ‬ ‫ﻘﺑﻠﻪ‬ ‫ﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮ‬ ‫ﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉ‬ ‫ﺍﻻﺴﻢ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺍﻠﻔﺍﻋﻝ‬

Fail ialah isim marfu’(dirofa’kan) yang di sebutkan terlebih dahulu fiil nya, dan
fail terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang zhahir dan fail yang mudhmar
(tersembunyi ). Maksudnya : fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan sesudah fiil
nya ( fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di bawah ini :
·   ‫ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ‬   = Zaid telah datang
( lafadz ‫ﺠﺎﺀ‬ fiil madhi dan ‫ﺯﻴﺪ‬  fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab isim
mufrod)
·         ‫ =ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ‬dua zaid itu telah datang
 (lafadz ‫ﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦ‬menjadi fail yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
‫ =ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ‬zaid-zaid itu telah datang
(lafadz ‫ﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ‬ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu sebab jamak
mudzakar salim)
‫ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ‬ = Hindun-hindun itu telah datang ( lafadz ‫ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ‬menjadi fail di
rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
‫ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ‬ =zaid-zaid itu telah datang.
(lafadz‫ﺍﻠﺯﻴﻮد‬  menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamak taksir
‫ﻤﻀﻤﺮ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻈﺎﻫﺮ‬ ‫ﻘﺴﻤﻴﻦ‬ ‫ﻋﻟﻰ‬ ‫ﻮﻫﻮ‬
1)      Fail isim yang zhahir
‫ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ‬
fail isim yang zhahir ialah lafadz yang menunjukan kepada yang di sebutkannya tanpa ikatan
seperti lafadz ‫ﺯﻴﺪ‬ (zaid) dan ‫ﺭﺟﻞ‬ (laki-laki)
2)      Fail isim yang yang mudhamar
‫ﺍﻮﻏﺎﺌﺏ‬ ‫ﻤﺤﺎﻂﺐ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻤﺗﻜﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺪﻞ‬ ‫ﻤﺎ‬
lafadz yang menunjukan kepada pembicara (mutakalim) atau yang diajak bicara (mukhatab)
atau ghaib.
·         Adapun dhomir mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
a.       Mutakallim wahdah =‫ﺍﻨﺎ‬   (saya )
b.      Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =‫ﻨﺤﻦ‬   (kami atau kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
‫ =ﺍﻨﺖ‬kamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
‫ =ﺍﻨﺖ‬kamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )

Adapun  Contoh dhomir ghoib yaitu sebagai berikut:


‫ﻫﻮ‬  =  Dia (di tujukan kepada orang ketiga laki-laki)
‫ﻫﻰ‬ =  Dia (di tujukan kepada orang ketiga perempuan)
    Isim dhomir dalam bahasa arab  itu terbagi menjadi dua yaitu :
a.       Dhamir mustatir (yang  di tampakkan) seperti lafazh.
‫ ﺍﻨﺗﻦ‬,‫ ﺍﻨﺗﻢ‬,‫ ﺍﻨﺗﻤﺎ‬,‫ ﺍﻨﺖ‬,‫ ﺍﻨﺖ‬,‫ ﻨﺤﻦ‬,‫ﺍﻨﺎ‬
b.      Dhamir mustatir (yang tersimpan)
Seperti contoh :
‫ﺿﺭﺑﺖ‬              = aku telah memukul
‫ﺿﺭﺑﻨﺎ‬               = kami telah memukul
‫ﺿﺭﺑﺖ‬              = kamu (laki-laki) telah memukul
‫ﺿﺭﺑﺖ‬              = kamu (perempuan)
‫ﺿﺭﺑﺗﻤﺎ‬            = kamu berdua (laki-laki/perempuan) telah memukul

B. pengertian Maf’ul Bih


‫ﺍﻻﺴﻢﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺐﺍﻟﺫﻯ ﻴﻔﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻔﻌﻝ‬
Isim mansub (Dinasabkan) yang menjadi sasaran perbuatan pelaku
(objek).
Maf’ul terbagi menjadi dua yaitu :
1.      Maf’ul yang di sebutkan fail nya, Seperti lafadz   
‫ﻘﺭﺍﺖﺍﻟﻘﺭﺍﻦ‬  = obyek/ maf’ul nya ialah lafadz  ‫ﺍﻟﻘﺭﺍﻦ‬
2.      Maf’ul yang tidak di sebutkan failnya (naibul fail)
Adapun maf’ul yang tidak di sebutkan fail nya terbagi atas dua bagian yaitu :
a.       Naibul fail yang zhahir Seperti, perkataan    ‫ﻴﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ‬ , ‫ﻀﺭﺐ ﺯﻴﺪ‬
b.      Naibul fail yang mudahamar
c.       Seperti perkataan
‫ﻀﺭﺒﺖ‬   =   aku telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﻨﺎ‬    =  kami telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺖ‬  =   kamu (laki-laki) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺖ‬   =  kamu (perempuan) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺘﻤﺎ‬  =  kami berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺘﻢ‬    =  kalian (laki-laki)telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺘﻦ‬   =  kalian (perempuan) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺎ‬       =  dia (laki-laki) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺖ‬    =  dia (perempuan) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﺎ‬       =  mereka berdua (laki-laki / perempuan) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﻭ‬      =   mereka (laki-laki) telah di pukul
‫ﻀﺭﺒﻦ‬       =  mereka (perempuan) telah di pukul

Ringkasnya, setiap fa’il adalah marfu’ dan setiap maf;ul bih adalah manshub.
Berikut ini adalah rumus penting:
Hukum fa’il = marfu’ = Dhummah / Dhummatain
Hukum maf’ul bih = manshub = fathah/ fathatain
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari Islam bisa langsung bertanya kepada beliau
ataupun kepada para sahabat. Di zaman sekarang orang mempelajari ajaran islam harus
bertanya kepada sumbernya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing
oleh guru. Oleh karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al-Qur-an
dan sunnah Nabi itu penting.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi menjadi dua
yaitu fail zhahir dan mudhmar. Maf’ul ialah isim manshub yang menjadi sasaran perbuatan
pelaku (objek).

Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih kepada para pembaca yang
telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan rujukan yang ada
hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para
pembaca yang di rahmati Allah SWT.
 

Anda mungkin juga menyukai