Bahasa Arab
Dosen Pembimbing
Dr. Nur Komariah.M.Pd.I
Maf’ul Bih
DI SUSUN OLEH:
GUSMA NUR AINUN (601191010007)
NUR HIKMAH (60119101027)
Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata
kuliah bahasa arab
Agama Islam adalah agama yang diturunkan terakhir oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW, mulai saat itu ajaran Islam pun di kenalkan
di dalam masyarakat. Berbagai disiplin ilmupun di kaji baik yang salaf
maupun yang modern, untuk bisa lebih mengenali dan memeluk Islam
secara sempurna sesuai dengan perintah Allah dan RosulNya.
Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-
Qur’an. Setiap muslim yang bermaksud menyelami ajaran agama Islam
yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan kecuali harus mampu
menggali dari sumber asalnya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah SAW.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam mengerti akan ilmu nahwu
bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardu ’ain. Di
antara ilmu nahwu adalah kalimah fail dan maf’ul. Seperti di dalam bahasa-
bahasa lain, pemahaman tentang fail dan maf’ul adalah pembelajaran
dasar dalam bahasa arab yang harus di fahami sebelum menguasai
keseluruhan ilmu nahwu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian fail
ﻔﻌﻠﻪ ﻘﺑﻠﻪ ﺍﻠﻤﺬﻜﻮﺮ ﺍﻠﻤﺮﻔﻮﻉ ﺍﻻﺴﻢ ﻫﻮ ﺍﻠﻔﺍﻋﻝ
Fail ialah isim marfu’(dirofa’kan) yang di sebutkan terlebih dahulu fiil nya, dan
fail terbagi menjadi dua bagian yaitu fail yang zhahir dan fail yang mudhmar
(tersembunyi ). Maksudnya : fail ialah isim marfu’ yang di sebutkan sesudah fiil
nya ( fiil yang merofa’kanya ) seperti contoh di bawah ini :
· ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ = Zaid telah datang
( lafadz ﺠﺎﺀ fiil madhi dan ﺯﻴﺪ fail nya yang di rofa’kan oleh dhomah, sebab isim
mufrod)
· =ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦdua zaid itu telah datang
(lafadz ﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻦmenjadi fail yang di rofa’kan dengan alif sebab isim tatsniyah)
=ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦzaid-zaid itu telah datang
(lafadz ﺍﻠﺯﻴﺪﻮﻦ menjadi fail yang di rofa’kan dengan wawu sebab jamak
mudzakar salim)
ﺠﺎﺀﺖﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖ = Hindun-hindun itu telah datang ( lafadz ﺍﻠﻬﻨﺪﺍﺖmenjadi fail di
rofa’kan dengan dhomah sebab jamk muanats salim)
ﺠﺎﺀﺍﻠﺯﻴﻮﺪ =zaid-zaid itu telah datang.
(lafadzﺍﻠﺯﻴﻮد menjadi fail di rofa’kan dengan dhomah sebab jamak taksir
ﻤﻀﻤﺮ ﻮ ﻈﺎﻫﺮ ﻘﺴﻤﻴﻦ ﻋﻟﻰ ﻮﻫﻮ
1) Fail isim yang zhahir
ﻔﺎﻠﻈﺎﻫﺮﻤﺎﺪﻞﻋﻠﻰ ﻤﺴﻤﺎﻩ ﺒﻼ ﻘﻴﺪ ﻜﺯﻴﺪ ﻮﺭﺟﻞ
fail isim yang zhahir ialah lafadz yang menunjukan kepada yang di sebutkannya tanpa ikatan
seperti lafadz ﺯﻴﺪ (zaid) dan ﺭﺟﻞ (laki-laki)
2) Fail isim yang yang mudhamar
ﺍﻮﻏﺎﺌﺏ ﻤﺤﺎﻂﺐ ﻮ ﺍ ﻤﺗﻜﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺪﻞ ﻤﺎ
lafadz yang menunjukan kepada pembicara (mutakalim) atau yang diajak bicara (mukhatab)
atau ghaib.
· Adapun dhomir mutakallim terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Mutakallim wahdah =ﺍﻨﺎ (saya )
b. Mutakallim mu’azh-zhim nafsah =ﻨﺤﻦ (kami atau kita)
Yaitu untuk muthakalim yang membesarkan dirinya (dalam bahasa Indonesia seperti kami)
Contoh : dhomir mukhattab, seperti lafadz :
=ﺍﻨﺖkamu (ditujukkan untuk seorang mukhatab laki-laki )
=ﺍﻨﺖkamu (di tujukan untuk seorang mukhatab perempuan )
Ringkasnya, setiap fa’il adalah marfu’ dan setiap maf;ul bih adalah manshub.
Berikut ini adalah rumus penting:
Hukum fa’il = marfu’ = Dhummah / Dhummatain
Hukum maf’ul bih = manshub = fathah/ fathatain
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada zaman Rosulullah SAW orang mempelajari Islam bisa langsung bertanya kepada beliau
ataupun kepada para sahabat. Di zaman sekarang orang mempelajari ajaran islam harus
bertanya kepada sumbernya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah dengan tetap di bimbing
oleh guru. Oleh karenanya mengerti akan ilmu nahwu bagi yang ingin memahami Al-Qur-an
dan sunnah Nabi itu penting.
Fail ialah isim marfu’yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya dan fail terbagi menjadi dua
yaitu fail zhahir dan mudhmar. Maf’ul ialah isim manshub yang menjadi sasaran perbuatan
pelaku (objek).
Saran
Demikian makalah sederhana ini kami buat terima kasih kepada para pembaca yang
telah menelaah isi makalah ini yang tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Karena kekurangannya pengetahuan dan bahan rujukan yang ada
hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami mengharap saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pribadi dan umumnya bagi para
pembaca yang di rahmati Allah SWT.