Anda di halaman 1dari 40

Case Report

Diagnostik holistic Tn. A/43 thn seorang supir travel dan


ODP yang mengalami masalah psikososial
Oleh:
Karimah Khitami Aziz
1518012050

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Pendahuluan

Awalnya, penyakit ini dinamakan 2019 novel


coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO
mengumumkan nama baru pada 11 Februari
(COVID-19) merupakan
2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19)
infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh virus Severe Acute
yang disebabkan oleh
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-
coronavirus
CoV-2)
Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan

Kasus pertama dikaitkan dengan pasar


ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember
hingga 29 Desember 2019, terdapat 5
pasien yang dirawat dengan Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Pendahuluan

Pada 12 Maret 2020, WHO Sementara di Indonesia sudah ditetapkan


mengumumkan COVID-19 15.438 kasus dengan positif COVID-19 dan
sebagai pandemik 1.028 kasus kematian

Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan

Hingga tanggal 14 Menurut WHO (2020) wabah


Mei 2020, terdapat COVID-19 dapat berpengaruh pada
4.34 juta kasus dan kondisi psikososial sehingga
297 ribu jumlah mempengaruhi kondisi kesehatan
kematian di fisiknya terutama bagi pasien covid-
seluruh dunia 19 dan keluarganya
Case
report
Dilakukan anamnesis secara autoanamnesis via
telfon pada tanggal 16 Mei 2020
IDENTITAS
• Nama: Tn. A
• Usia: 43 tahun
• Alamat: Teuku Umar (dibelakang RSUD Abdul Moeloek)
• Pekerjaan: Sopir travel
• Status: Sudah menikah
• Agama: Islam
• Suku: Lampung
• Pendidikan: SMK
Anamnesis

Keluhan utama
Tn. A merupakan ODP dengan riwayat
perjalanan yang merasa kesal karena
perlakuan para tetangganya

Keluhan tambahan
Tn. A takut melihat
istri dan anaknya
menjadi stress dan
depresi karena
dikucilkan oleh para
tetangganya
Kronologi Tn. A/43 tahun (ODP)

• Pada 15 April lalu Tn. A yang merupakan supir travel melakukan perjalanan dengan para penumpangnya ke daerah
Bekasi, Jawa Barat. Setelah sampai di Bekasi ternyata di daerah tersebut telah diberlakukannya PSBB sehingga mobil
travel yang dikendarai Tn. A ditinggal di Bekasi dan penumpangnya di pulangkan kembali ke Lampung dengan
menggunakan kendaraan yang disediakan di daerah Bekasi tersebut.
• Tn. A sendiri masih menetap di Bekasi karena Tn. A selain menjadi supir travel, Tn. A juga merupakan sopir barang
ekspedisi di daerah Bekasi yang masih boleh beroperasi.
• Setelah bekerja sebagai sopir barang ekspedisi ±20 hari di luar kota (sekitar JABODETABEK) Tn. A memutuskan untuk
kembali ke Bandar Lampung karena Tn. A mengaku kesulitan untuk melakukan pekerjaan disana, semuanya dibatasi,
penjagaan di kota Bekasi lebih ketat dan Tn. A juga merasa kesulitan masalah makanan/kebutuhan sehari-hari. Selama di
kota Bekasi Tn. A tidak menimbulkan gejala apapun, karena merasa sehat kemudian Tn. A menghubungi keluarga
sekaligus kepala RT jika akan kembali kerumah.
• 06 Mei 2020 (10 hari lalu) Tn. A pulang kerumahnya dan langsung datang ke Puskesmas Simpur kemudian Tn. A
ditetapkan menjadi ODP dan diperintahkan untuk isolasi mandiri dirumah oleh pihak Puskesmas Simpur.
• Selama dalam isolasi Tn. A hanya mengeluh jika para tetangga Tn. A berprilaku tidak menyenangkan seperti selalu
menutup pintu rapat-rapat dan selalu menghindar dari Tn. A, para tetangga sama sekali tidak mau berkomunikasi dengan
Tn. A dan keluarga sehingga Tn. A dan keluarga merasa dikucilkan, merasa sedih, stress dan kesal karena perlakuan
masyarakat sekitarnya.
Kronologi perjalanan Tn. A

Tn. A melakukan perjalanan Tn. A memutuskan untuk Tn. A dan keluarga merasa dikucilkan,
dengan para penumpangnya kembali ke Bandar merasa sedih, stress dan kesal karena
ke daerah Bekasi, Jawa Barat Lampung perlakuan masyarakat sekitarnya

15 April 16 April 20 hari 6 Mei 16 Mei

10 hari isolasi dirumah


Tn. A masih menetap di Bekasi Tn. A pulang kerumahnya
karena bekerja juga sebagai  Puskesmas Simpur 
sopir barang ekspedisi memulai isolasi mandiri
Riwayat penyakit dahulu
• Tn. A dan keluarga tidak pernah menderita penyakit seperti riwayat penyakit infeksi, penyakit
keturunan (diabetes atau jantung), riwayat trauma, riwayat penyakit autoimun atau keganasan
tidak ditemukan

Riwayat penyakit keluarga


• Tidak ditemukan penyakit yang di derita pada anggota keluarga
Riwayat sosial dan pribadi
• Selalu menggunkan masker didalam rumah setiap hari dan hanya dilepas ketika tidur, mandi, makan
dan beribadah
• Tn. A tidak pernah keluar dari rumah semenjak di isolasi mandiri
• Tn. A rajin mencuci tangan (1 hari 5-6 kali), membersihkan benda dirumah dengan wipol setiap hari
• Olahraga setiap pagi sambil berjemur
• Tidak rutin minum vitamin (1 minggu hanya 2-3 kali konsumsi vitamin C)
• Pola makan 2x/hari selama puasa dengan komposisi nasi, lauk dan sayur
• Minum cukup 5-6 gelas sehari (selama puasa)
• Kebiasaan merokok berhenti sejak isolasi mandiri. Sebelumnya Tn. A merokok sebanyak 2
batang/hari selama 20 tahun lalu
Riwayat sosial dan pribadi
• Sebelum menjadi ODP Tn. A merupakan sopir travel yang beroprasi setiap hari senin dan rabu
kemudian bekerja sebagai sopir barang ekspedisi di luar kota sampai sekiranya uang sudah
mencukupi kebutuhan kemudian Tn. A kembali ke rumahnya (20-30 hari) dan tidak pernah
merasakan masalah pada psikososialnya
• Sebelum menjadi ODP Tn. A, istri dan 3 anaknya merupakan keluarga yang aktif diluar dan
berinteraksi dengan tetangga setiap hari. Istri merupakan pedagang sayur didepan rumah yang
selalu berkomunikasi dengan tetangga dan 3 orang anaknya yang masih usia sekolah juga setiap
hari selalu bermain-main dengan teman-teman didekat rumahnya
• Istri dan 3 anak Tn. A tidak pernah merasakan masalah pada psikososial sebelum Tn. A menjadi
ODP
Data keluarga
Kedudukan dalam keluarga Usia Pendidikan Pekerjaan
No Nama L/P Ket
Ayah, kepala
1. Tn. A Keluarga L 43 th SMK Supir ODP
Pedagang
2. Ny. D Ibu P 38 th SMK sayur -

3. An. M Anak Kandung ke 1 P 15 th SMP Pelajar -

4. An. G Anak kandung ke 2 P 10 th SD Pelajar -

5. An. A Anak kandung ke 3 L 3 th - - -

Bentuk Keluarga: Keluarga Inti Family Apgar Score


Adaptation : 2
Partnership : 2
Growth : 1
Affection : 1
Resolve : 1
Total :7
Data keluarga (genogram)
Ny.D

An. A Tn. A An.M

An. G

Keterangan :
Laki-laki Tn. A Meninggal

Perempuan Hubungan dekat


Data lingkungan rumah

• Tn. A tinggal bersama dengan 1 orang istri dan 3 anak-anaknya. Rumah


berukuran 13x13 meter, tidak bertingkat, memiliki halaman depan,
empat buah kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga, dua kamar
mandi dan dapur. Dinding rumah terbuat dari bata, lantai keramik,
penerangan dan ventilasi ada disetiap ruangan sehingga udara dapat
masuk dengan baik. Rumah sudah dialiri listrik.
• Sumber air berasal dari pipa (berasal dari sumur bor), digunakan untuk
mandi dan mencuci. Kebutuhan minum menggunakan air isi ulang.
Terdapat dua kamar mandi beserta toilet jongkok. Jamban terletak di
dalam kamar mandi. Rumah berada di pinggir jalan dan berada di
lingkungan padat penduduk.
Data klinis
Pemeriksaan fisik melalui pengajuan pertanyaan

Data fisik
• Demam disangkal dari hari-1 pemantauan sampai hari ke-10 pemantauan
• Anggota tubuh lemas, nyeri atau pegal-pegal disangkal
• Pernah mengalami batuk pilek atau sesak disangkal
• Hampir seluruh keluhan pada fisik tidak ditemukan

Status gizi
• BB: 61 kg
• TB: 174 cm
• IMT: 20.14 kg/m2
Berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik Tn. A termasuk ke dalam kategori normal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang

• Tidak ada pemeriksaan penunjang yang


dilakukan sampai saat ini
DIAGNOSTIK
HOLISTIK

Aspek personal
• Alasan kedatangan: Tn. A merasa kesal karena perlakuan para tetangganya
• Kekhawatiran: istri dan anaknya merasa dikucilkan, sedih sampai depresi karena
perlakuan tetangganya
• Harapan: tetangga Tn. A dapat diberikan edukasi agar tidak mengucilkan serta
memberikan dukungan untuk Tn. A dan keluarga
• Persepsi: Tn. A merasa menjadi tidak nyaman berada di lingkungannya

Aspek klinik
ODP dengan masalah psikososial
DIAGNOSTIK
HOLISTIK

Aspek resiko internal


• Kebiasaan lama Tn. A yang gemar merokok
• Selama pemantauan Tn. A tidak mengonsumsi obat apapun dan tidak rutin untuk
konsumsi vitamin guna meningkatkan imunitas
• Status Tn. A yang saat ini menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP)

Aspek resiko eksternal


• Riwayat perjalanan Tn. A yang hampir setiap hari beraktivitas di pulau jawa (red
zone)
• Perilaku tetangga yang selalu menutup pintu rapat-rapat, menghindar dan sama
sekali tidak mau berkomunikasi dengan Tn. A beserta keluarga
Derajat fungsional
• Derajat 1 (mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit)
Rencana intervensi
Patient center
Name Here Name Here
Medikamentosa
CHIEF CHEF CHIEF CHEF
• 2013
Konsumsi vitamin
~ 2014 Text here C non acidic 500 mg/6-8 jam PO (14 hari)
2013atau
~ 2014vitamin C 500 mg/12 jam PO (30
2013hari)
~ 2014 selama
Text here
isolasi mandiri
Get a modern PowerPoint Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully You can simply impress Presentation that is beautifully
designed. your audience and add a designed.
unique zing.
2014 ~ 2016Text here 2014 ~ 2016Text here
Non-Medikamentosa
Get a modern PowerPoint 2014 ~ 2016Text here Get a modern PowerPoint
Get a modern PowerPoint
• Presentation
Edukasi
designed.
that is beautifully
mencakup penjelasan penyakitCOVID-19, penyebab,
Presentation tanda gejala dan
that is beautifully
Presentation that is beautifully
pengobatannya designed.
• 2016
Edukasi
~ 2019Tn.
Text A
here
designed.
untuk tetap waspada terhadap penularan COVID-19 di keluarganya (jaga jarak, cuci 2016tangan dan
~ 2019 Text here
2016 ~ 2019 Text here
menggunakan
Get a modern PowerPointmasker) Get a modern PowerPoint
Get a modern PowerPoint
Presentation that is Presentation that is
• beautifully
Edukasidesigned. Presentation
Tn. A melakukan upaya pencegahan gangguan kesehatanthat is beautifully
jiwa dan psikososial (mengurangi stressor,
beautifully designed.
designed.
relaksasi fisik, berpikir positif dan mempertahankan serta meningkatkan hubungan interpersonal melalui media
sosial)
CHIEF CHEF
• Edukasi Tn. A untuk tetap rutin memeriksakan suhu tubuh dengan Name Here alat ukur setiap pagi dan malam
• Edukasi kepada Tn. A untuk datang ke puskesmas/rumah sakit ketika mulai timbul gejala
Rencana intervensi
Family focused
Name Here Name Here
•CHIEF
Edukasi
CHEF keluarga Tn. A mencakup penjelasan penyakit COVID-19, penyebabnya, tandaCHIEF
dan CHEF
gejalanya,
pengobatan dan pencegahannya
2013 ~ 2014 Text here 2013 ~ 2014 2013 ~ 2014 Text here
• Get a modern PowerPoint
Edukasi kepada keluarga
Presentation that is beautifully untuk tetap memberi dukungan
Text here
kepada Tn. A
You can simply impress
Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
designed. your audience and add a designed.
• Edukasi kepada keluarga Tn. A untuk membantu Tn.unique
A mengatur
zing. pola makan dan memberi dukungan
2014 ~ 2016Text here 2014 ~ 2016Text here
untuk
Get meningkatkan
a modern PowerPoint daya tahan tubuh 2014 ~ 2016Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
• Edukasi kepada keluarga Tn. A untuk tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah
designed. Presentation that is beautifully
designed.
designed.

2016 ~ 2019 Text here 2016 ~ 2019 Text here


• Get
Edukasi
a modernpentingnya
PowerPoint olahraga baik bagi Tn. A maupun
2016 ~ 2019keluarga
Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is
• Edukasi terhadap gejala yang mungkin mulai muncul pada Tn. A ataupun anggota keluarga
beautifully designed. Presentation that is beautifully
designed.
beautifully designed.

CHIEF CHEF
Name Here
Rencana intervensi
PHQ-9 Tn. A
Total score 9
Name Here Name Here
CHIEF CHEF CHIEF CHEF
2013 ~ 2014 Text here 2013 ~ 2014 2013 ~ 2014 Text here
Get a modern PowerPoint Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully You can simply impress Presentation that is beautifully
designed. your audience and add a designed.
unique zing.
2014 ~ 2016Text here 2014 ~ 2016Text here
Get a modern PowerPoint 2014 ~ 2016Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. Presentation that is beautifully designed.
designed.
2016 ~ 2019 Text here 2016 ~ 2019 Text here
Get a modern PowerPoint 2016 ~ 2019 Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. Presentation that is beautifully beautifully designed.
designed.

CHIEF CHEF
Name Here
Tinjauan pustaka
PSIKOSOSIAL

• Biopsikososial berhubungan erat dengan kesehatan mental (mental health)


• Psikososial (Psychosocial) adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi
sosialnya  Kondisi sosial mempengaruhi kesehatan mental
• Kesehatan psikososial ini melingkupi oleh (kesehatan emosi, kesehatan sosial, kesehatan mental dan kesehatan
spiritual)
STRESS DAN GEJALA PSIKOLOGIS/MENTAL
PASIEN COVID-19

• Gejala psikologis pasien • Evaluasi psikologis di


COVID-19 umumnya ruang isolasi mendapatkan
memperlihatkan gejala data 48% pasien
stress, penolakan, konfirmasi COVID-19
penyesalan, mengalami stress
ketidakberdayaan, cemas, psikologis
depresi, fobia, iritabilitas • Pada pasien kritis, kasus
dan deprivasi tidur
delirium terbanyak
• Beberapa memperlihatkan
gejala serangan panik

Liang T et al. Handbook of COVID-19 prevention and treatment.


Zhejiang University School of Medicine. Maret 2020
GEJALA PSIKOLOGIS/MENTAL PASIEN
COVID-19
• Perubahan kondisi psikologi/kondisi
mental tersebut dapat berdampak
bagi kondisi kesehatan fisik
• Perubahan kondisi psikologi seperti
timbulnya stres, kecemasan dan
ketakutan berlanjut dapat memicu
perubahan gaya hidup ke arah lebih
buruk yang membahayakan kesehatan
• Maka perlu diberikan dukungan
kesehatan jiwa/mental/psikososial
selama masa pandemi covid-19
kepada masyarakat umum, terutama
bagi pasien covid-19 dan keluarganya
MHPSS
Secara global istilah
‘Dukungan Kesehatan
Jiwa dan Psikososial
(DKJPS) atau Mental
Health and
Psychososcial
Support (MHPSS)’
MHPSS
MHPSS
MHPSS
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada OTG atau
ODP yang melakukan isolasi diri dirumah
1. Upaya promotif Kesehatan Jiwa dan Psikososial OTG/ODP yang melakukan isolasi
dirumah
a. Mengurangi stressor
• Mengurangi membuka media sosial terutama tentang COVID-19
• Mendapatkan informasi yang benar tentang COVID-19
b. Relaksasi fisik
• Tarik nafas dalam
• Progressive Muscle Relaxation (Relaksasi Otot Progresif)
• Olah raga secara rutin
c. Berpikir positif
• Afirmasi/positive self talk, mengucapkan pernyataan pernyataan positif tentang diri sendiri, keluarga, kehidupan
• Hipnotik 5 jari, menggunakan kelima jadi untuk memikirkan hal yang positif
• Penghentian pikiran, jika ada pikiran negatif yang mengganggu
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada OTG atau
ODP yang melakukan isolasi diri dirumah
d. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan interpersonal
• Saling menyapa, memberi pujian atau penghargaan dan harapan dengan memanfaatkan teknologi
informasi
• Berbagi cerita positif/let’s talk melalui media sosial
• Berbagi perasaan dan pikiran pada orang yang dapat dipercaya
• Mempertahankan dan meningkatkan komunikasi antar anggota keluarga dengan kasih sayang, rasa
hormat dan saling menghargai dalam keluarga
• Membangun jaringan sosial dalam memenuhi kebutuhan dasar di antaranya pangan, sandang dan papan

* Jika dengan cara di atas tidak dapat teratasi dapat menghubungi tim kesehatan
jiwa di antaranya psikiater, psikolog klinis, psikolog, perawat jiwa, ahli kesehatan
masyarakat, pekerja sosial dan relawan jiwa
Treatment
PROTOKOL TATALAKSANA Tn. A BELUM TERKONFIRMASI COVID-19
• Pasien dengan hasil rapid test serologi negative
• Orang Dalam Pemantauan (ODP)
• Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

TANPA GEJALA
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah)
• Vitamin C 3x1 tablet
Treatment
GEJALA RINGAN
1. Isolasi dan Pemantauan
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Pemeriksaan laboratorium RDT/PCR swab nasofaring hari 1 dan 2
2. Non Farmakologis
• Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP DL, hitung jenis leukosit dan laju endap darah
• Foto toraks
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan
3. Farmakologis
• Vitamin C 3x1 tablet
• Azitromisin 500 mg/24 jam/oral (untuk 3 hari) atau Levofloxacin 750 mg/24 jam (5 hari) sambil menunggu
hasil swab
• Simtomatis (paracetamol dan lain-lain)
Pribadi
• Pakai masker jika keluar
• Jaga jarak dengan keluarga
• Kamar tidur sendiri
• Menerapkan etika batuk
• Alat makan minum segera dicuci dengan air/sabun
• Berjemur sekitar 10-15 menit pada sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore
• Pakaian yang telah dipakai sebaiknya masukkan dalam kantong plastik/wadah tertutup sebelum dicuci dan
segera dimasukkan mesin cuci
• Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi dan jam 7 malam
• Sedapatnya memberikan informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu
tubuh >38°C
Lingkungan
• Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
• Sebaiknya saat pagi membuka jendela kamar
• Saat membersihkan kamar pakai APD
• Bersihkan kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya

Keluarga
• Kontak erat sebaiknya memeriksakan diri
• Anggota keluarga pakai masker
• Jaga jarak minimal 1 meter
• Cuci tangan
• Jangan sentuh daerah wajah sebelum tangan bersih
• Membuka jendela rumah agar sirkulasi udara tertukar
• Bersihkan sesering mungkin daerah yang tersentuh pasien
Treatment
SEDANG DAN BERAT
1. Isolasi dan Pemantauan
• Rawat di Rumah Sakit/Rumah Sakit Rujukan
• Pemeriksaan laboratorium RDT/PCR swab nasofaring hari 1 dan 2 sesuai pedoman covid kemenkes hal 110
• Pikirkan kemungkinan diagnosis lain
2. Non Farmakologis
• Istirahat total, intake kalori adekuat, kontrol elektrolit, terapi cairan dan oksigen
• Pemantauan laboratorium DL, hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, hemostasis, LDH dan D-dimer
• Pemeriksaan foto toraks serial
3. Farmakologi
• Bila ditemukan pneumonia, tatalaksana sebagai pneumonia yang dirawat di RS
• Kasus PDP yang dicurigai sebagai COVID-19 dan memenuhi kriteria beratnya penyakit dalam kategori
sedang atau berat ditatalaksana seperti Tn. A terkonfirmasi COVID-19 sampai terbukti negatif
THANK YOU
Pertanyaan
1. Dhea: MPHSS (sesuai piramida) edukasi yang diberikan sampai
mana?
2. Fitria: edukasi berpikir positif? Dengan hipnotik 5 jari seperti apa?
3. Reihan: mengapa ditetapkan sebagai ODP?

Anda mungkin juga menyukai