Keluhan utama
Tn. A merupakan ODP dengan riwayat
perjalanan yang merasa kesal karena
perlakuan para tetangganya
Keluhan tambahan
Tn. A takut melihat
istri dan anaknya
menjadi stress dan
depresi karena
dikucilkan oleh para
tetangganya
Kronologi Tn. A/43 tahun (ODP)
• Pada 15 April lalu Tn. A yang merupakan supir travel melakukan perjalanan dengan para penumpangnya ke daerah
Bekasi, Jawa Barat. Setelah sampai di Bekasi ternyata di daerah tersebut telah diberlakukannya PSBB sehingga mobil
travel yang dikendarai Tn. A ditinggal di Bekasi dan penumpangnya di pulangkan kembali ke Lampung dengan
menggunakan kendaraan yang disediakan di daerah Bekasi tersebut.
• Tn. A sendiri masih menetap di Bekasi karena Tn. A selain menjadi supir travel, Tn. A juga merupakan sopir barang
ekspedisi di daerah Bekasi yang masih boleh beroperasi.
• Setelah bekerja sebagai sopir barang ekspedisi ±20 hari di luar kota (sekitar JABODETABEK) Tn. A memutuskan untuk
kembali ke Bandar Lampung karena Tn. A mengaku kesulitan untuk melakukan pekerjaan disana, semuanya dibatasi,
penjagaan di kota Bekasi lebih ketat dan Tn. A juga merasa kesulitan masalah makanan/kebutuhan sehari-hari. Selama di
kota Bekasi Tn. A tidak menimbulkan gejala apapun, karena merasa sehat kemudian Tn. A menghubungi keluarga
sekaligus kepala RT jika akan kembali kerumah.
• 06 Mei 2020 (10 hari lalu) Tn. A pulang kerumahnya dan langsung datang ke Puskesmas Simpur kemudian Tn. A
ditetapkan menjadi ODP dan diperintahkan untuk isolasi mandiri dirumah oleh pihak Puskesmas Simpur.
• Selama dalam isolasi Tn. A hanya mengeluh jika para tetangga Tn. A berprilaku tidak menyenangkan seperti selalu
menutup pintu rapat-rapat dan selalu menghindar dari Tn. A, para tetangga sama sekali tidak mau berkomunikasi dengan
Tn. A dan keluarga sehingga Tn. A dan keluarga merasa dikucilkan, merasa sedih, stress dan kesal karena perlakuan
masyarakat sekitarnya.
Kronologi perjalanan Tn. A
Tn. A melakukan perjalanan Tn. A memutuskan untuk Tn. A dan keluarga merasa dikucilkan,
dengan para penumpangnya kembali ke Bandar merasa sedih, stress dan kesal karena
ke daerah Bekasi, Jawa Barat Lampung perlakuan masyarakat sekitarnya
An. G
Keterangan :
Laki-laki Tn. A Meninggal
Data fisik
• Demam disangkal dari hari-1 pemantauan sampai hari ke-10 pemantauan
• Anggota tubuh lemas, nyeri atau pegal-pegal disangkal
• Pernah mengalami batuk pilek atau sesak disangkal
• Hampir seluruh keluhan pada fisik tidak ditemukan
Status gizi
• BB: 61 kg
• TB: 174 cm
• IMT: 20.14 kg/m2
Berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik Tn. A termasuk ke dalam kategori normal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Aspek personal
• Alasan kedatangan: Tn. A merasa kesal karena perlakuan para tetangganya
• Kekhawatiran: istri dan anaknya merasa dikucilkan, sedih sampai depresi karena
perlakuan tetangganya
• Harapan: tetangga Tn. A dapat diberikan edukasi agar tidak mengucilkan serta
memberikan dukungan untuk Tn. A dan keluarga
• Persepsi: Tn. A merasa menjadi tidak nyaman berada di lingkungannya
Aspek klinik
ODP dengan masalah psikososial
DIAGNOSTIK
HOLISTIK
CHIEF CHEF
Name Here
Rencana intervensi
PHQ-9 Tn. A
Total score 9
Name Here Name Here
CHIEF CHEF CHIEF CHEF
2013 ~ 2014 Text here 2013 ~ 2014 2013 ~ 2014 Text here
Get a modern PowerPoint Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully You can simply impress Presentation that is beautifully
designed. your audience and add a designed.
unique zing.
2014 ~ 2016Text here 2014 ~ 2016Text here
Get a modern PowerPoint 2014 ~ 2016Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. Presentation that is beautifully designed.
designed.
2016 ~ 2019 Text here 2016 ~ 2019 Text here
Get a modern PowerPoint 2016 ~ 2019 Text here Get a modern PowerPoint
Presentation that is Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. Presentation that is beautifully beautifully designed.
designed.
CHIEF CHEF
Name Here
Tinjauan pustaka
PSIKOSOSIAL
* Jika dengan cara di atas tidak dapat teratasi dapat menghubungi tim kesehatan
jiwa di antaranya psikiater, psikolog klinis, psikolog, perawat jiwa, ahli kesehatan
masyarakat, pekerja sosial dan relawan jiwa
Treatment
PROTOKOL TATALAKSANA Tn. A BELUM TERKONFIRMASI COVID-19
• Pasien dengan hasil rapid test serologi negative
• Orang Dalam Pemantauan (ODP)
• Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
TANPA GEJALA
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah)
• Vitamin C 3x1 tablet
Treatment
GEJALA RINGAN
1. Isolasi dan Pemantauan
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Pemeriksaan laboratorium RDT/PCR swab nasofaring hari 1 dan 2
2. Non Farmakologis
• Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP DL, hitung jenis leukosit dan laju endap darah
• Foto toraks
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan
3. Farmakologis
• Vitamin C 3x1 tablet
• Azitromisin 500 mg/24 jam/oral (untuk 3 hari) atau Levofloxacin 750 mg/24 jam (5 hari) sambil menunggu
hasil swab
• Simtomatis (paracetamol dan lain-lain)
Pribadi
• Pakai masker jika keluar
• Jaga jarak dengan keluarga
• Kamar tidur sendiri
• Menerapkan etika batuk
• Alat makan minum segera dicuci dengan air/sabun
• Berjemur sekitar 10-15 menit pada sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore
• Pakaian yang telah dipakai sebaiknya masukkan dalam kantong plastik/wadah tertutup sebelum dicuci dan
segera dimasukkan mesin cuci
• Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi dan jam 7 malam
• Sedapatnya memberikan informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu
tubuh >38°C
Lingkungan
• Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
• Sebaiknya saat pagi membuka jendela kamar
• Saat membersihkan kamar pakai APD
• Bersihkan kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya
Keluarga
• Kontak erat sebaiknya memeriksakan diri
• Anggota keluarga pakai masker
• Jaga jarak minimal 1 meter
• Cuci tangan
• Jangan sentuh daerah wajah sebelum tangan bersih
• Membuka jendela rumah agar sirkulasi udara tertukar
• Bersihkan sesering mungkin daerah yang tersentuh pasien
Treatment
SEDANG DAN BERAT
1. Isolasi dan Pemantauan
• Rawat di Rumah Sakit/Rumah Sakit Rujukan
• Pemeriksaan laboratorium RDT/PCR swab nasofaring hari 1 dan 2 sesuai pedoman covid kemenkes hal 110
• Pikirkan kemungkinan diagnosis lain
2. Non Farmakologis
• Istirahat total, intake kalori adekuat, kontrol elektrolit, terapi cairan dan oksigen
• Pemantauan laboratorium DL, hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, hemostasis, LDH dan D-dimer
• Pemeriksaan foto toraks serial
3. Farmakologi
• Bila ditemukan pneumonia, tatalaksana sebagai pneumonia yang dirawat di RS
• Kasus PDP yang dicurigai sebagai COVID-19 dan memenuhi kriteria beratnya penyakit dalam kategori
sedang atau berat ditatalaksana seperti Tn. A terkonfirmasi COVID-19 sampai terbukti negatif
THANK YOU
Pertanyaan
1. Dhea: MPHSS (sesuai piramida) edukasi yang diberikan sampai
mana?
2. Fitria: edukasi berpikir positif? Dengan hipnotik 5 jari seperti apa?
3. Reihan: mengapa ditetapkan sebagai ODP?