KOASS:
M U H A M M A D FA K I H A B D U R R A H M A N
1818012114
Perkembangan terbaru
Imaging Non-invasive pada
epilepsi Tidak ada Comparison
Pencitraan merupakan salah satu pilar utama dalam pemeriksaan diagnostik setelah kejang
pertama serta untuk pemeriksaan pra operasi pada epilepsi. Peran pencitraan dalam situasi
emergensi, terutama untuk mendukung diagnosis yang memadai, serta perannya dalam
perencanaan terapi dengan noninvasive image-guide. Di sini, kami memberikan overview
tentang temuan pencitraan peri-iktal untuk mendukung diagnosis banding dalam situasi
emergensi dan mendeskripsikan upaya terbaru terhadap terapi invasif minimal dalam
pengobatan epilepsi dan komorbiditasnya didasarkan pada kombinasi teknik pencitraan dengan
ultrasound.
Recent findings
Perubahan perfusi peri-iktal dapat membedakan mimik stroke iktal dari stroke iskemik
akut jika peningkatan perfusi pada area fokal digambarkan dengan computed
tomography atau MRI. Pola perfusi postictal pada pasien dengan gejala neurologis
yang menetap sering kali normal dan tidak mencapai sensitivitas diagnostik yang cukup
untuk membedakan antara stroke dan mimiknya. Teknik resonansi magnetik noninvasif
sebagai label arterial spin dapat memberikan sensitivitas yang lebih tinggi, terutama
dalam kombinasi dengan diffusion-weighted MRI dan Susceptibility-weigted MRI.
Pencitraan yang dipandu focused ultrasound (FUS) memiliki potensi untuk mengalami
ablasi jaringan epileptogenik dan memungkinkan penekanan aktivitas epileptik.
Pencitraan blood-brain-barrier dengan FUS menawarkan opsi baru untuk pemberian
obat lokal.
Summary
Meskipun Perfusi MRI dan DWI adalah metode indirect yang berfokus pada imaging
yang berkorelasi dengan pelepasan hypersynchronous dan postictal exhaustion,
upaya alternatif telah difokuskan pada fMRI metode yang dapat mendeteksi medan
magnet saraf secara langsung.
Metode MRI baru menggunakan spin-lock pulse telah menarik perhatian karena
potensinya untuk mendeteksi medan magnet kecil yang berosilasi.
Laporan pertama efek pada gangguan medan magnet dalam skala kecil
serangkaian pasien yang menjalani Pemeriksaan pra-bedah fase II
melaporkan kecocokan hemisferik pada tujuh dari delapan pasien.
Khususnya, efek dari spin-lock experiment tidak ada setelah operasi
epilepsy yang sukses (Engel Kelas I), tetapi tetap bisa terdeteksi dalam
kasus-kasus hasil yang kurang menguntungkan.
Studi klinis wajib untuk memvalidasi teknik eksperimental ini pada
pasien, misalnya setelah kejang pertama.
PERKEMBANGAN TERBARU IMAGING
BASED THERAPY
Dalam beberapa tahun terakhir, terobosan penelitian telah difokuskan
pada imaging bedasarkan teknik USG yang memungkinkan terapi
invasif rendah atau non-invasive baru untuk penyakit otak.