Anda di halaman 1dari 18

SITUATIONAL CRIME

PREVENTION (SCP)
Pengertian SCP
• Situational Crime Prevention menurut Clarke adalah tindakan untuk
mengurangi kesempatan yang ditujukan pada bentuk-bentuk kejahatan yang
spesifik, dengan melibatkan manajemen, desain, atau memanipulasi lingkungan
terdekat secara permanen dan sesistematik mungkin, sehingga membuat
kejahatan semakin sulit dan berisiko, kurang manfaat berdasarkan penilaian
para pelaku (Djamin, 2015:64).
• Hope & Show menjelaskan bahwa pencegahan kejahatan melalui pendekatan
situasional memusatkan perhatian pada pengembangan langkah-langkah jangka
pendek untuk mencegah pelanggaran yang lebih khusus (Dermawan, 1994:67).
Teori terkait SCP
• Teori Kesempatan atau Peluang
• Teori aktivitas rutin
• Teori pilihan rasional
• Teori pola kejahatan
Program SCP
• Cari masalah kejahatan
• Pilih masalah kejahatan tertentu
• Analisis kejahatan yang sudah dipilih
• Pertimbangkan berbagai pilihan tindakan
• Identifikasi siapa yang melaksanakan tindakan tersebut
• Dokumentasi proses implementasi
• Pantau perubahan dan evaluasi
Analisa kejahatan
• Karakteristik korban atau target
• Karakteristik pelaku
• Karakteristik komunitas
• Waktu pelanggaran / kejahatan
• Metode khas dalam melakukan kejahatan
• Lokasi pelanggaran
• Faktor peluang / kesempatan
Teknik SCP 1 (Clarke)
• Pengawasan (pengawasan alamiah, pengawasan formal, dan pengawasan
oleh pekerja).
• Penguatan sasaran (kunci, kaca anti pecah, peti besi, dan peralatan
pengamanan lainnya)
• Manajemen lingkungan (menurunkan peluang dilakukannya kejahatan,
dalam bentuk pemeriksaan uang tunai, pemeriksaan bagasi, dan
penumpang untuk mendeteksi keberadaan senjata dan bom)
Teknik SCP 2 (Clarke)
• Meningkatkan usaha • Menurunkan imbalan
• Penguatan sasaran
• Pengendalian akses
• Memindahkan sasaran
• Mengalihkan keinginan pelanggar • Identifikasi kepemilikan
• Pengendalian fasilisator
• Menghilangkan stimulan
• Meningkatkan risiko
• Menyaring masuk/keluar
• Mengatur regulasi (aturan)
• Pengawasan formal
• Pengawasan oleh pegawai
• Pengawasan alami
Teknik SCP 4 (Clarke)
Tabel 2
16 Teknik Situasional
Meningkatkan Meningkatkan Mengurangi Menghilangkan
upaya risiko yang imbalan yang alasan
pencegahan kasat mata diharapkan dilakukannya
yang kasat pelaku kejahatan
mata
Memperkokoh Deteksi / Memindahkan Peraturan
sasaran penyaringan target yang tegas
orang dan kejahatan
barang
Kontrol akses Pengawasan Idetifikasi Meningkatkan
formal kepemilikan kewaspadaan
barang
Menjauhkan Pengawasan Mengurangi Kontrol atas
pelaku dari oleh pekerja godaan faktor
target setempat dilakukannya pendukung
kejahatan kejahatan suatu
kejahatan
Kontrol Pengawasan Mengurangi Memfasilitasi
terhadap alami keuntungan kondisi
segala dilakukan masyarakat
fasilitas dalam kejahatan yang taat
melakukan aturan
kejahatan
Sumber: Sudiadi (2015:119)
Tabel 3
25 Teknik Pencegahan Situasional
Meningkat Meningkatk Menurunka Menurunk Menghilan
kan usaha an risiko n an gkan
keuntungan provokasi pemaafan
Menguatka Memperlua Menyembu Menguran Menetapk
n / s nyikan gi frustasi an aturan
memperko penjagaan sasaran dan stres
koh
sasaran
 Kunci stir  Melakuk  Parkir  Jalur  Perset
dan yang an tidak efisien ujuan
menyeba pencega dijalan dan peminj
bkan han  Petunjuk pelayan aman
tidak berlajut telepon an  Aturan
bergerak  Melaksa yang polisi tentang
 Pengece nakan bebas  Mempe pelece
kan anti siskamlin jender rluas han
perampo g  Menyam tempat  Registr
kan arkan duduk asi
 Pengepa mobl  Memati hotel
kan yang lapis kan
terlindun baja musik /
g memati
kan
lampu
Pengendal Membantu Menghilang Menghind Menempat
ian akses pengawasa kan sasaran ari kan
terhadap n alamiah / perselisih /memasan
fasilitas memindahk an g intruksi
an
 Telepon  Meningk  Radio  Memisa  Dilaran
untuk atkan mobil hkan g parkir
masuk peneran yang kelomp  Milik
gan jalan ok pribadi
Pengecek Menguran Kepemilika Mengurangi Tanda-
an keluar gi n properti perilaku tanda
anonimitas emosional kesadaran
 Diperluk  Kartu  Tanda  Pengend  Rambu
an tiket identitas kepemilik alian batas
untuk pengem an kekerasa kecepat
keluar udi taksi  Surat izin n dan an
 Dokume  Bagaima kendaraa pornograf  Tanda-
n ekspor na cara n dan i tanda
 Kartu mengem tanda-  Memaksa surat
elektroni udi tanda perilaku pernyata
k untuk  Seraga peralatan baik di an
toko dan m  Tanda lapangan  Pengum
perpusta sekolah kepemilik sepak uman
kaan an ternak bola bahwa
 Menghila pengutil
ngkan adalah
cercaan pencuri
rasial
Menghind Memanfaa Menggangg Menetralisir Rela
ari pelaku tkan u pasar tekanan membantu
manajer teman
setempat sebaya
 Memisa  Pegawai  Memonito  Peminum  Mudah
hkan kereta r dan keluar
suporter untuk penggad pengemu perpusta
sepak menceg aian di idiot kaan
bola ah  Mengend  Tidak ada  Kamar
yang kejahata alikan masalah mandi
saling n iklan mengatak umum
bermusu  Menghar  Izin an tidak  Tempat
han gai pedagan  Mengusir sampah
 Penutup kewaspa g kaki pembuat
an jalan daan lima masalah
Mengendal Penguata Menyangkal Menentan Mengendal
ikan n keuntungan g peniruan ikan obat
alat/senjat pengawas terlarang
a an formal dan
alkohol
 Senjata  Kamera  Label tinta  Cepat  Menguku
cerdas inframer untuk memper r kadar
 Tidak ah dagangan baiki alkohol
bisa  Alarm  Membersi vandalis di pub
mencuri pencuri hkan me  Wadah
 Membata an grafiti  Pemaha intervens
si dengan  Membata man i
penjuala pember s lengkap  Pertunju
n cat atan kecepatan dari kan yang
semprot  Petugas modus bebas
untuk sekuriti operandi alkohol
anak-
anak
5 Kategori Utama
• Meningkatkan upaya (increase the effort)
• Meningkatkan kesulitan bagi pelaku untuk berhasil melakukan kejahatan adalah
sesuatu yang mendasar. Dimulai dari “target hardening” yang dilakukan antara lain
dengan adanya gembok/kunci, akses masuk yang lebih terkontrol ke fasilitas dengan
menggunakan regulasi elektronik, screening badan dan barang. Upaya lain adalah
menutup/mengalihkan jalan masuk memisahkan para penonton sepak bola, jalan
masuk yang berbeda ke lokasi dan pelarangan membawa senjata tajam.
5 Kategori Utama
• Meningkatkan risiko (increase the risks)
• Pelaku biasanya sangat kawatir tertangkap, karena menyadari risiko hukuman yang
akan diterima. Pelaku akan fokus pada upaya agar tidak tertangkap. Upaya
pencegahan di bidang ini antara lain adalah meningkatkan pengamanan lingkungan,
bepergian diwaktu malam jangan sendirian, selalu membawa handphone, dan lain-
lain. Upaya ini menyebabkan pelaku lebih mudah tertangkap. Bentuk pengamanan
natural seperti penambahan lampu penerangan, perencanaan ruang/halaman yang baik
akan memudahkan penangkapan pelaku. Adanya dua atau lebih Satpam yang bertugas
/ patroli akan dapat menangkal pelaku, demikian juga adanya CCTV, pagar kawat
berduri, dan alarm system yang terlihat
5 Kategori Utama
• 1. Meningkatkan upaya (increase the effort)
• Meningkatkan kesulitan bagi pelaku untuk berhasil melakukan kejahatan adalah sesuatu yang mendasar. Dimulai dari “target hardening” yang dilakukan antara lain dengan adanya gembok/kunci, akses masuk yang lebih terkontrol ke fasilitas
dengan menggunakan regulasi elektronik, screening badan dan barang. Upaya lain adalah menutup/mengalihkan jalan masuk memisahkan para penonton sepak bola, jalan masuk yang berbeda ke lokasi dan pelarangan membawa senjata tajam.

• 2. Meningkatkan risiko (increase the risks)


• Pelaku biasanya sangat kawatir tertangkap, karena menyadari risiko hukuman yang akan diterima. Pelaku akan fokus pada upaya agar tidak tertangkap. Upaya pencegahan di bidang ini antara lain adalah meningkatkan pengamanan lingkungan,
bepergian diwaktu malam jangan sendirian, selalu membawa handphone, dan lain-lain. Upaya ini menyebabkan pelaku lebih mudah tertangkap. Bentuk pengamanan natural seperti penambahan lampu penerangan, perencanaan ruang/halaman
yang baik akan memudahkan penangkapan pelaku. Adanya dua atau lebih Satpam yang bertugas / patroli akan dapat menangkal pelaku, demikian juga adanya CCTV, pagar kawat berduri, dan alarm system yang terlihat

• 3. Mengurangi manfaat (reduce the reward)


• Bagian penting dari situational crime prevention adalah mengurangi manfaat dari kejahatan bila berhasil dilakukan. Pelaku selalu mencari manfaat dari perbuatan mereka, apakah barang bagi pencuri, sex bagi pemerkosa, uang bagi pencopet, dan
sebagainya. Lima cara untuk mengurangi potensi untuk mendapatkan manfaat yaitu: memasang gembok tambahan untuk kendaraan, radio mobil yang bisa diangkat, menandai barang berharga, pengawasan ketat terhadap penjual barang loakan,
selalu menghapus graffiti dan membuat “polisi tidur”di jalan.

• 4. Menghilangkan provokasi (reduce provocation)


• Kategori ini melihat pada emosi dari kejahatan, berbagai situasi akan memprovokasi orang untuk melakukan kejahataan. Ketiadaan situasi yang provokativ akan mengurangi terjadinya kejahatan. Teknik yang ada antara lain mengurangi frustasi
dan stres yang dihadapi seperti adanya antrian yang tertip, pelayanan yang sopan, melakukan pemisahan suporter sepak bola, perbaikan fasilitas umum dengan segera agar tidak mengundang perusak lain.

• 5. Menghilangkan alasan pemaaf (reduce excuses)


• Kategori kelima adalah bahwa pelaku selalu berusaha beralasan atas kejahatan yang dilakukan agar bisa dimaklumi/dimaafkan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan peraturan tertulis secara jelas antara pihak-pihak, adakan pengumuman yang
jelas seperti “dilarang parkir”. Hal ini akan membuat pelaku tidak bisa berkilah bahwa tidak tahu ada larangan. Di toko atau supermarket dipasang pengumuman kepada pelanggan “Pengutil adalah pencuri dan akan dilaporkan kepada polisi.
5 Kategori Utama
• Mengurangi manfaat (reduce the reward)
• Bagian penting dari situational crime prevention adalah mengurangi manfaat dari
kejahatan bila berhasil dilakukan. Pelaku selalu mencari manfaat dari perbuatan
mereka, apakah barang bagi pencuri, sex bagi pemerkosa, uang bagi pencopet, dan
sebagainya. Lima cara untuk mengurangi potensi untuk mendapatkan manfaat yaitu:
memasang gembok tambahan untuk kendaraan, radio mobil yang bisa diangkat,
menandai barang berharga, pengawasan ketat terhadap penjual barang loakan, selalu
menghapus graffiti dan membuat “polisi tidur”di jalan.
5 Kategori Utama
• Menghilangkan provokasi (reduce provocation)
• Kategori ini melihat pada emosi dari kejahatan, berbagai situasi akan memprovokasi
orang untuk melakukan kejahataan. Ketiadaan situasi yang provokativ akan
mengurangi terjadinya kejahatan. Teknik yang ada antara lain mengurangi frustasi
dan stres yang dihadapi seperti adanya antrian yang tertip, pelayanan yang sopan,
melakukan pemisahan suporter sepak bola, perbaikan fasilitas umum dengan segera
agar tidak mengundang perusak lain.
5 Kategori Utama
• Menghilangkan alasan pemaaf (reduce excuses)
• Kategori kelima adalah bahwa pelaku selalu berusaha beralasan atas kejahatan yang
dilakukan agar bisa dimaklumi/dimaafkan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan
peraturan tertulis secara jelas antara pihak-pihak, adakan pengumuman yang jelas
seperti “dilarang parkir”. Hal ini akan membuat pelaku tidak bisa berkilah bahwa
tidak tahu ada larangan. Di toko atau supermarket dipasang pengumuman kepada
pelanggan “Pengutil adalah pencuri dan akan dilaporkan kepada polisi.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai