Anda di halaman 1dari 24

Critical journal review

kelompok 6
desima samosir (4191131009)
shintia tri shifa (41
Identitas jurnal
• Jurnal utama
• Identitas Jurnal Utama
• Judul jurnal : Pemanfaatan Kulit Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Hand Sanitizer
• Nama Jurnal : Proceeding IAIN Batusangkar
• Penulis: Sherin Aprilia, Wilda Yanti
• Vol dan Hal : Vol 1, No. 3 dan Hal: 227-232
• Edisi :1
• Tahun terbit : 2019
• Penerbit : Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Batusangkar
• Kota terbit : Batu Sangkar
Jurnal pembanding 1 Jurnal pembanding 2
Judul Jurnal : Pembuatan Hand Sanitizer Alami Judul Jurnal :Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer
Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Daun Sirih Di Perasan Buah Jeruk Nipis Bagi Guru, Siswa Siswi
RW 04 Desa Setia Mekar dan SMK Mutiara 17 Agustus Kelurahan Teluk
Nama Jurnal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pucuk Bekasi Utara
Penulis : Adinda Permatasari Putri Efendi, Nur Nama Jurnal:Jurnal SEMAR
Sholikah, dan Riva Ismawati
Penulis : Pramulani Mulya Lestari, Ani Pahriyani
Vol dan Hal : Vol. 1, No. 1 dan Hal: 29-35
Vol dan Hal : Vol. 6, No. 3 dan Hal: 20-24
ISSN : 2745-8415
ISSN : 2302-3937
Tahun Terbit: 2020
Tahun Terbit: 2018
Penerbit: FKIP UNTIDAR
Penerbit : Fakultas Farmasi dan Sains Universitas
Kota Terbit : Bekasi
Muhammadiyah
Kota Terbit : Bekasi Utara
Ringkasan jurnal
• Jurnal utama
• Pendahuluan
• Latar belakang : kesadaran masyarakat untuk memahami arti penting dari menjaga
kebersihan tubuh mereka masih kurang. Masyarakat tidak menyadari bahwa ketika
beraktivitas, tubuh akan mudah untuk terkontaminasi dengan berbagai macam bakteri.
• Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu produk hortikultura yang sangat digemari
oleh masyarakat Dharmasraya. Dimana dengan kondisi daerah yang panas serta tingkat
curah hujan yang rendah merupakan salah satu faktor pendukung untuk tumbuhnya
tanaman jeruk nipis di daerah Dharmasraya, Sumatera Barat.
• Identifikasi masalah
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan tubuhnya setelah beraktivitas
di luar ruangan.
• Produk pembersih tangan yang beredar di pasaran tidak menjamin kesehatan kulit.
• Banyaknya limbah kulit jeruk nipis yang ada di daerah Dharmasraya.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah di tinjau dari identifikasi masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana membuat Handsanitizer sebagai antiseptik alami untuk membasmi mikroba
khususnya bakteri E. Coli yang ada pada tangan manusia dengan memanfaatkan ekstrak kulit
jeruk nipis.”
Batasan masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah membuat Handsanitizer sebagai
antiseptik alami untuk membasmi mikroba khususnya bakteri E. Coli yang ada pada tangan
manusia dengan memanfaatkan ekstrak kulit jeruk nipis.
• Tujuan penelitian
• Adapun tujuan peneitian ini yaitu untuk mengetahui cara membuat
Handsanitizer sebagai antiseptik alami untuk membasmi mikroba khususnya
bakteri E. Coli yang ada pada tangan manusia dengan memanfaatkan ekstrak
kulit jeruk nipis.
• Metode penelitian
• Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Institut Agama Islam
Negeri Batusangkar pada bulan Maret 2019 sampai Mei 2019
• Tahap pelaksanaan penelitian meliputi persiapan alat dan bahan yang
meliputi, pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis dengan metode maserasi,
pembuatan handsanitizer, pembuatan sediaan gel handsanitizer, dan uji
organoleptik (warna, aroma, pH) handsanitizer berbentuk gel ekstrak kulit
jeruk nipis. Data yang diperoleh kemudin dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif.
• Alat : lumpang dan alu, blender, spatula, timbangan analitik, hot plate,
cawan penguap, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, batang pengaduk,
pisau pemotong, kaki tiga, kawat kasa, pemanas spiritus dan plastik wrap
• Bahan: kulit jeruk nipis, carbopol, PEG ultres 400, alkohol, glycerin, dan
trietanolamin.
• Prosedur penelitian
• Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua cara yaitu cara
pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis dan dan cara pembuatan Handsanitizer tersebut.
Cara pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis terdiri dari beberapa step yaitu: 1) Kulit jeruk
nipis dicuci dengan air mengalir; 2) Kemudian kulit jeruk nipis dikupas dan dipisahkan
dari isinya; 3) Kulit jeruk nipis disimpan dalam oven selama 1 hari dengan suhu 500C;
4) Kulit jeruk nipis yang telah kering diblander hingga menjadi halus; 5) Kulit jeruk
nipis yang sudah halus disaring untuk diambil serbuk halusnya; 6) serbuk yang halus
tersebut dimaserisasi dengan etanol selama 1 hari. Dan cara pembuatan Handsanitizer
adalah sebagai berikut: 1) hasil maserasi akan berubah menjadi cairan kuning bening
dan terdapat endapan; 2) Selanjutnya pisahkan cairan bewarna kuning (sari kulit jeruk
nipis) tersebut; 3) Kemudian cairan tersebut diuapkan (dipanaskan) hingga mengental
sampai bewarna coklat; 4) Dan langkah terakhir yaitu dengan mencampurkan semua
bahan kimia yang digunakan (karbopol, gliserin, TEA, PEG) hingga hasil akhirnya
terbentuklah gel aniseptik dan desinfektan untuk telapak tangan.
• Hasil dan pembahasan
• Preparasi Sampel
• Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit jeruk nipis sebanyak 50 gram
yang berasal dari daerah Dharmasraya, Sumatera Barat.
• Uji Metabolit Sekunder
• Uji metabolit sekunder dilakukan dengan uji fitokimia. Dimana uji fitokimia yang
dilakukan meliputi uji flavonoid, uji alkaloid dengan reagen mayer, uji fenolik, uji
saponin dan uji triterpenoid. Pada penelitian ini menunjukkan hasil pengujian yang
positif untuk semua identifikasi senyawa yang dilakukan (Petrina and Andi Hairil
Alimuddin 2017).
• Uji flavonoid dilakukan dengan menambahkan serbuk Mg dan HCl pada sampel.
Reaksi reduksi antara Mg dan HCl pekat membentuk MgCl2. Molekul MgCl2
bereaksi dengan gugus OH pada cincin B membentuk senyawa khelat dan
membentuk senyawa kompleks berwarna merah. Pembentukan khelat lebih
mudah terjadi pada cincin B dikarenakan gugus OH lebih mudah melepaskan
Hidrogen dibandingkan gugus OH pada cincin A. Hal ini disebabkan adanya
cincin piran yang terbentuk pada jembatan C3, yang memiliki gugus karbonil
sehingga dapat terjadinya resonasi pada kedua cincin yang menyebabkan gugus
OH pada cincin A lebih stabil dibandingkan pada cincin B
• Uji alkaloid dilakukan dengan reagen mayer dan dragendarff, ekstrak yang
positif pada uji alkaloid akan membentuk endapan putih. Hal ini dapat terjadi
karena alkaloid mengandung atom nitrogen yang memiliki PEB (Pasangan
Elektron Bebas) yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
koordinat dengan ion logam sehingga terbentuk endapan. Endapan yang
terbentuk menunjukkan adanya senyawa alkaloid pada sampel uji
• Hasil pengujian kandungan alkaloid dengan pereaksi Mayer dan pereaksi Dragendorf Uji fenolik atau polifenol
dilakukan dengan mereaksikan sampel uji dengan FeCl3 yang akan membentuk senyawa kompleks antara logam
Fe dan fenolik (tanin) sehingga terbentuk warna kuning - hijau. Senyawa polifenol memiliki ciri khas yaitu cincin
aromatis yang mengandung satu atau dua gugus hidroksil. Pada atom oksigen (O) pada tanin/polifenol mampu
mendonorkan pasangan elektron bebasnya ke Fe3+ yang memiliki orbital “d” kosong membentuk ikatan kovalen
koordinat sehingga terbentuk senyawa kompleks (Petrina and Andi Hairil Alimuddin 2017).
• Uji triterpenoid dilakukan dengan penambahan asam kuat yaitu anhidrida asetat dan asam sulfat pekat sehingga
senyawa triterpenoid mengalami dehidrasi dan membentuk garam yang menghasilkan warna coklat kehitaman
pada sampel uji (Petrina and Andi Hairil Alimuddin 2017). Tetapi pada percoban ini sampel yang digunakan tidak
mengandung triterpenoid.
• Berdasarkan pengujian fitokimia ini, dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan yaitu kulit jeruk nipis
mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder. Diantara senyawa tersebut, maka senyawa yang berperan
sebagai anti bakteri yaitu saponin.
• KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Handsanitizer yang terbuat dari
ekstrak kulit jeruk nipis ini memiliki kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat untuk kesehatan dan
kelembapan kulit. Selain itu pH dari Handsanitizer ini netral, yaitu 7. disamping itu, hasil uji organoleptik yang
di uji berdasarkan warna dan baunya terbukti baik. Warna dari Handsanitizer ini yaitu berwarna kuning dan
baunya seperti bau dari ekstrak kulit jerk nipis itu sendiri. Adapun tingkat homogenitas dari gel Handsanitizer ini
yaitu baik.
Ringkasan Jurnal Pembanding 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 yang semakin bertambah, maka
permintaan akan hand sanitizer semakin meningkat. Sedangkan jumlah persediaan hand
sanitizer tersebut semakin terbatas, sehingga angka permintaan dengan angka penawaran
menjadi tidak sebanding. Hal tersebut menyebabkan jumlah hand sanitizer menjadi langka
dan harga dari hand sanitizer cenderung lebih mahal dari biasanya. Oleh karena itu,
dibutuhkan antiseptik alternatif lain seperti hand sanitizer alami dengan memanfaatkan
tumbuhan sekitar.
Daun sirih mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tannin dan minyak atsiri.
Tumbuhan ini sering digunakan sebagai obat. tradisional. Hal tersebut dikarenakan daun
sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pembasmi kuman serta merupakan
komponen yang diperlukan untuk menghambat perkembangan bakteri.
METODE PELAKSANAAN
Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam program pengabdian ini meliputi tahap sosialisasi,
tahap pelaksanaan pembuatan hand sanitizer, dan tahap evaluasi. Tahapan pertama yang
dilakukan yaitu sosialisasi mengenai efek dari limbah cair bekas cuci tangan di lingkungan
rumah. Setelah itu disosialisasikan tentang hand sanitizer yang mampu mengatasi masalah
tersebut. Dijelaskan juga mengenai tumbuhan daun sirih yang dapat dimanfaatkan dan diolah
sebagai cairan pembersih (hand sanitizer) dan kandungan bahan yang terdapat dalam daun sirih
yang bermanfaat bagi kesehatan. Disosialisasikan juga mengenai tata cara pembuatan hand
sanitizer alami yang sudah dibagikan dengan selebaran kertas kepada masyarakat. Proses
sosialisasi diadakan di Balai Kartini (Balai RW 04) dengan disampaikan menggunakan bantuan
power point agar masyarakat lebih memahami materi yang
dijelaskan. Selanjutnya yaitu masuk kedalam tahap pembuatan hand sanitizer. Pembuatan hand
sanitizer ini dilakukan bersama oleh mahasiswa dan beberapa pengurus PKK. Pembuatan
dilakukan setelah diadakannya sosialisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun sirih mengandung sekitar 4,2% minyak atsiri yang komponen utamanya terdiri dari bethel phenol dan beberapa
derivatnya diantaranya euganol allypyrocatechine 26.8- 42.5%, cineol 2.4-4.8%, methyl eugenol 4.2- 15.6%,
caryophyllen (siskuiterpen) 3-9.8%, hidroksi kavikol, kavikol 7.2-16.7%, kavibetol 2.7-6.2%, estragol, ilpyrokatekol 0-
9.6%, karvakrol 2.2-5.6%, alkaloid, flavonoid, tripenoid atau steroid, saponin, terpen, fenilpropan, terpinen, diastase
0.8-1.8% dan tannin 1-1.3% (Sastroamidjojo, 1962 & Darwis, 1991). Dalam praktik pembuatan hand sanitizer alami
ini, peneliti menggunakan sekitar 50 – 200 gram daun sirih yang masih segar. Komposisi kimia dari daun sirih dalam
100 gram bahan segar. Selain memiliki beberapa keunggulan, produk hand sanitizer alami berbahan dasar daun sirih ini
juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya seperti bau khas dari daun sirih yang sangatlah menyengat dalam
produk hand sanitizer yang dibuat karena peneliti belum dapat menemukan bahan lain yang dapat menyamarkan bau
khas dari daun sirih tersebut. Namun, dalam pembuatannya ditambahkan sedikit air perasan jeruk nipis yang mampu
menyamarkan sedikit bau khas dari daun sirih tersebut. Akan tetapi air perasan jeruk nipis tersebut tidak dapat
menyamarkan bau khas dari daun sirih secara sempurna. Hal tersebut disebabkan karena air perasan jeruk nipis hanya
berfungsi sebagai zat yang mampu menghambat terjadinya reaksi oksidasi dari air rebusan daun sirih.
KESIMPULAN
1. Daun sirih memiliki kandungan antiseptic yang tinggi sehingga baik untuk digunakan sebagai
hand sanitizer alami.
2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer
alami, maka akan semakin kuat pula pengaruh dari zat antiseptik dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus.
3. Respon positif ditunjukkan oleh masyarakat terhadap pelaksanaan program kegiatan pengabdian
ini.
4. Pengetahuan dan kreativitas masyarakat akan pemanfaatan daun sirih menjadi semakin
meningkat.
5. Masyarakat sudah banyak yang mengaplikasikan hand sanitizer tersebut untuk digunakan di
rumah.
Ringkasan Jurnal Pembanding 2
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan, suatu
cara untuk menjaganya dengan memelihara kebersihan tangan. Saat ini
banyak ditawarkan pembersih tangan berupa hand sanitizer karena
penggunaannya lebih praktis. Hand sanitizer (antiseptik tangan) adalah
produk kesehatan yang secara instant dapat mematikan kuman tanpa
menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, misalnya
setelah memegang uang, sebelum makan, setelah dari toilet dan setelah
membuang sampah.

METODE PELAKSANAAN
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra
berupa pelatihan pembuatan hand sanitizer sebagai berikut:
Materi tertulis: Materi tertulis meliputi penjelasan rinci tentang
cara definisi, fungsi serta ringkasan pembuatan hand sanitizer,
Metode Praktek: Penyiapan alat dan bahan, Tahap Pelaksanaan:
Langkah pembuatan Handsanitizer Evaluasi: Setelah dilakukan
simulasi pembuatan produk maka selanjutnya dilakukan evaluasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hands sanitizer adalah produk kesehatan yang secara instant dapat menghambat dan mematikan kuman tanpa
menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Sediaan ini populer digunakan karena
penggunaannya yang mudah dan praktis tidak membutuhkan air dan sabun. Sanitizer yang ideal harus
memiliki beberapa hal seperti memiliki sifat menghancurkan mikroba, aktif melawan fase vegetatif bakteri,
kapang dan khamir. Selain itu, sanitizer juga harus mampu bertahan atau aktif walaupun dalam lingkungan
yang mengandung bahan organik seperti deterjen, sisa sabun, kesadahan air dan perbedaan pH.

KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kemitraan masyarakat bagi guru-guru, siswa siswi
SMA dan SMK Mutiara 17 Agustus mendapat respon yang cukup baik.
Produk yang dibuat dapat langsung diaplikasikan karena terbuat dari
bahan alam. Semua peserta tidak merasakan adanya alergi atau iritasi dan
rasa terbakar setelah dilakukan pengamatan pasca penggunaan
handsanitizer.
Kelebihan Jurnal
Kelebihan Jurnal Utama
1. Telah mengikuti kaidah pembuatan jurnal.
2. Sudah memiliki volume dan halaman.
3. Pada bagian abstark sudah menggunakan bahasa internasional (bahasa inggris).
4. Terbitan baru (2019).
5. Melampirkan gambar penelitian dan table- table untuk 6. mempermudah pembaca.
Penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan kaidah penulisan.
Kelebihan Jurnal Pembanding 1
1. Judul penelitian cukup jelas dan rinci, akurat, dan menggambarkan apa yang akan diteliti sehingga lebih mudah di pelajari
2. Abstrak menggunakan bahasa inggris sehingga dapat menambah wawasan pembaca dalam bahasa asing.
3. Pada bagian pendahuluan menjelaskan fungsi bahan herbal secara detail.
4. Identitas jurnal sangat lengkap dan jelas serta memiliki ISSN.
5. Penulisan daftar pustaka pada jurnal sudah sesuai dengan kaidah penulisan.
2. Tinjauan pustaka dalam jurnal berisika teori-teori yang berhubungan dengan pendapat para ahli.
3. Jurnal ini juga diadopsi oleh referensi buku yang lengkap, Hal ini ditandai referensi yang digunakan banyak bersumber pada buku dan jurnal yang
terakreditas.
4. Identitas jurnal sangat lengkap dan jelas serta memiliki ISSN.
5. Penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan kaidah penulisan.
Kelemahan Jurnal
Kelemahan Jurnal Utama
1. Belum memiliki ISSN.
Kelemahan Jurnal Pembanding 1
1. Tidak dijelaskan bagaimana cara mendapatkan angka presentase analisis jurnal.
2. Tidak adanya sumber pada pendahuluan sehingga pembaca kurang mempercayai penjelasan dalam jurnal.
Kelemahan Jurnal Pembanding 2
1. Jurnal ini tidak memuat gambar dan tabel. Karena pada tabel dapat dilihat lebih jelas tentang implementasi pada nilai-nilai pancasila.
2. Terdapat beberapa kata yang salah dalam jurnal.

 
Analisis Jurnal Utama:
Judul
Penulisan Judul pada Jurnal ini benar yaitu: judul telah ditulis ditengah atas halaman,
menggunakan huruf capital, dan dicetak tebal. Lalu kata yang digunakan tidak lebih dari 12
kata jurnal indonesia. Dan Judul jurnal ini memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal
tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut.
Nama
Urutan dan kelengkapan penulisan nama pada jurnal ini benar yaitu: Nama Penulis, tanpa
gelar akademik lalu disertai nama Lembaga (afiliasi : nama prodi, fakultas, dan universitas),
dan juga menyertakan alamat dan email.
Abstrak
Penulisan pada abstrak jurnal ini menggunakan ketikan 1 spasi, memiliki kata kunci yang
menjadi inti pembahasan pada penelitian, dan abstrak yang penulisannya dalam bahasa
inggris.
Pada Jurnal Ini merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Jadi secara keseluruhan abstrak pada jurnal ini ditulis sesuai aturan.
Pendahuluan
Pendahuluan pada Jurnal ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, batasan masalah dan tujuan penelitian. Yang dicetak tebal sehingga memudahkan
pembaca dalam memahaminya.
Metode Penelitian
Penulisan pada metode penelitian ini diketik dengan 1 spasi, kurang lebih 1 halaman. Pada bagian
metode menjelaskan tempat penelitian dilakukan, metode yang digunakan adalah meserasi, prosedur
penelitian, peralatan, dan identifikasi senyawa kimia ektrak kulit jeruk nipis. Serta pembuatan media
padat spesifik E,coli, evaluasi siediaan .
Hasil Pembahasan
Dalam Pembahasan Jurnal ini isinya tentang preparasi sampel, uji metabolit sekunder, dan uji
efektivitas e-coli. Pada pembahsan dilampirkan gambar penelitian dan juga gambar hasil penelitian.
Simpulan
Didalam simpulan jurnal ini membahas tentang pembuktian hipotesis dari penelitian, dan juga memuat
informasi tentang pembuktian hipotesis yang dilakukan dalam mengetahuai kelebihan dan kekurangan
metode.
Daftar Pustaka
Penulisan Referensi pada daftar pustaka telah benar yaitu: jenis penulisan daftar pustaka diberi judul
DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal dengan huruf tegak dan digaris bawahi, capital semuanya lalu
unsur-unusr dalam daftar pustaka lengkap yaitu: terdapat nama, tahun terbit, judul, tempat terbit, dan
nama penerbit
• Analsisis Jurnal pembanding 1:
Judul
Penulisan Judul pada jurnal ini sudah benar dan jelas karena sudah dicetak tebal, kata-kata yang digunakan tidak lebih dari 14 kata.
Nama
Penulisan nama pada jurnal ini Lengkap dan diberi penomoran disetiap nama penulis.
Abstrak
Penulisan pada abstrak jurnal ini menggunakan bahasa inggris dan italic serta dilengkapi dengan kata kunci. Lalu dalam isi abstrak jurnal ini telah
menjelaskan secara umum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari penelitian.
Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini telah berisi latar belakang dari penelitian ini yaitu dari gambaran secara umum apa itu handsanataiser dan manfaat
sirih dalam dunia kesehatan.
. Metode Penelitian
Metode penelitian pada jurnal ini telah benar karena menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian.
Dan juga dalam metode penelitian jurnal ini menggambarkan daerah penelitian, lokasi penelitian, dan pekerjaan yang dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian telah disajikan secara bersistem, data yang digunakan terkait dengan tujuan penelitian, tidak ada data yang ditampilkan berulang,
dan hasil didukung dengan olahan data dan ilustrasi yang baik.
Dalam Pembahasan jurnal ini telah menunjukkan hubungan yang ada diantara fakta-fakta selama pengamatan. Lalu argument yang di sampaikan
logis dan memberi implikasi.
Simpulan
Didalam simpulan jurnal ini berisi tentang manfaat daun sirih dan manfaat utama dalam handsanataiser.
Daftar Pustaka
Pada penulisan judul daftar pustaka ditulisdengan huruf capital dan unsur-unsur dalam daftar pustaka lengkap yaitu: terdapat nama, tahun terbit,
judul, tempat terbit, dan nama penerbit.
 
• Analisis Jurnal pembanding 2:
Judul
Judul yang dipilih dari jurnal ini bagus dan jelas sehingga pembaca dapat mengetahui inti dari jurnal tersebut, tetapi penulisan judul pada jurnal ini juga
ebih 12 kata.
Nama
Penulisan nama pada jurnal ini mencantumkan nama penulis dan juga nama lembaga jika dengan gelar akademik, tetapi tidak mencantumkan nama
pembimbing. Dan juga mencantumkan alamat rumah serta email penulis beserta pembimbing.
Abstrak
Pada Jurnal Ini telah merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Tapi pada penulisan abstrak jurnal ini tidak italic
(tulisan miring) dan terdapat abstrak bahasa Indonesia .
Pendahuluan
Penulisan pendahuluan pada jurnal ini telah menggambarkan latar belakang dari penelitian yang dilakukan serta manfaat dan tujuan dari jurnal itu. Dan
penulisannya diketik dengan 2 spasi dan ditulis dalam 2 halaman.
Metodologi
Pada metodologi penelitian jurnal ini ia tidak mencantumkan daerah penelitian dan lokasi penelitian tapi ia hanya mencantumkan metode penelitian,
yang digunakan, peralatan yang digunakan, dan metode pengmpulan data.
Hasil Dan Pembahasan
Pada bagian hasil jurnal ini menyajikan data yang ringkas dengan menggunakan naskah naratif. Pada bagian ini hanya hasil yang disajikan, tidak semua
interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini.
Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada pernyataan yang
dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari
penelitian ini, meskipun hanya rincian spesifik.
Daftar Pustaka
Pada Daftar Pustaka semua informasi jurnal ilmiah nasional yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk
pembaca yang ingin merujuk literature asli. Pada tahap ini peneliti harus memberikan rujukan yangs sebenar-benarnya supaya tidak terindikasi plagiat
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang didapatkan kedua jurnal sangat baik untuk
dijadikan refrensi oleh pembaca, karena dapat menambah wawasan
tentang penerapan bahan alami seperti tanaman yang ada disekitar dapat
dijadikan sebagai obat-obatan, contohnya pembuatan handsanitizer alami
menggunakan jeruk nipis dan daun sirih karena kandungan antioksidan
yang ada di dalamnya bisa melindungi tubuh dari berbagai bakteri. Dalam
penulisan jurnal sudah disesuaikan dengan kaidah penulisan jurnal yang
baik. Serta sudah dijelaskan pula manfaat dari handsanitizer dan tata cara
pembuatannya. Jurnal sudah dapat dikatakan jurnal yang baik dalam segi
kepenulisan dari abstrak sampai kepada hasil kesimpulan dan saran.
Saran
Dengan demikian setelah mereview jurnal ini dapat penulis saran kan
dalam penelitian selanjutnya untul memperbaiki kekurangan yang ada
supaya menjadi lebih baik lagi agar dapat digunakan pembaca sebagai
refrensi ataupun kegunaan lainnya. Penulis juga menyarankan pembaca
untuk menggunakan jurnal ini sebagai sumber literatur.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai