Anda di halaman 1dari 20

Gestational Trofoblast Neoplasia

Disusun Oleh: Pembimbing :


dr. Henny MAR Putri Sp.OG
Yudha Ayatullah Khumaini (K) Onk, Msc
1102015248
Introduction
Kelainan pertumbuhan trofoblast plasenta atau calon plasenta & bersifat neoplastik

Penyakit ini diawali dengan kehamilan mola dan dapat berkembang menjadi tumor
GTN jinak, tetapi dalam perjalanan tersebut dapat menjadi ganas dan sulit untuk
dikendalikan

Menggunakan FIGO Score dari WHO dapat membantu dalam tatalaksana pasien
GTN
Case Report
Case Report

Seorang wanita POA2 berusia 22 tahun datang ke RSPAD Gatot Soebroto untuk kontrol
pasca kuret selama 1 bulan SMRS. Pasien mengeluhkan pendarahan dari alat
kelaminnya sejak ± 12 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, berwarna merah tua.
Pasien juga mengeluhkan sedikit nyeri di perut bagian bawah. Pasien yang memiliki
riwayat mual, muntah dan merasa perut lebih besar dari usia kehamilan sebenarnya.
Keluhan jantung berdebar-debar, gemetar, sesak napas dan riwayat keputihan
disangkal. pasien mengaku hamil 3 bulan dan karena ada perdarahan vagina. Pasien
memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan USG dan dokter mengatakan bahwa
dia menderita mola hidatidosa.
Case Report

Pasien pernah mengalami hal yang sama sebelumnya, ini adalah kali kedua pasien
mengalami hal yang sama saat berusia 19 tahun. Pasien menikah ketika dia berusia 19
tahun dan merupakan faktor risiko neoplasia trofoblas gestasional. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 121/75 mmHg, denyut nadi 131x / menit, teratur,
kekuatan angkat, suhu 36,7oC, 20x / menit, teratur, simetris.
Case Report

Transvaginal Revealed a normal- sized uterus and characteristic vesicular patter of multiple
ultrasonography echoes, holes within placental mass, and no fetus. Then an intrauterine
gestational sac nor content was observed. Both ovaries were unremarkable.
Case Report

B Hcg
B Hcg 8,911,4 mIU/mL <5 mIU/mL

Her serum β-hCG level was 8911,4 IU/L after curratage;


thus, GTN was suspected
Modified WHO Prognostic Scoring System as Adapted by FIGO b
Scores 0 1 2 4
Age <40 ≥40 – –
Antecedent mole abortion term –
pregnancy
Interval months <4 4–6 7–12 >12
from index
pregnancy
Pretreatment serum <103 103–104 104–105 >105
hCG (iu/1)
Largest tumor size <3 3–4 cm ≥5 cm –
(including uterus)
Site of metastases lung spleen, kidney gastrointestinal liver, brain
Number of – 1–4 5–8 >8
metastases
Previous failed – – single drug ≥2 drugs
chemotherapy

As a result, the patient was staged as III with a World Health


Organization prognostic score of 6 (2 for the level of serum β-hCG, 2 for
the largest tumor size at the left lung and 2 for number of tumors that
have spread).
Case Report

GTN low-risk termasuk pasien dengan GTN non-metastasis (stadium I) dan metastasis
dengan skor prognostik <7.
• Pada pasien GTN stadium I, pilihan terapi primer didasarkan pada preferensi pasien
terhadap fungsi reproduksinya.
• Pada pasien dengan jumlah anak yang cukup, histerektomi dianjurkan bersama
dengan kemoterapi agen tunggal adjuvan untuk pengobatan kemungkinan
metastasis tersembunyi.
• Kemoterapi agen tunggal dengan metotreksat (MTX) / aktinomisin D (ACID)
merupakan pilihan terapi pada pasien GTN stadium I yang masih menginginkan
kehamilan dan pada pasien GTN metastasis risiko rendah.
Discussion
Discussion

GTN suatu kanker yang dapat disembuhkan. Diagnosis GTN harus dipertimbangkan
untuk pasien dengan riwayat kehamilan sebelumnya, terutama kehamilan mola

Tingkat remisi pada pasien GTN dengan low-risk yang menerima kemoterapi tunggal
sangat tinggi, sementara pada high-risk yang menerima kemoterapi kombinasi dapat
menghasilkan tingkat remisi total hingga 90%.
Discussion

Kemoterapi sangat sensitif pada GTN low-risk, Tatalaksana awal pada low-risk GTN
adalah pemakaian single-agent kemoterapi yaitu MTX atau ActD, pemakaian
kemoterapi kombinasi harus dihindari pada pasien low-risk.
Discussion
Bagaimana terapi?

Terapi lini pertama kemoterapi untuk pasien low-risk GTN adalah 5-day MTX regimen:
0.3–0.5mg/ kg, intravena (IV) untuk 5 hari dan diulang setiap 2 minggu (maximum, 25
mg per dosis).

Pasien yang resisten dengan MTX akan diberikan IV ActD 1.25mg/m2 selama 2
minggu. Complete remission (CR) Ketika setelah 3 minggu berturut-turut hCG level
dibawah angka normal (<5 mIU/dL)
Bagaimana dengan follow-up?

Pemantauan Serum HCG harus dipantau selama setahun dan setiap bulan
Stages 1 - 3
untuk pasien dengan

Stages 4 Pemantauan Serum HCG harus dipantau selama dua tahun dan setiap bulan

Setelah normal?

Pasien disarankan untuk tidak hamil setidaknya selama satu tahun setelah menyelesaikan
kemoterapi karena kehamilan yang terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya relaps atau
kambuh.

Histerektomi adalah metode yang digunakan apabila kehamilan sudah tidak diinginkan.
Setelah normal? Apa Kontrasepsinya

Selama satu dan dua tahun pasien diharuskan untuk tidak hamil, dan
menggunakan Pil KB sebagai kontrasepsinya.
Discussion
Apakah bisa hamil setelah kemoterapi?

Rustin GJ et al.5 melaporkan perempuan yang menerima kemoterapi kombinasi


menunjukan kurangnya keberhasilan untuk hamil dibandingkan penggunaan
kemoterapi tunggal saja seperti methotrexate

Tetapi, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa kemoterapi tidak menpegaruhi


untuk kehamilan. Pada penelitian Garcia et al.6 Menunjukan tidak adanya efek
infertilitas terhadap terapi kemoterapi pada pasien GTN.
Setelah berhasil hamil?

Apabila telah hamil setelah pengobatan, penggunaan USG pada minggu 10


penting untuk memantau keadaan janin untuk memeriksa tidak terjadinya GTN
kembali

Sedangkan, Pemeriksaan HCG kembali harus diperiksa kembali setelah 6 minggu


apabila pasien berhasil melahirkan.4
 
References
1. Jareemit, N., & Benjapibal, M. (2020). Gestational Trophoblastic Neoplasia with Gum Metastasis: A Case Study and Literature
Review. Case Reports in Oncology, 13(2), 485–490. https://doi.org/10.1159/000506329
2. Alobaid, A., Ahmeed, S., Abuzaid, M., Aldakhil, L., & Abu-Zaid, A. (2019). Low-risk gestational trophoblastic neoplasia: A single-
center experience from Saudi Arabia. Avicenna Journal of Medicine, 9(3), 89. https://doi.org/10.4103/ajm.ajm_188_18
3. Aznab, M., Nankali, A., & Daeichin, S. (2018). Determination of clinical process and response rate to treatment in patients with
gestational trophoblastic neoplasia (Gtn) with low and high risk and evaluation of their first pregnancy outcome. International
Journal of Hematology-Oncology and Stem Cell Research, 12(4), 290–296. https://doi.org/10.18502/ijhoscr.v12i4.107
4. Sharami SRY, Saffarieh E. A review on management of gestational trophoblastic neoplasia. J Family Med Prim Care.
2020;9(3):1287-1295. Published 2020 Mar 26. doi:10.4103/jfmpc.jfmpc_876_19
5. Rustin, G. J. S., Booth, M., Dent, J., Salt, S., Rustin, F., & Bagshawe, K. D. (1984). Pregnancy after cytotoxic chemotherapy for
gestational trophoblastic tumours. Obstetrical and Gynecological Survey, 39(9), 572–573. https://doi.org/10.1097/00006254-
198409000-00008
6. Garcia MT, Lin LH, Fushida K, Francisco RP, Zugaib M. Pregnancy outcomes after chemotherapy for trophoblastic neoplasia. Rev
Assoc Med Bras. 2016 Dec;62(9):837-842. doi: 10.1590/1806-9282.62.09.837. PMID: 28001257.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai