Sumber:
Eroschenko VP. 2017. Atlas of Histology DiFiore With Functional Correlations
Thirteenth Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer.
Mescher AL. 2018. Junquiera’s Basic Histology Text and Atlas Fifteenth Edition.
New York: McGrawHill.
Kulit pada manusia mempunyai banyak
fungsi yang berguna dalam menjaga
homeostatis tubuh (Watson, 2002):
1.Fungsi absorbsi
2.Fungsi ekskresi
3.Fungsi pengaturan suhu tubuh
4.Fungsi protektif/pelindung
5.Fungsi peraba
2. DEFINISI DAN KLASIFIKASI IMUNITAS
Imunitas adalah perlindungan tubuh
terhadap penyakit tertentu yang didapat
melalui respons imun yang ditimbulkan
melalui imunisasi atau infeksi sebelumnya
atau oleh faktor-faktor non imunologis
lainnya
Sumber: Wasitaatmadja. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Anafilaksis
Definisi
Anafilaksis merupakan reaksi hipertensi tipe 1
yang berpotensi mengancam nyawa pasien dan
ditandai oleh urtikaria.
Etiologi
Anafilaksis biasanya terjadi karena konsumsi
obat atau substansi lain yang menyebabkan
sensitisasi atau karena pajanan sistemik lain
dengan substansi tersebut.
Manifestasi klinis
Reaksi anafilaksis akan menimbulkan distres
fisik yang mendadak dalam tempo beberapa
detik atau beberapa menit setelah individu
terpajan suatu alergen. Reaksi yang lambat atau
persisten dapat terjadi dalam tempo 24 jam Sumber: Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.
berikutnya. EGC: Jakarta.
Anafilaksis
Komplikasi
Komplikasi anafilasksis meliputi:
Patofisiologi
a) Obstruksi respirasi
Terjadi produksi imunoglobulin IgE oleh sel
plasma dalam limfonodus dan enchancement b) Kolaps vaskuler sistemik
oleh sel T helper. Kemudian antibodi IgE c) Kematian
berkaitan dengan reseptor membran sel mast
dalam jaringan ikat dan dengan sel sel basofil. Diagnosis
Pada saat yang sama, dua mediator kimia lain Tidak ada tes diagnostik tunggal yang dapat
yaitu bradikinin dan leukotrien, menyebabkan mengidentifikasi anafilaksis. Titik anafilaksis dapat
kolaps vaskuler dengan menstimulasi didiagnosis melalui gejala respirasi atau
kontraksi kelompok otot polos tertentu dan kardiovaskuler yang berat.
meningkatkan permeabilitas vaskuler yang
menyebabkan terjadinya perembesan plasma
sehingga penurunan volume darah sebagai
konsekuensi akan timbulnya hipotensi, syok Sumber: Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.
hipovolemik, dan disfungsi jantung. EGC: Jakarta.
Anafilaksis
Tata laksana
1)Penyuntikan segera melalui 1 M atau subkutan
larutan epinefrin aqueous 1 : 1000.
2)Trakeostomi atau intubasi endotrakea dan
ventilasi mekanis untuk mempertahankan patensi
jalan napas.
3)Terapi oksigen untuk meningkatkan perfusi
jaringan.
4)Pemberian epinefrin long-acting,
kortikosteroid dan difenhidramin untuk
mengurangi respon alergi.
5)Terapi dengan nebuliser kecil yang
mengandung albuterol. Sumber: Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.
EGC: Jakarta.
TERIMA KASIH