Sulfonasi adalah : proses memasukkan gugus SO3H (sulfonat)
atau OSO3H (sulfat) dalam senyawa. Gugus sulfat atau sulfonat kadang-kadang masuk bersama gugus lain. Gugus : - SO3H : sulfonasi - OSO3H : sulfatasi - SO2Cl : sulfoclorinasi - RSO3 : sulfoalkilasi Senyawa yang diolah : 1. Parafin 4. Aromatik 2. Olefin 5. Asam Karboksilat, Ester 3.Alkohol Zat-zat pensulfonasi /pengolah : 1. SO3 dan turunannya. a. SO3, oleum,H2SO4 b. Asam Klorosulfonat ( SO3 + HCl ) c. SO3 yang terikat senyawa organik 2. Gugus SO2 dengan bantuan zat lain a. SO2 + O2 b. SO2 + Cl2 c. Asam sulfit d. Garam sulfit Bahan pensulfonasi SO3 + H2O yang paling banyak dipakai, karena memiliki variasi cukup banyak : - SO3 dan H2O dengan perbandingan 1 : 1 ---> H 2SO4 murni - SO3 dan H2O dengan perbandingan SO3 > 1 ---> Oleum - SO3 dan H2O dengan perbandingan SO3 < 1 ---> larutan H2SO4 SULFONASI ALKOHOL Zat pensulfonasi: adalah kelompok 1 terutama SO3 dan H2O Reaksi : H H R – C – OH + HOSO3H ---> RC – OSO3H + H2O H H Zat yang diolah terutama : alkohol rantai panjang, seperti : selulosa, minyak. Contoh : sulfonasi minyak jarak menjadi Turky Red Oil ( TRO ). Gugus OH yang ada pada minyak jarak disubstitusi oleh OSO3H sehingga terbentuk senyawa sulfonat yang mudah larut dalam air, disebut “TRO”, zat ini digunakan untuk penyamaan kulit. SULFONASI OLEFIN Zat pensulfonasi : 1. H2O + SO3 2. semua dapat dipakai H H R – C = CH2 + HOSO3H ---> RC – C – OSO3H .................. (1) H H H Reaksi (1) terjadi bila R merupakan rantai panjang (gugus sulfat terikat diujung rantai). Apabila R adalah rantai pendek, reaksi mengikuti aturan, dimana H bergabung pada C yang mengikat banyak H. H R – C = CH2 + HOSO3H ---> R – C - CH3 H OSO3H Hidrolisis hasil sulfonasi / sulfatasi menghasilkan alkohol. RCH2CH2OSO3H + H2O ---> RCH2CH=OH + H2SO4 RCH(OSO3H)CH3 + H2O ---> RCH – CH3 + H2SO4 OH alkohol Reaksi hidrolisis ini disebut : Desulfonasi. Reaksi desulfonasi / sulfatasi untuk : - pembuatan alkohol dari olefin - penghilangan olefin dalam bahan bakar agar bahan bakar stabil. SULFONASI PARAFIN Zat pensulfonasi : hanya dapat diolah kelompok nomer 2 saja, terutama SO2 + O2 dan SO2 + Cl2. Tidak dapat diolah oleh kelompok1 dan 3 karena sulfonasi parafin ---> merupakan mekanisme radikal bebas dan T (suhu) tinggi. Mekanisme reaksi: R – CH3 + SO2 + Cl2 ---> ½ Cl2 ---> Cl. H R – CH3 + Cl. ---> RC. + HCl H H H R – C. + SO2 ---> RC – SO2 H H H H RC – SO2 + Cl2 ---> RCSO2Cl + Cl. H H Untuk mendapatkan hasil berupa sulfonat diperlukan basa atau air. RCH2 – SO2Cl + H2O ---> R – CH2 – SO2OH + HCl alkil sulfonat RCH2 – SO2Cl + NaOH ---> R – CH2 – SO2ONa + HCl garam alkil sulfonat SULFONASI SENYAWA AROMATIK Benzen dan turunannya. C6H6 + HOSO3H ---> C6H5SO3H + H2O as.benzen sulfonat Banyak dibuat untuk dijadikan Phenol. C6H5SO3H + NaOH ---> C6H5SO3Na + H2O C6H5SO3Na + NaOH ---> C6H5OH + Na2SO4 phenol Faktor-faktor yang mempengaruhi Sulfonasi 1. Zat yang disulfonasi. Kereaktifan zat berbeda-beda. Substituen pada benzene mempengaruhi kereaktifan. - gugus alkil ---> mempermudah sulfonasi - gugus nitro ---> mempersulit sulfonasi Alkil makin panjang ---> makin lemah ---> sulit disulfonasi 2. Konsentrasi SO3 ---> konsentrasi tinggi ---> waktu reaksi singkat Kerugian : a. panas yang timbul besar, maka harus dihilangkan sebanyak- banyaknya. b. tidak baik untuk fase cair, pemindahan panas sulit karena kekentalan makin lama makin besar dan menyulitkan pengadukan. SO3 ---> lebih baik untuk fase gas karena panas merata. Fase cair ---> konsentrasi SO3 dikecilkan atau digunakan oleum (SO3 + H2SO4) → H2SO4 menyerap panas. c. Pada fase cair terjadi hasil Polisulfonat. 3.Pengadukan. Tujuan : meratakan panas. - Fase gas : gas reaktan dialirkan secara turbulensi. - Fase cair : dengan pengadukan. - Pasta : diaduk dengan Ball Mill atau ditambah zat pelarut. 4. Suhu. Suhu tinggi tidak dilakukan karena bertentangan dengan termodinamika dan terjadi reaksi samping ---> polisulfonat dan oksidasi. lebih baik : T<< , waktu lama. T mempengaruhi arah masuk substituen, misal : toluen --> orto dari sulfonat, T<< 5. Katalisator. Digunakan katalisator untuk memperkecil E. Dengan E sekecil mungkin ---> k makin besar, menggunakan katalisator tertentu. a. Katalisator yang mempercepat/mempermudah reaksi. Contoh : sulfonasi piridin dengan SO3 atau oleum. ---> reaksi lambat, konversi = 50 %, dengan katalisator Hg, konversi = 70% b.Katalisator yang mengarahkan pada hasil tertentu. contoh : -Antraquinon tanpa katalisator ---> β antraquinon sulfonat - -,,- dengan -,,- HgSO3 ---> α antraquinon sulfonat c. Katalisator untuk mengurangi reaksi samping. Sulfonasi hidrokarbon aromatik, ada hasil samping Sulfon. C6H6 + HOSO3H ---> C6H5 – SO2 – C6H5 (sulfon) + H2O Penambahan H2SO4 dan Na-benzen sulfonat menghambat pembentukan sulfon Kegunaan senyawa Sulfonat dan Sulfat. 1. Katalisator : toluen asam sulfonat. 2. Aditif elektroplating : phenol asam sulfonat. 3. Zat warna pakaian. 4. Bahan detergen. 5. Pencegah karat. 6. Bahan pemanis. Ada suatu batas, dimana H2SO4 tidak mampu menyelenggarakan reaksi sulfonasi ---> π = % SO3 yang ada dalam larutan. π = batas minimum. bila % SO3 lebih kecil dari π, maka reaksi tidak berjalan lagi. Harga π tergantung : 1. jenis zat yang disulfonasi. 2. suhu reaksi. π = ditentukan dari percobaan. Contoh : T π (%) naftalen 600C 56 naftalen 1600C 52 nitrobenzene - 82 Dari nilai π dapat dihitung konsentrasi dan jumlah H2SO4 atau oleum yang harus dipakai agar semua zat yang diolah tersulfonasi/sulfatasi. Pada waktu zat yang diolah habis, konsentrasi SO3 minimum. Sampai sejauh mana H2SO4 yang berlebih tersebut harus diperhatikan : 1. kemungkinan terjadi polisulfonat. 2. reaksi-reaksi samping yang tidak diinginkan. 3. pengarangan. 4. hasil oksidasi pada suhu tinggi. TERMODINAMIKA Usaha memperbesar hasil RH + H2SO4 RSO3H + H2O 1.Hasil dapat diperbesar dengan menggeser kesetimbangan kekanan. - Senyawa asam dibuat berlebih. Bila H2SO4 >> atau SO3 >> dapat berbahaya karena terjadi : - poly sulfonat - hasil oksidasi (H2SO4 sebagai oksidator) - pengarangan - RH berlebih ---> terjadi pembentukan sulfon. 2. Mengusir salah satu hasil ---> biasanya H2O a. Cara Fisika Dengan distilasi ---> tidak dilakukan pada T = 1000C karena bahan organik bisa teroksidasi ----> dengan distilasi vacum, atau dengan azeotrop (menambah zat lain pembentuk azeotrop). b. Cara Kimia. Ditambahkan suatu bahan yang mampu mengikat air dalam campuran sulfonasi, misal : BF3, SOCl2. SOCl2 + H2O ----> 2HCl + SO2 Dapat juga digunakan H2SO4, jadi H2SO4 berlebih digunakan untuk tujuan mengikat air. 3. T (suhu). Sulfonasi umumnya eksotermis, maka T diturunkan. 4. Tekanan. P dinaikkan, tetapi sesuai kekuatan alat ---> mahal. KINETIKA Reaksi : RH + HOSO3H RSO3H + H2O r = k [RH] [H2SO4] Usaha untuk mempercepat reaksi. 1. [H2SO4] diperbesar. Karena nilai π diperhitungkan maka konsentrasi H2SO4 harus diperhatikan sampai batas tertentu sehingga RH bisa habis bereaksi. 2. Memperbesar A --> dengan pengadukan A >> maka k >> sehingga r >> 3. T (suhu). T >> ---> - mengakibatkan oksidasi, pengarangan. - terjadi poly sulfonat. T << ---> k << sehingga r << ---> yang dipakai, meskipun waktu menjadi lama ---> karena untuk menghindari terjadinya oksidasi dan pembentukan poly sulfonat. 5. Penambahan CaCO3 atau Ca(OH)2. H2SO4 + Ca(OH)2 ---> CaSO4 + H2O H2SO4 + CaCO3 ---> CaSO4 + H2O + CO2 6. Penambahan pelarut. Digunakan pelarut organik yang tahan terhadap pensulfon : alkohol (metanol, etanol, iso propanol).
Untuk bahan pensulfonasi dengan SO2 + O2 perlu bantuan
pembentuk radikal bebas (pemecah O2), sebagai pembantu digunakan ---> asam Asetat anhidrid. PANAS REAKSI SULFONASI Reaksi : RH + HOSO3H RSO3H + H2O
1. HOSO3H SO3 + H2O perlu panas
2. RH + SO3 RSO3H + Q keluar panas 3. Tidak semua SO3 habis bereaksi, sisanya kembali terlarut dalam air. SO3 + H2O H2SO4 + Q keluar panas (panas pelarutan/pengenceran)
ΔHtotal = ΔHR + ΔHperuraian + ΔHpelarutan
DESULFONASI Reaksi kebalikan dari sulfonasi. RSO3H + H2O RH + H2SO4 Proses ini berjalan baik dan cepat, bila ditambahkan asam mineral (sulfat, phosphat, klorida). Agar tidak terjadi desulfonasi, maka H2O yang ada harus dihilangkan, tetapi jika desulfonasi diinginkan maka ditambah lagi H2O. Tujuan desulfonasi : untuk pemulihan bahan baku. 1. Proses sulfonasi dilakukan sebagai berikut : 2,5 lb Lauril alkohol + 2,33 lb 100% asam 3,5 lb ROSO 3H + 1,33 lb 83,1% asam diketahui ΔHR = - 620 Btu/lb SO3 Berapa panas yang harus diambil agar suhu reaksi tetap. Jawab: % SO3 mula-mula pada 100% asam = BM SO3 x 100% = 80 x 100% BM H2SO4 98 = 81,6 % SO3 mula-mula = 81,6% x 2,33 lb = 1,9 lb Dari Fig 7-2 ---> ΔHperuraian pada 81,6% = 680 Btu/lb SO3 = 680 Btu x 1,9 lb = 1292,87 Btu % SO3 sesudah reaksi = 80 x 83,1% = 67,84% 98 SO3 sesudah reaksi = 67,84% x 1,33 lb = 0,9 lb SO3 bereaksi = SO3 mula-mula – SO3 sesudah reaksi = 1,9 lb – 0,9 lb = 1 lb Dari fig 7-2 ---> ΔHpelarutan pada 67,84% = - 850 Btu/lb SO3 = - 850 Btu/lb x 0,9 lb = - 765 Btu ΔHR = - 620 Btu/lb SO3 = - 620 Btu/lb x 1 lb = - 620 Btu
Panas yang harus diambil = panas peruraian + panas reaksi +
panas pelarutan = ( 1292,87 – 620 – 765 ) Btu = - 92,13 Btu Contoh 2. 2,9 lb Dodekil benzene + 3,71 lb Oleum 20% 3,95 lb RSO3H + 2,7 lb asam Panas reaksi yang timbul = 905 Btu/lb SO3 SO3 bereaksi = 1 lb Jawab : oleum 20% = 20% SO3 + 80% H2SO4 murni (100%) Kadar SO3 mula-mula = 20% + 0,8 (80/98) 100% = 85,3% Dari fig 7-2 ---> ΔHperuraian pada 85,3% = 604 Btu/lb SO3 SO3 mula-mula = 85,3% x 3,71 lb = 3,164 lb ΔHperuraian = 604 Btu/lb SO3 x 3,164 lb SO3 = 1911 Btu SO3 bereaksi = 1 lb, maka : SO3 sesudah reaksi = 3,164 lb - 1 lb = 2,164 lb SO3 dalam asam hasil = 2,164 x 100% = 80,17% 2,7 Dari fig 7-2 ----> ΔHpelarutan pada 80,17% = - 710 Btu/lb SO3 = - 710 Btu/lb SO3 x 2,164 lb SO3 = - 1537 Btu ΔHtotal = ΔHperuraian + ΔHR + ΔHpelarutan = ( 1911 – 905 – 1537 ) Btu = - 531 Btu Tugas PR 1.Pada proses sulfonasi terhadap parafin dan olefin, digunakan zat pensulfonasi yg berbeda, jelaskan zat yg digunakan tersebut dan mengapa demikian. 2.Pada proses sulfonasi, jelaskan faktor-faktor apa saja yg mempengaruhi proses. 3.Usaha-usaha apa saja yg dapat dilakukan untuk menaikkan konversi jika metana disulfonasi menjadi metil sulfonat : CH4 + H2SO4 CH3SO3H + H2O 4.Pada proses sulfonasi ada beberapa cara pemisahan agar hasil yg diperoleh murni, jelaskan masing -masing cara tersebut. Soal Nitrasi Menghitung panas pengenceran % berat HNO3 = 28,4 % berat HNO3 + H2SO4 % berat HNO3 + berat H2SO4 = 95 % berat HNO3 + berat H2so4 + H2O Dari gambar 4-5 Grogin didapat : ∆H pada 00C = -35 Btu/lb Cp rata-rata = 0,4 Btu/lb0F Begitu juga setelah reaksi : ∆H = -68 Btu/lb Cp = 0,32 Btu/lb0F Tabel Sulfonasi Tabel Nitrasi