Pengampu:
Marjo, SH. MHum
DIMANA/TEMPAT GUGATAN
DIAJUKAN:
1. Pada tempat diam atau domisili tergugat
(woonplaats), diatur dalam Pasal 118 ayat (1) HIR.
2. Bila tempat diam tergugat tidak diketahui maka
gugatan diajukan pada tempat tinggal yang
sebenarnya (werkelijk verblijf), diatur dalam Pasal
118 ayat (1) HIR.
3. Bila tergugat banyak, maka dapat dipilih salah satu
domisili tergugat (Pasal 118 ayat (2) HIR).
4. Bila ada debitur utama dan penanggung
utama maka gugatan diajukan pada domisili
debitur utama, diatur dalam Pasal 118 ayat
(2) HIR.
5. Bila domisili tergugat tidak diketahui dan juga
tempat tinggalnya tidak dikenal maka
gugatan dapat diajukan pada domisili
penggugat atau salah satu domisili penggugat
bila penggugatnya banyak, diatur dalam Pasal
118 ayat (3) HIR.
6. Bila hal itu mengenai barang tetap maka gugatan
dapat diajukan pada daerah hukum terletak barang
tetap tersebut. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 118
ayat (3) HIR.
7. Bila dengan surat sah telat dipilih oleh masing-
masing pihak, maka gugatan diajukan pada tempat
yang telah dipilih tersebut. Ketentuan ini diatur
dalam Pasal 118 ayat (4) HIR. Yang dimaksud dipilih
dalam hal ini dapat :
a. Dipilih sebelum terjadi perselisihan.
b. Dipilih setelah terjadi perselisihan, dalam hal ini
maka dengan persetujuan kedua belah pihak
yang berselisih tersebut.
PENGECUALIAN
PENGAJUAN GUGATAN:
Adanya hak evokasi dan hak prorogasi sebagaimana
diatur dalam RV.
Hak evokasi adalah adalah hak yang timbul atau muncul
akibat adanya perselisihan antara kaum pedagang
sejenis. Diatur dalam Pasal 312 RV. Gugatan
berdasarkan hak evokasi ini dapat diajukan pada
pengadilan di daerah hukum :
a. Di tempat dimana perjanjian diadakan atau kontrak
diadakan;
b. Di tempat barang dilever/diserahkan;
c. Di tempat dimana pembayaran dilakukan.
Hak prorogasi adalah hak yang memungkin-
kan penggugat langsung mengajukan
gugatannya pada Pengadilan Tinggi tanpa
melalui Pengadilan Negeri. Hak ini diatur
dalam Pasal 324 sampai dengan Pasal 326 RV.
Syarat dalam hak prorogasi ini adalah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam satu
akta. Tujuan adanya hak prorogasi adalah
agar pemeriksaan dapat berjalan cepat dan
lancar serta tidak berbelit-belit.
SIFAT HUKUM DARI GUGATAN: