Anda di halaman 1dari 35

DETERMINAN PELAYANAN

KESEHATAN NEONATAL (KN1) DI


INDONESIA
(Analisis Data Riskesdas Tahun 2018)

Agustin Andriani
10011281722078

Dosen Pembimbing:
Dr. Haerawati Idris, S.KM, M.Kes
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Peminatan Administrasi Kebijakan
Kesehatan
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu

216 per 100.000


KH

Global 177 per 100.000


KH

Indonesia

Sumber :
WHO (2018)
Profil Kesehatan Target SDGs Tahun 2030 :
2
Indonesia (2019) 70 per 100.000 KH
Target Nasional pada tahun 2024 :
Target SDG's pada tahun 2030 : 12 per 1.000 kelahiran hidup 10 per 1.000 kelahiran hidup
Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

 kunjungan neonatal
pada saat bayi berusia
6-48 jam

 untuk mendeteksi dini


jika adanya kelainan
pada bayi
RUMUSAN
EMERINTA
MASALAH
H

Apakah Determinan Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan Neonatal (KN1) Di Indonesia ?
TUJUAN
PENELITIAN Tujuan Khusus
Menganalisis karakteristik demografi
Tujuan Umum dan struktur sosial pasien yang
memanfaatkan layanan neonatal (KN1)
untuk menganalisis pemanfaatan
di Indonesia.
pelayanan neonatal (KN1) di
Indonesia dengan menggunakan data
Riskesdas tahun 2018
Menganalisis faktor-faktor seperti umur,
pendidikan, pekerjaan, karakteristik
tempat tinggal, Berat Bayi Lahir, dan
paritas yang berhubungan dengan
pemanfaatan layanan neonatal (KN1) di
Indonesia

Menganalisis faktor-faktor yang paling


dominan dalam pemanfaatan pelayanan
neonatal (KN1) di Indonesia
Manfaat
Penelitian

INSTITUSI
PEMERINTAH PENDIDIKAN

PENELITI
LAIN
RUANG
LINGKUP

01 Lingkup Tempat
Di 34 Provinsi di Indonesia

02 Lingkup Materi
Determinan Pelayanan Neonatal di Indonesia

03 Lingkup Waktu
Data Riskesdas 2018, pada bulan Maret 2018
TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Neonatal


• Definisi Pelayanan Kesehatan
• Kegiatan Pelayanan Kesehatan Definisi Pelayanan Kesehatan Neonatal
• Kualitas Pelayanan Kesehatan Tujuan Kunjungan Neonatal
Standar Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Neonatal
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Neonatal
Faktor yang Berhubungan dengan
Pelayanan Kesehatan Neonatal Pertama (KN1)
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Teori Pelayanan Kesehatan
Paritas
Karakteristik Tempat Tinggal Teori Andersen
Berat Bayi Lahir Teori Zschock
Tempat Pemeriksaan Teori Green
Tenaga Kesehatan Teori Aday et al.
Faktor Predisposisi:
• Ciri Demografi KERANGKA TEORI
• Struktur Sosial
• Kepercayaan Kesehatan

Karakteristik Pengguna
Faktor Pemungkin: Pelayanan Kesehatan
• Sumber Daya Keluarga
• Sumber Daya Masyarakat

Faktor Kebutuhan: Pemanfaatan


• Penilaian Individu terhadap Pelayanan Kesehatan
sakit
• Penilaian Klinik

• Sumber Daya Pemberi Karakteristik Pelayanan


Pelayanan Kesehatan Kesehatan
• Struktur Organisasi

Sumber: Modifikasi Model Andersen (1975), Zhsock (1979), Aday, et.al (1980) dan Green
(1980)
KERANGKA KONSEP
Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor predisposisi:
 Umur
 Tingkat pendidikan
 Pekerjaan
 Paritas

Pemanfaatan
Faktor pemungkin: Pelayanan
 Tempat tinggal Neonatal (KN1) di
 Akses ke fasilitas Indonesia
kesehatan

Faktor Kebutuhan:
 Berat Bayi Lahir
No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Dependen
1. Pemanfaatan Kontak antara Telaah Data Kuesioner 0. Ya Nominal
Pelayanan neonatal dengan Riskesdas RKD18. IND 1. Tidak
Neonatal tenaga kesehatan 2018 Perawatan
minimal dua kali Bayi Baru
untuk Lahir/
mendapatkan Neonatus
pelayanan dan juga K14
pemeriksaan
kesehatan neonatal
baik didalam
maupun diluar
puskesmas,
termasuk juga
bidan di desa,
polindes maupun
kunjungan ke
rumah

DEFINISI OPERASIONAL
Independen

1. Umur Ibu Lama hidup yang Telaah Data Kuesioner 0. Beresiko (<20 thn Ordinal
sudah dijalani oleh Riskesdas RKD18.IN atau >35 thn)
responden dihitung Tahun 2018 D 1. Tidak Beresiko (20-
dengan satuan tahun. Masa 35 thn)
Reproduksi  
J01
2 Tingkat Jenjang pendidikan Telaah Data Kuesioner 0. Tinggi Ordinal
Pendidikan formal terakhir yang Riskesdas RKD18.R 1. Menengah
diselesaikan 2018 T Blok IV 2. Rendah
responden sampai (11)
menerima
Ijazah/STBB
3. Pekerjaan Kegiatan untuk Telaah Data Kuesioner 0. Bekerja Nominal
memperoleh Riskesdas RKD18.RT 1. Tidak Bekerja
penghasilan 2018 Blok IV (12)
paling sedikit satu
jam dalam
seminggu terakhir

4. Paritas Banyaknya Telaah Data Kuesioner 1. Primipara Ordinal


kelahiran hidup Riskesdas RKD18.IND 2. multipara
yang dipunyai oleh 2018 Masa
seorang ibu Reproduksi
(J02)

5. Tempat Karakteristik Telaah Data Kuesioner 1. Perdesaan Nominal


tinggal tempat tinggal Riskesdas RKD18. RT 2. Perkotaan
responden 2018 Blok I (5)
6. Akses ke Kemudahan Telaah Data Kuesioner 0.< 20 menit Ordinal
Fasilitas responden dalam Riskesdas RKD18. RT 1.≥ 20 menit
Kesehatan menuju pelayanan 2018 Blok V (3, 8, (Bitakwitse et al.,
kesehatan (rumah 13) 2019)
sakit, puskesmas/
pustu/pusling,
klinik/praktek
dokter/praktek
dokter gigi/
praktek bidan
mandiri) yang
diukur dengan
waktu tempuh
7. Berat Bayi Berat badan yang Telaah Data Kuesioner 1. <2500 gram Ordinal
Lahir ditimbang dalam Riskesdas RKD18.IND 2.≥ 2500 gram
kurun waktu 24 2018 Kondisi Saat
jam setelah Lahir K05
dilahirkan
METODE PENELITIAN

Desain Penelitian Jenis Data Instrumen:


Cross Sectional Data sekunder yaitu Data Kuisioner RKD18.RT dan
Bersifat Kuantitatif Riskesdas 2018 RKD18. IND

Populasi
Seluruh rumah tangga di Indonesia. Sedangkan populasi terjangkau
yaitu responden Riskesdas tahun 2018
SAMPEL
Lemeshow et al, 1991 :

Keterangan:
n : Besar sampel
P1 : Proporsi yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan pada
kelompok berisiko
P2 : Proporsi yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan pada
kelompok tidak berisiko
P : Rata-rata P1 dan P2 [(P1+P2)/2]Z1-α/2 : Nilai Z pada
derajat kepercayaan 95% (1,96)
Z1-β : Nilai Z pada kekuatan uji sebesar 80% (0,84)
deff : Desain efek (2)
a 1 2 n de
r en
i fe
a fl
b i
e t
l Hasil iPerhitungan Besar Sampel Penelitian
P 0 0 6 1 2 Z Terdahulu
e , , 2 4 u
k 2 9 r
e 1 4 a
Variabelr P1 i P2 n 2n *deff Peneliti
j d
a a
Pekerjaan
a 0,21 0,94 6 12 24 Zuraida
n ( (2018)
2
0
Paritas 0,58 1 0,40 120 240 480 Ummah
8 (2018)
)

P 0 0 1 2 4 U
a , , 2 4 8 m
r 5 4 0 0 0 Sample
m minimal pada penelitian ini sebesar 480 sampel
i 8 0 a
t h
a
s (
2
KRITERIA SAMPEL

Kriteria Inklusi
Kriteria Ekslusi
a.Responden Riskesdas tahun 2018 yang pernah
melahirkan bayi hidup di Indonesia.
a.Adanya missing data pada
b.Responden Riskesdas tahun 2018 yang melakukan dan responden
tidak melakukan kunjungan neonatal (KN1)
b.Adanya data yang tidak jelas atau
c. Mempunyai data mengenai variabel dependen yaitu tidak digunakan
pemanfaatan pelayanan neonatal (KN1)
Analisis Data
untuk menguji ada tidaknya faktor
untuk menjelaskan dan
dominan yang mempengaruhi
mendeskripsikan variabel dependen dan variabel
karakteristik dari variabel independen
penelitian

Analisis Analisis Analisis


Univariat Bivariat Multivariat

Untuk melihat hubungan antara


variabel dependen dan variabel
independen dengan uji statistik Chi-
Square
Hasil Penelitian
Variabel Jumlah (n) Persentase
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Neonatal (KN1)
Ya 31938 90,9%
Tidak 3216 9,1%
Umur Ibu
Beresiko (<20 tahun atau >35 tahun) 9504 27%
Tidak Beresiko (20-35 tahun) 25650 73%
Tingkat Pendidikan

Univariat Tinggi 4486 12,8%

Menengah 22156 63%


Rendah 8512 24,2%

Status Pekerjaan
Bekerja 11591 33%
Tidak Bekerja 23563 67%
Paritas
Primipara (1 anak) 13545 38,5%
Multipara (2 anak atau lebih) 21609 61,5%

Tempat Tinggal
Perdesaan 14408 41%

Univariat Perkotaan

Akses ke Fasilitas Kesehatan


20746 59%

<20 menit 22268 63,3%


≥20 menit 12886 36,7%

Berat Bayi Lahir


<2500 gram 2060 5,9%
≥2500 gram 33094 94,1%
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan  

Neonatal (KN1) PR 95% CI


Variabel Ya Tidak Total p-value
N % N %

             
Umur Ibu
8.487 89,3% 1.017 10,7% 9.504 <0,001 0,782
Beresiko
  (0,692 - 0,884)
23.451 91,4% 2.199 8,6% 25.650
Tidak Beresiko

Bivariat Tingkat Pendidikan


4.178 93,1% 308 6,9% 4.486 <0,001 1,789
Tinggi
(1,450 - 2,206)
20.241 91,4% 1.915 8,6% 22.156 <0,001  1,394
Menengah (1,235 - 1,575)

Rendah  7.520  88,3%  992  11,7%  8.512  Reff  Reff

Status Pekerjaan
10.625 91,7% 966 8,3% 11.591 0,012 1,161
Bekerja
(1,034 - 1,304)
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan  

Neonatal (KN1) PR 95% CI


Variabel Ya Tidak Total p-value
N % N %

Paritas              

Primipara 12.292 90,7% 1.253 9,3% 13.545 0,732 0,980


  (0,874 - 1,099)
Multipara 19.646 90,9% 1.963 9,1% 21.609

Tempat Tinggal

Bivariat Perdesaan
13.035 90,5% 1.373 9,5% 14.408 0,195 0,926

(0,824 - 1,040)
Perkotaan 18.903 91,1% 1.843 8,9% 20.746

Akses ke Faskes

<20 menit 20.370 91,5% 1.898 8,5% 22.268 0,001 1,222

11.568 89,8% 1.318 10,2% 12.886 (1,085 - 1,377)


≥20 menit
Berat Bayi Lahir
<2500 gram 1.872 90,9% 188 9,1% 2.060 0,999 1,000
(0,784 - 1,275)
≥2500 gram  30.066  90,9%  3.028 9,1%  33.094
Analisis Multivariat
 Hasil Seleksi Bivariat

Variabel P-Value Keterangan

Umur Ibu <0,001 Masuk ke pemodelan

Tingkat Pendidikan <0,001 Masuk ke pemodelan

Status Pekerjaan 0,012 Masuk ke pemodelan

Paritas 0,732 Masuk ke pemodelan

Tempat Tinggal 0,195 Masuk ke pemodelan

Akses ke Faskes 0,001 Masuk ke pemodelan

Berat Bayi Lahir 0,999 Tidak masuk ke pemodelan


 Pemodelan Awal Analisis Multivariat

Variabel P-value PR Crude 95% CI


Umur Ibu 0,028 0,868 0,765 - 0,985

Tingkat Pendidikan

Tinggi <0,001 1,622 1,290 - 2,039

Menengah <0,001 1,352 1,191 - 1,535

Status Pekerjaan 0,149 1,094 0,968 - 1,237

Paritas 0,208 0,928 0,826 - 1,042

Tempat Tinggal 0,342 1,070 0,931 - 1,231

Akses ke Faskes 0,046 1,151 1,002 - 1,323


Perubahan (%) PR Tanpa Variabel Tempat Tinggal

Variabel P-value PR Awal PR Akhir Perubahan PR (%)

Umur Ibu 0,032 0,868 0,872 0,46%


Tingkat Pendidikan
Tinggi <0,001 1,622
1,598 1,47%
Menengah <0,001 1,352
1,342 0,73%
Status Pekerjaan 0,136 1,094 1,098 0,36%
Paritas 0,218 0,928 0,930 0,21%
Akses ke Fasilitas Kesehatan 0,061 1,151 1,123 2,43%
Perubahan (%) PR Tanpa Variabel Paritas

Variabel P-value PR Awal PR Akhir Perubahan PR (%)

Umur Ibu 0,035 0,868 0,875 0,80%


Tingkat Pendidikan
Tinggi <0,001 1,622
1,576 2,83%
Menengah <0,001 1,352
1,327 1,84%
Status Pekerjaan 0,135 1,094 1,098 0,36%
Akses ke Fasilitas Kesehatan 0,054 1,151 1,127 2,08%
Perubahan (%) PR Tanpa Variabel Status Pekerjaan

Variabel P-value PR Awal PR Akhir Perubahan PR (%)

Umur Ibu 0,031 0,868 0,872 0,46%


Tingkat Pendidikan
Tinggi <0,001 1,622
1,625 0,18%
Menengah <0,001 1,352
1,327 1,84%
Akses ke Fasilitas Kesehatan 0,005 1,151 1,126 2,17%
Pemodelan Akhir Multivariat

Variabel P-value PR 95% CI


Adjusted
Lower Upper

Umur Ibu 0,031 1,111 0,770 0,988

Tingkat Pendidikan

Tinggi <0,001 1,625 1,307 2,022

Menengah <0,001 1,327 1,172 1,502

Akses ke Fasilitas <0,001 1,126 0,998 1,272


Kesehatan
Analisis Multivariat
Kekuatan Uji Statistik
Variabel Deff 2n N Po P1 Power

(𝟏 – 𝛃)
Umur Ibu 35154 17577 8789 0,914 0,892 99,85
Tingkat Pendidikan 35154 17577 8789 0,931 0,883 93,39
Status Pekerjaan 35154 17577 8789 0,916 0,904 79,38
Paritas 35154 17577 8789 0,907 0,909 6,66
Tempat Tinggal 35154 17577 8789 0,904 0,911 36,00
Akses ke Fasilitas 35154 17577 8789 0,914 0,897 97,08
Kesehatan
Berat Bayi Lahir 35154 17577 8789 0,909 0,908 4,18
KESIMPULAN
1. Hasil analisis univariat menyatakan bahwa ada sebanyak 91,5% responden yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan neonatal (KN1). Mayoritas responden berada pada
umur tidak beresiko sebanyak 73%, responden dengan tingkat pendidikan menengah
63%, responden yang tidak bekerja sebanyak 67%, responden multipara (2 anak atau
lebih) sebanyak 61,5%, responden dengan tempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak
59%, responden dengan akses ke fasilitas kesehatan menempuh waktu <20 menit sebanyak
63,3%, dan responden yang melahirkan berat bayi lahir ≥2500 gram sebanyak 94,1%.

2. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
pemanfaatan pelayanan kesehatan neonatal (KN1) dengan umur ibu, tingkat pendidikan,
status pekerjaan, dan akses ke fasilitas kesehatan. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan neonatal (KN1) dengan paritas,
tempat tinggal, dan berat bayi lahir.

3. Hasil analisis multivariat menyatakan bahwa variabel yang paling berpengaruh dalam
pemanfaatan pelayanan kesehatan neonatal (KN1) di Indonesia yaitu variabel tingkat
pendidikan tinggi; nilai PR 1,625; 95% CI= 1,307-2,022. Responden yang berpendidikan
tinggi memiliki peluang 1,625 kali lebih besar untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
neonatal (KN1) dibandingkan responden berpendidikan menengah dengan rentang 1,307
sampai 2,022.
Saran
Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat meningkatkan Bagi Tenaga Kesehatan


keterampilan dan pengetahuan
tenaga kesehatan dengan Diharapkan memberikan
cara mendirikan pusat pelatihan mini edukasi secara komprehensif berupa
yang dilengkapi dengan model anatomi sehingga bisa penyuluhan agar masyarakat lebih
langsung dipraktekkan oleh tenaga kesehatan. berpartisipasi dalam memanfaatkan
Serta melakukan monev terhadap kinerja pelayanan kesehatan neonatal agar adanya
petugas kesehatan baik di pelayanan peningkatan pengetahuan pada masyarakat akan
kesehatan maupun kunjungan rumah pentingnya kesehatan neonatal. Selain itu, tenaga kesehatan
dapat menyebarkan leaflet tentang manfaat dari kunjungan
neonatal kepada masyarakat/ibu-ibu.
Serta adanya kunjungan neonatal ke
rumah-rumah secara merata dari petugas
kesehatan sehingga bayi tetap mendapatkan
pelayanan neonatal meski tidak
melakukan kunjungan neonatal.
Bagi Masyarakat/ ibu-ibu
yang mempunyai bayi

Diharapkan agar dapat meningkatkan


Bagi Peneliti Lain
rasa ingin tahu sehingga lebih aktif
dalam mencari informasi betapa
pentingnya perawatan bayi baru lahir dengan
cara mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan Diharapkan dapat meneliti variabel-variabel
oleh tenaga kesehatan ataupun membaca buku yang belum diteliti pada penelitian ini agar
yang berhubungan dengan kunjungan neonatal dapat memperluas informasi mengenai faktor
sehingga lebih termotivasi untuk melakukan apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan
kunjungan neonatal kesehatan neonatal pertama (KN1) seperti
dukungan suami, kunjungan ANC, status ekonomi,
dari segi bayi faktor panjang bayi baru lahir dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai