Anda di halaman 1dari 15

Kewarganegaraan

Modul ke:

11 Fakultas Hubungan Agama dan Negara


EKONOMI
BISNIS
Program Studi
Manajemen
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
PENDAHULUAN
• Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia
yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama
memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan /
atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam
semesta.
• Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat
manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum
agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut
beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di
dunia. <
← MENU AKHIRI >

Agama Menurut Pakar
• Kata agama kadang-kadang digunakan
bergantian dengan iman, sistem kepercayaan
atau kadang-kadang mengatur tugas;Namun,
dalam kata-kata Émile Durkheim, agama
berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa
itu adalah "sesuatu yang nyata sosial“.
• Émile Durkheim juga mengatakan bahwa
agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci.
<
← MENU AKHIRI >

Pengertian Agama
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa
Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".
• Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja religare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.
<
← MENU AKHIRI >

Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris
"religion", yang dalam bahasa Latin religio, awalnya
digunakan untuk yang berarti hanya "takut akan Tuhan
atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal
ilahi, kesalehan“ (kemudian selanjutnya Cicero
menurunkan menjadi berarti "ketekunan"). Max Müller
menandai banyak budaya lain di seluruh dunia,
termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang
memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini
dalam sejarah. Apa yang disebut agama kuno hari ini,
mereka akan hanya disebut sebagai "hukum".

<
← MENU AKHIRI >

• Banyak bahasa memiliki kata-kata yang dapat
diterjemahkan sebagai "agama", tetapi mereka
mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat
berbeda, dan beberapa tidak memiliki kata untuk
mengungkapkan agama sama sekali. Sebagai contoh,
dharma kata Sanskerta, kadang-kadang
diterjemahkan sebagai "agama", juga berarti hukum.
Di seluruh Asia Selatan klasik, studi hukum terdiri dari
konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui
kesalehan dan upacara serta tradisi praktis. Medieval
Jepang pada awalnya memiliki serikat serupa antara
"hukum kekaisaran" dan universal atau "hukum
Buddha", tetapi ini kemudian menjadi sumber <
← MENU AKHIRI >

• Di Indonesia, istilah agama digunakan untuk
menyebut enam agama yang diakui resmi oleh
negara, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu,
Budhisme, dan Khonghuchu. Sedangkan semua
sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui secara
resmi disebut “religi”.
• Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan
yang mengatur hubungan manusia dengan dunia
gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur
hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan
mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya.
<
← MENU AKHIRI >

Diskursus dan Praktik Keagamaan
• Peta tentang persebaran dan populasi agama di dunia
dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Beberapa ahli mengklasifikasikan agama baik sebagai
agama universal yang mencari penerimaan di seluruh
dunia dan secara aktif mencari anggota baru, atau
agama etnis yang diidentifikasi dengan kelompok
etnis tertentu dan tidak mencari orang baru untuk
bertobat pada agamanya. Yang lain-lain menolak
perbedaan, menunjukkan bahwa semua praktek
agama, apa pun asal filosofis mereka, adalah etnis
karena mereka berasal dari suatu budaya tertentu.
<
← MENU AKHIRI >

Beberapa akademisi mempelajari subjek telah membagi
agama menjadi tiga kategori :
1. Agama-agama dunia, sebuah istilah yang mengacu
pada yang transkultural, agama internasional;
2. Agama pribumi, yang mengacu pada yang lebih kecil,
budaya-tertentu atau kelompok agama-negara
tertentu, dan
3. Gerakan-gerakan keagamaan baru, yang mengacu
pada agama baru ini dikembangkan.

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Agama dan Negara di
Indonesia
• Enam agama besar yang paling banyak dianut di
Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan
Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Sebelumnya,
pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk
Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka.
Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden
Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

Agama dan Negara
• Tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui
atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia,
kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat
Keputusan) Menteri Dalam Negeri pada tahun 1974
tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya
menyatakan kelima agama tersebut.

• SK tersebut kemudian dianulir pada masa Presiden


Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan
dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang
Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

<
← MENU AKHIRI >

• Perdebatan Islam dan Negara berangkat dari
pandangan dominan Islam sebagai sebuah system
kehidupan yang menyeluruh (syumuli), yang
mengatur semua kehidupan manusia, termasuk
persoalan politik.

• Dari pandangan Islam sebagai agama yang


komprehensif ini pada dasarnya dalam Islam tidak
terdapat konsep pemisahan antara agama (din) dan
politik (dawlah). Arguemntasi ini sering dikaitkan
dengan posisi Nabi Muhammad SAW di Madinah.

<
← MENU AKHIRI >

• Hubungan Islam dan Negara modern secara
teoritis dapat diklasifikasikan kedalam tiga
pandangan: Integralistik, Simbiotik, dan
sekularistik.
– Paradigma Integralistik:
– Paradigma Simbiotik:
– Paradigma Sekularistik:

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Bodenhamer David, J. 2001. Federalism and Democracy. Working Paper.
Washington D.C. : US Department of State.
Fokus Media. 2004. Undang-undang Otonomi Oaerah. Bandung : Fokus Media.
Iskatrinah. 2004. Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara dalam
Mewujudkan Pemerintah yang Baik. Makalah.
Kansil dan Kansii. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi..Jakarta : Pradnya Paramita.
Kusnardi, M. dan Bintan Saragih. 2000. Ilmu Negara. Jakarta : Gaya Media
Pratama.
Manan Bagir. 2005. DPR, DPD, dan MPR dalam UUD 1945 Baru. Yogyakarta :
Ull Press.
MH, Amin Jaiz. 1980. Pokok-pokok Ajaran Islam. Jakarta : Korpri Unit PT.
Asuransi Jasa Indonesia.
Sinar Grafika: 2005. UUD 1945 Hasil Amandemen. Jakarta.: Sinar Grafika.
Syarbaini, Syahrial (Editor). 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).Jakarta : Sus- cadoswar, Dikti.
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama <
←MENU AKHIRI
Terima Kasih
Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.

Anda mungkin juga menyukai