Anda di halaman 1dari 51

Skenario 1

Sakit gigi disertai pembengkakan


Atika Rahmasari (1406528251)
[ Preoperative Health Status Evaluation]

PEMERIKSAAN LENGKAP
Rekam Medik
• Standard Format Rekam Medik terdiri dari :
1. Data Biografik
2. Keluhan utama (chief of complain)
3. Riwayat medik
4. Riwayat keluarga & sosial
5. Pemeriksaan Sistem tubuh
6. Pemeriksaan fisik
7. Pemeriksaan Lab & RKG
1. Data Biografik
• Nama
• Alamat
• Usia
• Sex
• Pekerjaan
• Nama dokter pribadi
• Kepribadian & intelegensi
2. Keluhan utama
• Tanyakan ke pasien apa keluhan yg paling
mengganggu aktivitasnya
• Catat keluhan pada rekam medik selama
interview berlansung dg pasien
• Keluhan utama pasien dpt menetukan prioritas
rencana perawatan
• Ex. keluhan utama : pasien mengeluh sakit
selama 2 hari &ada pembengkakan disekitar M3
yang erupsi
3. Riwayat Keluhan
• Minta pasien menjelaskan detil dari keluhan utamanya
ex. kapan muncul pertama kali ?
ada perubahan yg dirasa s.d sekarang?
ada/tidak faktor yg mempengaruhi ?
• Minta pasien deskripsikan rasa sakit
Serangan (onset)
Intensitas
Lokasi
Penyebarannya
Faktor yang memperburuk
Faktor yang meringankan
4. Riwayat Medik
• Berisi data riwayat kesehatan umum pasien
yang dapat menjadi pertimbangan dalam
melakukan tatalaksana dari rencana
perawatan
• Masalah kesehatan tsb antara lain :
Angina Myocardial Infarction Heart Murmurs
Penyakit Jantung Rheumatik Kelainan perdarahan Asthma
Penyakit Paru Hepatitis PMS
Penyakit Ginjal Diabetes Penggunaan kortikosteroid
Gangguan Kejang Stroke, Hipertensi Alat tiruan yg di implan
5. Pemeriksaan Sistem Tubuh
• Pemeriksaan sistem tubuh yang biasa
dilakukan sebelum bedah adalah Sistem
Kardiovaskular dan Respirasi
6. a) Pemeriksaan Fisik
• Temuan dari pemeriksaan fisik harus dideskripsikan dg jelas :
ex. lesi di mukosa bibir bawah dg d=5mm,
menonjol, tdk sakit saat di palpasi (benar)
ex. fibroma pada bibir (salah)
• Pemeriksaan fisik sebaiknya diawali dg pengukuran tanda vital
• Evaluasi fisik pada bbrp bagian tubuh meliputi 1 atau bbrp
pemeriksaan :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Pemeriksaan Tekanan Darah
dan Palpitasi
In Dental Practice
Pemeriksaan Fisik Sebelum Tindakan Bedah

• Inspeksi
1. Kepala & wajah : bentuk, kesimetrisan
2. Telinga
3. Mata : kesimetrisan, ukuran, respon pupil dll.
4. Hidung : septum, mukosa, patency
5. Mulut : gigi, mukosa, faring, bibir, tonsil
6. Leher : ukuran kel. Tiroid, jugular venous
Pemeriksaan Fisik Sebelum Tindakan Bedah

• Palpasi
1. TMJ: krepitus, tenderness
2. Paranasal : sakit di atas sinus
3. Mulut : floor of mouth, otot mastikasi
4. Leher : ukuran kel. Tiroid dan nodus limfatik
Pemeriksaan Fisik Sebelum Tindakan Bedah

• Perkusi
1. Parnasal
2. Mulut : gigi
Pemeriksaan Fisik Sebelum Tindakan Bedah

• Auskultasi
1. TMJ : clicking , krepitus
2. Leher: carotid bruits
6. b) Pemeriksaan Klinis
A. Ekstraoral  pembengkakan, lesi kulit, facial palsy
Pemeriksaan Visual : Pemeriksaan palpasi
1. Kondisi umum pasien 1. Nodus limfatik
2. Kesimetrisan 2. TMJ
3. Pembengkakan 3. Kel. Saliva
4. Bibir/ jar perioral 4. Masalah spesifik
a. Swelling
b. Paraesthesia/anaesthesia
c. Paralysis/motor disturbance
6. b) Pemeriksaan Klinis
B. Pemeriksaan Intraoral
Langkah pemeriksaan : Pemeriksaan umum  pemeriksaan Khusus
Objek Pemeriksaan : Temua hasil pemeriksaan :
1. Bibir 1. Ulserasi
2. Pipi 2. Pain
3. Orifice kel parotid 3. Paraesthesia/ anaesthesia
4. Gingiva bukal 4. Paralysis/motor disturbance
5. Gingiva lingual 5. Masalah gigi-geligi
6. Alveolar ridge area
edentulus
7. Palatum durum
8. Palatum molle
9. Dorsal lidah
10. Ventral lidah
11. Floor of the mouth
12. Orifice kel submandibula
13. Gigi
7. Pemeriksaan Lab
1. Pemeriksaan Mikrobiologi
2. Aspiration Biopsy
3. Incisional/Excisional Biopsy
4. Hematologi
5. Biochemistry
6. Immunology
Nilai acuan hematologi
8. Pemeriksaan RKG
1. Macam-macam teknik radiografi
a. Konvensional (bitewing, periapikal, dll)
b. Contrast Investigation
c. Computed Tomography (CT)
d. Diagnostic Ultrasound
e. Radioisotop Imaging
f. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Panduan untuk memilih teknik radiograf
sesuai kebutuhan
8. Pemeriksaan RKG
2. Evaluasi/ Intepretasi Radiograf
- Radiograf yg biasa digunakan : periapikal & panoramik
- Evaluasi beberapa faktor pertimbangan sebelum ekstrasi :
a. Anatomi gigi
- Jumlah dan divergensi akar
- Bentuk dan ukuran akar
b. Hubungan gigi dengan struktur anatomi
- Maksila  Sinus Maksilaris
- Mandibular  Inferior alveolar neurovaskular
c. Kondisi Gigi
Resorpsi interna/eksterna-PSA-restorasi besar-ankilosis-
hipersementosis-karies akar
8. Pemeriksaan RKG
c. Kondisi Tulang
- Relatif radiolusen & menyebar mudah
- Relatif radiopak & tdk nyebar  sulit
Intepretasi Radiograf
INFEKSI ODONTOGENIK
Infeksi Odontogenik
• “ adalah infeksi yang berawak dari gigi dengan
karakteristik flora tertentu dan biasanya
menimbulkan abses”
• Etiologi Utama :
1. Periapikalhsl invasi nekrosis pulpa & jar periapikal
2. Periodontalpoket dalam memungkinkan inokulasi
bakteri ke dalam jar lunak
*) Sumber dari periapikal yg paling sering menimbulkan
infeksi odontogenik
4 Stase Proses Infeksi Odontogenik
Stase 1 : 3 hr dari gejala [lunak-sakit ringan-”doughy”
swelling]  Inocculation stage
Stase 2 : 3-5 hr [bengkak keras-merah-sakit akut] 
cellulitis stage
Stase 3 : 5-7 hr [bengkak]  abscess stage
Stase 4 : [drainase pus spontan/bedah-healing-repair] 
Resolution stage
Perbandingan Antara Edema, Selulitis dan
Abses
2 Kelompok Mikroorganisme Predominasi
Penyebab Infeksi Odontogenik

• Anaerob Gram + cocci :


Streptococcus & Peptostreptococcus
• Anaerob Gram – rods :
Prevotella, Porphyromonas & Fusobacterium
Peranan Mikroorganisme dalam Patogenesis
Infeksi Odontogenik
• Awalnya bakteri seolah tdk berperan apapun dlm
infeksi, tetapi sebenarnya mereka merupakan
organisme oportunis
• Terjadi pencampuran antara organisme anaerob dan
non-anaerob
• Terjadi “initial inocculation” di jar yg lebih dalam ,
sedangkan S. milleri (org. fakultatif) mensintesis
hialuronidase yg memungkinkan org penginfeksi
untuk menyebar melalui jar ikat dan menginisiasi
infeksi tipe Selulitis
Peranan Mikroorganisme dalam Patogenesis
Infeksi Odontogenik
• Hasil metabolisme by-product dari S. mileri akan membuat
lingkungan yg sesuai dg habitat bakteri anaerob :
nutrisi, pH rendah, supply O2
• Ahirnya bakteri anaerob tumbuh subur potensi rx. Redoks
menurunbakteri anaerob mendominasitimbul nekrosis
likuifaksi pd jar penghasil kolagen jar kolagen dirusak
• Timbul serangan dari sel darah putih (necrose & lyse)
• Timbul microabscess yg bergabung abses
• Pada infeksi awal  SELULITIS ~ infeksi o/b.aerobik
• Pada infeksi lanjut  ABSES KRONIS ~infeksi o/b. anaerobik
Perjalanan Progresi Infeksi Odontogenik

• Karies dalam jd jalur masuk bakteri ke jar periapikal 


pulpa nekrosis
• Bakteri berokulasi di jar  infeksi aktif  Infeksi
menyebar ke tulang kanselus s.d mencapai tulang
kortikal
• Jika tulang kortikal tipis, maka infeksi akan mengikis
tulang dan menembus jar lunak
• Ketika infeksi telah menembus tulang kortikal dari
pros. Alveolaris maka penyebarannya akan ke lokasi
anatomis yang ter-prediksi :
Perjalanan Progresi Infeksi Odontogenik

• Ketika infeksi telah menembus tulang kortikal


dari pros. Alveolaris maka penyebarannya
akan ke lokasi anatomis yang ter-prediksi ,
ditentukan 2 faktor utama :
1. Ketebalan tulang yg terletak di apex gigi
2. Relasi dr lokasi perforasi tulang thd
perlekatan otot dr maksilomandibular
Infeksi ber-perforasi melalui tulang menuju
jar lunak
• A. Labial bone lebih tipis drpd palatal bone  infeksi menyebar di labial 
vestibular abscess
• B. Gigi sgt miring sehingga labial bone lebih tebal drpd palatal bone 
infeksi menyebar ke palatal  palatal abscess
Ketika infeksi menembus tulang, maka lokasi
pasti dari infeksi jar lunak ditentukan dari posisi
perforasi terhadap perlekatan otot
INDIKASI – KONTRAINDIKASI
EKSTRAKSI
Indikasi
• Karies
• Nekrosis pulpa
• Periodontal disease
• Orthodontic treatment
• Prosthodontic treatment
• Gigi malposisi
• Gigi retak / akar fraktur
• Gigi impaksi
• Supernumerary tooth
• Gigi disertai lesi patologis
• Terapi radiasi
• Gigi yg terlibay dalam fraktur rahang
• Masalah finansial
Kontraindikasi
• Kontraindikasi sistemik
1. severe uncontrolled metabolic disease
DM, sakit ginjal + uremia
2. uncontrolled leukemia & lymphoma
3. severe uncontrolled cardiac disease
4. severe myocardial ischemia
5. malignant hypertention
6. severe uncontrolled cardiac dysrhytmia
7. pregnancy
8. severe bleeding diathesis
9. konsumsi obat tertentu (ex. kortikosteroid)
Kontraindikasi
• Kontraindikasi lokal
1. ada riwayat terapi radiasi kanker
2. gigi berada di lokasi tumor
3. perikoronitis parah di sekitar M3
mandibular yg impaksi

Anda mungkin juga menyukai