Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

KEPERAWATAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR
Kelompok VI
1. Darmanto
2. Fazar Nugroho
3. Martini
Pengertian Penyakit Tidak Menular ( PTM )

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang


dianggap tidak dapat ditularkan atau disebarkan dari
seseorang kepada orang lain, sehingga bukan merupakan
sebuah ancaman bagi orang lain. Penyakit Tidak Menular
disebabkan oleh banyak factor,termasuk gaya hidup dan
lingkungan yang membentuk seseorang.
Berdasarkan laporan WHO mengenai PTM di Asia Tenggara
terdapat lima PTM dengan tingkat kesakitan dan kematian
yang sangat tinggi,yaitu penyakit
kardiovaskuler,DM,kanker,penyakit pernapasan obstruksi
kronik dan penyakit karena kecelakaan. Kebanyakan PTM
merupakan bagian dari penyakit degenerative dan mempunyai
prevalensi tinggi pada orang berusia lanjut
Karakteristik Penyakit
Tidak Menular
1. Tidak ditularkan
2. Etiologi sering tidak jelas
3. Agent penyebab : non living agent
4. Durasi penyakit Panjang (kronis)
2 Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular
1. Menurut Dapat – Tidaknya Risiko itu diubah :
 Unchangeable Risk Factors à Faktor risiko
yang tidak dapat diubah. Misalnya :
umur,genetic
 Changeable Risk Factors à Faktor risiko
yang dapat berubah. Misalnya : kebiasaan
merokok,olah raga.
MENURUT KESETABILAN
PERANAN FACTOR RESIKO

1. Suspected Risk Factors (factor risiko


yang dicurigai)
2. Estabilished Risk Factors (factor risiko
yang telah ditegakkan)
Upaya-Upaya Pencegahan Penyakit
Tidak Menular

1. Pencegahan Primordial
2. Pencegahan Tingkat Pertama
3. Pencegahan Tingkat Kedua
4. Pencegahan Tingkat Ketiga
adalah dengan cara rehabilitasi
Jenis-Jenis Penyakit
Tidak Menular
• Gagal jantung
• ashma bronchiale
• Hipertens
• stroke
• kanker serviks
• diabetes melitus
• gagal ginjal kronik
• penyakit mata atau katarak,
• penyakit rematik
• penyakit obesitas dan penyakit jiwa dll.
PENGERTIAN STROKE

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul


karena terjadi gangguan peredaran darah
diotak yang menyebabkan terjadinya kematian
jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan dan
kematian. Sedangkan menurut Hudak
(1996),stroke adalah deficit neurologis yang
mempunyai serangan mendadak dan
berlangsung 24 jam sebagai akibat dari
cardiovascular disease (CVD).
Etiologi Stroke

1. Kekurangan suplai oksigen yang menuju otak


2. Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah otak
3. Adanya sumbatan bekuan darah di otak.
Faktor resiko stroke
1. Hipertensi
2. Hipotensi
3. Obesitas
4. Kolesterol darah tinggi
5. Riwayat penyakit jantung
6. Riwayat penyakit DM
Klasifikasi stroke
1. Stroke
hemorargic

2. Non
hemorargic
Diagnosa keperawatan komunitas yg
muncul
a. Koping komunitas tidak efektif berhubungan dengan
ketidakadekuatan sumber daya untuk pemecahan
masalah.
b. Kesiapan peningkatan koping komunitas berhubungan
dengan penurunan tingkat penyakit.
Intervensi dan
Dx1 implementasi
:
komunitas
SDKI
Koping
tidak
SIKI
Edukasi Kesehatan (SIKI : 65) Tindakan
Observasi :
Tujuan :
SLKI
Status Koping Komunitas
(SLKI : 117) Kriteria Hasil :
efektif berhubungan dengan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan  Keberdayaan komunitas
ketidakadekuatan sumber menerima informasi meningkat
daya untuk pemecahan  Identifikasi factor-faktor yang dapat  Perencanaan komunitas membaik
masalah (SDKI : 208) meningkatkan dan menurunkan  Pemecahan masalah komunitas
motivasi perilaku hidup bersih dan meningkat
sehat  Sumber daya
Terapeutik : komunitas membaik
 Sediakan materi dan media  Partisipasi masyarakat
pendidikan kesehatan meningkat
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai  Kegiatan komunitas memenuhi
kesepakatan harapan anggotanya membaik
 Berikan kesempatan untuk bertanya  Komunikasi positif
Edukasi : meningkat
 Jelaskan factor risiko yang dapat  Program rekreasi
mempengaruhi kesehatan meningkat
 Program relaksasi
meningkat
   Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat  Tanggung jawab komunitas terhadap
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk pelaksanaan stress membaik
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Dx2 : Kesiapan Dukungan Kelompok Pendukung (SIKI : 24) Tujuan : Status Koping Keluarga (SLKI :
peningkatan koping komunitas Tindakan 116) Kriteria Hasil :
berhubungan dengan Observasi :  Kepuasan terhadap perilaku
penurunan tingkat penyakit  Identifikasi masalah yang sebenarnya dialami bantuan
kelompok anggota keluarga lain membaik
 Identifikasi kelompok memiliki masalah yang  Keterpaparan informasi meningkat
sama  Perasaan diabaiakan berkurang
 Identifikasi hambatan menghadiri sesi  Kekhawatiran tentang anggota keluarga
kelompok berkurang
 Identifikasi aturan dan norma yang perlu  Perilaku mengabaikan anggota
dimodifikasi pada sesi selanjutnya,jika perlu keluarga berkurang
Terapeutik :  Kemampuan memenuhi kebutuhan
 Siapkan lingkungan terapeutik dan rileks anggota keluarga berkurang
 Bentuk kelompk dengan pengalaman dan  Perasaan tertekan menurun
masalah yang sama  Perilaku agesi menurun
 Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan  Perilaku menghasut berkurang
semua anggota kelompok dan terapis  Perilaku menolak perawatan berkurang
 Mulai dengan percakapan ringan,berbagi  Perilaku overprotektif berkurang
informasi  Toleransi meningkat
 Bangun rasa tanggung jawab dalam kelompok  Perilaku bertujuan meningkat
 Diskusikan penyelasaian masalah dari kelompok  Perilaku sehat meningkat
 Berikan kesempatan individu untuk berhenti
sejenak saat merasa distress akibat topic
tertentu sampai mampu berpartisipasi kembali
 Berikan kesempatan
  saling mendukung dalam kelompok terkait  
masalah dan
penyelesaian masalah
 Berikankesempatan kelompok menyimpulkan
masalah,penyelesaian masalah dan dukungan
yang diperlukan untuk setiap anggota
kelompok
 Sediakan media untuk kebutuhan
berkomunikasi
Edukasi :
 Anjurkan anggota kelompok
mendengarkan dan memberi
dukungan saat mendiskusikan masalah dan
perasaan
 Anjurkan bersikap jujur dalam menceritakan
perasaan dan masalah
 Anjurkan setiap anggota kelompok
mengemukakan ketidakpuasan,keluhan,k ritik
dalam kelompok dengan cara
santun
 Anjurkan kelompok untuk menuntaskan
ketidakpuasan,keluhan,d an kritik
 Ajarkan relaksasi pada setiap sesi,jika perlu
terimaks
ih

Anda mungkin juga menyukai