11 KEGIATAN TAKHRIJ AL- HADIST DOSEN PENGAMPU: Misbahul munir, M.HUM BISMILLAH ● NAMA : TADRIAN ● : YOGI SAPUTRA
● KELAS: 2D 1.PENGERTIAN TAKHRIJ HAADIST
Takhrij hadis adalah salah satu perangkat ilmu hadis yang
berfungsi sebagai jembatan antara peneliti hadis dan sumber asli suatu hadis, sehingga dapat menemukan hadis dalam berbagai redaksi dan sanad-sanadnya. Hanya dengan redaksi (matan) hadis yang lengkap dan sanad dari berbagai jalur seorang peneliti hadis dapat menyeleksi kualitas suatu hadis. 2. Definisi at-takhrij ditinjau dari segi kedudukan bahasa, adalah bentuk mashdardari kata“ ت&&خريجا،ي&&خرج ّ ،”خ& ّرجdimana mempunyai dua makna dasar, yaitu ( )ا&&لنّفاذ عنا&&لشّيءyang artinya menembus sesuatu dan &ختالف ( إ )ل&&ونينyang artinya perbedaan dua warna,Dalam kitab Ushul at-takhrij wa Dirasat al-Asanid kata at-takhrij berdasarkan pengertianasal bahasanya ialah berkumpulnya dua hal yang berlawanan pada satu tempat. Kata at- takhrij sendiri sering dimutlakkan pada beberapa macam pengertian, seperti: ( )ا&&الستنباطmengeluarkan, ب ( )ا&&لتدريmelatih, (&)ا&&لتوجيهmenghadapkan. Ibnu Faris, Mu’jam Maqayis al-Lugha, (Beirut: Daar al-Jail, 1411 H/1991 M), Jilid 2, h. 175 Mahmud al-Thahhan, Ushul al-Takhrij Wa Dirasah al-Asanid, (Riyadh: Maktabah al-Maa’rif, 1991), h. 9 3.Tujuan dan Manfaat Takhrij al-Hadis Ada beberapa hal yang menjadi tujuan Takhrij Hadis, diantaranya adalah sebagai berikut:
-Untuk mengetahui asal usul riwayat Hadis yang akan diteliti.
-Untuk mengetahui seluruh riwayat Hadis yang akan diteliti. -Untuk mengetahui ada atau tidaknya syahid atau mutabi’ pada sanad yang diteliti. -Untuk mengetahui bagaimana pandangan para ulama tentang keshahihan suatu Hadis -Agar dapat menetapkan muttasil kepada Hadis yang diriwayatkan dengan menggunakan ‘adawat al tahammul wal ada’ -Agar dapat memastikan identitas para perawi, baik yang berkaitan dengan kuniyah, laqob atau nasab dengan nama yang jelas. . 4.Kitab-Kitab Yang Diperlukan Dalam Men-Takhrij -Usul al Takhrij wa dirasat al asanid oleh mahmud At Tahhan. -Hushul al-Tafrij bi ushul al Takhrij oleh Ahmad Ibn Muhammad Al Gharami. -Turuq Takhrij hadis Rasul saw. oleh Abd Muhdi -Methodologi Penelitian Hadis Nabi oleh Syuhudi Ismail. 5.Selain kitab-kitab diatas diperlukan juga bantuan kitab-kitab kamus mu’jam Hadis dan mu’jam para perawi Hadis diantara kitab- kitabnya : -al-Mu’jam al-Mufharos li Alfazi Ahadis al-Nabawi oleh A.J. Wensinck. -Miftah Kunuz al-Sunnah oleh pengarang yang sama diterjemahkan oleh Muhammad Fuad Abd Baqi. -Mausu’ah Athraful Hadis an-Nabawi oleh Zaglul 6.Kitab-kitab yang memuat biografi sahabat: -Ashihainl-Isti’ab fi ma’rifati al ashhab oleh Ibnu Abd Barr -Usul al-Ghabahfi ma’rifat al shahabah oleh Abd Atsir -Al-Ishabah fi tamyiz as shahabah oleh Ibn Hajar al-Asqolani
7. Metode Takhrîj Melalui Lafal Pertama Dari Matan Hadis
-Lafaz pertama dari Hadis di atas dimulai dengan huruf mim, maka dibuka kitab-kitab Hadis yang disusun berdasarkan metode ini pada bab mim. -Kemudian mencari huruf kedua setelah mim yaitu nun. -Berikutnya mencari huruf-huruf selanjutnya, yaitu ghain, syin, dan nun. Dan demikianlah seterusnya mencari huruf-huruf hijaiyah pada lafaz-lafaz matan Hadis tersebut. 8.Metode takhrîj berdasarkan status Hadis
Metode ini dapat dilakukan setelah mengetahui keadaan hadis,
sanad atau matannya. Misalnya sanad yang diteliti sudah diketahui dha’if atau mursal. Hadis ini dapat dipriksa dalam kitab-kitab yang menghimpun Hadis dha’if. Seperti, silsilah al ahadis adh Dha’ifah wa al maudhu’ah karya Albani. Demikian juga halnya dengan hadis maudhu’ dicari dalam kitab al maudhu’at karya ibn al Jauzi, dan kitab-kitab yang menghimpun Hadis-Hadis Qudsi, Hadis Masyhur, Mursal, dan lainnya. Seorang peneliti Hadis, dengan membuka kitab-kitab seperti di atas, dia telah melakukan takhrij al-Hadis. TERIMA KASIH