Anda di halaman 1dari 17

1

Pertemuan Ke – 12
Analisa Perbandingan Pemikiran Teologi
tentang pelaku dosa besar, Iman dan
Kufur
STIT Al-Khaeriyah Menurut Aliran :
Cilegon
1. Khawarij
2. Murjiah
3. Mu’tajilah
4. Asy’ariyah
5. Maturidiyah
6. Zaidiyah ( Syi’ah )

Ujangjm.blogspot.com

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


Perbandingan Pemikiran Teologi Tentang
2

PELAKU DOSA BESAR

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
3

1. MENURUT KHAWARIJ
 orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, yakni Ali,
Mu'awiyah, Amr bin Al-Ash, Abu Musa Al-Asy’ari adalah kafir,
berdasarkan firman Allah pada surat al-Maidah ayat 44:Artinya:
“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
kafir.”
 Semua pelaku dosa besar (murtabb al-kabiiah), menurut semua
subsekte Khawarij, kecuali Najdah adalah kafir dan akan disiksa
dineraka selamanya. ( Abu Al-Hasan Al-Asyari yang dikutip
oleh DR. Abdul Rozak, M.Ag dan DR. Rosihon Anwar, M.
Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia Bandung: 2006, hal. 134)

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
4

Pandangan pelaku dosa besar oleh subsekte khawarij:


1)      Azariqah, 
 Mereka memandang musyrik bagi siapa saja yang tidak mau bergabung
dengan barisan mereka atau yang tak sepaham dengan mereka.
 Pelaku dosa besar dalam pandangan mereka telah beralih status
keimanannya menjadi kafir millah (agama), dan berarti ia telah keluar
dari Islam, mereka kekal di neraka bersama orang-orang kafir lainnya.
2)      Najdah,
 Mereka menganggap musyrik kepada siapapun yang
secara continue mengerjakan dosa kecil. Seperti halnya dengan
dosa besar jika tidak dilakukan secara terus menerus maka
pelakunya tidak dipandang musyrik,  tetapi hanya kafir.
 

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
5

Pandangan pelaku dosa besar oleh subsekte khawarij,


3)      An Najdat,
 orang yang berdosa besar menjadi kafir dan kekal di dalam neraka
hanyalah orang Islam yang tidak sefaham dengan golongannya.
 Adapun pengikutnya, jika mengerjakan dosa besar tetap mendapatkan
siksaan di neraka, tetapi pada akhirnya akan masuk surga juga.
4)      Al-Muhakimat,
 Ali, Muawiyah, kedua pengantarnya (amr bin Al-Ash dan Abu Musa Al-
Asy’ari) dan semua orang yang menyetujui arbitrase adalah bersalah
dan menjadi kafir.
 Hukum kafir inipun mereka luaskan artinya sehingga termasuk orang
yang berbuat dosa besar, berbuat zina, membunuh sesama manusia
tanpa sebab, dan dosa-dosa besar lainnya menyebabkan pelakunya
telah keluar dari Islam.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
6

 Pandangan pelaku dosa besar oleh subsekte khawarij,


5)      As-Sufriah,
 Dosa yang ada sanksinya di dunia, seperti membunuh
dan berzina. Pada kategori ini, pelakunya tidak
dipandang kafir.
 Dosa yang tak ada sanksinya di dunia, seperti
meninggalkan sholat dan puasa. Dan pada kategori ini
pelakunya dipandang kafir.
 

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
7

2. Menurut aliran Murji’ah


 Murji’ah ekstrim berpandangan bahwasanya pelaku dosa
besar tidak akan disiksa di neraka.
 Murji’ah moderat ialah mereka yang berpendapat bahwa
pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun
disiksa dineraka, ia tidak kekal didalamnya, bergantung
pada ukuran dosa yang dilakukannya. Masih terbuka
kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya
sehingga ia bebas dari siksa neraka  

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
8

3. Menurut aliran Mu'tazilah


 Pelaku dosa besar, BUKAN mukmin atau kafir, kecuali
dengan sebutan, yaitu al-manzilah bainal-manzilatain.
 Setiap pelaku dosa besar, berada diposisi tengah diantara
posisi mukmin dan kafir.
 Jika pelakunya meninggal dunia dan belum sempat bertaubat,
ia akan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya.
 Walaupun demikian, siksaan yang diterimanya lebih ringan
dari pada siksaan orang-orang kafir.
 Dalam perkembangannya, beberapa tokoh Mu'tazilah, seperti
Wasil bin Atha’ dan Amr bin Ubaid memperjelas sebutan itu
dengan istilah fasik yang bukan mukmin atau kafir

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
9

4. Menurut Aliran Asy’ariyah


 Tidak mengkafirkan orang-orang yang sujud ke Baitullah (ahl Al-
Qiblah) walaupun melakukan dosa besar, seperti berzina dan
mencuri. Menurutnya, mereka masih tetap sebagai orang yang
beriman dengan keimanan yang mereka miliki, sekalipun berbuat
dosa besar.
 Akan tetapi jika dosa besar itu dilakukannya dengan anggapan
bahwa hal ini dibolehkan (halal) dan tidak meyakini
keharamannya, ia dipandang telah kafir.
 Adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar, apabila ia
meninggal dan tidak sempat bertaubat, maka, hal itu bergantung
pada kebijakan Tuhan Yang Maha Berkehendak Mutlaq..

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
10

5. Menurut Aliran Maturidiyah


 Pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam
dirinya.Adapun balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung
pada apa yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal tanpa taubat
terlebih dahulu, keputusannya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak
Allah SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar diampuni, ia akan
memasukkan ke neraka, tetapi tidak kekal didalamnya.
 orang yang berdosa besar itu tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka
walaupun ia mati sebelum bertaubat. Karena Tuhan telah menjanjikan
akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan perbuatannya.
 Kekal di dalam neraka adalah balasan bagi orang yang berbuat dosa
syirik. Karenanya, perbuatan dosa besar (selain syirik) tidaklah
menjadikan seseorang kafir atau murtad. Menurutnya, iman itu cukup
dengan tashdiq dan iqrar, sedangkan amal adalah penyempurnaan iman.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


PELAKU DOSA BESAR
11

6. Menurut Aliran Syi’ah


 Penganut Syi’ah Zaidiyah percaya bahwa orang yang
melakukan dosa besar akan kekal di dalam neraka, jika ia
belum taubat dengan taubat yang sesungguhnya. Dalam hal
ini, Syi’ah Zaidiyah memang dekat dengan Mu'tazilah. Ini
bukan sesuatu yang aneh mengingat Washil bin Atha’,
mempunyai hubungan dengan Zaid.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


Perbandingan Pemikiran Teologi Tentang :
12

IMAN & KUFUR

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


IMAN DAN KUFUR
13

1. Menurut Aliran Khawarij


 orang Islam yang tidak sejalan dengan pendirian mereka berdosa dan setiap
yang berdosa adalah kafir.
 Mengkafirkan Ali, Utsman, orang-orang yang terlibat dalam perang Jamal
dan orang-orang yang rela terhadap tahkim dan mengkafirkan orang-orang
yang berdosa besar dan wajib berontak terhadap penguasa yang
menyeleweng.
 Iman tidak semata-mata percaya kepada Allah. Mengerjakan segala perintah
kewajiban agama juga merupakan bagian dari keimanan. Dengan demikian,
siapapun yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah dan mengakui
Muhammad adalah Rasul-Nya, tetapi tidak melaksanakan kewajiban agama
dan malah melakukan perbuatan dosa, ia dipandang kafir oleh Khawarij.
 Iman bagi mereka bukanlah tashdiq, bukan pula ma’rifah tetapi amal yang
timbul sebagai akibat dari mengetahui Tuhan tegasnya iman bagi mereka
adalah pelaksanaan perintah-perintah Tuhan. 

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


IMAN DAN KUFUR
14

2. Menurut Aliran Murji’ah


 Menurut subsekte Murji’ah yang ekstrim, mereka
berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Oleh
karena itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang
menyimpang dari kaidah agama tidak berarti menggeser atau
merusak keimanannya, bahkan keimanannya masih sempurna
dalam pandangan Tuhan.
 Sementara Murji’ah moderat dimasukkannya iqrar sebagai
bagian penting dari iman, di samping tashdiq (ma’rifah)

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


IMAN DAN KUFUR
15

3. Aliran Mu'tazilah
 Seluruh pemikir Mu’tazilah sepakat bahwa amal perbuatan
merupakan salah satu unsur terpenting dalam konsep iman. Ma’rifah
menjadi unsur penting dari iman karena pandangan Mu’tazilah yang
bercorak rasional, sangat menekankan pentingnya pemikiran logis
atau penggunaan akal bagi keimanan.
 Hal ini karena hanya para mutakallim (teolog) saja yang benar-benar
dapat menjadi orang yang beriman, sedangkan masyarakat awam
yang mencapai jumlah mayoritas tidak dipandang sebagai orang yang
benar-benar beriman (mukmin).[
 Iman adalah tashdiq di dalam hati, ikrar dengan lisan dan dibuktikan
dengan perbuatan konsep ketiga ini mengaitkan perbuatan manusia
dengan iman, karena itu, keimanan seseorang ditentukan pula oleh
amal perbuatannya.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


IMAN DAN KUFUR
16

4. Menurut Aliran Asy’ariyah


 iman secara esensial adalah tashdiq bil al janan (membenarkan
dengan kalbu). Sedangkan qawl dengan lesan dan melakukan
berbagai kewajiban utama (amal bil arkan) hanya merupakan
furu’ (cabang-cabang) iman.
 Oleh sebab itu, siapa pun yang membenarkan ke-Esaan Allah
dengan kalbunya dan juga membenarkan utusan-utusan-Nya
beserta apa yang mereka bawa dari-Nya, iman secara ini
merupakan sahih.
 Dan keimanan seseorang tidak akan hilang kecuali ia
mengingkari salah satu dari hal-hal tersebut. Jadi Asy-
Syahrastani menempatkan ketiga unsur iman yaitu tashdiq,
qawl, dan amal pada posisinya masing-masing.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm


IMAN DAN KUFUR
17

5. Menurut Maturidiyah
 Maturidiyah Samarkand berpendapat bahwa iman adalah
Tashdiq bi al-qalb, bukan semata-mata iqrar bi al-lisan.
 Maturidiyah Bukhara mengembangkan pendapat yang berbeda.
Al–Bazdawi menyatakan bahwa iman tidak dapat berkurang,
tetapi bisa bertambah dengan adanya ibadah-ibadah yang
dilakukan
 Iman adalah tashdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lidah,
dengan kata lain, seseorang bisa disebut beriman jika ia
mempercayai dalam hatinya akan kebenaran Allah dan
mengikrarkan kepercayaannya itu dengan lidah.
 Konsep ini juga tidak menghubungkan iman dengan amal
perbuatan manusia. yang penting tashdiq dan ikrar.

Bahan ajar " ILMU KALAM "by ujangjm

Anda mungkin juga menyukai