Anda di halaman 1dari 33

MARI MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DO’A

SEBELUM BELAJAR
Bismillahirrohmannirrohim ..
Robbisrohli sodri, wa yassirli amri, wah lul uqdatan min lisani, yafqohu qouli
Robbii Zidnii ‘Ilmaa, Warzuqnii Fahmaa, Waj’alnii Minash-Shoolihiin Amiin Ya
Robbal ‘Aalamiin
“Ya Alloh Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk dapat
memahaminya, Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang
shoolih. Ya Alloh kabulkanlah do’aku ini”
01 UPAYA PENGENDALIAN MUTU
ASUHAN DAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Upaya memiliki
kesamaan arti dengan
katausaha, dan demikian
pula dengan kata ikhtiar,
UPAYA! dan upaya dilakukan
dalamrangka mencapai
suatu maksud,
memecahkan persoalan,
mencari jalankeluar dan
sebagainya
1.Tekan pedal gas, dan mobil Anda akan
berjalan lebih cepat.
2. Putar setir Anda, dan mobil akan berganti
arah.
3. Tekan pedal rem, dan mobil akan melaju
secara perlahan atau berhenti.

PENGENDALIAN Dengan perangkat ini, Anda


mengendalikan arah dan kecepatam;
atau jika beberapa di antaranya tidak
berfungsi, maka mobil tersebut tidak
akan melakukan apa yang Anda
Gambaran di atas inginkan.

menunjukkan adanya:
•Patokan yang jelas;
•Upaya yang jelas;
2Assessor.
Perangkat Perbandingan
Kendali dengan ukuran
standar

ELEMEN PENGENDALIAN
1. Pelacak (detector) atau sensor, suatu 3Effector.
perangkat yang mengukur apa yang 1Detector. Perubahan perilaku,
Informasi yang jika diperlukan
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang terjadi
sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor), suatu perangkat yang
menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan cara membandingkannya dengan
beberapa standar atau ekspektasi dari apa
yang seharusnya terjadi.
3. Effector, suatu perangkat (yang sering disebut
dengan “umpan balik”) yang mengubah
perilaku jika assessor mengindikasikan
kebutuhan untuk melakukan hal tersebut. Perusahaan yang
4. Jaringan komunikasi, perangkat yang sedang
meneruskan informasi antara detector dan dikendalikan
assessor juga antara dan affector.
Aktivitas Sifat Akhir Produk

FORMULASI Tujuan, strategi, dan kebijakan


STRATEGIS

PENGENDALIAN Penerapan strategi

KETERKAITAN MANAJEMAN

Terdiri atas berbagai kegiatan:


1. Merencanakan apa yang PENGENDALIAN Kinerja yang efisien dan efektif dari
TUGAS tugas – tugas individual.
seharusnya dilakukan oleh
organisasi
2. Mengkoordinasikan aktifitas-
aktifitas dari beberapa bagian
organisasi.
3. Mengevaluasi informasi
4. Memutuskan tindakan apa yang
seharusnya diambil jika ada
5. Mempengaruhi orang-orang untuk
mengubah prilaku mereka
PERBEDAAN PENGMEN
Perumusan strategi pengendalian manajemen pengendalian tugas
Gambaran di samping menunjukan:
1. Perbedaan ciri pokok untuk
Mengakuisi bisnis yang tak Memperkenalkan produk Mengkoordinasi pesan yang
masing-masing tugas terkait atau merek baru dalam lini masuk
2. Menunjukan pula perbedaan produk
tinggkat manajemen puncak,
menegah dan garis depan Memasuki bidang bisnis baru Memperluas pabrik Menjadwalkan produksi
3. Perlu jelas keterkaitan atau benang
merah yang ada Peran informasi
yang lebih mudah dan luas, seperti Menambah penjualan Menentukan anggaran untuk Memesan iklan TV
langsung melalui pos iklan
internet berperan dalam hal
berikut ini Mengubah rasio utang atau Menerapkan program Memelihara dokumen
•Akses secara mudah dan cepat modal (debt / equity ratio) rekrutmen minoritas kepegawainan
•Komunikasi multi target
•Komunikasi berbiaya rendah
•Kemampuan menampilkan citra
Menyusun kebijakan Memutuskan tingkat Memesan ulang suatu
tertentu spekulasi persediaan persediaan barang
•Pergeseran kekuatan dan
kendali kepada individu Memutuskan lingkup dan Mengendaliakan organisasi Menjalankan proyek riset
arah riset riset individual
PENOLAKAN
Penolakan terhadap adanya
pengendalian akan terjadi
bila ada hal – hal di bawah
ini:
1. Terlalu ketat
2. Tidak tepat sasaran
3. Bagi yang nakal malah
untung
4. Tidak jelas yang
dipertanggung
jawabkan.
Informasi Pengendalian

1. Menetapkan standar
Kebutuhan informasi 2. Hasil pemantauan dan
untuk pengendalian membandingkannya dengan standar ,
dan
terkait dengan
3. Mengoreksi penyimpangan
Three Requirements for
Control
1. Standar adalah nilai yang digunakan sebagai
titik referensi untuk membandingkan nilai-
nilai lain. Standar seperti menguraikan apa
yang diharapkan dari pekerjaan untuk 2. Jelas , sistem kontrol secara keseluruhan tidak lebih
individu. Bila digunakan dalam pengendalian baik dari informasi yang beroperasi , dan banyak
manajemen, standar sering datang langsung informasi ini dikumpulkan dari proses monitoring .
sebagai standar. dalam contoh lain, indikator Pemantauan sering dianggap identik dengan kontrol .
kinerja mungkin berasal dari tujuan. Dalam Bahkan , itu hanya salah satu bagian dari proses total
situasi tertentu, standar dapat ditentukan kontrol . Tujuan utama dari pemantauan
dengan metode analis, insinyur industri, atau performanceis untuk mengumpulkan data dan
ahli yang diakui, dalam hal apapun, standar mendeteksi masalah daerah . Jenis standar yang
harus mudah untuk mengukur dan sering digunakan menentukan jenis pemeriksaan
menentukan. Tujuan yang lebih spesifik dan yang akan dibuat
terukur dan, semakin besar kemungkinan
dapat langsung digunakan sebagai standar.
Standar mungkin berurusan dengan output
per jam, tingkat kualitas, tingkat persediaan,
atau indikator lain dari kinerja individu atau
organisasi.

3. Terlalu sering , manajer menetapkan standar dan hasil memantau tetapi tidak
menindaklanjuti dengan tindakan . Dua langkah pertama adalah nilai yang kecil jika
tindakan perbaikan tidak diambil . Tindakan yang diperlukan mungkin hanya untuk
mempertahankan status quo .   
Pengendalian Informasi

Jenis Pengendalian
Perorangan Perilaku
Kegiatan

Hasil pekerjaan
Jenis pengendalian Hasil Karya Pelayanan
Produk

seperti berikut terkait


informasi yang Kendali Mencegah kesalahan

diperlukan
Gambaran di samping menunjukkan:
1. Karakteristik atas tujuannya Penalipasan Mendeteksi kesalahan
terkait pula tentang informasi
yang relevan;
2. Masing – masing tahapan perlu Pasca Kegiatan Mencegah masalah yang ada
secara jelas ditentukan ukuran menjadi besar

yang penting atau tidak.


Mendeteksi penyimpangan
Anggaran
atau deviasi
Aplikasi Manajemen
Gambar di samping adalah keterkaitan PEMECAHAN
pemecahan masalah dan pengendalian MASALAH SEGERA

Pemecahan masalah segera, perlu


diperhatikan:
1. Analisis masalah
 Apakah masalah memerlukan
perhatian?
 Apa konsekuwensinya bila tidak
MEMPERBAIKI CERMATI
berbuat sesuatu? PENYEBAB PERUBAHAN
 Apa manifestasi masalah?
 Kapan pertama harus
diperhatikan?
 Apakah masalah datang terus
menerus atau sewaktu-waktu?
 Apakah masalah membaik atau
memburuk? PEMECAHAN
 Siapa yang terlibat? MASALAH SEGERA

 Apa yang mendasari timbulnya


Aplikasi Manajemen
PEMECAHAN
2. Faktor yang ada dan perlu MASALAH SEGERA
diperhatikan
 Bagaimana petunjuk pelayanan dan
batas akhir laporan?
 Dalam periode minggun mana yang
termudah, rata – rata waktu
dibutuhkan?
 Kapan tim mulai berjalan? MEMPERBAIKI CERMATI
PENYEBAB PERUBAHAN
 Kapan bahan spesiman sampai?
 Kapan test selesai?
 Kapan laporan dikirim?
 Kapan sarapan pagi dihidangkan?
 Kapan dokter keliling?
 Bagaimana pelayanan
dibandingkan RS lain?
PEMECAHAN
 Siapa yang mengeluh, dan apa MASALAH SEGERA
harapannya?
Aplikasi Manajemen
Analisis Masalah

Definisi Tujuan

Dapatkan dan
interprestasikan
fakta

3. Ikuti siklus
Formolasikan
kriteria yang akan Kembangkan
digunakan
pemecahan masalah!
alternatif

Evaluasi alternatif Pilih solusi terbaik

Pastikan pilihan

Kembangkan rencana
aksi

Tindak lanjut
Aplikasi
Manajemen
Untuk tim pemecah masalah bagi
yang sulit dan berdampak jangka
panjang ciri keputusan yang baik,
seperti:
1. Berbasis penelusuran yang
lengkap dari mulai akar kasus,
potensi masalah, dan tanda
yang jelas;
2. Adanya identifikasi dan
evaluasi alternatif pemecahan;
3. Seleksi yang mendalam pada
pilihan solusi terbaik dengan
informasi yang tepat;
4. Adanya strategi yang efektif
dalam rangka implementasi;
No Penjelasan
Aplikasi Manajemen: Proses
1. Kejelasan adanya masala yang memerlukan manajer turun Pengambilan Keputusan
tangan

2. Penelusuran dan analisis sebab dan besarnya masalah

3. Definisikan ciri dan batasan masalah

4. Identifikasi alternatif masalah


Proses pengambilan
5. Evaluasi masing – masing pilihan yang sesuai dengan tujuan keputusan, dapat dilihat
seperti tabel pengambil
6. Seleksi alternatif yang terbaik keputusan dan proses
pemecahan masalah di
7. Implementasi pemecahan
samping ini.
8. Tindak lanjut keberhasilan dan perkembangan dari
keputusan kemungkinan pekerja perbaikan
1. Kebutuhan/Penjelasan
Aplikasi Manajemen:
Langkah Pemenuhan
2. Order Masuk
(dokumen) Kebutuhan
Tidak Pelayanan
Segera?

3. Posisi order (sesuai


urutan perjanjian)

Ya

4. Order dijanjikan Perbaiki penyebab, maka


(kepada pelanggan)
carilah penyebab melalui
Ya Pelayanan
Segera? alur yang memengaruhi,
5. Rencana bahan
(rencana item
seperti langkah pemenuhan
kebutuhan)
kebutuhan di samping ini.
Tid
ak
6. pembelian

7. Penyerahan
Kinerja Sekarang Tentukan standar
Aplikasi Manajemen:
Cybermatic Control Proses
Pengukuran kinerja
Kinerja yang di inginkan
Secara lebih spesifik
pengendalian dapat
Bandingkan dengan standar menggerakkan “cybermatic
Implementasi program
control process” seperti di
perbaikan samping ini. Penting di
perhatikan adanya:
 Standar yang jelas
 Pengukuran kinerja
Pengembangan program untuk  Upaya perbaikan yang
perbaikan
dilaksanakan.

Identifikasi adanya deviasi


Analisis deviasi
MUTU
Standar pelayanan yang
dilaksanakan secara
menyeluruh sesuai dengan
kebutuhan pasien,
memanfaatkan teknologi
tepat guna dan hasil
penelitian dalam
pengembangan pelayanan
kesehatan / keperawatan
sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal.
1. Input segala sumber daya yang
Pengukuran Mutu diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan seperti tenaga, dana,
Pelayanan obat, fasilitas peralatan, teknologi,
organisasi, dan informas.
2. Proses adalah interaksi profesional
Mutu pelayanan dapat antara memberi pelayanan dengan
konsumen (pasien dan
diukur dengan masyarakat).
menggunakan tiga 3. output/outcome adalah hasil
pelayanan kesehatan atau
variabel, yaitu input, pelayanan keperawatan, yaitu
proses, dan berupa perubahan yang terjadi
pada konsumen termasuk
output/outcome. kepuasan dari konsumen.
• Tidak menimbulkan kerugian
(nonmaleficence)
• Menghormati manusia (respect
for person)
• Berlaku adil (justice)
• Berbuat hal hal yang baik
( beneficence)
Konsep Mutu Berdasarkan
SERVQUAL (Service Quality)

Words of mouth Past Experiences


Personal Needs
communication

Expected Service

GAP 5
Perceived Service

Service Delivery External


Communications
GAP 3 GAP 4

Translation of
perceptions into service
quality specifications

GAP 2

Management perceptions
of pelanggans
expectations
GAP 1
Pengukuran Mutu 1. Kesenjangan antara
P
Pelayanan harapan pengguna jasa
dan persepsi manajemen
Penyampain oleh jasa 2. Kesenjangan antara
bisa teranjam gagal persepsi manajemen dan
kalau berbagai spesifikasi kualitas jasa.
3. Kesenjangan antara
kesenjangan dibiarkan
spesifikasi kualitas jasa
berkembang tanpa ada dan penyampaiannya.
intervensi untuk 4. Kesenjangan antara
mencegahnya, atau penyampaian jasa dan
tidak ada upaya khusus harapan pihak eksternal.
untuk mengurangi 5. Kesenjangan antara jasa
yang diterima pengguna
dampak buruknya.
dan yang diharapkan.
Pengukuran Mutu
Pelayanan

Komunikasi dari Mulut ke Komunikasi dari Mulut ke


Mulut Kebutuhan Pribadi Pengalaman Masa Lalu Mulut

Demensi Kualitas Pelayanan Pelayanan yang diharapkan Kualitas Layanan yang Dirasakan

1Melebihi harapan
Keandalan Ep < Pp (Bermutu)
Daya tanggap 2Memenuhi harapan
Jaminan Ep = Pp (Memastikan)
Empati 3Tidak memenuhi harapan
(RATER) Ep > Pp (tidak bermutu)

Pelayanan yang dirasakan


“RATER”

Daya Tanggap Asuransi Bukti Fisik Keandalan


(responsiveness) (assurance) (tangible) (Realbility)
Setiap bentuk Empati dalam suatu
Pengertian bukti fisik
pelayanan memerlukan pelayanan adalah
Setiap pegawai dalam dalam kualitas layanan
adanya kepastian atas adanya suatu perhatian,
memberikan bentuk- adalah bentuk
pelayanan yang keseriusan, simpatik,
bentuk pelayanan, aktualisasi nyata secara
diberikan. Bentuk pengertian dan
mengutamakan aspek fisik dapat terlihat atau
kepastian dari suatu keterlibatan pihak-
pelayanan yang sangat digunakan oleh pegawai
pelayanan sangat pihak yang
memengaruhi perilaku sesuai dengan
ditentukan oleh berkepentingan dengan
orang yang mendapat penggunaan dan
jaminan dari pegawai pelayanan untuk
pelayanan. Sehingga pemanfaatannya yang
yang memberikan mengembangkan dan
diperlukan kemampuan dapat dirasakan
pelayanan, sehingga melakukan aktivitas
daya tanggap dari membantu pelayanan
orang yang menerima pelayanan sesuai
pegawai untuk yang diterima oleh
pelayanan merasa puas dengan tingkat
melayani masyarakat orang yang
dan yakin bahwa segala pengertian dan
sesuai dengan tingkat menginginkan
bentuk urusan pemahaman dari
penyerapan, pelayanan, sehingga
pelayanan yang masing-masing pihak
pengertian, puas atas pelayanan
dilakukan atas tuntas tersebut. pihak yang
ketidaksesuaian atas yang dirasakan, yang
dan selesai dengan memberi pelayanan
berbagai hal bentuk sekaligus menunjukkan
kecepatan, ketepatan, harus memiliki empati
pelayanan yang tidak prestasi kerja atas
kemudahan, kelancaran memahami masalah
diketahuinya. pemberian pelayanan
dan kualitas layanan dari pihak yang ingin
yang diberikan
yang diberikan dilayani.
Upaya Peningkatan
“RATER” Mutu
Keandalan 1. Mengembangkan akreditasi dalam
(reliability) meningkatkan mutu rumah sakit dengan
indikatorpemenuhan standar pelayanan yang
Tuntutan keandalan ditetapkan kementerian kesehatan RI.
pegawai dalam memberikan
pelyanan yang
2. ISO 9001 : 2000 yaitu suatu standar
cepat,tepat,mudah dan internasional untuk sistem manajemen kualitas
lancar menjadi syarat
penilaian bagi orang yang di
yang bertujuan menjamin kesesuaian proses
layani dalam pelayanan terhadap kebutuhan persyaratan
memperlihatkan aktualisasi
kerja pegawai dalam
yang dispesifikan oleh pelanggan dan rumah
memahami lingkup dan sakit.
uraian kerja yang menjadi
perhatian dan fokus dari
3. Memperbarui keilmuan untuk menjamin bahwa
setiap pegawi dalam tindakan medis atau keperawatan yang
memberikan
pelayanannnya. pegawai
dilakukan telah didukung oleh bukti ilmiah yang
memiliki kemampuan yang mutakhir.
andal, mengetahui
mengenai seluk dalam
4. Good corporate governance yang mengatur
prosedur kerja, mekanisme aspek institusional dan aspek bisnis dan
kerja, memperbaiki
berbagai kekurangan atau
penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan
penyimpangan yang tidak dengan memperhatikan transparasi dan
sesuai dengan prosedur
kerja dan mampu
akuntabilitas sehingga terca[ai manajemen yang
menunjukan, mengarahkan efisien dari efektif.
dan memberikan arahan
Upaya Peningkatan Indikator Penilaian Mutu
Mutu Asuhan Keperawatan

1. Clinical governance merupakan bagian dari corporate


governance. Tujuannya adalah tetap menjaga standar
pelayanan yang tinggi dengan menciptakan
Mutu asuhan layanan RS
lingkungan yang kondusif clinical governance
menjelaskan hal – hal penting yang harus dilakukan juga dapat dikaji dari
seseorang dokter dalam menangani konsumennya tingkat pemanfaatan
( pasien dan keluarga ). sarana pelayanan oleh
2. Membangun aliansi strategis dengan rumah sakit lain
masyarakat, mutu
baik di dalam atau luar negerikonstruktif
3. Melakukan evaluasi terhadap strategi pembiayaan, pelayanan dan tingkat
sehingga tarif pelayanan bisa bersaing secara global efisensi RS. Secara umum
misalnya outsourcing investasi, contracting out untuk aspek penilaian meliputi
fungsi tertentu seperti cleaning service, gizi, laundry,
evaluasi, dokumen,
perparkiran.
4. Orientasi pelayanan sering terjadi benturan nilai, di onstrumen, audit (EDIA)
satu pihak masih kuatnya nilai masyarakat secara
umum bahwa rumah sakit adalah instirusi tyang
mengutamakan fungsi sosial. Sementara itu, pihak
lain, etos para pemodal atau insvestor dalam dan
luar negeri yang menganggap rumah sakit adalah
industri dan bisnis jasa, sehingga orientasi mencari
laba merupakan sesuatu yang absah.
Objektivitas Pelaksanaan Audit
Audit Internal di Keperawatan

1. Dilakukan oleh tim mutu pelayanan


1. Harus objektif dalam keperawatan yang bertugas menentukan
melaksanakan audit dan ini masalah keperawatan
2. Menentukan kriteria untuk memperbaiki
merupakan sikap mental
masalah serta menilai pelaksanaan
independen yang harus dijaga perbaikan
dalam menjalankan audit 3. Merupakan bagian integral dari tim mutu
2. Memiliki kejujuran atas hasil rumah sakit dan bisa merupakan salah
produknya dan tidak melakukan satu komponen dari komite keperawatan
4. Menyampaikan hasil laporan secara
kompromi atas kualitas audit periodic pada komite keperawatan untuk
3. Menjaga agar tidak terjadi seterusnya disampaikan pada pimpinan
penugasan audit kepada auditor 5. Diperlukan kerja sama dengan berbagai
yang secara nyata atau potensial departemen yang ada dirumah sakit
untuk dapat mengidentifikasi masalah,
memiliki konflik kepentingan
menentukan kriteria dan merencanakan
dengan penugasan auditnya perbaikan, seperti departemen farmasi,
4. Tidak dibebani tanggung jawab infeksi nosokomial, rekam medis,
operasional pelayanan medis, bagian pemasaran, dan
lain-lain.
Audit
Hasil pemeriksaan dan penilaian
Personalia menunjukkan atau mencerminkan hal-hal
berikut:
1. Mengidentifikasi sumbangan departemen
personalia kepada organisasi
2. Meningkatkan kesan professional terhadap
departemen personalia
3. Mendorong tanggung jawab dan
professionalism lebih besar di antara karyawan
departemen personalia
4. Menstimulasi keseragaman kebijakan dan
Audit personalia mengevaluasi praktik personalia
kegiatan-kegiatan personalia yang 5. Memperjelas tugas dan tanggung jawab
departemen personalia
dilakukan dalam suatu organisasi, 6. Menentukan masalah personalia secara kritis
baik bagian per bagian maupun 7. Mengurangi biayasumber daya manusia
melalui prosedur personalia yang lebih efektif
organisasi secara keseluruhan. 8. Menyelesaikan keluhan lama dengan aturan
legal
9. Meningkatkan kesediaan untuk menerima
perubahan yang diperlukan dalam departemen
personalia
10. Memberikan tinjauan terhadap sistem
informasi departemen
Pendekatan Teknis
Audit Personalia

1. Pendekatan komperatif
Dilaksanakan dengan cara
membandingkan organisasi/perusahan 4. Pendekatan kepatuhan
lain, baik perbagian atau secara Dilaksanakan dengan cara mengambil sampel
menyeluruh, untuk menemukan bidang elemen-elemen. Selanjutnya, sistem
pelaksanaan kerja yang tidak baik informasi personalia diperiksa terhadap
2. Pendekatan wewenang dari luar pelanggaran hokum/peraturan yang terjadi
Bergantung pada penemuan-penemuan dengan maksud mengetahui kebenaran
oleh para ahli atau konsultan dari luar terjadinya pelanggaran tersebut
organisasi/perusahaan, yang digunakan 5. Pendekatan MbO (Management by
sebagai standar penilaian dalam audit Objective)
personalia Dilaksanakan dengan membandingkan hasil
3. Pendekatan statistic kegiatan personalia dengan tujuan yang telah
Dengan memperhatikan dan/ atau ditetapkan. Bidang pelaksanaan kerja yang
menggunakan data yang ada, standar jelek dapat dideteksi dan dilaporkan
disusun secara statistic dengan berbagai
program dan kegiatan yang dievaluasi
KESELAMATAN PASIEN
Laporan Audit
(Infeksi Nosokomial)

Laporan audit umumnya disusun Infeksi rumah sakit (nosokomial) merupakan


masalah pentingnya diseluruh dunia dan
sebagai berikut: terus meningkat setiap tahunnya. Berbagai
1. Judul upaya telah dilakukan oleh pihak tenaga
2. Daftar isi kesehatan untuk mencegah terjadinya
3. Ringkasan dan kesimpulan, terutama infeksi nosokomial. Salah satu upayanya
berguna untuk pimpinan eksekutif adalah penerapan universal precaution
puncak (perlindungan diri). Akan tetapi peningkatan
4. Masalah pokok (tujuan audit, analisis, kejadian infeksi nosokomial tetap terjadi.
evaluasi, dan sebagainya) oleh karena perawat merupakan petugas
kesehatan yang kontak paling lama dengan
5. Kesimpulan dan saran
pasien bahkan sampai 24jam penuh, maka
6. Tubuh (berisi: data, fakta, pandangan, perawat ikut mengambil peran yang cukup
serta alasan yang merupakan dasar besar dalam memberikan kntribusi kejadian
kesimpulan dan saran) infeksi ksnomial. tenaga keperawatan juga
7. Sumber data ikut berperan aktif dalam pengendalian
8. Lampiran yang dianggap penting infeksi nosokmial.
KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN PASIEN
(Infeksi Nosokomial) (Infeksi Nosokomial)
 Ekstrafalsasi infiltrat : cairan infus
Faktor Alat masuk ke jaringan sekitar insersi
kranula
dari suatu penelitian klinis infeksi
 Penyumbatan : infus tidak berfungsi
nosokomial disebabkan saluran nafas, sebagaimana tanpa dapat dideteksi
infeksi kulit, infeksi dari luka operasi melalui gangguan lain
dan septikemi, serta terutama pada  Flebitis : terdapat pembengkakan,
pemakaian infus dan kateter urin kemerahan di sepanjang vena,
yang lama dan tidak diganti sesuai  Trombosis : terdapat pembengkakan
standar waktu pemakaian. Padahal di di sepanjang pembuluh vena yang
ruang penyakit dalam, 20 – 25% menghambat cairan infus
pasien diperkirakan memerlukan  Kolonisasi kanul : bila sudah dapat
terapi infus. Komplikasi kanulasi dibiakkan mikroorganisme dari bagian
yang ada dalam pembuluh darah
intravena ini dapat berubah gangguan
 Septikemia : bila kuman menyebar
mekanis, fisik, dan kimiawi. hematogen dari kanul
Komplikasi tersebut berupa:  Supurasi : bila telah terjadi bentukan
pus di sekitar insersi kanul
‫حب إذا عمل أحدكم عمال أن يتقنه‬G‫إن هللا عز وجل ي‬

Artinya: ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika


melakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan "tepat,
terarah dan tuntas".

Maknanya:  Suatu pekerjaan apabila dilakukan dengan teratur dan


terarah, maka hasilnya juga akan baik. Maka dalam suatu organisasi
yang baik, proses juga dilakukan secara terarah dan teratur
atau itqan.
MARI MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DO’A
SESUDAH BELAJAR
Bismillahirrohmannirrohim ..
Aallohumma Arinal Haqqo  Haqqon Warzuqnattibaa’ahu. Wa
Arinalbaathila Baa-Thilan Warzuqnajtinaabahu
“Ya Alloh, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya.
Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya”

Anda mungkin juga menyukai