Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU RENDAH HATI

(Strata Sosial, Ekonomi dan ILMU)

Netri Nofnita (2220243136)


Daswiti ( 2220243132)
Delfia Netti (2220243133)

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA(UPERTIS)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2022/2023
2.1 Definisi Tawadhu
Secara Etimologi Arab kata, tawadhu’ berasal dari katai arti (merendahkan diri,
rendah hati). Selain itu ada kata lain (‫ )وـضعـ‬yang artinya “tempat, letaknya”.
(Mahmud Yunus, 1992: 105). Tawadhu’ secara Terminologi Menurut Al-
Ghozali (1995:350). Tawadhu’ adalah mengeluarkan kedudukanmu atau kita
dan menganggap orang lain lebih utama dari pada kita. Pada hakekatnya
tawadhu’ itu adalah “sesuatu yang timbul karena melihat kebesaran Allah, dan
terbukanya sifat-sifat Allah.” (Ahmad Athoillah, 2006: 448). Tawadhu adalah
kerendahan hati yang tidak menilai dirinya lebih baik dari orang lain dan
tuntutannya adalah perilaku dan ucapan hormat kepada orang lain.
Macam – macam tawadhu dilihat
dari objeknya
• Tawadhu’ kepada Alloh 2. Tawadhu’ kepada 3. Tawadhu’ kepada
SWT. Agama. Rosululloh Saw.

Merasa kecil/sedikit dalam ta’at Tunduk dan patuh Mengutamakan petunjuk


kepada-Nya. Artinya, seorang kepada aturan-aturan, Rosululloh diatas manusia
yang Tawadhu’ kepada alloh perintah-perintah dan lainnya.
SWT itu merasa bahwa dalam larangan-larangan di Mencintai, mentaati, dan
ketaatan dan ibadahnya masih dalam agama islam. mengikuti setiap perkataan dan
sangat sedikit dibandingkan perbuatan beliau.
dengan dosa-dosa yang telah Menjadikan Rosululloh Saw.
dilakukan. Sebagai teladan hidupnya.
2.2 Definisi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa


latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti
berlapis-lapis. Dalam sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan
sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-
kelas secara bertingkat.

• a. Pitirim A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sosial


Sebago perbedaan penduduk atau masyarak kedalam kelas-
kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
• a. Cuber mendefinisikan stratifikasi sosial Sebagai suatu
pola yang di tempatkan diatas kategori dari hak-hak yang
berbeda.
Bentuk-Bentuk Stratifikasi
Sosial
Terbentuknya stratifikasi sosial dalam
masyarakat dikarenakan adanya sesuatu
yang dihargai dan dianggap bernilai.
Pada dasarnya sesuatu yang dihargai
selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan teknologi.
a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Ekonomi

1) Kelas sosial atas, yaitu kelompok orang memiliki


kekayaan banyak, yang dapat memenuhi segala kebutuhan
hidup bahkan secara berlebihan.
2) Kelas sosial menengah, yaitu kelompok orang
berkecukupan yang sudah dapat memenuhi kebutuhan
pokok (primer), misalnya sandang, pangan, dan papan.
3) Kelas sosial bawah, yaitu kelompok orang miskin yang
masih belum dapat memenuhi kebutuhan primer.
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Sosial

Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial adalah


pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok
tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya.
Contoh: seorang tokoh agama atau tokoh masyarakat akan
menempati posisi tinggi dalam pelapisan sosial.
c. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Politik
Apabila kita berbicara mengenai politik, maka pembicaraan
kita berhubungan erat dengan sistem pemerintahan. Dalam
stratifikasi sosial, media politik dapat dijadikan salah satu
kriteria penggolongan. Orang-orang yang menduduki jabatan
di dunia politik atau pemerintahan akan menempati strata
tinggi. Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
menjadikan masyarakat terbagi menjadi dua kelompok besar.
Kelompok lapisan atas yaitu elite kekuasaan disebut juga
kelompok dominan (menguasai) sedangkan kelompok
lapisan bawah, yaitu orang atau kelompok masyarakat yang
d. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Pekerjaan
1) Elite yaitu orang kaya dan orang yang menempati kedudukan
atau pekerjaan yang dinilai tinggi oleh masyarakat.
2) Profesional yaitu orang yang berijazah dan bergelar kesarjanaan
serta orang dari dunia perdagangan yang berhasil.
3) Semiprofesional mereka adalah para pegawai kantor, pedagang,
teknisi berpendidikan menengah, mereka yang tidak berhasil
mencapai gelar, para pedagang buku, dan sebagainya.
4) Tenaga terampil mereka adalah orang-orang yang mempunyai
keterampilan teknik mekanik seperti pemotong rambut, pekerja
pabrik, sekretaris, dan stenografer.
5) Tenaga tidak terdidik, misalnya pembantu rumah tangga dan
e. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Pendidikan
Antara kelas sosial dan pendidikan saling memengaruhi. Hal ini
dikarenakan untuk mencapai pendidikan tinggi diperlukan uang
yang cukup banyak. Selain itu, diperlukan juga motivasi,
kecerdasan, dan ketekunan. Oleh karena itu, tinggi dan rendahnya
pendidikan akan berpengaruh pada jenjang kelas sosial.
f. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Budaya
Suku Bangsa
1) Golongan wong baku
(cikal bakal)
2) Golongan kuli gandok
(lindung)
3) Golongan mondok emplok
2.3 Definisi Ekonomi
Denganberkembangnya zaman di mana kebutuhan penduduk sudah semakin
berkembang, dan telah terbatasnya kebutuhan yang didapatkan dari alam,
berkembanglah cara memenuhi kebutuhan dengan mengolah sendiri lahan untuk
mendapatkan makanan. Akan tetapi, hasil produksinya hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten). Kebutuhan masyarakat tidak hanya
makanan dan juga tidak hanya pada satu jenis makanan, tapi juga butuh pakaian
dan tempat tinggal yang layak.
Oleh karena berkembangnya kebutuhan masyarakat tersebut, muncullah
pemikiran dari mereka untuk melakukan perdagangan dalam rangka memenuhi
kebutuhan yang semakin kompleks tersebut. Jenis perdagangan yang muncul
pada tataran ini adalah masyarakat melakukan pertukaran barang/jasa dengan
fungsi pranata ekonomi

a b c
Mengatur Mengatur a.Mengatur
konsumsi barang distribusi barang produksi barang
dan jasa. dan jasa, dan jasa.
2.4 DEFINISI ILMU

Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan dalam pengertian umum
perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup.Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk
berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari
berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
BENTUK PERILAKU
• Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi
terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati
secara jelas oleh orang lain.
• Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek (practice).
Faktor- Faktor Pembentukan
Perilaku

1. Persepsi
2. Motivasi
3. Emosi
4. Belajar
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai