KASUS 1e
KASUS 1.E
Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 post partum hari pertama dirawat di Ruang Nifas Pasien telah melahirkan
spontan. Pada hasil pengkajian jam 10.00 WIB didapatkan Tekanan Darah 120/90 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
suhu 370 C, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari di atas umbilikus, pengeluaran lochea rubra, pembalut setengahnya
penuh dengan darah dan belum mengganti pembalut dari pagi, kandung kemih penuh, pasien belum BAK sejak 4
jam yang lalu.
Tugas
Buat dalam PPT/WORD wakrtunya 30 menit analisa kasus di atas yang mencakup
1. Patofisiologi (pathway)
2. Masalah Keperawatan
3. Analisis dari setiap dijelaskan berdasarkan skema
4. Intervensi yang relevan dengan setiap masalah ( Pergunakan Salah Satu EBP terkait )
PATHWAY
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: - Post partum Retensi urine
DO: ↓
- Pasien belum BAK 4 jam yang Terdapat penumpukan cairan
lalu ↓
- Kandung kemih penuh Sulit mengeluarkan urine
↓
Retensi urin
2. DS: Post partum Risiko infeksi
Klien mengeluh belum mengganti ↓
pembalut dari pagi Luka episiotomy
DO: ↓
- Terdapat luka episiotomy Invasi bakteri
- Terdapat pengeluaran lochea ↓
rubra dan pembalut tampak penuh Risiko infeksi
- Cara melihat luka episiotomy
yaitu ditandai dengan skala Redaa
(Redness, Odema, Ecchymosis,
Discharge dan Approximation)
Diagnosa keperawatan
Judul :
EFEKTIFITAS BLADDER TRAINING SEJAK DINI DAN SEBELUM PELEPASAN
KATETER URIN TERHADAP TERJADINYA INKONTINENSIA URINE
Penulis : Shabrini, Ismonah dan Arif (2019)
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil uji beda dengan Mann Whitney pada table diatas dapat dilihat nilai p=
0.004, karena nilai p≤ 0.05, maka terdapat perbedaan yang antara bladder training sejak
dini dengan bladder training sebelum pelepasan. Dapat dilihat juga pada perbandingan
nilai rerata, pada nilai rerata bladder training sejak dini 10.93 dengan bladder training
sebelum pelepasan 20.07 terbukti bahwa latihan bladder training sejak dini lebih baik
daripada dengan bladder training sebelum pelepasan