Anda di halaman 1dari 8

Soca Maternitas

Ilham Fadilah Ramadan


C1AC22059

KASUS 1e
KASUS 1.E
Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 post partum hari pertama dirawat di Ruang Nifas Pasien telah melahirkan
spontan. Pada hasil pengkajian jam 10.00 WIB didapatkan Tekanan Darah 120/90 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
suhu 370 C, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari di atas umbilikus, pengeluaran lochea rubra, pembalut setengahnya
penuh dengan darah dan belum mengganti pembalut dari pagi, kandung kemih penuh, pasien belum BAK sejak 4
jam yang lalu.
 
Tugas
Buat dalam PPT/WORD wakrtunya 30 menit analisa kasus di atas yang mencakup
1. Patofisiologi (pathway)
2. Masalah Keperawatan
3. Analisis dari setiap dijelaskan berdasarkan skema
4. Intervensi yang relevan dengan setiap masalah ( Pergunakan Salah Satu EBP terkait )
 
PATHWAY
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: - Post partum Retensi urine
DO: ↓
- Pasien belum BAK 4 jam yang Terdapat penumpukan cairan
lalu ↓
- Kandung kemih penuh Sulit mengeluarkan urine

Retensi urin
2. DS: Post partum Risiko infeksi
Klien mengeluh belum mengganti ↓
pembalut dari pagi Luka episiotomy
DO: ↓
- Terdapat luka episiotomy Invasi bakteri
- Terdapat pengeluaran lochea ↓
rubra dan pembalut tampak penuh Risiko infeksi
- Cara melihat luka episiotomy
yaitu ditandai dengan skala Redaa
(Redness, Odema, Ecchymosis,
Discharge dan Approximation)
Diagnosa keperawatan

(D.0050) Retensi urine b.d disfungsi neurologis


(D.0142) Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif
intervensi
No. SDKI SLKI SIKI
1. (D.0050) Retensi Setelah dilakukan tindakan 1x24 Kateterisasi Urine
urin b.d disfungsi jam masalah retensi urin teratasi 1. Lakukan pemasangan kateterisasi urine
neurologis dengan kriteria hasil: 2. Lakukan pemasangan bladder training
1. Berkemih tidak tuntas menurun Perawatan Retensi Urine
2. Distensi kandung kemih 3. Monitor intake dan output cairan
menurun 4. Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi atau
3. Frekuensi BAK membaik perkusi
5. Berikan rangsangan berkemih

2. (D.0142) Risiko Setelah dilakukan tindakan 1x24 Perawatan luka


infeksi b.d efek jam risiko infeksi teratasi dengan 1. Monitor tanda-tanda infeksi
prosedur invasif kriteria hasil: 2. Bersihkan luka
1. Kemerahan menurun 3. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
2. Nyeri menurun 4. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Perawatan perineum
5. Berikan posisi nyaman
6. Bersihkan area perineum secara teratur (vulva hygiene)
7. Anjurkan mengganti pembalut segera jika penuh
EBP

Judul :
EFEKTIFITAS BLADDER TRAINING SEJAK DINI DAN SEBELUM PELEPASAN
KATETER URIN TERHADAP TERJADINYA INKONTINENSIA URINE
Penulis : Shabrini, Ismonah dan Arif (2019)
Hasil Penelitian :
Berdasarkan hasil uji beda dengan Mann Whitney pada table diatas dapat dilihat nilai p=
0.004, karena nilai p≤ 0.05, maka terdapat perbedaan yang antara bladder training sejak
dini dengan bladder training sebelum pelepasan. Dapat dilihat juga pada perbandingan
nilai rerata, pada nilai rerata bladder training sejak dini 10.93 dengan bladder training
sebelum pelepasan 20.07 terbukti bahwa latihan bladder training sejak dini lebih baik
daripada dengan bladder training sebelum pelepasan

Anda mungkin juga menyukai