Dalam Manajemen
Kebidanan
• Berpikir kritis juga digambarkan sebagai proses berpikir reflektif yang fokusnya adalah
menentukan tindakan atau perubahan pemikiran (Ennis, 1987).
• Tindakan yang mengikuti proses berpikir merupakan komponen penting dari berpikir
kritis (Paulus, 1993)
1 2 3
Menilai informasi yang relevan
Mengenali masalah
Pemecahan masalah/
(defining and clarifying a. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar (judgment)
penarikan kesimpulan
problem) b. Mengecek konsistensi
c. Mengidentifikasi asumsi a. Mengenali data yang
diperlukan dan cukup
a. Mengidentifikasi isu-isu atau d. Mengenali kemungkinan faktor stereotip
tidaknya data
permasalahan pokok
e. Mengenali kemungkinan bias, emosi, b. Meramalkan konsekuensi
b. Membandingkan kesamaan dan
yang mungkin terjadi
perbedaan propaganda, salah penafsiran kalimat dari keputusan atau
c. Memilih informasi yang relevan
(semantic slanting) pemecahan masalah atau
d. Merumuskan atau memformulasi kesimpulan yang diambil.
masalah f. Mengenali kemungkinan perbedaan
orientasi nilai dan ideologi
masalah tersebut
masalah.
• Berpikir kritis sangat penting dalam membuat keputusan klinis yang aman, berdasarkan bukti, dan efisien dengan
menggunakan proses pemikiran tingkat tinggi yang disengaja (Ashcraft, 2010).
• Praktik terbaik kebidanan melibatkan bekerja secara mandiri dalam memberikan kesinambungan pelayanan kepada
kelompok perempuan tertentu (Hodnett, 2008),
• Pengembangan keterampilan berpikir kritis berguna untuk memfasilitasi penyediaan praktik kebidanan yang aman,
berpusat pada perempuan dan berbasis bukti (Carter dkk., 2014; Danau dan McInnes, 2012; Scholes dkk., 2012;)
DS
(Anamnese) DO ( Hasil
Pemeriksaan )
Langkah II: Interpretasi Data Dasar
• Contoh: seorang wanita yang hamil pertama kali, tetapi letak janinnya tidak normal
bidan harus pertimbangkan besarnya janin dan ukuran panggul ibu, juga harus dapat
melahirkan kepala.
Langkah IV: Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan
Penanganan Segera
• Konsultasi atau kolaborasi dengan dokter Obgin atau tim kesehatan lainnya
seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru
lahir
Langkah V: Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
• Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien