Anda di halaman 1dari 9

ITTIHAD DAN HULUL

DOSEN PENGAMPU : DUKAN JAUHARI FARUQ, S.Pd.I.,M.Pd.


Oleh :
Dimas Adi Putra (2244260254)
Mamluk Magfiroh (2244260277)
Putri Dwi Fatmawati (2244260286)
Ummi Lailatul Maghfiroh (2244260295)

PRORAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


UNIVERSITAS AL-FALAH ASSUNIYAH
KENCONG-JEMBER
 LATAR BELAKANG
Peran tasawuf dalam kehidupan manusia, tujuan, dan
perkembangannya.

 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Ittihad dan Hulul ?

2. Siapa Tokoh Ittihad dan Hulul ?

3. Apa saja persamaan dan perbedaan Ittihad dan Hulul ?

4. Bagaimana perspetif Islam terkait konsep Ittihad dan Hulul ?


 PEMBAHASAN

Pengertian Ittihad dan Hulul


A. Ittihad
- Menurut Abu Yazid Al Bustami Ittihad secara luas maupun etimologis,
berarti integrasi, menyatu atau persatuan (unity).
- Menurut Ibrahim Madkur Ittihad adalah tingkat tertinggi yang dicapai
dalam perjalanan jiwa seorang insan.
- Menurut Harun Nasution Ittihad adalah tingkatan seorang sufi dimana
dirinya merasa dapat bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang
mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu.
B. Hulul
- Menurut keterangan Abu Nasr al-Tusi dalam al-Luma’ sebagaimana
dikutip Harun Nasution, adalah paham yang mengatakan bahwa Tuhan
memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di
dalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaan yang ada dalam tubuh itu
dihilangkan.
- Menurut Al-Hamdany (Sanggahan Terhadap Tasawuf dan Ahli Sufi. 1969,
Hal : 19) menyebutkan bahwa, hulul merupakan kepercayaan manusia
bahwa Allah bersemayam ditubuh salah seorang yang kiranya bersedia
untuk ditempati, karena kemurnian jiwanya dan kesulitan ruhnya.
Tokoh Ittihad dan Hulul

Ajaran Ittihad dipopulerkan oleh Ajaran Hulul dipopulerkan oleh seorang


seorang sufi bernama Abu Yazid Al- sufi bernama Abu Abdullah Husein Ibnu Mansur
Bustomi Al-Hallaj
Persamaan dan Perbedaan Ajaran Ittihad
dan Hulul

Persamaan
Pemikiran/ajaran Hulul al-Hallaj dan ajaran
Ittihad Abu Yazid sama-sama mengajarkan
tentang persatuan antara Tuhan dan
Hamba.

Perbedaan
Adapun perbedaannya terletak pada Ittihad roh manusia
naik dan menyatu kedalam diri Tuhannya (khaliq),
sedangkan ajaran Hulul roh ketuhanan telah turun dan
masuk ke dalam tubuh atau jasad sang hamba (makhluk).
Persepektif Islam Terkait Konsep Ittihad
dan Hulul

Dalam memahami Hulul dan ittihad para ulama


tidak bergantung pada penalaran rasional semata,
untuk memahami doktrin ini secara intelektual
seseorang juga memerlukan kecerdasan intuitif-
kontemplatif; dan untuk sepenuhnya
mengalaminya seseorang haruslah menjadi Sufi.
Hal ini mengacu pada pendapat Ima Al-Ghazali
tentang tingkatan – tingkatan tauhid.
 Penutup

Kesimpulan
Ajaran Ittihad dan Hulul adalah ajaran yang mempercayai bahwasanya
antara tuhan dan hamba dapat Bersatu. Abu yazid al-Bustomi dan Abu
Abdullah Husein Ibnu Mansur Al-Hallaj adalah tokoh pelopor ajaran
Ittihad dan Hulul. Perbedaan kedua ajaran ini adalah jika Ittihad roh
manusia yang telah melalui fana’ sifat-sifat jeleknya dapat menyatu ke
diri tuhan-nya. Sedangkan Hulul roh tuhan akan bersemayam, dan
mengambil tempat di dalam tubuh hambanya yang telah menghilangkan
sifat-sifat kemanusiaannya. Untuk memahami ajaran Ittihad dan Hulul
tidak hanya berdasarkan rasional saja, melainkan kecerdasan intuitif-
kontemplatif dan untuk sepenuhnya mengalaminya seseorang haruslah
menjadi Sufi.
Sekian, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai