Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN RESISTOR Resistor adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penahan arus listrik atau membatasi arus

yang mengalir. Hambatan atau resistor merupakan kemampuan untuk menghambat arus listrik. Nilai resistansi suatu penghantar dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu jenis penghantar, panjang penghantar, luas penampang penghantar dan suhu/temperature. Walaupun resistor dapat meneruskan arus listrik namun tidak begitu saja arus listrik dapat melintasi resistor, karena bahan untukmembuat pelawan itu sendiri terdiri dari bahan yang sulit menghantarkan arus listrik, maka arus listrik itu tidak mungkin dapat melewatinya tanpa mendapat rintangan atau tahanan. Bentuk fisik resistor ada bermacam-macam, ada yang berbentuk kotak dan ada pula yang berbentuk selinder. Besar kecilnya resistor tergantung pada kemampuanya dalam menahan panas (daya) semakin besar panas yang mampu diterima semakin besar pula bentuk resistornya. Biasanya kemampuan dari resistor menerima dari arus listrik dinyatakan dalam watt. Untuk menentukan nilai dari resistor ada dua macam yaitu pada badanya ditulis dengan angka langsung dan menggunakan kode warna. Pada dua buah ujung yang berlawanan pada resistor dipasang dua buah kawat yang tidak saling berhubungan. Kawat ini berfungsi untuk menempelkan diri dengan komponen listrik maupun komponen elektronika dalam suatu rangkaian elektronika dan kawat ini disebut terminal. Diantara dua terminal resistor dapat terjadi tegangan apabila resistor di aliri arus listrik. Besarnya tegangan ini dapat dicari dengan menggunakan hokum ohm.

Simbol resistor pada suatu rangkaian elektronika pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu simbol Amerika dan simbol Eropa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Simbol Eropa ditunjukkan oleh R1 sedangkan R2 merupakan simbol Amerika. Kedua simbol tersebut bukan merupakan bentuk asli resistor tetapi simbol tersebut digunakan untuk menggambarkan resistor pada rangkaian elektronika. FUNGSI RESISTOR Fungsi resistor dapat diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk menahan aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Makin besar nilai tahanan, makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Adapun fungsi lain resistor dalam rangkaian elektronika, yaitu: a. Menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika. b. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika. c. Membagi tegangan. d. Sebagai pembagi arus, dll. BAHAN DAN KARAKTERISKTIK DARI RESISTOR Sesuai dengan namanya Resistor memiliki nilai resistansi yang disesuaikan dengan bahan dasar untuk mernbuat Resistor tersebut. Pada mulanya Resistor dibuat dari bahan karbon dengan alasan karbon memiliki resistivitas yang tinggi. Bahan karbon tersebut dililit dengan kawat, kemudian diberi kode warna. atau nilai tertentu sesuai dengan ukurannya (lihat gambar). Kemudian sesuai dengan perkembangan teknologi telah ditemukan bahan-bahan lain sebagai bahan dasar pembuatan Resistor. Bahan-bahan tersebut di antaranya adalah: Film Karbon Film Metal Film Cermet.

KARAKTERISTIK BERBAGAI MACAM RESISTOR Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis. Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang

jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif. Arus -> panas HR = I2Rt [joule] Q=mc(Ta-T) Q=0.24 I2 R t [kalori] MACAM-MACAM RESISTOR Dalam bidang elektronika kita mengenal bermacam-macam jenis resistor. Nama dan jenis Resistor tersebut disesuaikan dengan nama bahan dasar yang dipakai membuat Resistor tersebut seperti: Resistor Kawat, Resistor Karbon, Resistor Film dan lain-lain. Jadi jenis atau macam-macam resistor berdasarkan kelasnya dibagi menjadi 2 yang mana pada umumnya terbuat dari bahan carbon film atau metal film, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dibuat dari material yang lainnya adalah sebagai berikut: 1. Resistor Tetap (Fixed Resistor) 2. Resistor Variabel 1. Resistor tetap (fixed resistor) Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap atau tidak berubah-ubah. Untuk resistor tetap, ciri cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut.

a. Resistor Kawat Resistor Kawat ini adalah jenis Resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan pada umumnya memiliki ukuran dan bentuk fisik agak besar. Resistor Kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ke tahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi. jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis Resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada barang keramik kemudian dilapisi dengan bahan semen. Kemampuan dayanya tersedia dalam ukuran 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan 10 Watt.

Gambar. Resistor Kawat b. Resistor Batang Karbon (Arang) Pada awalnya Resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaannya. Dapat di lihat padaTabel Kode Warna.

c. Resistor Keramik atau Porselin Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis Resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian dengan perkembangan yang ada telah dibuat jenis Resistor keramik yang dilapisi dengan lapisan kaca tipis, jenis Resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai Resistorjenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4Watt, 1/3 Watt, 1/2Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

Gambar. Resistor Kramik atau Porselin d. Resistor Film Karbon Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis Resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

Gambar. Resistro Film Karbon e. Resistor Film Metal Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai Resistor Film Karbon dan memiliki keandalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

Selain sifat-sifat seperti di atas Resistor Film Metal memiliki toleransi yang rendah. Dengan adanya kemampuan dan sifat di atas, maka Resistor Film Metal banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian yang menuntut ketelitian yang tinggi seperti peralatan ukur atau peralatan yang menggunakan teknologi tinggi.

f. Resistor Tipe Film Tebal Resistor jenis ini bentuknya mirip dengan Resistor Film Metal, namun Resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah Resistor Film Tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt. 2. Resistor Variabel (Resistor Tidak Tetap) Dalam bidang elektronika selain Resistor Tetap kita, mengenal pula yang namanya Resistor Tidak Tetap. Dalam prakteknya Resistor tersebut dikenal pula dengan nama Resistor Yang Dapat Berubah Nilai atau Resistor Variable. Yang dimaksud dengan Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang nilai resistansinya (tahanannya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan menggeser atau memutar pengaturnya dan beberapa jenis lainnya dapat berubah sesuai dengan sifat darijenis bahan pembuatnya. Maksud dan tuiuan dari nemasangan Resistor Tidak Tetan dalam suatu rangkaian adalah dengan tujuan: - Untuk mengatur besar kecilnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian - Sebagai pembagi tegangan - Sebagai pembagi arus Dalam prakteknya kita mengenal bermacam-macam Resistor Tidak Tetap di antaranya: - Potensiometer - Potensiometer Geser

- Potensiometer Preset - Trimpot - NTC (Negative Temperature Coefficieni) - LDR (Light Dependent Resistor) - PTC (Positive 7imperature Coefficient) - VDR (Voltage Dependent Resistor)

Gambar. Macam-macam Resistor

Potensiometer Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon). Potensiometer yang dibuat dari kawat adalah jenis Potensiometer lama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Potensiometer jenis ini pada umumnya memiliki keandalan yang tinggi. Namun demikian potensiometer seperti ini sudah jarang dipergunakan lagi karena fisiknya yang besar akan memakan tempat yang luas. Potensiometer yang terbuat dari kawat ini perubahan nilai tahanannya adalah bersifat linier dan biasanya diberi tanda dengan huruf B, sedangkan untuk Potensiometer yang terbuat dari bahan karbon perubahan nilai tahanannya bersifat logaritmis dan diberi tanda huruf A. Yang dimaksud dengan Potensiometer Linier adalah potensiometer yang perubahan nilai tahanannya sebanding dengan putaran pengaturnya sedangkan Potensiometer Logaritmis perubahan nilai tahanannya berdasarkan pcrhitungan logaritma. Bentuk fisik dari potensiometer adalah seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar Potensio meter Sesuai dengan pemakaiannya Potensiometer terbagi menjadi: - Potensiometer yang tidak dilengkapi dengan saklar, potensiometer jenis ini pada umumnya memiliki nilai tahanan 50 Kilo Ohm, 100 Kilo Ohm dan banyak dipergunakan sebagai pengatur volume, nada tinggi (treble) dan nada rendah (bass).

- Potensiometer yang dilengkapi saklar, potensiometer jenis ini penggunaannya selain dipakai sebagai pengatur volume juga berfungsi sebagai saklar (Saklar ON-OFF) pada pesawat Radio Transistor. - Potensiometer Ganda (bertingkat), potensiometer ini terdiri dari 2 buah potensiometer yang dihubungkan menjadi satu dalam satu poros dan biasanya dipergunakan dalarn rangkaian-rangkaian Stereo. Bentuk fisiknya seperti Pada Gambar berikut ini:

Gambar. Potensiometer Ganda Potensiometer Geser Potensiometer geser juga termasuk sebagai potensiometer pengatur tegangan. Dalam operasinya, untuk mendapatkan nilai tahanan tertentu dapat dilakukan dengan cara menggeser tangkai pemegangnya seperti pada gambar disamping kiri.

Gambar. Potensiometer Geser

Trimpot Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer, bentuk nya kecil dan nilai tahanannya dapat dirubah-rubah dengan cara memutar lubang coakan dengan menggunakan obeng kecil. Seperti halnya dengan Potensiometer, Trimpot juga diberi tanda huruf A atau huruf B pada bagian badannya untuk mengetahui jenis linier atau logaritmis. Trimpot sebagai bahan resistifnya dibuat dari bahan karbon atau arang.

Potensiotneter Preset Potensiometer Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng, yang diputar pada bagian lubang coakan. Potensio meter Preset biasanya dipergunakan untuk penyetelan penyetelan yang bersifat sementara dalam suatu rangkaian.

NTC dan PTC NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah Resistor yang nilai tahanannya akan menurun apabila temperatur sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah Resistor yang nilai tahanannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun. Komponen NTC clan PTC biasanya dipergunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau juga disebut thermistor. Bentuk fisiknya seperti pada gambar.

LDR (Light Dependent Resistor) LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor yaitu Resistor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahanannya akan berubah-rubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. LDR dibuat dari bahan sejenis semikonduktor. Komponen ini biasanya banyak dipergunakan sebagai sensor dalam rangkaian-rangkaian tertentu seperti Rangkaian Lampu Taman atau Alarm. Bentuk fisiknya adalah seperti pada gambar di bawah ini:

VDR (Voltage Dependent Resistor) VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor yaitu Resistor yang nilai tahanannya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar. Dengan adanya sifat tersebut, maka VDR sangat baik dipergunakan sebagai alat stabilizer bagi komponen Transistor. Bentuk fisiknya adalah seperti pada gambar.

Beberapa cara untuk menghitung nilai hambatan sebuah resistor adalah sebagai berikut: 1. Memanfaatkan tabel kode warna resistor. 2. Menggunakan multimeter secara analog dan digital. 3. Menggunakan software Resistor Color Coder maupun Color Coder (ColCod). 4. Menggunakan Simulasi.

Tabel Kode Warna Resistor Nilai tahanan pada suatu resistor ditampilkan pada badan resistor dan berupa kode, pada umumnya kode tersebut terbagi atas dua macam yaitu kode warna dan kode angka. Kode warna ini berbentuk seperti cincin yang melingkari badan resistor, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Pada cincin 1 (warna hitam) merupakan digit pertama, cincin 2 (warna coklat) merupakan digit kedua, cincin 3 (warna merah) merupakan faktor pengali, dan cincin 4 (warna emas) merupakan toleransi. Setiap warna pada cincin memiliki nilai yang berbeda, untuk mengetahui nilainilai setiap warna tersebut perhatikan tabel berikut ini.

Cara membaca : a. Gelang I angka puluhan b. Gelang II angka satuan c. Gelang III faktor pengali d. Gelang IV toleransi

Contoh

Cincin 1 (coklat) = digit pertama / nilai = 1 Cincin 2 (ungu) = digit kedua / nilai = 7 Cincin 3 (merah) = faktor pengali = x 102 Cincin 4 (emas) = toleransi = 5%

Jadi nilai resistor tersebut adalah:


= 17 x 100 dengan toleransi 5% = 1700 dengan toleransi 5% Nilai toleransi pada resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun

resistor memiliki nilai tahanan yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah jika terpengaruh oleh faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya perubahan terhadap suhu tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke empat pada badan resistor. Contoh: dari hasil perhitungan nilai tahanan tersebut diatas diperoleh hasil 1700 dengan toleransi 5%, maka rentang nilai minimum dan maksimum resistor tersebut adalah: Rentang nilai minimum dan maksimum resistor

1700 x 5% = 85 Nilai minimum = 1700 - 85 = 1615 Nilai maksimum = 1700 + 85 = 1785 Jadi rentang nilai tahanan dari resistor tersebut jika terjadi perubahan suhu adalah

1615-1785. Semakin kecil nilai toleransi maka semakin kecil pula rentang-nya perubahan nilai tahanan suatu resistor, atau dengan kata lain semakin kecil nilai toleransi semakin baik pula kualitas resistor tersebut.

Contoh : Gelang I warna merah Gelang II warna hijau Gelang III warna kuning Gelang IV warna emas Tentukanlah harga tahanan maksimum dan minimum ! Penyelesaian : Gelang I warna merah = 2 Gelang II warna hitam = 5 Gelang III warna kuning = 104 Gelang IV warna emas = 5 % Harga tahanan ideal resistor tersebut adalah 250.000 5 % Harga tahanan maks = 250.000 + 250000 x 5/100 = 250.000 + 12.500 = 262.500 Harga tahanan min = 250.000 - 250000 x 5/100 = 250.000 - 12.500 = 237.500 Jadi, nilai tahanan resistor adalah 237.500 262.500

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL RESISTOR Rangkaian Resistor 1. Rangkaian Seri Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara seri.

Pada rangkaian seri berlaku rumus: RTotal = R1 + R2 + R3 2. Rangkain Paralel Resistor Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel.

Pada rangkaian resistor paralel berlaku rumus: RPengganti = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

Anda mungkin juga menyukai