Nasofaring merupakan rongga dengan dinding kaku di atas, belakang dan lateral. Terdapat fossa rosenmulleri yang sering terjadi pertumbuhan jaringan limfe yang menyempitkan muara tuba eustachius sehingga mengganggu ventilasi udara telinga tengah
Nasofaring berbentuk kerucut dan selalu terbuka pada waktu respirasi karena dindingnya dari tulang, kecuali dasarnya yang dibentuk oleh palatum molle. Nasofaring akan tertutup bila paltum molle melekat ke dinding posterior pada waktu menelan, muntah, mengucapkan kata-kata tertentu.
NASOFARING - TELINGA
BATAS-BATAS NASOFARING
Superior : basis kranii, diliputi oleh mukosa dan fascia Inferior : palatum durum Anterior : choane, sinistra et dextra Posterior :
Vertebra cervicalis I dan II Fascia space Mukosa lanjutan dari mukosa superior
Lateral :
Torus tubarius Muara tuba eustachii Fossa rosenmulleri
Nervus fasialis merupakan nervus kranialis yang mengandung serabut motorik, somatosensorik serta serabut nervus intermedius. Nervus ini sering mengalami gangguan karena mempunyai perjalanan yang panjang dan berkelok-kelok, berada di dalam saluran tulang yang sempit dan kaku.
Aferen somatik Rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba) dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh saraf trigeminus. Daerah overlapping (disarafi oleh lebih dari satu saraf atau tumpang tindih) ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus eksterna, dan bagian luar membran timpani.
Segmen Mastoid ( Segmen Vertikal) mulai dari dinding medial dan superior kavum timpani. Perubahan posisi dari segman timpani menjadi segmen mastoid, disebut segman piramidal atau genu eksterna. Selanjutnya segmen ini berjalan ke arah kaudal menuju segmen stilomaoid