0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
202 tayangan22 halaman
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis pengetahuan. Terdapat beberapa jenis pengetahuan yang dibedakan, yaitu pengetahuan langsung dan tak langsung, pengetahuan indra dan konseptual, pengetahuan partikular dan universal. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya pendidikan, informasi, media massa, sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis pengetahuan. Terdapat beberapa jenis pengetahuan yang dibedakan, yaitu pengetahuan langsung dan tak langsung, pengetahuan indra dan konseptual, pengetahuan partikular dan universal. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya pendidikan, informasi, media massa, sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis pengetahuan. Terdapat beberapa jenis pengetahuan yang dibedakan, yaitu pengetahuan langsung dan tak langsung, pengetahuan indra dan konseptual, pengetahuan partikular dan universal. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya pendidikan, informasi, media massa, sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
Mata kuliah : Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian Dosen Pengampu : Dr. Ir. Budiyono M.!i Disusun "leh : ANISA SHOLIKHATI (21030111400010) ARDIAN DWI YUDHISTIRA (21030112410010) HADIONO SOEGENG RAHARDJO (21030112410014) PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS DIPONEGORO PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA #l. Prof. H. !oedarto !H. Kampus $em%alang !emarang &'()* $elp. +'(,- .,/''&0 Fa1. +'(,- .,/''&& HALAMAN PENGESAHAN $ugas ini telah disusun oleh: 2ama : Anisa !holikhati Ardian D3i 4udhistira Hadiono !oegeng 5ahard6o Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Dan Metodologi Penelitian !emarang !eptem%er ('7( Mengetahui Dosen Pengampu Dr. Ir. Budiyono M.!i 2IP. 7*//'(('7**7'(7''7 KATA PENGANTAR Makalah dengan 6udul Jenis-Jenis Pengetahuan dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian di Program Magister $eknik Kimia 8ni9ersitas Diponegoro !emarang. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa syukur yang tidak terkira kepada Allah !:$ atas segala nikmat yang telah di%erikan oleh;2ya. Kemudian penyusun 6uga menyampaikan rasa terima kasih yang se%esar;%esarnya kepada Bapak Budiono selaku dosen pengampu mata kuliah yang senantiasa men<urahkan segenap 3aktu dan tenaganya untuk %isa terli%at langsung serta mem%eri nasehat dan kritikan yang mem%angun dalam penyusunan makalah ini. 5asa terima kasih 6uga penyusun %erikan kepada teman;teman dan pihak;pihak yang telah %anyak mem%antu atas terselesaikannya makalah ini. Disadari %ah3a makalah ini masih 6auh dari kesempurnaan. "leh karena itu masukan kritik dan saran dari %er%agai pihak sangat diharapkan. !emoga makalah ini dapat %ermanfaat %agi penyusun dan para pen<inta ilmu pengetahuan. !emarang !eptem%er ('7( Penyusun iii ABSTRAK S!"#$%&#' A(#)%* D+# Y' A,-#%(* S!./.(/ R' H%-#!(!0 ('7(. #enis = 6enis Pengetahuan. Makalah #urusan $eknik Kimia Fakultas $eknik 8ni9ersitas Diponegoro. Pengampu Dr. Ir. Budiyono M.!i. K%&% K1(2#3 4#")%5%&' P.(/.&%1%(' J.(#) P.(/.&%1%(' H%$#$%& P.(/.&%1%(' S167., P.(/.&%1%(0 Ilmu filsafat selalu merumuskan pertanyaan;pertanyaan kritis atas kemapanan 6a3a%an yang sudah dipe<ahkan oleh ilmu pengetahuan. Pada >aman sekarang ilmu pengetahuan tidak lagi %agian dari filsafat akan tetapi filsafat merupakan %agian ilmu pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari proses men<ari tahu dari yang tadinya tidak tahu men6adi tahu dari tidak dapat men6adi dapat. Dalam proses men<ari tahu ini men<akup %er%agai metode dan konsep ; konsep %aik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman. Pada umumnya 6enis pengetahuan di%agi men6adi / yaitu pengetahuan langsung (immediate) pengetahuan tak langsung (mediated) pengetahuan indra3i (perceptual) pengetahuan konseptual (conceptual) pengetahuan partikular (particular) pengetahuan uni9ersal (universal). #enis ; 6enis pengetahuan ditin6au dari sudut %agaimana pengetahuan itu diperoleh %ukan pada %ahasan 9alue atau nilai dari pengetahuan terse%ut adalah pengetahuan %iasa (common sense) pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan pengetahuan filsafat pengetahuan agama. Faktor; faktor yang mempengaruhi pengetahuan dalam diri seseorang adalah pendidikan informasi? media massa sosial %udaya dan ekonomi lingkungan pengalaman usia. Hakikat dari pengetahuan terdapat dua aspek penting yaitu hal;hal yang diperoleh dan realitas yang %eru%ah. !um%er dari pengetahuan itu sendiri adalah intuisi rasional empirikal atau indra dan 3ahyu. i9 DA4TAR ISI H%"%6%( HALAMA2 #8D8L.................................................................................. i HALAMA2 P@2A@!AHA2.................................................................... ii KA$A P@2AA2$A5................................................................................. iii AB!$5AK.................................................................................................. i9 DAF$A5 I!I............................................................................................... 9 BAB I P@2DAH8L8A2........................................................................... 7 BAB II P@MBAHA!A2............................................................................ ) BAB III P@28$8P.................................................................................... 7& DAF$A5 P8!$AKA.................................................................................. 7/ 9 BAB I PENDAHULUAN Kata filsafat %erasal dari %ahasa 4unani philo yang %erarti <inta dan sophia yang %erarti ke%i6aksanaan. Maka se<ara sederhana 6ika dilihat dari arti asal kata;nya filsafat %erarti <inta ke%i6aksanaan. Akan tetapi definisi se<ara etimologis %erupa <inta ke%i6aksanaan %elum <ukup me3akili keluasan arti dari kata filsafat. Memahami definisi asal kata filsafat tidak %isa lepas dari konteks se6arah mengenai filsafat itu sendiri. Dahulu setiap pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang %erhu%ungan dengan logos dan rasio manusia se<ara umum dinamakan se%agai filsafat. "rang memikirkan sesuatu atau %erfikir mengenai suatu pengetahuan dan kemudian menurunkannya men6adi suatu disiplin ilmu tertentu maka orang terse%ut dapat dikatakan se%agai orang yang sudah %erfilsafat. Dengan kata lain setiap %idang ilmu yang mampu dipikirkan oleh rasio manusia dinamakan filsafat. Itulah se%a%nya filsafat dise%ut;se%ut se%agai Bi%u dari ilmu pengetahuanC karena %erasal dari filsafat;lah setiap disiplin ilmu yang kita kenal sekarang ini terlahir. 2amun seiring %er6alannya 3aktu dan perkem%angan >aman definisi filsafat 6uga mengalami peru%ahan. De3asa ini filsafat 6uga diklasifikasikan se%agai salah satu dari sekian %anyak ilmu pengetahuan. Maka filsafat le%ih dipersempit kedalam se%uah fokus ka6ian tersendiri dan men6adi %agian dari ilmu pengetahuan yang dise%ut se%agai ilmu filsafat. Definisi ilmu filsafat de3asa ini %er%eda dengan definisi filsafat di masa lampau. Ilmu filsafat de3asa ini merupakan ilmu yang mempela6ari tentang segalanya realitas %aik yang fisik maupun yang metafisik yang dapat dipikirkan oleh manusia se<ara kritis;refleksif radikal integral dan uni9ersal. Ka6ian ilmu filsafat di%agi dalam sistematika filsafat yang terdiri dari ontologi aksiologi dan epistemologi yang masing;masing memiliki fokus pengka6ian permasalahan yang %er%eda. Ilmu filsafat selalu merumuskan pertanyaan;pertanyaan kritis atas kemapanan 7 6a3a%an yang sudah dipe<ahkan oleh ilmu pengetahuan. Filsafat selalu men<ari prinsip;prinsip umum tidak mem%atasi segi pandangannya %ahkan <enderung memandang segala sesuatu se<ara umum dan keseluruhan. Ilmu filsafat 6uga %ertugas mengintegrasikan ilmu;ilmu. #adi pada >aman sekarang ilmu pengetahuan tidak lagi %agian dari filsafat akan tetapi filsafat merupakan %agian ilmu pengetahuan. 8ntuk le%ih 6elas lagi mengenai pengetahuan pada makalah ini akan disampaikan definisi pengetahuan 6enis;6enis pengetahuan faktor yang mempengaruhi kedalaman pengetahuan hakekat pengetahuan dan sum%er pengetahuan. ( BAB II PEMBAHASAN 201 DE4INISI PENGETAHUAN Para ahli hingga kini masih memperde%atkan definisi pengetahuan terutama karena rumusan pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan se%agai Dkeper<ayaan se6ati yang di%enarkan +9alid-E +Djustified true beliefE-. Menurut 2otoatmod6o +('')- pengetahuan merupakan hasil dan ini ter6adi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu o%yek tertentu +"kta9iandry ('7(-. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia +('')- Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui %erkaitan dengan proses pem%ela6aran. Proses %ela6ar ini dipengaruhi %er%agai faktor dari dalam seperti moti9asi dan faktor luar %erupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial %udaya. !e<ara garis %esar menurut 2otoatmod6o +(''&- domain tingkat pengetahuan +kognitif- mempunyai enam tingkatan meliputi: mengetahui memahami menggunakan menguraikan menyimpulkan dan menge9aluasi. Firi pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya %aik melalui pengalaman %ela6ar ataupun informasi yang diterima dari orang lain. Berdasarkan uraian;uraian di atas maka dapat kita definisikan %ah3aG Pengetahuan merupakan hasil dari proses men<ari tahu dari yang tadinya tidak tahu men6adi tahu dari tidak dapat men6adi dapat. Dalam proses men<ari tahu ini men<akup %er%agai metode dan konsep;konsep %aik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman. Pengetahuan dia3ali dari rasa ingin tahu yang ada dalam diri manusia. Pengetahuan selama ini diperoleh dari proses %ertanya dan selalu di tu6ukan untuk menemukan ke%enaran. Di dalam filsafat ilmu pengetahuan itu dise%ut pengetahuan yang %enar 6ika telah memenuhi %e%erapa kriteria ke%enaran. Kriteria ke%enaran terse%ut didasarkan pada %e%erapa teori antara lain : ) (.7.7 $eori Koherensi (Theory of Coherence) Berdasarkan teori ini suatu pengetahuan dianggap %enar apa%ila pengetahuan terse%ut kehoren dengan pengetahuan yang ada se%elumnya dan sudah di%uktikan ke%enarannya. Didalam pem%ela6aran matematika hal ini %iasanya dise%ut dengan sifat deduktif. (.7.( $eori Korespondensi (Theory of Corespondence) Berdasarkan teori ini suatu pengetahuan dianggap %enar 6ika pengetahuan terse%ut mempunyai hu%ungan dengan suatu kenyataan yang memang %enar. $eori ini didasarkan pada fakta empiris sehingga pengetahuan terse%ut %enar apa%ila ada fakta;fakta yang mendukung %ah3a pengetahuan terse%ut %enar. Dengan demikian ke%enaran disini didasarkan pada kesimpulan induktif. (.7.) $eori Pragmatis (Theory of Pragmatism) Menurut teori ini pengetahuan dikatakan %enar apa%ila pengetahuan terse%ut terlihat se<ara praktis %enar atau memiliki sifat kepraktisan yang %enar. Pengikut teori ini %erpendapat %ah3a pengetahuan itu %enar apa%ila mempunyai keguanaan yang praktis. +"kta9iandry ('7(- 202 JENIS JENIS PENGETAHUAN Pada umumnya pengetahuan di%agi men6adi %e%erapa 6enis diantaranya: (.(.7 Pengetahuan langsung (immediate) Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam 6i3a tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum realis +penganut paham 5ealisme- mendefinisikan pengetahuan seperti itu. 8mumnya di%ayangkan %ah3a kita mengetahui sesuatu itu se%agaimana adanya khususnya perasaan ini %erkaitan dengan realitas;realitas yang telah dikenal se%elumnya seperti pengetahuan tentang pohon rumah %inatang dan %e%erapa indi9idu manusia. 2amun apakah perasaan ini 6uga %erlaku pada realitas;realitas yang sama sekali %elum pernah dikenal dimana untuk sekali meilhat kita langsung mengenalnya se%agaimana hakikatnyaH. Apa%ila kita sedikit men<ermatinya maka akan nampak dengan 6elas %ah3a hal itu tidaklah demikian adanya. , (.(.( Pengetahuan tak langsung (mediated) Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses %erpikir serta pengalaman;pengalaman yang lalu. Apa yang kita ketahui dari %enda;%enda eksternal %anyak %erhu%ungan dengan penafsiran dan pen<erapan pikiran kita. (.(.) Pengetahuan indra3i (perceptual) Pengetahuan indra3i adalah sesuatu yang di<apai dan diraih melalui indra;indra lahiriah. !e%agai <ontoh kita menyaksikan satu pohon %atu atau kursi dan o%6ek;o%6ek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indra penglihatan akan mem%entuk pengetahuan kita. $anpa diragukan %ah3a hu%ungan kita dengan alam eksternal melalui media indra;indra lahiriah ini akan tetapi pikiran kita tidak seperti klise foto dimana gam%ar;gam%ar dari apa yang diketahui le3at indra;indra tersimpan didalamnya. Pada pengetahuan indra3i terdapat %e%erapa faktor yang %erpengaruh seperti adanya <ahaya yang menerangi o%6ek;o%6ek eksternal sehatnya anggota;angota indra %adan +seperti mata telinga dan lain; lain- dan pikiran yang mengu%ah %enda;%enda partikular men6adi konsepsi uni9ersal serta faktor;faktor sosial +seperti adat istiadat-. Dengan faktor;faktor terse%ut tidak %isa dikatakan %ah3a pengetahuan indra3i hanya akan dihasilkan melalui indra;indra lahiriah. (.(., Pengetahuan konseptual (conceptual) Pengetahuan konseptual 6uga tidak terpisah dari pengetahuan indra3i. Pikiran manusia se<ara langsung tidak dapat mem%entuk suatu konsepsi; konsepsi tentang o%6ek;o%6ek dan perkara;perkara eksternal tanpa %erhu%ungan dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling %erpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan akti9itas pikiran (.(.& Pengetahuan partikular (particular) Pengetahuan partikular %erkaitan dengan satu indi9idu o%6ek;o%6ek tertentu atau realitas;realitas khusus. Misalnya ketika kita mem%i<arakan satu kita% atau indi9idu tertentu maka hal ini %erhu%ungan dengan pengetahuan partikular itu sendiri. (.(./ Pengetahuan uni9ersal (universal) & Pengetahuan yang meliputi keseluruhan yang ada seluruh hidup manusian misalnyaG agama dan filsafat. +A%dullah (''0- #enis;6enis pengetahuan ditin6au dari sudut %agaimana pengetahuan itu diperoleh %ukan pada %ahasan 9alue atau nilai dari pengetahuan terse%ut antara lain: 2.2.1 Pengetahuan %iasa (common sense) Pengetahuan %iasa (common sense) Pengetahuan yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari;hari tanpa mengetahui seluk %eluk yang sedalam;dalamnya dan seluas;luasnya. !eorang yang dulunya %elum tahu tentang <ara %ela6ar sesuatu hal dan setelah melalui suatu proses seseorang tahu tentang sesuatu hal terse%ut maka orang terse%ut dise%ut memiliki pengetahuan %iasa. Dalam %ahasa lain dise%ut se%agai pengetahuan yang dimiliki dengan kadar sekedar tahu. Memenuhi faktor ketidaktahuannya. 2.2.2 Pengetahuan ilmiah atau Ilmu pengetahuan Pengetahuan ilmiah atau Ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan <ara khusus %ukan hanya untuk digunakan sa6a tetapi ingin mengetahui le%ih dalam dan luas mengetahui ke%enarannya tetapi masih %erkisar pada pengalaman. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan <ommon sense suatu pengetahuan sehari;hari yang dilan6utkan dengan suatu pemikiran <ermat dan seksama dengan menggunakan %er%agai metode. Dari pengetahuan tentang misal he3an komodo yang sekedar tahu kemudian menggunakan %e%erapa langkah dan metode yang 6elas untuk mengetahui le%ih dari sekedar tahu dan dilakukan se<ara sistematis maka orang yang mengetahui dan memahami se<ara mendalam tentang he3an komodo terse%ut dan dise%ut se%agai pengetahuan ilmiah tentang he3an komodo. Dalam %atasan ini seseorang yang memiliki pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan maka semua proses yang dile3atinya 6ika dilakukan oleh orang lain akan memiliki pengetahuan yang sama dengan yang dimilikinya. +!yarat Ilmiah-. !e%agian yang mendefinisikan / pengetahuan se%agai se%uah ilmu. Ilmu merupakan suatu metode %erfikir se<ara o%6ektif yang %ertu6uan untuk menggam%arkan dan mem%eri makna terhadap ge6ala dan fakta melalui o%ser9asi eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus %ersifat o%6ektif karena dimulai dari fakta menyampingkan sifat kedirian mengutamakan pemikiran logik dan netral. 2.2. Pengetahuan filsafat Pengetahuan filsafat pengetahuan yang tidak mengenal %atas sehingga yang di<ari adalah se%a%;se%a% yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman %iasa. Pengetahuan Filsafat %iasanya %erkenaan dengan hakikat sesuatu +transenden- sehingga kadang per%in<angannya seputar hal;hal yang a%strak terhadap %anguan se%uah pengetahuan. "%6ek pem%ahasannya selalu mengedepanan aspek ontologi epistimologi dan aksionlogi. Pem%ahasan tentang Pengetahuan Filsafat akan di uraikan pada postingan tentang Hakikat Filsafat. 2.2.! Pengetahuan agama Pengetahuan agama suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari $uhan le3at para 2a%i dan 5osul;2ya yang %ersifat mutlak dan 3a6i% diikuti para pemeluknya. Dengan men6adikan a6aran agama se%agai tolak ukur ke%enaran maka pengetahuan agama sangat sarat dengan nilai %aik dan %uruk %enar dan salah. !epan6ang pengetahuan itu tidak %ertentangan dengan a6aran yang tertuang dalam kita% yang diperpegangi maka pengetahuan itu dianggap %enar. +:aksena ('7(- 203 4AKTOR84AKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM DIRI SESEORANG (.).7 Pendidikan . Pendidikan adalah se%uah proses pengu%ahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan 6uga usaha mende3asakan manusia melalui upaya penga6aran dan pelatihan +Anonim dalam :ikipedia ('7(-. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengem%angkan kepri%adian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan %erlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses %ela6ar makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang terse%ut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan <enderung untuk mendapatkan informasi %aik dari orang lain maupun dari media massa. !emakin %anyak informasi yang masuk semakin %anyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi maka orang terse%ut akan semakin luas pula pengetahuannya. 2amun perlu ditekankan %ah3a seorang yang %erpendidikan rendah tidak %erarti mutlak %erpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal akan tetapi 6uga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu o%yek 6uga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap o%yek tertentu. !emakin %anyak aspek positif dari o%yek yang diketahui akan menum%uhkan sikap makin positif terhadap o%yek terse%ut +Anonim dalam dunia%a<a ('77-. (.).( Informasi ? Media Massa Media yang se<ara khusus didesain untuk men<apai masyarakat yang sangat luas. #adi <ontoh dari media massa ini adalah tele9isi radio koran dan ma6alah. Pengertian informasi menurut "#ford $nglish %ictionary adalah &that of 'hich one is apprised or told( intelligence) ne's&. Kamus lain menyatakan %ah3a informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui namun ada pula yang menekankan informasi se%agai transfer pengetahuan. !elain itu istilah informasi 6uga memiliki arti yang lain se%agaimana diartikan oleh 588 teknologi informasi yang mengartikannya se%agai suatu teknik untuk mengumpulkan menyiapkan menyimpan memanipulasi mengumumkan menganalisa dan menye%arkan informasi dengan tu6uan tertentu. !edangkan informasi sendiri 0 men<akup data teks gam%ar suara kode program komputer %asis data. Adanya per%edaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible) sedangkan informasi itu di6umpai dalam kehidupan sehari;hari yang diperoleh dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi. +Anonim dalam :ikipedia ('7(-. Informasi yang diperoleh %aik dari pendidikan formal maupun non formal dapat mem%erikan pengaruh 6angka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan peru%ahan atau peningkatan pengetahuan. Ma6unya teknologi akan tersedia %erma<am;ma<am media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang ino9asi %aru. !e%agai sarana komunikasi %er%agai %entuk media massa seperti tele9isi radio surat ka%ar ma6alah dan lain;lain mempunyai pengaruh %esar terhadap pem%entukan opini dan keper<ayan orang. Dalam penyampaian informasi se%agai tugas pokoknya media massa mem%a3a pula pesan;pesan yang %erisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi %aru mengenai sesuatu hal mem%erikan landasan kognitif %aru %agi ter%entuknya pengetahuan terhadap hal terse%ut +Anonim dalam dunia%a<a ('77-. (.).) !osial %udaya dan ekonomi Ke%iasaan dan tradisi yang dilakukan orang;orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan %aik atau %uruk. Dengan demikian seseorang akan %ertam%ah pengetahuannya 3alaupun tidak melakukan. !tatus ekonomi seseorang 6uga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. (.)., Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar indi9idu %aik lingkungan fisik %iologis maupun sosial. Lingkungan %erpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam indi9idu yang %erada dalam lingkungan terse%ut. Hal ini ter6adi karena adanya interaksi tim%al %alik ataupun tidak yang akan direspon se%agai pengetahuan oleh setiap indi9idu. * (.).& Pengalaman Pengalaman se%agai sum%er pengetahuan adalah suatu <ara untuk memperoleh ke%enaran pengetahuan dengan <ara mengulang kem%ali pengetahuan yang diperoleh dalam meme<ahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman %ela6ar dalam %eker6a yang dikem%angkan mem%erikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman %ela6ar selama %eker6a akan dapat mengem%angkan kemampuan mengam%il keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar se<ara ilmiah dan etik yang %ertolak dari masalah nyata dalam %idang ker6anya. (.)./ 8sia 8sia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. !emakin %ertam%ah usia akan semakin %erkem%ang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin mem%aik. Pada usia madya indi9idu akan le%ih %erperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta le%ih %anyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menu6u usia tua selain itu orang usia madya akan le%ih %anyak menggunakan %anyak 3aktu untuk mem%a<a. Kemampuan intelektual peme<ahan masalah dan kemampuan 9er%al dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai 6alannya perkem%angan selama hidup : !emakin tua semakin %i6aksana semakin %anyak informasi yang di6umpai dan semakin %anyak hal yang diker6akan sehingga menam%ah pengetahuannya. $idak dapat menga6arkan kepandaian %aru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran %aik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan %ah3a II akan menurun se6alan dengan %ertam%ahnya usia khususnya pada %e%erapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Be%erapa teori %erpendapat ternyata II seseorang akan menurun <ukup <epat se6alan dengan %ertam%ahnya usia. +Anonim dalam dunia%a<a ('77- 7' 204 HAKIKAT PENGETAHUAN Maksud dari pengetahuan (*no'ledge) adalah sesuatu yang hadir dan ter3u6ud dalam 6i3a dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi persentuhan dan hu%ungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi tradisi keterampilan informasi akidah dan pikiran;pikiran. Dalam komunikasi keseharian kita sering menggunakan kalimat seperti D!aya terampil mengoperasikan mesin iniE D!aya sudah ter%iasa menyelesaikan masalah ituE D!aya menginformasikan ke6adian ituE D!aya meyakini %ah3a masyarakat pasti memper<ayai $uhanE D!aya tidak emosi menghadapi orang ituE dan D!aya mempunyai pikiran;pikiran %aru dalam solusi persoalan ituE. Ketika mengamati atau menilai suatu perkara kita %iasanya menggunakan kalimat;kalimat seperti saya mengetahuinya saya memahaminya saya mengenal meyakini dan memper<ayainya. Berdasarkan realitas ini %isa dikatakan %ah3a pengetahuan itu memiliki dera6at dan tingkatan. Disamping itu %isa 6adi hal terse%ut %agi seseorang adalah pengetahuan sementara %agi yang lainnya merupakan %ukan pengetahuan. $erkadang seseorang mengakui %ah3a sesuatu itu diketahuinya dan mengenal keadaannya dengan %aik namun pada hakikatnya ia salah memahaminya dan ketika ia %erhadapan dengan seseorang yang sungguh;sungguh mengetahui realitas terse%ut %arulah ia menyadari %ah3a ia %enar;%enar tidak memahami permasalahan terse%ut se%agaimana adanya. Pengetahuan adalah suatu keadaan yang hadir dikarenakan persentuhan kita dengan suatu perkara. Keluasan dan kedalaman kehadiran kondisi;kondisi ini dalam pikiran dan 6i3a kita sangat %ergantung pada se6auh mana reaksi pertemuan persentuhan dan hu%ungan kita dengan o%6ek;o%6ek eksternal. :alhasil makrifat dan pengetahuan ialah suatu keyakinan yang kita miliki yang hadir dalam syarat;syarat tertentu dan ter3u6ud karena ter%entuknya hu%ungan; hu%ungan khusus antara su%6ek +yang mengetahui- dan o%6ek +yang diketahui- dimana hu%ungan ini sama sekali kita tidak ragukan. #ohn De3ey menyamakan antara hakikat itu sendiri dan pengetahuan dan %eranggapan %ah3a pengetahuan 77 itu merupakan hasil dan <apaian dari suatu penelitian dan o%ser9asi. Menurutnya pengetahuan seseorang ter%entuk dari hu%ungan dan 6alinan ia dengan realitas;realitas yang tetap dan yang senantiasa %eru%ah. Dalam pengetahuan sangat mungkin terdapat dua aspek yang %er%eda antara lain: (.,.7 Hal;hal yang diperoleh Pengetahuan seperti ini men<akup tradisi keterampilan informasi pemilkiran;pemikiran dan akidah;akidah yang diyakini oleh seseorang dan diaplikasikan dalam semua kondisi dan dimensi penting kehidupan. Misalnya pengetahuan seseorang tentang se6arah negaranya dan pengetahuannya terhadap etika dan agama dimana pengetahuan;pengetahuan ini nantinya ia %isa aplikasikan dan men6adikannya se%agai dasar pem%ahasan. (.,.( 5ealitas yang terus %eru%ah. !angat mungkin pengetahuan itu diasumsikan se%agai suatu realitas yang senantiasa %eru%ah dimana perolehan itu tidak pernah %erakhir. Pada kondisi ini seseorang mengetahui se<ara khusus perkara; perkara yang %eragam kemudian ia mem%andingkan perkara terse%ut satu sama lain dan mem%erikan pandangan atasnya dengan demikian ia menyiapkan dirinya untuk mendapatkan pengetahuan;pengetahuan %aru yang le%ih glo%al. +A%dullah (''0- 209 SUMBER PENGETAHUAN Pengetahuan yang kita %ahas sekarang itu memiliki sum%er (source) diantaranya adalah: (.&.7 Intuisi Ketika kita %er%i<ara mengenai intuisi su%uah maen stream yang ter%angun di%enak kita adalah se%uah eksperimen <o%a;<o%a yang %era3al dari se%uah pertanyaan dan keraguan maka lahirlah insting. !e%uah %ahasa sederhana 6uga penulis temukan pen6elasan mengenai apa itu intuisiH Kamus Politik karangan B.2. Mar%un mengatakan : daya atau kemampauan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tampa ada dipela6ari terle%ih dahulu 7( (.&.( 5asional Pengetahuan rasional atau pengetahuan yang %ersum%er dari akal adalah suatu pengetahuan yang dihasilkan dari proses %ela6ar dan menga6ar diskusi ilmiah pengka6ian %uku penga6aran seorang guru dan sekolah. Hal ini %er%eda dengan pengetahuan intuitif atau pengetahuan yang %erasal dari hati. Pengetahuan ini tidak akan didapatkan dari suatu proses penga6aran dan pem%ela6aran resmi akan tetapi 6enis pengetahuan ini akan ter3u6ud dalam %entuk;%entuk DkehadiranE dan DpenyingkapanE langsung terhadap hakikat; hakikat yang di<apai melalui penapakan mistikal penitian 6alan;6alan keagamaan dan penelusuran tahapan;tahapan spiritual. Pengetahuan rasional merupakan se6enis pengetahuan konsepsional atau hushuli sementara pengetahuan intuisi atau hati adalah sema<am pengetahuan dengan DkehadiranE langsung o%6ek;o%6eknya atau hudhuri. (.&.) @mperikal atau Indra $ak diragukan %ah3a indra;indra lahiriah manusia merupakan alat dan sum%er pengetahuan dan manusia mengenal o%6ek;o%6ek fisik dengan perantaraanya. !etiap orang yang kehilangan salah satu dari indranya akan sirna kemampuannya dalam mengetahui suatu realitas se<ara partikular. Misalnya seorang yang kehilangan indra penglihatannya maka dia tidak akan dapat menggam%arkan 3arna dan %entuk sesuatu yang fisikal dan le%ih 6auh lagi orang itu tidak akan mempunyai suatu konsepsi uni9ersal tentang 3arna dan %entuk. Begitu pula orang yang tidak memiliki kekuatan mendengar maka dapat dipastikan %ah3a dia tidak mampu mengkonstruksi suatu pemahaman tentang suara dan %unyi dalam pikirannya. Atas dasar inilah I%nu !ina dengan menutip ungkapan filosof terkenal Aristoteles menyatakan %ah3a %arang siapa yang kehilangan indra;indranya maka dia tidak mempunyai makrifat dan pengetahuan. Dengan demikian %ah3a indra merupakan sum%er dan alat makrifat dan pengetahuan ialah hal yang sama sekali tidak disangsikan. Hal ini %ertolak %elakang dengan perspektif Plato yang %erkeyakinan %ah3a sum%er pengetahuan hanyalah akal dan rasionalitas indra;indra lahiriah dan o%6ek;o%6ek fisik sama sekali tidak %ernilai dalam konteks pengetahuan. Dia menyatakan 7) %ah3a hal;hal fisikal hanya %ernuansa lahiriah dan tidak menyentuh hakikat sesuatu. Benda;%enda materi adalah realitas;realitas yang pasti sirna punah tidak hakiki dan tidak a%adi. "leh karena itu yang hakiki dan prinsipil hanyalah perkara;perkara kognitif dan yang men6adi sum%er ilmu dan pengetahuan adalah daya akal dan argumen;argumen rasional. Akan tetapi filosof;filosof Islam %eranggapan %ah3a indra;indra lahiriah tetap %ernilai se%agai sum%er dan alat pengetahuan. Mereka memandang %ah3a peran indra;indra itu hanyalah %erkisar seputar konsep;konsep yang %erhu%ungan dengan o%6ek;o%6ek fisik seperti manusia pohon 3arna %entuk dan kuantitas. Indra;indra tak %erkaitan dengan semua konsep;konsep yang mungkin dimiliki dan diketahui oleh manusia %ahkan terdapat realitas;realitas yang sama sekali tidak terdeteksi dan ter6angkau oleh indra;indra lahiriah dan hanya dapat di<apai oleh daya;daya pen<erapan lain yang ada pada diri manusia. Konsep;konsep atas realitas;realitas fisikal dan material yang ter<erap le3at indra;indra yang 3alaupun se<ara tidak langsung %erada di alam pikiran namun 6uga tidak ter3u6ud dalam akal dan pikiran kita se<ara mandiri dan fitra3i. Melainkan setelah mendapatkan %e%erapa konsepsi;konsepsi indra3i maka se<ara %ertahap akan memperoleh pemahaman;pemahaman yang lain. A3al mulanya pikiran manusia sama sekali tidak mempunyai konsep;konsep sesuatu dia seperti kerta putih yang hanya memiliki potensi;potensi untuk menerima <oretan goresan dan gam%ar. Dan akti9itas persepsi pikiran dimulai dari indra;indra lahiriah. Mengapa 6i3a yang tunggal itu sedemikian rupa mempunyai kemampuan yang luar %iasa dalam menyerap semua pengetahuanH Filosof Ilahi Mulla !adra mengungkapkan %ah3a keragaman pengetahuan dan makrifat yang dimiliki oleh manusia dikarenakan ke6amakan indra;indra lahiriahnya. Mulla !adra 6uga menam%ahkan %ah3a akti9itas persepsi;persepsi manusia dimulai dari 6alur indra;indra itu dan setiap pengetahuan dapat %ersum%er se<ara langsung dari indra;indra lahiriah atau setelah %erkumpulnya konsepsi;konsepsi indra3i %arulah pikiran itu dikondisikan untuk menggapai pengetahuan; 7, pengetahuan lain. #i3a itu se<ara esensial tak mempu menggam%arkan o%6ek; o%6ek fisikal tanpa indra;indra terse%ut (.&., :ahyu !e%agai manusia yang %eragama pasti meyakini %ah3a 3ahyu merupakan sum%er ilmu Karena diyakini %ah3a 3akyu itu %ukanlah %uatan manusia tetapi %uatan $uhan 4ang Maha @sa. +A%dullah (''0- 7& BAB III PENUTUP !e<ara garis %esar pengetahuan merupakan hasil dari proses men<ari tahu dari yang tadinya tidak tahu men6adi tahu dari tidak dapat men6adi dapat serta ilmu pengetahuan dapat dikatakan %enar apa%ila memenuhi kriteria teori koheren teori korespondensi dan teori pragmatis. !e<ara umum 6enis pengetahuan antara lain pengetahuan langsung pengetahuan tak langsung pengetahuan konseptual pengetahuan partikular dan pengetahuan uni9ersal. serta apa%ila ditin6au dari sudut pengetahuan itu diperoleh di%edakan men6adi pengetahuan %iasa pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan pengetahuan filsafat dan pengetahuan agama. Faktor;faktor yang mempengaruhi kedalaman pengetahuan seseorang antara lain pendidikan informasi?media massa sosial %udaya dan ekonomi' lingkungan' pengalaman' dan usia. Hakekat dari pengetahuan terdapat dua aspek penting yaitu hal;hal yang diperoleh dan realitas yang %eru%ah. !um%er dari pengetahuan itu sendiri antara lain dari intuisi rasional empirikal atau indra dan 3ahyu. 7& DA4TAR PUSTAKA A%dullah Assyari. (''0. %efinisi dan +enis,jenis Pengetahuan. $ersedia di: http:??referensiassyaria%dullah.%logspot.<om?(''0?',?definisi;dan;6enis; 6enis;pengetahuan.html Jdiakses pada 7/ !eptem%er ('7(K Anonim. ('7(. Pengetahuan. $ersedia di: http:??id.3ikipedia.org?3iki? Pengetahuan Jdiakses pada 7/ !eptem%er ('7(K Anonim. ('77. %efinisi Pengetahuan serta -a*tor,fa*tor yang .empengaruhi Pengetahuan. $ersedia di: http:??dunia%a<a.<om?definisi;pengetahuan; serta;faktor;faktor;yang;mempengaruhi;pengetahuan.html Jdiakses pada 7/ !eptem%er ('7(K :aksena. ('7(. +enis Pengetahuan. $ersedia di: http:??elearningpendidikan.<om? 6enis;pengetahuan.html Jdiakses 7/ !eptem%er ('7(K Departemen Pendidikan 2asional. +('')-. /amus besar 0ahasa 1ndonesia. @disi ). #akarta : Balai Pustaka. 2otoatmod6o !oekid6o. +('')-. .etodologi Penelitian /esehatan. #akarta: P$ 5ineka Fipta "kta9iandry 2a9el. ('7(. Pengetahuan Ilmiah Penelitian Ilmiah dan #enis Pengetahuan. $ersedia di: http:??na9elmangelep.3ordpress.<om? ('7(?'(?(7?pengetahuan;pengetahuan;ilmiah;penelitian;ilmiah;dan; 6enis;penelitian? Jdiakses pada 7/ !eptem%er ('7(K 7/