Diusulkan oleh:
Angkatan 2012
Ahmad Yudiar
Angkatan 2013
1304858
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
RINGKASAN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4 Manfaat ............................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ................................................................................. 3
2. GAGASAN ................................................................................................ 4
2.1 Konsep Pendidikan Nasional............................................................... 4
2.2 Konsep Pendidikan Multikultural ....................................................... 4
2.3 Tinjauan Al-Quran ............................................................................. 7
2.4 Kompetensi Manusia Abad 21 .......................................................... 11
3. METODOLOGI PENULISAN ............................................................ 13
3.1 Fokus Kajian .................................................................................... 13
3.2Teknik Penulisan ................................................................................ 13
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 13
3.4Teknik Analisis Data ......................................................................... 13
4.PEMBAHASAN ..................................................................................... 13
4.1 Pendidikan Multikulturalisme di Indonesia ....................................... 14
4.2 Kompetensi Abad 21: Indikator Generasi Emas 2045 ........................ 15
4.3 Kajian Al-Quran ................................................................................ 16
5. PENUTUP ............................................................................................... 22
5.1 Simpulan ............................................................................................. 22
5.2 Saran .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24
LAMPIRAN ................................................................................................ 25
a. Biodata Ketua dan Anggota ................................................................. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perdamaian merupakan wujud kehidupan yang harmonis dan tak
terjadi konflik yang berkepanjangan. Tantangan kehidupan saat ini
semakin kompleks sehingga membuka peluang yang semakin besar akan
timbulnya konflik dan perbedaan dalam beragam ranah. Realitas ini
telah menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan
masyarakat di seluruh dunia.
Konflik dan perbedaan khususnya di Indonesia saat ini sudah dapat
terlihat. Di abad ke-21 ini sudah mulai muncul kasus-kasus baru yang
memperlihatkan kebobrokan moral bangsa. Hal itu dapat kita saksikan
pada kondisi masayarakat Indonesia saat ini yang cenderung cepat
terpancing emosi oleh sebuah konflik. Konflik yang disebabkan karena
adanya perbedaan baik itu dalam hal budaya, status sosial, ekonomi,
maupun politik.
Dalam konteks etnis budaya seperti kasus Konflik di kota Sampit
yaitu antara suku dayak dan suku madura pada 18 Februari 2001. Hal itu
hanya karena hal sepele namun menjadi konflik yang serius dikarenakan
adanya ketidakpahaman masyrakat memahami budayanya masingmasing.
Lain hal masalahnya dalam konteks politik yang baru saja selesai
yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia 2014-2019.
Fenomena yang terjadi baru-baru ini terlihat bahwa saat ini antusiasme
masyarakat terhadap minat politik cukup tinggi. Terlihat dalam sikapnya
mendukung salah satu pasangan dari calon presiden dan wakil presiden
Indonesia, ditemukan berbagai konflik mulai dari pertengkaran antar
keluarga, tetangga, teman sekolah, yang muncul dalam realitas sosial
dan juga dunia maya.
1.4 Manfaat
1. Memberikan penguatan kepada dunia pendidikan mempersiapkan
generasi emas 2045 melalui pendidikan multikultural
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai urgensi
pendidikan multikultural dalam mempersiapkan generasi emas 2045
3. Memberikan semangat baru dalam menganalisa permasalahan
berdasarkan tinjauan Al-Quran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pendidikan Nasional
Dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan posisi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, dan dirinya. Lebih dari itu, disinggung
mengenai
pendidikan
nasional
sebagai
patokan
dalam
upaya
itu
Malik
Fajar
mendefinisikan
Pendidikan
membongkar
kekurangan,
kegagalan
dan
praktik-praktik
yang
mengubah
semua
komponen
termasuk
Indonesia-yang-menjadi,
yakni
pendidikan
multikultural
normatif,
bukan
hanya
melainkan
mendeskripsikan
misi
untuk
adanya
mewujudkan
pluralitas,
kebudayaan
sekolah.
Pedagogik
baru
telah
tatanan
berprndidikan,
bukan
masyarakat
sebuah
yang
masyarakat
terdidik
yang
dan
hanya
multicultural
(multicultural
education)
seluruh
siswa
tanpa
membedakan
kelompok-
Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat 49: 13).
makhluk-Nya,
laki-laki
dan
perempuan,
dan
dan
bertakwalah
kepada
Allah
yang
dengan
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak
akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
(QS. Al-Baqarah 2: 256).
Dalam ayat ini, Al-Quran menegaskan bahwa Tidak ada
paksaan dalam menganut keyakinan agama, Allah menghendaki
agar setiap orang merasakan kedamaian. Agama-Nya dinamai Islam,
yakni damai. Kedamaian tidak dapat diraih kalau jiwa tidak damai.
Paksaan menyebabkan jiwa tidak damai sehingga tidak ada paksaan
dalam menganut keyakinan agam Islam. (Shihab, 2002: 668).
4.
Artinya: Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan
dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
kualitas
karena
hanya
dengan
perbedaan
dan
perlombaan yang sehat kedua hal itu akan tercapai. (Shihab, 2002:
617 ).
5.
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan
warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
(QS. Ar-Rum 30: 22).
Ayat di atas adalah labjutan dari uraian tentang bukti-bukti
kekuasaan dan keesaan Allah swt. Ada persamaan antara pria
dengan langit, dan wanita dengan bumi. Ayat-ayat di atas
menyatakan semua dengan sistemnya sangat teliti, rapi, dan serasi.
Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah
10
11
12
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Fokus Kajian
Fokus kajian karya tulis ilmiah al-Quran ini membahas tentang
konsep pendidikan multikultural sebagai upaya menyongsong
generasi emas 2045 berdasarkan tinjauan Al-Quran
3.2 Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan karya
tulis ilmiah Al-Quran ini adalah mengkaji pendidikan multikultural
secara deskriptif dalam menyongsong generasi emas 245 dengan
menghubungkannya dengan tinjauan surat Al-Quran.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini adalah telaah literatur yaitu dengan mempelajari berbagai
literatur seperti buku, jurnal, al-Quran, hadits, dan internet.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang diperoleh
dari studi literatur dengan cara menggabungkan teori dan
argumentasi dalam buku dengan analisis penulis. Langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan penyederhanaan data agar
mudah dibaca, dipahami, dan dipresentasikan sehingga berorientasi
kepada solusi dari masalah yang telah dikaji.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pendidikan Multikultural di Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang menjadikan pancasila
sebagai falsafah kebangsaan. Lima nilai yang menjadikan dasar bagi
substansi kehidupan bangsa terutama dalam pendidikan mampu
terintegrasi dalam konsep.
Dalam konsep multikultural, Pendidikan di Indonesia
berbasis multikultural memiliki payung hukum berdasarkan UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 tentang
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan dalam pasal 4 yaitu pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tingrgi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Beberapa hasil penelitian yang menjadi analisis pendidikan
multikultural di indonesia diantaranya adalah Kasus di SMA Don
Bosco Padang (Sumbar) memiliki ciri khas yang relatif sama dengan
SMA Corpatarin Utama Jakarta. Namun SMA Don Bosco ini
mayoritas siswanya beragama Katholik (sekitar 60%). Siswa
Muslimnya hanya sekitar 27%. Meskipun siswa Muslim minoritas,
mereka memperoleh fasilitas pelayanan bimbingan keagamaan yang
cukup
memadai.
Misalnya,
mereka
memperoleh
bimbingan
14
Misalnya,
siswa
Muslim
diberikan
kesempatan
multikultural
membangun integritas
menjadi
salah
anak-anak bangsa
satu
keberhasilan
15
beragam
etnis
dan
budaya.
Sebagai
negara
yang
16
kondisi
demikian,
yang
dibutuhkan
bukanlah
17
2013,
hlm:
297)
secara
substansial
menegaskan
Allah
memperkembangbiakkan
laki-laki
dan
lain,
dan
(peliharalah)
hubungan
silaturrahim.
18
Menyikapi keragaman ini, Al-Quran memberikan ramburambu kehidupan, di antaranya dengan tidak memaksakan kehendak
orang lain pada aspek tertentu. Allah swt. berfirman:
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak
akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
(QS. Al-Baqarah 2: 256).
Sebagai sebuah cara pandang sekaligus gaya hidup,
multikulturalisme menjadi gagasan yang cukup kontekstual dengan
realitas masyarakat kontemporer saat ini. Prinsip mendasar tentang
kesetaraan, keadilan, keterbukaan, pengakuan terhadap perbedaan
adalah prinsip nilai yang dibutuhkan manusia di tengah himpitan
budaya global. Oleh karena itu, sebagai sebuah gerakan budaya,
multikulturalisme adalah bagian integral dalam berbagai sistem
budaya dalam masyarakat yang salah satunya dalam pendidikan,
yaitu
melalui
pendidikan
yang
berwawasan
multikultural.
19
menerapkan
multikulturalisme,
namun
dengan
dalam
menjawab
tuntutan
zaman
yang
terus
20
itu, Al-Quran tidak hanya untuk umat Islam saja, namun seluruh
umat di muka bumi ini. Al-Quran mengatur segala tata cara hidup
umat manusia, termasuk di dalamya bagaimana cara memuliakan
manusia sebagaimana ciptaan Allah yang paling sempurna.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pendidikan multikultural adalah sebuah usaha sadar dan
terencana untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar dan
mengajar yang berorientasi multikultural, tidak diskriminatif sesuai
dengan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003. Berbagai permasalahan di
Indonesia, konflik yang berlatar belakang perbedaan budaya,
sekiranya mampu terjawab melalui pendidikan multikultural
Sudah termaktub dalam Surat Al-Hujurat ayat 11-13 yang
memberikan kita peringatan bahwa hidup di dunia diciptakan
berbeda-beda, bersuku-suku, agar untuk saling mengenal. Esensi
mengenal mampu memberikan dampak dalam masyarakat melalui
proses pendidikan multikultural agar saling mengenal satu sama
lainnya sehingga tidak tercipta konflik yang diakibatkan oleh
perbedaan latar belakang budaya.
Saat ini indonesia memiliki sebuah visi besar untuk mencapai
generasi emas 2045. Untuk mencapai visi tersebut, perlu sebuah
dobrakan dan juga semangat kebersamaan dalam pencapainnya.
Melalui pendidikan multikultural, setidaknya memberikan dampak
positif
dalam
keberlangsungan
pendidikan
Indonesia
untuk
22
afektif
dan
kognitif
dengan
cara
membangun
dan
dan
kesejarahan
dari
agama
dan
etnis
yang
ada.
23
Daftar Pustaka
Al-Quran al-karim
Ahmad ibn Hanbal asy-Syaibani, Musnad al-Imam Ahmad ibn Hanbal.
Kairo: Muassasah Qurtubah, tt.), V/411, hadis no. 23536.
Anwar, Marzani. 2008. Rangkuman Hasil Penelitian Multikulturalisme dan
Kehidupan
Beragama.
[online]
tersedia
:
http://marzanianwar.wordpress.com/2008/03/12/rangkuman-hasilpenelitian-multikulturalisme-dan-kehidupan-beragama/
Aqib, Zainal, (2010), Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional.
Bandung: YRAMA WIDYA.
Ariyadi. 2006. Konsep Pendidikan Multikultural dalam Perspektif
Pendidikan Islam [pdf]
Kartadinata, Sunaryo. 2014. Politik Jati Diri : Telaah Filosofi dan Praksis
Pendidikan bagi Penguatan Jati Diri Bangsa. Bandung : UPI Press
Muhammad, Umar Syadat Hasibuan, (2008). Revolusi Kaum Muda. 2008,
cet. I. h. 88.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Naim, Ngainun dan Sauqi Achmad. 2010. Pendidikan Multikultural :
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Novita, Maya. 2013. Konsep Pendidikan Multikultural. [online] tersedia :
http://mayanovita71.wordpress.com/2013/01/05/konseppendidikan-multikultural/
Shihab, M. Quraish, Tafsir Almishbah: pesan, kesan, dan keserasian AlQuran. Jakarta: Lentera Hati. Volume 1, 2, 5,10, dan 12.
Sri, Endang. 2011. Kurikulum Pendidikan Nasional : Menuju Pendidikan
Multikultural
[online]
tersedia
:
http://pascaunesa2011.blogspot.com/2011/11/kurikulumpendidikan-nasional-menuju.html
Syahril, Sultan, (2013). Integrasi Islam Dan Multikulturalisme: Perspektif
Normatif dan Historis. Volume XIII, Nomor 2, Desember 2013
24
[Online].
Tersedia
di:http://ejournal.iainradenintan.ac.id/index.php/analisis/article/do
wnload/ 225/171 Diakses 22 Oktober 2014.
25
LAMPIRAN
I. Biodata Ketua Kelompok
A. IdentitasDiri
1
Nama Lengkap (dengangelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat danTanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP
Fikri Faturrahman
Laki-laki
Bimbingan dan Konseling
1205813
Bandung, 19 Januari 1994
fikri_ppb12@yahoo.com
087821155257
B. RiwayatPendidikan
Nama Institusi
SD
SDN Tunas
Harapan
SMP
SMPN 40
Bandung
SMA
SMAS Angkasa
Bandung
IPA
2001-2007
2007-2009
2009-2012
Jurusan
Tahun MasukLulus
II.
1
2
3
4
BiodataAnggota 2
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
6
7
E-mail
Nomor Telepon/HP
Ahmad Yudiar
Laki-laki
Bimbingan dan Konseling
1304858
Payabenua, 17 Januari
1995
yudiarizhu@yahoo.co.id
087797296272
B. RiwayatPendidikan
NamaInstitusi
Jurusan
TahunMasuk-Lulus
SD
SDN 1
Payabenua
SMP
SMP Negeri 1
Mendo Barat
2002-2008
2008-2010
SMA
SMA Negeri 1
Mendo Barat
IPA
2010-2013
26