Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: Ni Luh Nyoman Sherina Devi

NIM

: 1391662026

MATA KULIAH : Etika Bisnis dan Profesi

Jawaban Kasus Gender Discrimination at IKEA halaman 155 156

1) Diskusikan pro dan kontra dalam perubahan katalog menggunakan:


a) Deontology
b) Utilitarianisme
c) Virtue Ethics
Jawaban:
Deontologi lebih memandang pada motivasi para pembuat keputusan
dibandingkan dengan konsekuensinya. Dukungan yang dapat diberikan dari
pandangan deontologi adalah para pembuat keputusan di pihak IKEA
melakukan penghapusan karakter wanita dalam pemasarannya di Saudi
Arabia adalah agar pemasaran produk mereka lebih mudah diterima di
masyarakat tersebut. Namun hal yang menjadi kontroversi adalah keputusan
ini

membuat

IKEA menjadi

tidak

konsisten

dengan

nilai

bisnis

perusahaannya, yang berupa perlakuan adil dan kesetaraan kesempatan


terhadap seluruh karyawan tanpa mempertimbangkan ras, etnis, agama, jenis
kelamin, disabilitas, usia, dan orientasi seks.
Pandangan utilitarianisme dalam kasus memberikan dukungan bahwa
pembuat keputusan di IKEA berharap dengan dibuatnya pemasaran yang
mengadopsi budaya lokal maka produknya akan lebih mudah diterima oleh
masyarakat di Saudi Arabia sehingga penjualannya juga menjadi besar.
Namun kembali lagi kontroversi yang timbul adalah apakah dengan
mengadopsi budaya lokal untuk meningkatkan penjualan di suatu daerah
tertentu IKEA harus merubah nilai bisnisnya yang telah berhasil
dikembangkan dan dikenal secara internasional.
Dalam virtue ethics, dukungan yang bisa diberikan dalam kasus ini
adalah bahwa moral karakter dari pembuat keputusan IKEA adalah keinginan
untuk menghormati budaya lokal tempat bisnisnya akan dikembangkan,

namun dalam hal ini perdebatannya adalah apakah hal tersebut sebanding
dengan mengorbankan nilai bisnis dari perusahaan secara keseluruhan?
2) Apakah suatu perusahaan harus mengubah kampanye pemasarannya
untuk mencerminkan penyimpangan yang mungkin saja dianggap biasa
pada beberapa negara di mana perusahaan melakukan bisnisnya?
Jawaban:
Ditinjau dari sudut pandang etika, perusahaan seharusnya memegang
teguh nilai bisnis yang telah dikembangkan dan bahkan sukses diterima oleh
sebagian

besar

masyarakat.

Perusahaan

tidak

berkewajiban

untuk

mengubahnya hanya semata-mata untuk kepentingan ekspansi. Salah satu


jalan keluar yang terbaik adalah mencari solusi lain yang tidak menentang
budaya lokal, seperti misalnya model wanita mengenakan pakaian lokal
dalam katalog IKEA, sehingga diperoleh win-win solution.

Anda mungkin juga menyukai