OLEH:
ASMINI SUPRIYANTI
NPM : 12.601030.054
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
ASMINI SUPRIYANTI
NPM : 12.601030.054
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................4
A. Tujuan Umum Hutan Mangrove.........................................................................4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Tarakan merupakan suatu pulau yang terletak di bagian utara
Kalimantan Utara, yang secara geografis terlatak pada 30 14, 23 30 26,37
lintang Utara dan 1170 30,30 1170 40, 12 Bujur Timur, terdiri dari 2
(dua) pulau, yaitu Pulau Tarakan dan pulau sadau dengan luas wilayah
mencapai 657,33 km2 . Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:
sebelah utara : Kecamatan Pulau bunyu, sebelah Timur: Laut Sulawesi,
Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung palas, Sebelah Barat : Kecamatan
sesayap dan Kecamatan Sekatak.
terkenal sebagai tempat objek wisata salah satunya pantai Amal, Pantai
Amal terdiri dari 2 buah pantai yaitu pantai Amal Baru dan Pantai Amal
Lama, pantai ini terletak di kelurahan Pantai Amal Lama Kecamatan
Tarakan Timur. Pemandangan di pantai amal sangat indah karena
memiliki banyak pohon kelapa dan sebagaian tempat Pantai Amal Lama
ada terdapat juga seperti pohon-pohon Bakau yang hamper memenuhi
bibir pantai sepanjang bibir pantai hingga terlatak bagian Tanjung batu
Kelurahan Pantai Amal Lama. Di temapat tersebut terdapat suatu hutan
yang disebut Hutan Mangrove
B. Rumusan Masalah
Melihat
kondisi
daerah
kota
tarakan
yang
sedikit
akan
kelurahan
pantai amal lama kota tarakan, maka peneliti ingin menganalisis jenis-jenis
mangrove dan struktur komunitas mangrove yang terdapat di daerah
tersebut.
C. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis mangrove
yang mendominasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
oleh
demikian
penggunaan
istilah
hutan
bakau
untuk
panjang kelopak antara 12-14 mm, lebarnya antara 9-10 mm, berwrana
orens kekuningan. Panjang buahnya antara 20-25 cm berdiameter 1,31,7 cm, buahnya berwarna hiaju sampai kecoklatan dan kulit buah
kasar (kitamura,2003).
2. Rhizopora Mucronata
Bakau besar merupakan salah satu spies mangrove yang
banyak digunakan masyarakat unutk mengambil kayunya sebagai
bahan keperluan rumah tangga. Bakau merupakan spesies mangrove
yang umum di jumpai karena oenyebaran yang luas. Spesies ini dapat
tumbuh mencapai 25 meter dan berakar tunjang.bentuk daunnya lebar
dengan panjang mecapai 15-20 cm, berwarna hijau kekuningan,
terdapat bercak hitam kecil, yang menyebar pada permukaan bawah
daun.
Bunga berwarna putih dengan rangkaian bunga 4-8 kelopak
bunga yang terletak diketiak daun dan berukuran kecil. Buahnya
berbentuk memanjang dengan ukuran mencapai 70 cm dan meruncing
pada bagian ujungnya. Kulit batang berwrna coklat sampai abu-abu
gelap dengan permukaan yang kasar. Akar berbentuk tongkat yang
keluar dari batang dan memiliki lentisel untuk pernafasan (noor,2006).
10
11
12
Hou, Ceriops decandra (Griff) Ding Hou dan Ceriop tagal (Perr.) CB. Robin,
(Arief, 2003).
Beberapa spesies yang masih satu famili, khususnya spesies Rhizophora
spp., berbeda dalam hal pertumbuhan akar. Rhizophora mucronata dan
Rhizophora apiculata tumbuh tegak, sedangkan Rhizophora stylosa perakaran
memanjang, rebah dan sedikit menjangkar. Buah Rhizophora apiculata agak
pendek dan lurus, yang hampir sama dengan spesies Rhizophora stylosa hanya
buah Rhizophora stylosa kurus dan kecil.
Spesies vegetasi lain adalah dari famili Sonneratiaceae dan dari famili
Verbenaceae, yakni Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris,
Sonneratia
13
Namun Samingan
Mangrove payau
Mangrove ini berada disepanjang aliran sungai yang berair payau dan
hampir tawar. Di zona ini didominasi oleh spesies Nypa atau Sonneratia.
14
d. Mangrove daratan
Mangrove ini berada dizona perairan payau atau hampir tawar
dibelakang
mangrove
hijau
yang
sebenarnya.
Spesies-spesies
yang
yang
terpenting pada komunitas antara lain adalah susunan flora dan fauna serta
pelapisan berbagai unsur dalam komunitas. Ciri kuantitatifnya meliputi beberapa
parameter yang dapat diukur seperti densitas, dominansi dan Frekuensi.
15
penting,
perbandingan
nilai
penting,
indeks
dominansi,
indeks
16
jenis
menyatakan
suatu
ukuran
yang
17
BAB III
METODE PENELITIAN
18
19
E. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian dalam pengambilan data adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan sebaran vegetasi mangrove pembagian 4 stasiun yang
akan di teliti.
2. Membuat sebaran garis transek sepanjang 50 meter dengan
menggunakan role meter dengan ukuran masing-masing plot/kuadrant
10 X 10 meter.
3. Mengamati bagian-bagain morfologi (akar, batang dan daun) dan
masing-masing vegetasi mangrove yang menjadi sampel.
4. Mencocokkan data hasil pengamatan (cirri-ciri morfolgi dari batang,
akar dan daun dari tumbuhan mangrove) yang di peroleh dengan cirriciri masing-masing spesies mangrove yang terdapat pada buku
determinasi/identifikasi (buku panduan lapangan).
5. Memberikan nama (penamaan) spesies dari masing-masing tumbuhan
mangrove berdasarkan kunci determinasi/identifikasi (buku panduan
lapangan).
6. Mengukur Ph tanah dari wilayah sampel yang menjadi lokasi
penelitian menggunakan Soil Tester.
7. Mengukur suhu lingkungan dari wilayah sampel yang menjadi lokasi
penelitian dengan menggunakan thermometer.
20
F. Analisis Data
1. Analisis data Kualitatif
Mendeskripsikan jenis-jenis Mangrove yang diperoleh dari tempat
penelitian berdasarkan panduan yang digunakan atau buku kunci
determinasi.
2. Analisis data Kuantitatif
a. Nilai kelimpahan relatif (KR)
KR =
X 100%
FR=
INP= FR+KR
Keterangan :
KR = Kelimpahan relatif
FR = Frekuensi Relatif
ni = jumlah individu suatu jenis
N = jumlah individu seluruh jenis
Pi2
Keterangan :
D = Indeks Dominansi Simpson
ni = banyaknya spesies i
N = jumlah seluruh individu i
Pi = ni/ N (rasio antara spesies dan jumlah individu spesies i )
21
: Keanekaragaman rendah
1 < H < 3
: Keanekaragaman sedang
H > 3
: Keanekaragaman tinggi
22
d. Indeks Kemerataan
E=
Keterangan :
E = Indeks Kemerataan jenis
H = Indeks Keanekaragaman jenis
S = jumlah organisme yang di temukan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Yogyakarta:
Kanisus
Bengen, Dietriech. 2002. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.
IPB: Bogor
Ezwardi, Ivan. 2009. Struktur Vegetasi Dan Mintakat Hutan Mangrove Di Kuala
Bayeun Kabupaten Aceh Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
(online)
Fachrul, Melati Ferianita. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi
Aksara
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara
Irwanto. 2007. Analisis Vegetasi Untuk Pengolahan Kawasaaan Hutan Lindung
Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.
Tesis Program Studi Ilmu Kehutatan, Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian.
. 2008. Hutan Mangrove Dan Manfaatnya.
Kitamura, Shozo., Chairil Anwar, Amalyos Chaniago dan Shingeyuki Baba.
2003. Buku Panduan Manggrove Di Indonesia. Denpasar: Jaya Abadi
Latifah, Siti. 2005. Analisis Vegetasi Hutan Alam.
Ledheng, ludgardis., IPG. Ardhana dan I Ketut Sundra . 2009. Komposisi dan
Struktur Vegetasi Mangrove Di Pantai Tanjung Bastiankabupaten
Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lover, Nature. 2009. Analisis Vegetasi.
Munawar. 2010. Geologi Ilmu Tanah