Tapioka
Tapioka
Oleh
Oleh
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada
Jurusan Teknologi Pertanian
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: Pengaruh
Suhu
Fosforilasi
Terhadap
Fisikokimia Pati Tapioka Termodifikasi
Nama
Stambuk
: G311 09 262
Program Studi
Sifat
Disetujui :
1. Tim Pembimbing
Tanggal Lulus :
Agustus 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar STP
(Sarjana Teknologi Pertanian). Terima kasih yang tak terkira kepada Allah
SWT, yang telah memberikan penulis kesempatan untuk mampu
menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya dan memberikan warna yang
indah di hati orang-orang yang menyayangi penulis dan penulis sayangi.
Skripsi ini dapat penulis rampungkan berkat kesediaan pembimbing
untuk meluangkan waktunya guna memberikan petunjuk dan arahan demi
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dalam penulisan skripsi ini, untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
Februadi Bastian, S.TP., M.Si, selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Ir. Hj.
Meta Mahendradatta, Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada Prof.
Dr. Ir. Amran Laga, MS dan Dr. Ir. Jumriah Langkong, MS selaku
penguji yang telah meluangkan waktunya guna memberikan masukan dan
petunjuk menuju kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menghaturkan terima kasih kepada Ketua Jurusan,
Staf Dosen, dan seluruh karyawan Jurusan Teknologi Pertanian yang
telah membantu dan memberi pengetahuan kepada penulis selama
menempuh pendidikan.
terima kasih kepada Ketua Panitia Ujian Sarjana Ir. Nandi K. Sukendar,
M. App. Sc untuk waktu luangnya dalam penyelesaian berkas-berkas
ujian sarjana dan kepada laboran Ibu Hj. Nurhayati yang senantiasa
membantu penulis selama menjalankan penelitian.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Untuk itu penulis sangat menanti saran dan kritik yang
membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini
dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang pangan. Amin.
Makassar,
Agustus 2013
Penulis
tetap
terjalin
sampai
aku
menutup
mata.
ilmu
dengan
saya
sehingga
mempermudah
saya
selama
Himpunan
Mahasiswa
Teknologi
Pertanian
Universitas
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................
xi
xiii
xiv
xv
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ..........................................................................
11
13
15
18
26
26
26
28
Halaman
III.5 Rancangan Percobaan ............................................................
31
32
34
36
39
42
49
49
50
LAMPIRAN .........................................................................................
55
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
1.
2.
3.
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Judul
Halaman
1a.
1b.
2a.
2b.
2c.
3a.
3b.
3c.
4a.
4b.
4c.
5a.
5b.
5c.
5d.
5e.
6.
I.
PENDAHULUAN
dengan
modifikasi
kimia.
Modifikasi
ini
dilakukan
dengan
Selain
itu,
sebagai
referensi
bagi
industri
untuk
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Jumlah
0,5
15
85
0,5-0,7
0,2
307
6.
Jenis Uji
Kadar air
Kadar Abu
Serat dan benda
asing
Derajat
putih
(BaSO4=100%)
Derajat asam
%
%
%
Mutu I
Maks. 15,0
Maks. 0,60
Maks. 0,60
Persyaratan
Mutu II
Maks. 15,0
Maks. 0,60
Maks. 0,60
Mutu III
Maks. 15,0
Maks. 0,60
Maks. 0,60
Min. 94,5
Min. 92,0
<92
Satuan
Volume
NaOH
1N/100g
Maks. 3
Cemaran logam
- Timbal
mg/kg
Maks. 1.0
- Tembaga
mg/kg
Maks. 10,0
- Seng
mg/kg
Maks. 40,0
- Raksa
mg/kg
Maks. 0,05
- Arsen
mg/kg
Maks. 0,5
7.
Cemaran mikroba
6
- Angka lempeng
Koloni/g
Maks. 1x10
total
- E. Coli
Koloni/g
4
- Kapang
Koloni/g
Maks. 1x10
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2013a.
Maks. 3
Maks. 3
Maks. 1.0
Maks. 10.0
Maks. 40.0
Maks. 0.05
Maks. 0,5
Maks. 1.0
Maks. 10.0
Maks. 40.0
Maks. 0.05
Maks. 0,5
6
Maks. 1x10
Maks. 1x10
4
Maks. 1x10
4
Maks. 1x10
berkisar antara
pembengkakan
sebesar
42
52-64C, kristalinisasi
m
dan
kelarutan
38%,
31%.
kekuatan
Kekuatan
pembengkakan dan kelarutan tapioka lebih kecil dari pati kentang, tetapi
lebih besar dari pati jagung (Rickard dkk., 1992).
II.2 Pati
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu
pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi (Anonim,
2011).
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan -glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai
C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri
dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut
disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa
mempunyai struktur lurus dengan ikatan -(1,4)-D-glukosa (Gambar 1),
sedangkan amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan -(1,6)-Dglukosa (Gambar 2) sebanyak 4-5% dari berat total (Winarno, 2004).
membentuk kristal, tetapi tidak sereaktif amilosa. Hal ini terjadi karena
adanya rantai percabangan yang menghalangi terbentuknya kristal.
Kadar amilosa yaitu banyaknya amilosa yang terdapat di dalam
granula pati. Amilosa sangat berperan pada saat proses gelatinisasi dan
lebih menentukan karakteristik pasta pati. Pati yang memiliki amilosa yang
tinggi mempunyai kekuatan ikatan hidrogen yang lebih besar karena
jumlah rantai lurus yang besar dalam granula, sehingga membutuhkan
energi yang besar untuk gelatinisasi (Sunarti
disebut
granula.
Bentuk
dan
ukuran
granula
merupakan
karakteristik setiap jenis pati, karena itu digunakan untuk identifikasi. Pati
tersusun paling sedikit oleh tiga komponen utama yaitu amilosa,
amilopektin dan material antara seperti, protein dan lemak. Umumnya pati
mengandung 1530% amilosa, 7085% amilopektin dan 510% material
antara. Struktur dan jenis material antara tiap sumber pati berbeda
tergantung sifat-sifat botani sumber pati tersebut (Greenwood et al.,
1979). Pada umumnya amilosa dari umbi-umbian mempunyai berat
molekul yang lebih besar dibandingkan dengan berat molekul amilosa
membentuk tekstur yang kental dan gel akan menjadi masalah apabila
dalam proses pengolahan diinginkan konsentrasi pati yang tinggi
namun tidak diinginkan kekentalan dan struktur gel yang tinggi.
II.3 Gelatinisasi
Gelatinisasi merupakan proses pembengkakan granula pati ketika
dipanaskan dalam media air. Granula pati tidak larut dalam air dingin,
tetapi granula pati dapat mengembang dalam air panas. Naiknya suhu
pemanasan
akan
meningkatkan
pembengkakan
granula
pati.
mengalami
gelatinisasi
(suhu
gelatinisasi
relatif
rendah)
Dengan
viskometer
suhu
gelatinisasi
dapat
ditentukan,
misalnya pada jagung 62-70oC, beras 68-78 oC, gandum 54,5-64 oC,
kentang 58-66 oC, dan tapioka 52-64 oC. Selain konsentrasi, pembentukan
gel dipengaruhi oleh pH larutan. Pembentukan gel optimum pada pH 4-7.
Bila pH terlalu tinggi, pembentukan gel makin cepat tercapai tapi cepat
turun lagi, sedangkan bila pH terlalu rendah terbentuknya gel lambat dan
bila pemanasan diteruskan, viskositas akan turun lagi. Pada pH 4-7
kecepatan pembentukan gel lebih lambat dari pada pH 10, tapi bila
pemanasan diteruskan, viskositas tidak berubah (Winarno, 2002).
Proses gelatinisasi melibatkan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
(1) hidrasi dan swelling (pengembangan) granula; (2) hilangnya sifat
birefringent; (3) peningkatan kejernihan; (4) peningkatan konsistensi dan
pencapaian viskositas puncak; (5) pemutusan molekul-molekul linier dan
penyebarannya dari granula yang telah pecah (Pomeranz, 1991). Grafik
perubahan pada granula pati dapat diliihat pada Gambar 3.
molekul-molekul
amilosa
yang
terdispersi
ke
dalam
air.
kemampuan mengalir yang fleksibel dan tidak kaku. Bila pasta pati
tersebut kemudian mendingin, energi kinetik tidak lagi cukup tinggi untuk
melawan kecenderungan molekul-molekul amilosa untuk bersatu kembali.
Molekul-molekul amilosa berikatan kembali satu sama lain serta berikatan
dengan cabang amilopektin pada pinggir-pinggir luar granula, dengan
demikian mereka menggambungkan butir-butir pati yang bengkak tersebut
menjadi semacam jaring-jaring membentuk mikrokristal dan mengendap
(Winarno, 2002).
Menurut Swinkels (1985), retrogradasi pasta pati atau larutan pati
memiliki beberapa efek sebagai berikut: (1) peningkatan viskositas;
(2) terbentuknya kekeruhan; (3) terbentuknya lapisan tidak larut dalam
pasta panas; (4) terjadi presipitasi pada partikel pati yang tidak larut; (5)
terbentuknya gel; dan (6) terjadinya sineresis pada pasta pati.
Retrogradasi adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis dan konsentrasi pati, prosedur
pemasakan, suhu, waktu peyimpanan, prosedur pendinginan, pH, dan
keberadaan komponen lain.
Gel pati jika didiamkan beberapa lama, maka akan terjadi
perluasan daerah kristal sehingga mengakibatkan pengkerutan struktur
gel, yang biasanya diikuti dengan keluarnya air dari gel. Pembentukan
kembali struktur kristal itu disebut retrogradasi. Sedangkan keluarnya air
dari gel disebut sineresis (Dappolonia, 1971). Pada Gambar 4
menjelaskan proses gelatinisasi kemudian retrogradasi. Pada saat
"kelompok
memblokir"
seperti
asetil
kelompok
Tingkat
asetilasi
juga
dapat
dibatasi
hingga
dapat
5).
O
II
O
II
NaOPOPOPONa + StOH
I
I
I
ONa ONa ONa
O
II
O
II
StOPOPONa + StOH
I
I
ONa ONa
O
II
O
II
O
II
I
I
ONa ONa
I
ONa
O
II
O
II
I
ONa
I
ONa
semakin banyak pula ikatan silang yang terbentuk. Hal ini dapat terlihat
pada pH diatas pH 10, pati lebih stabil pada suhu 95 oC selama 30 menit
(Gambar 6).
(a)
(b)
Gambar 6. Sifat Amilografh Pati Gandum (a) dan Pati Jagung (b) pada
Berbagai Perlakuan pH (Lim, et al., 1993).
Swelling power adalah kekuatan tepung untuk mengembang.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
antara
lain:
perbandingan
Nilai
28,70 1,5
29,71 1,3
0,03
0,07
400
tinggi,
pengadukan
dan
pengasaman,
tetapi
tidak
mampu
III.
METODOLOGI PENELITIAN
Penambahan Sodium
Tripolyphosphat (STPP) 15 g (5%)
Larutan NaOH 5%
pH diatur hingga pH 10
Filtrat
Disentrifugasi
Larutan HCl 10%
Filtrat
dicampur dengan
contoh dihitung sebagai total padatan dan bobot yang hilang sebagai air.
Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar air =
X 100 %
()
()
()
X 100%
percobaan
pada
penelitian
ini
menggunakan
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pati modifikasi dari tepung tapioka menggunakan reagen sodium
tripolyphosphat memiliki sifat yang lebih baik daripada pada pati alami
tapioka yaitu dari segi daya kembang pati (swelling power), kelarutan
pati (solubility), kejernihan pasta (paste clarity) dan pola gelatinisasi
(sifat-sifat amilograph).
2. Semakin tinggi suhu fosforilasi (110oC-140oC) yang digunakan pada
proses modifikasi pati, maka daya kembang pati akan semakin
meningkat, kelarutan pati semakin menurun, kejernihan pasta semakin
meningkat serta kestabilan pasta pada suhu tinggi semakin meningkat.
3. Perlakuan suhu fosforilasi yang terbaik untuk menghasilkan pati
modifikasi yaitu pada suhu 140oC.
V.2 Saran
Sebaiknya dilakukan pengukuran jumlah kandungan phospor pada
pati modifikasi sebab kandungan phospor pati phosphat tidak melebihi
dari 0,4%. Selain itu, pati yang dihasilkan sebaiknya diaplikasikan dalam
suatu produk makanan yang proses pengolahannya membutuhkan suhu
tinggi, misalnya pada produk saos.
DAFTAR PUSTAKA
Food
and
Agriculture
LAMPIRAN
Lampiran 1a. Data Hasil Analisa Kadar Air Pati dengan Berbagai
Perlakuan Suhu Fosforilasi.
Ulangan
Perlakuan
1
9,44
9,47
9,43
9,44
9,44
47,22
9,444
Kontrol (Native)
110C
120C
130C
140C
Total
Rerata
Rerata
3
9,44
9,44
9,45
9,45
9,42
9,43
9,44 9,436667
9,47 9,453333
47,22
47,21
9,444
9,442
2
9,44
9,43
9,44
9,43
9,45
47,19
9,438
Total
28,32
28,35
28,29
28,31
28,36
141,63
28,326
Lampiran 1b. Hasil Analisa Sidik Ragam Kadar Air Pati dengan
Berbagai Perlakuan Suhu Fosforilasi
SK
DB
suhu
Galat
Total
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
3,36
5,67
Lampiran 2a. Data Hasil Analisa Daya Kembang (Swelling Power) Pati
dengan Berbagai Perlakuan Suhu Fosforilasi
Perlakuan
1
13,17
19,49
19,89
22,09
26,18
100,82
20,164
Kontrol (Native)
110C
120C
130C
140C
Total
Rerata
Ulangan
2
13,82
18,98
18,67
21,78
26,54
99,79
19,958
3
13,48
19,38
19,80
21,75
27,28
101,69
20,338
Rerata
Total
13,49
40,47
19,283
19,45333
21,87333
26,66667
100,7667
20,15333
57,85
58,36
65,62
80
302,3
60,46
Lampiran 2b. Hasil Analisa Sidik Ragam Daya Pati dengan Berbagai
Perlakuan Suhu Fosforilasi
SK
Perlakuan
Galat
Total
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
3,36
1%
5,67
Perlakuan
5%
Kontrol (Native)
1%
A
B
Bc
C
D
110C
120C
130C
140C
A
B
BC
CD
D
Perlakuan
1
8,52
2,22
1,99
0,84
0
13,57
2,714
Kontrol (Native)
110C
120C
130C
140C
Total
Rerata
2
8,21
2,39
2,05
0,89
0,04
13,58
2,716
Rerata
3
8,27 8,333333
2,29
2,30
2,01
2,02
0,95
0,89
0,1
0,05
13,62
13,59
2,724
2,718
Total
25
6,9
6,05
2,68
0,14
40,77
8,154
DB
Suhu
Galat
Total
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
3,36
5,67
BNJD
5%
e
d
c
b
a
1%
E
D
C
B
A
1
0,547
0,228
0,205
0,155
0,099
1,234
0,2468
Kontrol (Native)
110C
120C
130C
140C
Total
Rerata
Ulangan
2
0,542
0,197
0,219
0,142
0,086
1,186
0,2372
Rerata
3
0,554 0,547667
0,254
0,22633
0,237
0,22033
0,148
0,14833
0,093
0,09267
1,286 1,235333
0,2572 0,247067
Total
1,643
0,679
0,661
0,445
0,278
3,706
0,7412
DB
JK
KT
Ftabel
5%
1%
Fhitung
4
0,14637 0,036593 168,7472**
11 0,002385 0,000217
15 0,148756
3,36
5,67
BNJD
5%
D
Cd
C
B
A
1%
D
CD
C
B
A
Perlakuan
Terhadap
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
Suhu (C)
27,8
36,9
43,4
48,5
51,9
54,7
55,7
56,6
57,3
57,7
57,8
58
58,3
64,1
68,8
75,6
80
83,1
84,9
86,3
86,8
88,5
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
Nilai cP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1000
1000
4160
3720
2920
2960
2880
3040
2360
2760
2640
2680
2800
2720
2880
2920
2680
2600
2720
2760
2720
2600
2720
2720
2640
Viskositas (cP)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,5
2,5
10,4
9,3
7,3
7,4
7
7,6
5,6
6,9
6,6
6,7
7
6,8
7,2
7,3
6,7
6,5
6,8
6,9
6,8
6,5
6,8
6,8
6,6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2500
2500
43264
34596
21316
21904
20160
23104
13216
19044
17424
17956
19600
18496
20736
21316
17956
16900
18496
19044
18496
16900
18496
18496
17424
127
128
129
130
135
140
145
150
155
160
165
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
Suhu (C)
Nilai cP
90
90
90
90
84,5
75,7
69,6
64,5
60,1
55,7
51,9
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
2600
2640
2600
2560
2080
1720
1760
1640
1680
1600
1600
1680
1760
1840
1880
1960
2000
2040
2120
2120
2160
2160
2200
2240
2240
2240
2240
2240
2240
2280
2280
2320
6,5
6,6
6,5
6,4
5,2
4,3
4,4
4,1
4,2
4
4
4,2
4,4
4,6
4,7
4,9
5
5,1
5,3
5,3
5,4
5,4
5,5
5,6
5,6
5,6
5,6
5,6
5,6
5,7
5,7
5,8
Keterangan:
o
Viskositas (cP)
16900
17424
16900
16384
10816
7396
7744
6724
7056
6400
6400
7056
7744
8464
8836
9604
10000
10404
11236
11236
11664
11664
12100
12544
12544
12544
12544
12544
12544
12996
12996
13456
Lampiran 5b. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 110oC.
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
Suhu (C)
Nilai cP
28
38,5
46,6
51,7
54,9
57,8
59,3
60,3
62,3
64,3
64,9
65
65,3
67
72,8
78,3
79,5
88,1
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
0
0
0
0
0
0
0
0
1000
6880
6760
7080
6920
6000
5640
5000
5000
4520
5000
4960
4920
4680
5200
5000
4960
4800
5200
5000
4800
4760
5200
6400
6000
5960
5960
5400
5040
Faktor
Koreksi (Fk)
0
0
0
0
0
0
0
0
2,5
17,2
16,9
17,7
17,3
15
14,1
12,5
12,5
11,3
12,5
12,4
12,3
11,7
13
12,5
12,4
12
13
12,5
12
11,9
13
14
15
14,9
14,9
13,5
12,6
Viskositas (cP)
0
0
0
0
0
0
0
0
2500
118336
114244
125316
119716
90000
79524
62500
62500
51076
62500
61504
60516
54756
67600
62500
61504
57600
67600
62500
57600
56644
67600
89600
90000
88804
88804
72900
63504
Lampiran 5b. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 110oC (Lanjutan)
Waktu (menit)
107
112
117
122
127
132
137
142
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
Keterangan:
Suhu (C)
Nilai cP
90
82,8
76,6
70,1
64,6
60,1
56,1
52
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
4920
4920
4880
5000
4920
5400
5880
6080
5760
6000
6200
5640
5680
5520
5480
6040
6160
6200
6280
6480
7040
5920
6120
5560
5680
5760
6200
6160
5840
12,3
12,3
12,2
12,5
12,3
13,5
14,7
15,2
14,4
15
15,5
14,1
14,2
13,8
13,7
15,1
15,4
15,5
15,7
16,2
17,6
14,8
15,3
13,9
14,2
14,4
15,5
15,4
14,6
o
Viskositas (cP)
60516
60516
59536
62500
60516
72900
86436
92416
82944
90000
96100
79524
80656
76176
75076
91204
94864
96100
98596
104976
123904
87616
93636
77284
80656
82944
96100
94864
85264
Lampiran 5c. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 120oC.
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
Suhu (C)
Nilai cP
28,9
36,6
43,3
48,3
51,7
53,7
55,4
57
57,8
58,1
60,7
61,5
62,5
63,3
64,2
66,2
68,7
74,6
80
81,5
85,4
88
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
240
4960
6600
6000
5400
5080
4760
4600
4200
4200
4600
4080
4800
5840
5400
5800
5960
5800
6280
6040
5760
5400
5760
5840
6040
5680
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,6
12,4
16,5
15
13,5
12,7
11,9
11,5
10,5
10,5
11,5
10,2
12
14,6
13,5
14,5
14,9
14,5
15,7
15,1
14,4
13,5
14,4
14,6
15,1
14,2
Viskositas (cP)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
144
61504
108900
90000
72900
64516
56644
52900
44100
44100
52900
41616
57600
85264
72900
84100
88804
84100
98596
91204
82944
72900
82944
85264
91204
80656
Lampiran 5c. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 120oC (Lanjutan)
Waktu (menit)
126
127
128
129
130
135
140
145
150
155
160
165
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
Keterangan:
Suhu (C)
90
90
90
90
90
81,1
73,4
70,1
65,3
59
56,8
53,3
50,5
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Nilai cP
5400
5120
5080
5560
4320
3640
3440
3360
3440
3640
4760
4880
4920
5000
4920
5040
4920
4800
5200
5360
5360
5600
5800
5600
5640
6640
6520
6240
5920
5920
5760
5920
5760
5720
13,5
12,8
12,7
13,9
10,8
9,1
8,6
8,4
8,6
9,1
11,9
12,2
12,3
12,5
12,3
12,6
12,3
12
13
13,4
13,4
14
14,5
14,5
14,1
16,6
16,3
15,6
14,8
14,8
14,4
14,8
14,4
14,3
o
Viskositas (cP)
72900
65536
64516
77284
46656
33124
29584
28224
29584
33124
56644
59536
60516
62500
60516
63504
60516
57600
67600
71824
71824
78400
84100
81200
79524
110224
106276
97344
87616
87616
82944
87616
82944
81796
Lampiran 5d. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 130oC.
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
Suhu (C)
29,5
42,6
48,3
52,9
55,5
57,4
58,3
58,8
59,2
59,4
59,6
59,9
60,1
61,4
64,7
68,8
77,1
82,3
83,5
87,3
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
Nilai cP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1280
6920
6800
6600
5960
5880
5840
5600
5480
5320
5240
5280
5320
5600
6240
6240
6040
5880
5800
5920
6000
6040
6160
6120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,2
17,3
17
16,5
14,9
14,7
14,6
14
13,7
13,3
13,1
13,2
13,3
14
15,6
15,6
15,1
14,7
14,5
14,8
15
15,1
15,4
15,3
Viskositas (cP)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4096
119716
115600
108900
88804
86436
85264
78400
75076
70756
68644
69696
70756
78400
97344
97344
91204
86436
84100
87616
90000
91204
94864
93636
Lampiran 5d. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 130oC (Lanjutan)
Waktu (menit)
116
117
118
123
128
133
138
143
148
153
158
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
Keterangan:
Suhu (C)
Nilai cP
90
90
90
79,7
74,1
69,7
65,5
60,7
57,2
54,1
51,5
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
6040
6360
6400
4720
4720
5240
5560
5400
5760
5880
5880
5800
5800
5720
5600
5480
5440
5600
5600
5560
5560
5560
5440
5400
5400
5360
5400
5400
5400
5480
5440
5400
15,1
15,9
16
13,1
13,1
13,9
13,5
14,4
14,7
14,7
14,5
14,5
14,3
14
13,7
13,6
14
14
13,9
13,9
13,9
13,6
13,5
13,5
13,4
13,5
13,5
13,5
13,7
13,6
13,5
13,5
o
Viskositas (cP)
91204
101124
102400
61832
61832
72836
75060
77760
84672
86436
85260
84100
82940
80080
76720
74528
76160
78400
77840
77284
77284
75616
73440
72900
72360
72360
72900
72900
73980
74528
73440
72900
Lampiran 5e. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 140oC.
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
Suhu (C)
Nilai cP
29,9
37,9
43,5
47,7
50,9
52,7
54,2
55,3
57,2
61,6
62,1
64
64,4
65,8
75,2
77,5
83,8
81,4
86,7
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1640
2320
3120
3400
3800
4520
4440
4200
4360
4360
4280
4600
4760
4640
4600
4240
4040
4800
4800
4680
4480
4320
4240
4760
4640
4280
4560
4560
4600
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,1
5,8
7,8
8,5
9
11,3
11,1
10,5
10,9
10,9
10,7
11,5
11,9
11,6
11,5
10,6
10,1
12
12
11,7
11,2
10,8
10,6
11,9
11,6
10,7
11,4
11,4
11,5
Viskositas (cP)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6724
13456
24336
28900
34200
51076
49284
44100
47524
47524
45796
52900
56644
53824
52900
44944
40804
57600
57600
54756
50176
46656
44944
56644
53824
45796
51984
51984
52900
Lampiran 5e. Data Hasil Pengukuran Sifat Amilografh Pati Modifikasi pada
Suhu Fosforilasi 140oC (Lanjutan)
Waktu (menit)
114
115
120
125
130
135
140
145
150
155
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
Keterangan:
Suhu (C)
Nilai cP
90
90
89,7
77,8
72,1
67,5
62,7
59,3
56
52,2
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
4440
4400
4400
3120
3400
3680
3800
3600
3920
3960
3960
3920
4000
3920
4000
4000
4000
4000
4040
4080
4080
4120
4080
4120
4120
4160
4160
4160
4160
4160
4160
11,1
11
11
7,8
8,5
9,2
9,5
9
9,8
9,9
9,9
9,8
10
9,8
10
10
10
10
10,1
10,2
10,2
10,3
10,2
10,3
10,3
10,4
10,4
10,4
10,4
10,4
10,4
o
Viskositas (cP)
49284
48400
48400
24336
28900
33856
36100
32400
38416
39204
39204
38416
40000
38416
40000
40000
40000
40000
40804
41616
41616
42436
41616
42436
42436
43264
43264
43264
43264
43264
43264
(e) Larutan pati setelah dipanaskan saat pengujian kelarutan pati (sebelum
pemisahan)
(f) Endapan gel setelah pemisahan dengan air saat pengujian kelarutan pati